Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FALSAFAH

TEORI MEDELEINE LEININGER

Dosen Pembimbing :

SHINTA WAHYUSARI.,S.Kep.,M.Kep., Sp.Kep.MAT

Disusun Oleh:

1. AHMAD FAUZAN ( 14201.13.21002)


2. DIDIT REZA FAHLUSI (14201.13.21015)
3. MUHAMMAD FADHOIL (14201.13.21038)
4. MUH. NUR HOLIS ZAINI (14201.13.21039)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PAJARAKAN-PROBOLINGGO
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah teori Medeleine
Leininger ini yang membahas tentang konsep transcultural nursing dan teori keperawatan
menurut Medeleine Leininger.

Kami berusaha menyusun makalah ini agar dapat dipelajari dengan mudah sesuai dengan
materi-materi yang telah ditetapkan dosen pembimbing.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, dari website yang kami
kunjungi, buku literatur yang telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada kami untuk
menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, kami mengharapkan saran dan sumbangan pikiran dari dosen pembimbing dan
teman-teman kami untuk digunakan dalam memperbaiki isi tugas ini. Dan mohon maaf jika ada
kesalahan-kesalahan dalam isi tugas ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan.........................................................................................................................1

1.1 Latar belakang.....................................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1 Konsep madeline lainiger...................................................................................................3


2.2 Biografi madeline laininger................................................................................................4
2.3 Paradigma keperawatan......................................................................................................4
2.4 Penerapan teori Keperawatan madeline laininger...............................................................5
2.5 Model sunrise......................................................................................................................7
2.6 Kelemahan Teori Madeline Laininger............................................................................10
2.7 Kelemahan Teori Madeline Leininger.............................................................................10
2.8 Tujuan teori madeline Leininger.....................................................................................10

BAB III Penutup ..........................................................................................................................11

3.1 kesimpulan........................................................................................................................11
3.2 Saran.................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.
Banyak model konseptual dari teori yang telah di kembangkan para ahli
keperawatan,dimana teori dan konseptual merupakan suatu cara untuk memandang
dan menilai situasi kerjayang menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan
informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi dan apa yang
harus dia lakukan.
Teori teori keperawatan juga digunakan dalam perakti,penelitian,dan proses
belajar-mengajar dalam bidang keperawatan sehingga perlu di perkenalkan,dikaji
dandi kembangkan untuk memperkuat profesi keperawatan.
Perawat perlu memiliki latar belakang pengetehuan baik secara teoritis maupun
empiris terhadap teori teori keperawatan sehingga perawat dapat memahami dan
mengaplikasikan teori tersebut dalam memberi pelayanan keperawatan kepada
kliensesuai keadaan.
Salah satu teori keperawatan yang ada adalah teori dan model keperawatn
dari madeline leininger.

B.Rumus Masalah
 Bagaimana konsep medline laininger?
 Bagaimana biografi tentang medline laininger?
 Sebutkan paradigma madline laininger?
 Jelaskan mengenai penerapan teori medline laininger?

C. Tujuan
 Untuk menambah pengetahuan tentang teori keperawatan
 Untuk mengetahui tentang konsep medline laininger
 Untuk mengetehui biografi tenetng medline laininger
 Untuk mengetehui paradigama medline laininger
Untuk mengetahui mengenei penerepen teori medline laininger`
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Madeline Leininger


Garis besar teori laininger adalah tenetng culture diversity and universality,atau
yang kini kita lebih dikenal dengan transcultural nursing.Awalnya,leininger
memfokukuskan pada pentingnya sifat caring dalam keperawatan.Namun kemudian
dia menemukan teori cultural diversity and universality yang semula didasari latar
belakang budaya yang berbeda.transcultural nursing merupakan sub bidang dari
praktik keperawatan yang telah diadakan penelitian .
Leininger telah mengembangkan istilah yang relevan dengan teorinya.istilah
utama didefinisikan disini,dan informasi lebih lengkap tenteng teori leininger dapat
diakses melelui karya karyanya.
1. asuhan menusiawi dan caring
konsep dari asuhan keperawatan manusiawi dan caring mengacu pada
fenomena yang nyata dengan ungkapan membantu,mendukung,memampukan
dan memfasilitasi cara untuk membantu diri sendiri atau orang lain yang memiliki
kebutuhan yang di antisipasi guna meningkatkan kesehatan.
2. budaya
mengacu pada cara hidup yang berpola,nilai nilai,keyakinan,norma norma,dan
praktik dari individu,kelompok yang biasanya diteruskan dari generasi ke
generasi.
3. asuhan keperawatan
mengacu pada caring yang secara budaya dibentuk untuk bersifat
membantu,mendukung,memampukan terhadap diri sendiri atau orang lain yang
berfokus pada kebutuhan untuk kesejahteraan klien.
4. diversity asuhan budaya
mengacu pada budaya mengacu pada variabilitas budaya atau perbedaan dalam
keyakinan perawatan,makna dan nilai serta cara hidup dalam anatr budaya.
5. universitas asuhan keperawatan
mengacu pada asuhan keperawatan berbasis budaya yang sama atau seragam
yang berarti,pola,nilai nilai,dan cara hidup sebagai suatu kemanusiaan .
6. pandangan dunia
mengacu pada cara individu atau kelompok melihat dan memahami baik itu
sebagai nilai,sikap mental dll
7. dimensi budaya dan struktural sosial
mengacu pada pola yang berkaitan dengan suatu budaya termasuk
agama(spiritual),soaial,ekonomi dll.
8.konteks lingkungan
mengacu pada lingkungan secara keseluruhan pada lingkungan secara
keseluruhan(fisik,sosial dan budaya) ,situasi,yang terkait dengan pengalaman
yang memberikan makna.

B.Biografi
Madeline Leininger adalah pelapor keperawatan dan seorang pemimpin dalam
keperawatan.madeline laininger lahir di Suton,Nebraska.Dia menempuh pendidikan
diploma pada tahun 1948 di St.Anthony Hospital School of nursing,di daerah
Denver.Dia juga mengabdi di organisasi Cadet Nurse corp,sambil mengejar
pendidikan dasar keperawatan.Pada tahun 1950 dia meraih gelar sarjana dalam
bidang ilmu Biologi dari Benedictine Collage di Kansas.Setelah menyelesaikan studi
keperawatan di Greghton University,Ohama,dia menempuh pendidikan magister
dalam bidang keperawatan jiwa di Chatolic University,washington DC,Amerika.Dia
merupakan perawat pertama yang mempelajari ilmu antropologi tingkat doktoral,yang
diraih di University of Washington.
Pada pertengahan tahun 1950,saat leininger bekerja untuk membimbing anak-
anak rumahan di Cincinnati,dia menemukan salah satu stafnya tidak mengerti
tenteng faktor budaya yang mempengaruhi anak-anak,sehingga dia menyimpulkan
bahwa diagnosis keperawatab dan tindakannya belum memadai.hal itulah yang
mendorong leininger untuk menempuh pendidikan doktoral dalam bidang
antropologi.Awalnya dia menulis pada akhir tahun 1970,yang membahas caring dan
transcular nursing
Madline laininger juga mempunyai peran dalam bidang edukasi dan
adminnistrasi,dan sempat menjadi direktur dari organisasi Center for Health
Research di Wayne States University,Michigan.Dia merupakan pendiri dan pemimpin
(pakar) dari bidang transcultural nursing dan dia telah menjadi konsultan di bidang
tersebut dan teorinya tentang culture care around the globe.

C.Paradigma Keperawatan
1. Manusia
Manusia adalah individu atau kelompok yang mempunyai norma- norma dan nilai-nilai
yang diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta melakukan tindakan.menurut
laininger,,manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada
setiap saat dimanapun ia berada.
2. Kesehatan
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara
kultural memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu maupun
kelompok untuk menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari.

3. Lingkungan
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan,situasi,atau
pengalaman pengalamanyang memberikan arti bagi perilaku
manusia,interpretasi,dan interaksi soasial dalam lingkungan fisik,ekologi ,sosial
politik,dan susunan kebudayaan.
4. Keperawatan
Keperawatan di fokuskan pada aktivitas dan fenomena perawaan manusia
yang bertujuan untuk membantu ,memberikan dukungan dan memfasilitasi untuk
memperoleh kesehatan dan menolong orang orang agar mampu menghadapi
rintangan.

D. Penerapan teori Keperawatan Leininger


1.Riset (Research)
Teori ini diuji cobakan menggunakan metode penelitian dalam berbagai
budaya.kajian yang telah dilakukan pada salah satu keluarga yang mengalami
gangguan neurologis akut.hal sosio-kultural dalam proses
perawatan.sehingga,pasien merasa bahwa sebelum melakukan perawat
melakuakn pengkajian,perawat harus memahami budaya yang dimiliki oleh dirinya
sendiri.
2.Edukasi (Education)
Teori ini memberikan pengaruh besar yang sangat besar dalam proses
pembelajaran keperawatan yang ada di dunia.namun,laininger merasa hawatir
beberapa program menggunakannya sebagai fokus utama.karena saat ini
pengaruh globalisasi dalam pendidikan sangatlah signifikan dengan presentasi dan
konsultasi di setiap belahan dunia.
3.Kolaborasi(Colaboration)
Asuhan keperawatan merupakan bentuk yang harus di optimalkan dengan mengacu
pada kemungkinan variasi pendekatan kepearawatan yang dibutuhkan
untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya klien yang
akan di implementasikan kedalam strategi yang digunakan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan atara lain:
 strategi I (Perlindungan /mempertahankan budaya)
Dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan
kesehatan.perencanaan dan implementasi keperawatandiberikan sesuai dengan
niali-nilai yang relevan,misalnya budaya berolah raga setiap hari.
 strategi II (Mengkomodasi/negoisasi budaya)
Intervensi dan implementasi dilakukan untuk membantu klien beradapatasi
terhadap budaya yang lebih menguntungkan kesehatan agar dapat memilih dan
menentukan budaya yang lebih mendukung peningkatan kesehatan,misalnya
klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis,maka ikan
dapat diganti dengan sunber protein hewani atau nabati lainnya.
 Strategi III (Mengubah /mengganti budaya klien)
Dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan.sehingga
perawat berupaya mengubah gaya hidup yang lebih menguntungkan bagi
kesehatan klien.misalnya klien erokok menjadi tidak merokok.
4. Pemberi Perawatan(Care Giver)
Perawat sebagai care giver diharuskan memahami konsep teori transcultural
Nursing.bila tidak,maka akan mengakibatkan terjadinya shock atau cultural
imposition.cultural shock akan dialami oleh klien pada kondisi dimana perawat tidak
mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya.
5. Manajemen
Dalam mengaplikasikan dibidang keperawatan bisa ditemukan dalam
anajemen keperawatan seperti di rumah sakit dalam memberikan pelayanannya
menggunakan bahasa daerah sehingga klien merasa lebih nyaman dengan
pemberian pelayanannya.hal ini karena nilai nilai budaya masih cukup kuat dalam
tiap individu.

6. Sehat dan sakit


Laininger menjelaskan konsep sehat dan sakit sebagai suatu hal yang sangat
bergantung dan di tentukan oleh budaya yang akan mempengaruhi seseorang
mengapresiasi keadaan sakit yang di deritanya.
E. Model Sunrise

Teori Leininger dikembangkan dari antropologi dan keperawatan, namun diformulasikan


menjadi keperawatan transkultural dengan perspektif asuhan pada manusia. Leinenger
mengembangkan metode penelitian enthnonursing dan menegaskan pentingnya
mempelajari seseorang dari pengetahuan dan pengalaman lokal mereka, kemudian
menghadapkan mereka dengan perilaku dan kepercayaan yang ada di luar diri mereka
(Alligood, 2006). Sunrise model dikembangkan untuk memberikan gambar konseptual
yang holistik dan komprehensif dari faktor-faktor utama yang berperan penting dalam
teori keragaman asuhan budaya & kebersamaan asuhan budaya (Parker, 2001).
Dalam model sunrisenya menampilkan visualisasi hubungan antara berbagai
konsep yang signifikan ide pelayanan dan keperawatan. Memberikan asuhan
merupakan jantung dari keperawatan dan merupakan karakteristik dasar dari
keperawatan. Terdapat 7 komponen yang ada pada "Sunrise Model" dan dapat
menjadikan inspirasi dalam penelitian khususnya yang berkaitan dengan asuhan
transkultural yaitu :
a. Faktor teknologi (tecnological factors)
Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih atau
mendapat penawaran menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan.
Perawat perlu mengkaji lebih dalam tentang persepsi sehat sakit, kebiasaan
berobat atau mengatasi masalah kesehatan, alasan mencari bantuan
kesehatan, alasan klien memilih pengobatan alternatif dan persepsi klien
tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi
permasalahan kesehatan saat ini.
b. Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)
Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pandangan yang
amat realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi yang
sangat kuat untuk menempatkan kebenaran di atas segalanya, bahkan di
atas kehidupannya sendiri. Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat
adalah : agama yang dianut, status pernikahan, cara pandang klien
terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan dan kebiasaan agama yang
berdampak positif terhadap kesehatan.

c. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors)


Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor : nama
lengkap, nama panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga, dan
hubungan klien dengan kepala keluarga.

d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan
oleh penganut budaya yang dianggap baik atau buruk. Norma-norma
budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas
pada penganut budaya terkait. Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah :
posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang
digunakan, kebiasaan makan, makanan yang dipantang dalam kondisi
sakit, persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari dan kebiasaan
membersihkan diri.

e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala
sesuatu yang mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan
keperawatan lintas budaya. Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah : peraturan
dan kebijakan yang berkaitan dengan
jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu, cara
pembayaran untuk klien yang dirawat.

f. Faktor ekonomi (economical factors)


Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan sumber-sumber
material yang dimiliki untuk membiayai sakitnya agar segera sembuh.
Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat diantaranya : pekerjaan
klien, sumber biaya pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh keluarga,
biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor
atau patungan antar anggota keluarga.

g. Faktor pendidikan (educational factors)


Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien dalam
menempuh jalur pendidikan formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi
pendidikan klien maka keyakinan klien biasanya didukung oleh buktibukti
ilmiah yang rasional dan individu tersebut dapat belajar beradaptasi
terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. Hal yang
perlu dikaji pada tahap ini adalah : tingkat pendidikan klien, jenis
pendidikan serta kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri
tentang pengalaman sakitnya sehingga tidak terulang kembali.

E.Kelebihan Teori Madeline Laininger


1. Teori bersifat unik dan kompleks,karena tidak kaku memandang proses
keperawatan
2. memaksimalkan teori orem,virgina henderson,dan nauman
3. dapat mengarahkan perawat untuk membantu klien dalam mengambil keputusan
guna meningkatkan kesehatannya
4. mengatasi berbagai masalah hambatan budaya yang sering di temukan saat
melakukan asuhan keperawatan

F.kelemahan Teori Madeline Laininger


1. Teori ini tidak mempunyai metode spesifiknyang mencangkup proses asuhan
keperawatan
bersifat sangat meluas sehingga tidak bisa berdiri sendiri dan hanya digunakan sebagai
pendamping dari berbagai macam konseptual lainnya.
G.Tujuan Teori madeline laininger
1. Mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis,sehingga tercipta
praktik keperawatan pada kebudayaan yang s[esifik dan universal
Dengan mengetahui budaya yang spesifik dan budaya universal yang di pegang oleh
klien,maka praktik keperawaatn dapat dilakukan secara maksimal.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Teori medelani lainienger dapat digunakan dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan mempertimbangkan aspek budaya,nilai_nilai,norma,dan
agama.
Teori ini juga dapat digunakan untuk melengkapi teori konseptual yang lain
dalam praktik asuhan keperawatan.

B.Saran
Penerapan teori lainienger di perlukan pengetahuan dan pemahaman tentang
ilmu antropologi agar dapat memberikan asuhan keperawatan.
Pelaksanaan teori lainienger memerlukan penggabungan dari keperawatan yang lain
yang terkait seperti teori adaptasi,self care,dan lain lain.
DAFTAR PUSTAKA

Siokal,Brajakson,S.Kep.,Ns.,M.Kep.2017.Falsafah dan Teori dalam


Keperawatan.Jakarta:Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai