Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI KONSEP MODEL KEPERAWATAN MENURUT MADELEINE


LEININGER
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
“Konsep Dasar Keperawatan”

Dosen pengampu : Evy Aristawati, S.Kep. Ns., M.Kep

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Diofany Ananta Pramodya (212303102002)


2. Refanda Satria Gunarta (212303102011)
3. Risma Tri Rahmawati (212303102014)
4. Luluk Alfiatur Rochmah (212303102017)
5. Anissa Kinanti Ratih Haryono (212303102018)
6. Reisya Dwi Meinanda (212303102020)
7. Muhammad Faizal Nurdiansyah (212303102048)

KELAS AP
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN KAMPUS PASURUAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia serta
kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Konsep Model
Keperawatan Menurut Madeleine Leininger” ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya
uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dan menambah kualitas belajar maupun
wawasan mahasiswa. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Evy Aristawati, S.Kep. Ns., M.Kep selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini.
2. Teman-teman yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis usahakan.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki
kesalahan sebagaimana mestinya.

Pasuruan, 29 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
1.1 Biografi Madeleine Leininger..........................................................................................5
1.2 Definisi dan Konsep teori Madeleine Leininger..............................................................6
1.3 Rencana tindakan keperawatan teori Madeleine Leininger..............................................8
1.4 Faktor komponen teori Madeleine Leininger...................................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam praktik, penelitian dan proses belajar
mengajar dalam bidang keperawatan itu sendiri. Sehingga perlu diperkenalkan, dikaji dan
dikembangkan untuk memperkuat kredibilitas profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki
latar belakang pengetahuan baik secara teoritis maupun empiris terhadap teori teori
keperawatan yang ada sehingga perawat dapat memahami dan mengaplikasikan teori-teori
tersebut dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien sesuai keadaannya.

Di era globalisasi ini, pengetahuan tentang keperawatan sangatlah penting. Terutama


meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan
fisik, emosi, intelektual, sosial, dan spiritual baik klien maupun keluarga. Ketika
menggunakan pendekatan, dalam proses ini, perawat memerlukan pengetahuan dan
ketrampilan dalam hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan, dan perkembangan
manusia, komunikasi dan sosiologi, juga pengetahuan tentang ilmu-ilmu dasar dan
keterampilan keperawatan tertentu. Perawat adalah pembuka jalan dalam menyelesaikan
masalah dan juga sebagai pembuat keputusan.

Salah satu teori keperawatan yang ada adalah teori keperawatan yang dikembangkan
oleh Madeleine Leininger yang lebih dikenal dengan teori “Trans Cultural”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Madeleine Leininger?
2. Bagaimana definisi dan konsep teori Madeleine Leininger?
3. Bagaimana rencana tindakan keperawatan teori Madeleine Leininger?
4. Bagaimana faktor komponen teori Madeleine Leininger?

A. Tujuan
1) Menjelaskan biografi Madeleine Leininger?
2) Menjelaskan definisi dan konsep utama teori Madeleine Leininger?
3) Menjelaskan rencana tindakan keperawatan teori Madeleine Leininger?
4) Menjelaskan faktor komponen teori Madeleine Leininger?

4
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Biografi Madeleine Leininger
Dr. Madeleine Leininger adalah guru besar yang terkenal di seluruh dunia, penulis,
pengembang teori, peneliti, dan pembicara publik. Menjadi professor dari sekitar 70
perguruan tinggi, menulis 25 buku dan menerbitkan lebih dari 220 artikel yang sekarang bisa
dilihat sebagai arsip di Wayne State University yang digunakan juga sebagai bahan
penelitian. Beliau memberikan lebih dari 850 kuliah umum di seluruh dunia dan telah
mengembangkan software sendiri untuk perawat. Bidang keahliannya adalah keperawatan
transkultural, perawatan manusia komparatif, teori perawatan budaya, budaya di bidang
keperawatan dan kesehatan, antropologi dan masa depan dunia keperawatan. Magnificent
Achievement.

Pada awal karirnya sebagai perawat, Leininger mengakui pentingnya konsep “peduli”
dalam keperawatan. Teori peduli bertujuan untuk memberikan budaya pelayanan
keperawatan kongruen melalui “tindakan bantu, mendukung, fasilitatif, atau memungkinkan
kognitif berbasis atau keputusan yang sebagian besar dibuat khusus agar sesuai dengan
individu, kelompok, atau lembaga budaya nilai-nilai, keyakinan, danlifeways. Selama tahun
1950-an Leininger mengalami apa yang menggambarkan sebagai kejutan budaya ketika dia
menyadari bahwa pola-pola perilaku berulang pada anak-anak tampaknya memiliki dasar
budaya. Leininger mengidentifikasi kurangnya pengetahuan budaya dan perawatan sebagai
rantai yang hilang untuk pemahaman keperawatan tentang banyak variasi yang diperlukan
dalam perawatan pasien untuk mendukung kepatuhan, penyembuhan, dan kesehatan.
Wawasan ini adalah awal yang baru membangun dan penomena terkait dengan pelayanan
keperawatan disebut keperawatan transkultural. Leininger adalah pendiri gerakan
keperawatan transkultural dalam pendidikan penelitian dan praktek.

Madeleine lahir di Sutton, Nebraska pada 13 Juli 1925, di sebuah lahan pertanian
hidup dengan empat saudara laki-laki dan seorang saudari. Tahun 1945, dia bersama
saudarinya menjadi kadet di korps perawat dan mengambil program diploma di sekolah
perawat St. Anthony, Denver. Hal yang juga mendorong dia menjadi seorang perawat di
karenakan salah satu bibinya menderita penyakit jantung bawaan, dia ingin membuat suatu
perbedaan dalam kehidupan manusia, khususnya di bidang perawatan.

Tahun 1948, menyelesaikan diploma keperawatan. Tahun 1950, menerima gelar


sarjana dalam ilmu biologi, ilmu filsafat dan humaniora dari Benedictine College di Atchison,
Kansas. Membuka pelayanan keperawatan dan program pendidikan jiwa di Creighton
University di Omaha , Nebraska. Tahun 1953, Menerima gelar master dalam ilmu
keperawatan dari University chatolik of America, di Washington DC, pindah ke Cincinnati
dan memulai program pendidikan jiwa pertama di Amerika. Tahun antara 1954-1960,
menjadi professor keperawatan dan direktur program pasca sarjana di Universitas Cincinnati.
Juga menerbitkan buku tentang keperawatan psikiatrik, di sebut Konsep Dasar Keperawatan

5
Jiwa, dalam sebelas bahasa dan digunakan di seluruh dunia. Tahun 1965, Madeleine menjadi
perawat pertama mendapat gelar Ph.D dalam antropologi, di Washington University. sebagai
bagian dari proses beliau mencari penyelesaian masalah tidak cukup adekuat intervensi
kejiwaan tradisional menjawab kebutuhan anak-anak dengan latar belakang budaya yang
berbeda-beda. Tahun 1966, di tunjuk sebagai professor keperawatan dan antropologi di
University of Colorado, di mana untuk pertama kalinya perawatan transkultural di
perkenalakan di dunia keperawatan. Tahun 1969-1974, sebagai dekan,professor keperawatan
dan dosen antropologi di University Of Washington school of Nursing Tahun 1974-1980,
menjabat sebagai dekan dan professor Utah University dan membuka program pertama untuk
master dan doktoral transkultural keperawatan.

Tahun 1981, menjadi professor dan direktur pusat penelitian kesehatan di Wayne
State University. Saat berkarya di sini Madeleine mendapat beberapa penghargaan,
diantaranya adalah:

1. Penghargaan bergengsi dari Presiden dalam keunggulan dalam mengajar

2. The Board of Governor’s Distinguished Faculty Award.

3. Gershenson’s Research Fellowship Award.

Tahun 1990, di angkat sebagai “the Women in Science Award” oleh California State
University. Tahun 1991, beliau menerbitkan teorinya tentang perawatan keanekaragaman
budaya dan universal dan menciptakan istilah “culturally congruent care’ sebagai tujuan dari
teorinya. Teori ini diuraikan dalam buku keanekaragaman budaya perawatan dan universal.
Mengembangkan metode ethnonursing dan melakukan penelitian di lapangan dengan
membaur hidup bersama Suku Gadsup di dataran tinggi Timur di New Guinea tentang
perawatan transkultural.

Sepanjang kariernya sebagai perawat terlebih ahli dalam teori keperawatan mulai
mengadakan sertifikasi gelar perawatan transkultural dan telah mendirikan organisasi
organisasi professional termasuk perawatan transkultural masyarakat pada tahun 1974,
asosiasi perawatan manusia internasional pada tahun 1978, dan menjabat sebagai presiden
secara penuh pertama dari American Association of Colleges of Nursing. Mendirikan dan
menjabat editor pertama dari Journal of Transkultural Nursing pada tahun 1989- 1995.
Penghargaan terakhir yang di terima adalah anugerah Lifetime Achievement Award untuk
kualitatif metodologi

1.2 Definisi dan Konsep teori Madeleine Leininger


Teori Leininger adalah untuk menyediakan langkah-langkah perawatan yang selaras
dengan individu atau kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan nilai-nilai. Pada tahun
1960-an diamenciptakan budaya kongruen perawatan jangka panjang, yang merupakan tujuan
utama transkultural keperawatan praktek. Budaya perawatan sebangun adalah mungkin bila
tindakan terjadi dalam hubungan perawat-klien (Leininger, 1981).

6
Leininger mengembangkan istilah baru untuk prinsip dasar teorinya. Ini definisi dan prinsip-
prinsip istilah kunci untuk memahami teori tersebut. Di bawah ini adalah ringkasan dasar
prinsip yang penting untuk memahami teori Leininger :

 Care adalah untuk membantu orang lain dengan kebutuhan nyata atau diantisipasi
dalam upaya untuk memperbaiki kondisi manusia yang menjadi perhatian atau
untuk menghadapi kematian.
 Merawat adalah tindakan atau kegiatan diarahkan memberikan perawatan.
 Budaya mengacu pada belajar, berbagi, dan dipancarkan nilai-nilai, keyakinan,
norma, dan kehidupan dari individu tertentu atau kelompok yang membimbing
mereka berpikir, keputusan, tindakan, dan cara berpola hidup.
 Perawatan Budaya mengacu pada beberapa aspek budaya yang mempengaruhi
seseorang atau kelompok untuk meningkatkan kondisi manusia atau untuk
menangani penyakit atau kematian.
 Keragaman budaya peduli merujuk pada perbedaan dalam makna, nilai, pantas
tidaknya perawatan di dalam atau di antara kelompok-kelompok orang yang
berbeda.
 Universalitas peduli Budaya mengacu pada perawatan umum atau arti serupa yang
jelas di antara banyak budaya.
 Keperawatan adalah profesi yang dipelajari dengan disiplin terfokus dengan
perawatan fenomena.
 Worldview mengacu pada cara orang cenderung untuk melihat dunia atau alam
semesta dalam menciptakan pandangan pribadi tentang hidup.
 Budaya dan dimensi struktur sosial termasuk faktor yang berhubungan dengan
agama, struktur sosial, politik / badan hukum, ekonomi, pola pendidikan-terns,
penggunaan teknologi, nilai-nilai budaya, dan ethnohistory yang di-fluence
tanggapan budaya manusia dalam konteks budaya.
 Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan budaya dan
dihargai oleh budaya yang ditunjuk.
 Pelestarian budaya perawatan atau pemeliharaan mengacu pada kegiatan
pelayanan keperawatan yang membantu orang dari budaya tertentu untuk
menyimpan dan menggunakan inti kebudayaan nilai perawatan terkait dengan
masalah kesehatan atau kondisi.
 Budaya akomodasi perawatan atau negosiasi merujuk kepada tindakan
keperawatan kreatifyang membantu orang- orang dari budaya tertentu beradaptasi
dengan atau bernegosiasi dengan lain- ers dalam kesehatan masyarakat dalam
upaya untuk mencapai tujuan bersama dari hasil kesehatan yang optimal untuk
klien dari budaya yang ditunjuk. Memahami Kerja Theorists Perawat
 Budaya perawatan restrukturisasi mengacu pada tindakan terapi yang diambil oleh
budaya perawat yang kompeten atau keluarga. Tindakan ini memungkinkan atau
sebagai klien untuk mengubah perilaku kesehatan pribadi terhadap
menguntungkan hasil sementara menghormati nilai-nilai budaya klien.

7
Leininger mengusulkan bahwa ada tiga modus untuk membimbing penilaian asuhan
keperawatan, keputusan, atau tindakan untuk memberikan perawatan yang tepat, bermanfaat,
dan bermakna yaitu :

 Pelestarian dan / atau pemeliharaan


 Akomodasi dan / atau negosiasi
 Re-pola dan / atau restrukturisasi

Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan care dipengaruhi oleh
elemen- elemen berikut yaitu : Struktur sosial seperti teknologi, kepercayaan dan factor
filosofi, sistem sosial, nilai-nilai cultural, politik dan factor-faktor legal, factor-faktor
ekonomi, dan factor-faktor pendidikan. Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks
lingkungan, bahasa dan sejarah etnis, masing-masing sistem ini merupakan bagian struktur
sosial. Pada setiap kelompok masyarakat; pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam
masyarakat dan praktek-praktek. Yang merupakan bagian integral dari aspek-aspek struktur
sosial (Leininger dan MC Farland 2002). Dalam model Sunrisenya Leininger menampilkan
visualisasi hubungan antara beberapa konsep yang disignifikan.

Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk tindakan dari
asuhan) merupakan inti dari idenya tentang keperawatan. Memberikan asuhan merupakan
jantung dari keperawatan. Tindakan membantu didefinisikan sebagai prilaku yang
mendukung.

Menurut Leininger bantuan semacam itu baru dapat benar-benar efektif jika latar belakang
budaya pasien juga dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu
dikaitkan dengan budaya. Beberapa inti dari model teorinya :

 Asuhan membantu, mendukung atau membuat seorang atau kelompok yang memiliki
kebutuhan nyata agar mampu memperbaiki jalan hidup dan kondisinya.
 Budaya diekspresikan sebagai norma-norma dan nilai-nilai kelompok tertentu.
 Asuhan transkultural perawat secara sadar mempelajari norma-norma dan nilai- nilai
dan cara hidup budaya tertentu dalam rangka memberikan bantuan dan dukungan
dengan tujuan untuk membantu individu mempertahankan tingkat kesejahteraanya.
 Diversitas asuhan cultural, Keanekaragaman asuhan kultural mengakui adanya variasi
dan rentang kemungkinan tindakan dalam hal memberikan bantuan dan dukungan.
 Universalitas asuhan kultural merujuk pada persamaan atau karakteristik universal,
dalam hal memberikan bantuan dan dukungan

1.3 Rencana tindakan keperawatan teori Madeleine Leininger


1) Rencana Tindakan Keperawatan (Intervensi)
Peran perawat pada transkultural nursing teori Leininger adalah menjembatani antara system
perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan system perawatan professional
melalui asuhan keperawatan. Eksistensi peran perawat digambarkan oleh Leininger seperti
dibawah ini:

8
a. Sisem generik atau transkultural
b. Asuhan keperawatan
c. Sistem profesional
Oleh karena itu perawat harus mampu membuat keputusan dan rencana kelompok, keluarga,
komunitas, lembaga dengan mempertimbangkan generic carring dan professional carring.

2) Tindakan keperawatan (Implementasi)

Tindakan keperawatan yang diberikan pada klien harus tetap memperhatikan 3 prinsip askep,
yaitu :
a. Culture care preservation/ maintenance
Prinsip membantu, memfasilitasi atau memperhatikan fenomena budaya guna
membantu individu menentukan tingkat kesehatan dan gaya hidup yang di inginkan.
b. Culture care accommodation/ negotiation
Prinsip membantu, memfasilitasi atau memperhatikan budaya yang ada, yang
merefleksikan cara-cara untuk beradaptasi, bernegosiasi atau mempertimbangkan kondisi
kesehatan dan gaya hidup klien.
c. Culture care repatterning/ restructuring
Prinsip merekonstruksi atau mengubah desain untuk membantu memperbaiki kondisi
kesehatan dan pola hidup klien kearah yang lebih baik.

3) Evaluasi.

Hasil akhir yang diperoleh melalui pendekatan keperawatan transkultural pada


asuhan keperawatan adalah tercapainya culture congruent nursing carry health and
well being yaitu asuhan keperawatan yang kompeten berdasarkan budaya dan
pengetahuan kesehatan yang sensitive, kreatif, serta cara-cara yang bermakna guna
mencapai tingkat kesehatan dan kesejahteraan bagi klien.

1.4 Faktor komponen teori Madeleine Leininger


Teori Leininger tentang keberagaman pelayanan adalah berdasarkan culture atau
budaya. Teori Leininger sendiri memiliki tujuan yaitu untuk menyediakan layanan kesehatan
spesifik secara budaya untuk pasien. Untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien,
perawat pertama-tama harus memperhitungkan tentang tradisi budaya pasien serta nilai-nilai
dan kepercayaan dalam rencana keperawatan.

9
Model konseptual yang telah dikembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan
asuhan keperawatan dalam hal ini adalah konteks budaya yaitu digambarkan dengan bentuk
matahari terbit (sunrise model). Ada 7 faktor mengenai komponen yang ada pada sunrise
model, yaitu

1. Faktor teknologi

Seperti yang kita tahu penggunaan teknologi dalam kesehatan adalah untuk membantu
atau mendukung individu untuk dapat memilih atau mendapatkan penawaran penyelesaian
masalah didalam suatu pelayanan kesehatan

2. Faktor agama dan falsafah hidup

Agama memberikan kita semua motivasi yang sangat kuat untuk menempatkan kebenaran
diatas segalanya. Faktor agama harus dikaji oleh perawat terutama tentang agama apa
yang dianut pasien, cara pandang terhadap suatu penyakit, dan kebiasaan agama yang
mungkin akan berdampak positif untuk kesehatan

3. Faktor sosial dan keterikatan keluarga

Pada tahap ini perawat harus melakukan pengkajian tentang pasien seperti nama, umur,
tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status keluarga, dan hubungan pasien dengan keluarga

4. Faktor budaya dan gaya hidup

Norma budaya adalah suatu kaidah yang memiliki sifat penerapan terbatas pada penganut
budaya tersebut. Dalam hal ini perawat harus mengkaji tentang posisi dan jabatan yang
dipegang pasien, bahasa yang digunakan pasien, kebiasaan makan, kebiasaan
membersihkan diri, dan persepsi terkait sakit dengan aktivitas sehari-hari

5. Faktor politik dan hukum

Peraturan dan kebijakan yang berlaku di rumah sakit adalah segala sesuatu yang
mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya. Pada tahap ini
perawat harus mengkaji tentang peraturan dan kebijakan rumah skait yang berkaitan
dengan jam kunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh menjenguk, dan cara
pembayaran

6. Faktor ekonomi

10
Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat pada tahap ini adalah tentang pekerjaan
pasien, tabungan yang dimiliki, sumber biaya keluarga, dan biaya dari sumber lain
misalnya asuransi

7. Faktor pendidikan

Semakin tinggi pendidikan pasien maka setiap keyakinan pasien pasti didukung oleh
bukti-bukti ilmiah yang rasional dan pasti pasien tersebut dapat belajar untuk beradaptasi
dengan budaya yang sesuai dengan keadaan kesehatannya. Hal yang harus dikaji perawat
dalam hal ini adalah tentang tingkat pendidikan pasien dan jenis pendidikannya

11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan asuhan
keperawatan dipengaruhi oleh elemen-elemen antara lain : struktur sosial seeperti
teknologi, kepercayaan dan faktor filosofi, sistem sosial, nilai-nilai kultural, politik
dan fakto-faktor legal, faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor pendidikan. Faktor
sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah etnis, masing-
masing sistem ini nerupakan bagian struktur sosial. Pada setiap kelompok
masyarakat : pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat dan praktek-
praktek yang merupakan baggian integral dari aspek-aspek struktur sosial. Dalam
model sunrisenya Leineinger menampilkan visualisasi hubungan antara berbagai
konsep yang signifikan. Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai
bentuk tindakan dari asuhan) merupakan inti dari idenya tentang keperawatan.
Memberikan asuhan merupakan jantung dari keperawatan. Tindakan membantu
didefinisikan sebagai perilaku yang mendukung. Menurut Leineinger bantuan
semacam ini baru dapat benar-benar efektif jika latar belakang budaya pasien juga
dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu dikaitkan
dengan budaya.

B. Saran
Saran bagi para mahasiswa agar lebih memahami, mengerti serta dapat
mengaplikasikan teori Madeleine Leininger ke dalam praktik asuhan keperawatan.
Saran bagi pembaca agar memberikan masukan maupun kritikan yang membangun
untuk melengkapi makalah teori keperawatan Florence Madeleine Leininger.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/melisaoktalieta.wordpress.com/2012/11/13/5/amp/

https://cadobalog.blogspot.com/2020/05/konsep-teoritis-culture-care-leininger-bagan-teori-
sunrise-model.html?m=1

https://pdfcoffee.com/contoh-askep-dengan-pengkajian-teori-leininger-pdf-free.html
https://pdfcoffee.com/biografi-madeleine-leininger-pdf-free.html

13

Anda mungkin juga menyukai