Puji dan Syukur kami ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai TEORI
KEPERAWATAN MADELEINE LEININGER.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Biografi Madeleine Leininger..................................................................................................2
B. Teori dan model konsep keperawatan Transkultural.........................................................3
1. Pengertian teori Transkultural............................................................................................3
2. Konsep dalam Transkultural Nursing...................................................................................4
3. Paradigma Transkultural Nursing.....................................................................................5
4. Teori Leininger dalan konsep asuhan keperawatan............................................................7
C. Kelebihan dan Kekurangan Teori Transkultural dari Leininger............................10
1. Kelebihan :.............................................................................................................................10
2. Kelemahan :............................................................................................................................10
D. Penerapan teori Leininger di Rumah sakit.............................................................................11
BAB III...................................................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan...............................................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau
suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-
fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung. Yang dimaksud
teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena
mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan. Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori
keperawatan yang perlu diketahui oleh para perawat profesional sehingga mampu
mengaplikasikan praktek keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar
keperawatan.
Dalam makalah ini akan dibahas secara teoritis pendapat ahli tentang konsep
keperawatan yaitu Menurut Madeleine Leininger.
B. Rumusan Masalah
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1. Madeleine lahir di Sutton, Nebraska pada 13 Juli 1925, di sebuah lahan pertanian
hidup dengan empat saudara laki-laki dan seorang saudari
2. Tahun 1945, dia bersama saudarinya menjadi kadet di korps perawat dan mengambil
program diploma di sekolah perawat St. Anthony, Denver. Hal yang juga mendorong dia
menjadi seorang perawat di karenakan salah satu bibinya menderita penyakit jantung
bawaan, dia ingin membuat suatu perbedaan dalam kehidupan manusia, khususnya di
bidang perawatan.
3. Tahun 1948, menyelesaikan diploma keperawatan.
4. Tahun 1950, menerima gelar sarjana dalam ilmu biologi, ilmu filsafat dan humaniora
dariBenedictine College di Atchison, Kansas. Membuka pelayanan keperawatan
dan program pendidikan jiwa di Creighton University di Omaha , Nebraska.
5. Tahun 1953, Menerima gelar master dalam ilmu keperawatan dari University chatolik of
America, di Washington DC, pindah ke Cincinnati dan memulai program pendidikan jiwa
pertama di Amerika.
6. Tahun antara 1954-1960, menjadi professor keperawatan dan direktur program pasca
sarjana di Universitas Cincinnati. Juga menerbitkan buku tentang keperawatan
psikiatrik, di sebut Konsep Dasar Keperawatan Jiwa, dalam sebelas bahasa dan
digunakan di seluruh dunia.
7. Tahun 1965, Madeleine menjadi perawat pertama mendapat gelar Ph.D dalam
antropologi, di Washington University. sebagai bagian dari proses beliau mencari
penyelesaian masalah tidak cukup adekuat intervensi kejiwaan tradisional menjawab
kebutuhan anak-anak dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
8. Tahun 1966, di tunjuk sebagai professor keperawatan dan antropologi di University of
Colorado, di mana untuk pertama kalinya perawatan transkultural di perkenalakan
di dunia keperawatan.
v
9. Tahun 1969-1974, sebagai dekan,professor keperawatan dan dosen antropologi di
University Of Washington school of Nursing.
10. Tahun 1974-1980, menjabat sebagai dekan dan professor Utah University dan
membuka program pertama untuk master dan doktoral transkultural keperawatan.
11. Tahun 1981, professor dan direktur pusat penelitian kesehatan di Wayne State University.
Saat berkarya di sini Madeleine mendapat beberapa penghargaan, antara lain :
a. Penghargaan bergengsi dari Presiden dalam keunggulan dalam mengajar.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak
mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat
vi
menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan beberapa
mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan
berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan.
Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan
dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya diberikan kepada
manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai
dikala manusia itu meninggal. Human caring secara umum dikatakan sebagai
segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan pada manusia yang
utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana ekspresi, struktur
dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya.
a. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang
dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan
mengambil keputusan.
b. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau
sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi
tindakan dan keputusan.
c. Perbedaan budaya Dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal
dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi
pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya
yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk
vii
kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang
mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
d. Etnosentris, diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain. adalah
persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah
yang terbaik
e. Etnis, berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
f. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan
asal muasal manusia
g. Etnografi, adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada
penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran
yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi
untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling memberikan timbal
balik diantara keduanya.
h. Care, adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian
untuk memenuhi kebutuhan baik actual maupun potensial untuk
meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
i. Caring, adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,
mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan
yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan
manusia.
j. Cultural Care, berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,
kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung
atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk
mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup
dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
k. Culturtal imposition, berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena
percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok
lain.
viii
3. Paradigma Transkultural Nursing
a. Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai- nilai dan
norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan
melakukan pilihan. Menurut Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan
untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada
(Geiger and Davidhizar, 1995).
b. Sehat
c. Lingkungan
d. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu sesuai
dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan (Leininger, 1991) adalah :
4. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala sesuatu
yang mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas
budaya (Andrew and Boyle, 1995). Yang perlu dikajipada tahap ini
xi
adalah : peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan jam berkunjung,
jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu, cara pembayaran
untuk klien yang dirawat.
b. Diagnosa keperawatan
xii
c. Perencanaan dan Pelaksanaan
d. Evaluasi
1. Kelebihan :
xiii
berdampak terhadap pasien, staf keperawatan dan terhadap rumah sakit.
2. Kelemahan :
a. Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri sendiri dan hanya
digunakan sebagai pendamping dari berbagai macam konseptual model lainnya.
b. Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi masalah
keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori lainnya.
Seperti sudah diuraikan diatas bahwa teori Leininger merupakan teori yang kokoh memegang
bahwa induvidu dan budaya yang dimilikinya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal seorang perawata perlu
juga memahami nilai budaya yang dimiliki pasien.
Dirumah sakit RSUP DR M Djamil sendiri sudah diterapkan pelayanan yang seiring dengan
budaya selagi budaya tersebut tidak merugikan kesehatan pasien dan menghambat pelayanan
kesehatan yang diberikan. Apabila terjadi ketidak cocokan antara budaya dan tindakan
perawatan yang akan diberikan pasien akan diminta untuk menentukan keputusan dengan
mengisi blanko persetujuan atau penolakan tindakan.
Sebagai contoh :
1. Pelayanan kepada etnis batak dan jawa berbeda cara penyampaiannya,kepada etnis batak
kita bisa menyampaikan informasi dan berita dengan bahasa yang lugas dan tegas
sedangkan pada etnis jawa kita harus memikirkan cara penyampaian yang lebih halus
agar pasien dan keluarga tidak tersinggung.
2. Di M Djamil sendiri disediakan petugas yang bertugas sebagai pengalih bahasa yang bisa
kita jadikan sebagai perantara antara perawat dan pasien apabila pasien tidak bisa
menggunakan bahasa Indonesia.
3. Rohaniawan pada berbagai agama juga disiapkan di M Djamil untuk memberikan
pelayanan rohani bila diperlukan.
4. Di M djamil di upayakan untuk melayani pasien sesuai dengan jenis kelamin. Pasien laki-
laki akan diberi perawatan oleh perawatan laki-laki apabila tindakan yang akan diberikan
dapat mengekspose bagian tubuh yang sensitif.
xiv
5. Di M Djamil juga disiapkan ruangan dengan berbagai kelas, mulai dari kelas 3 sampai
VVIP. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan layanan bagi pasien yang membutuhkan
ruangan yang berbeda kelasnya.
6. Pemisahan bangsal anak dan dewasa juga sudah dilakukan agar pelayanan keperawatan
bisa diberikan sesuai dengan tahap usia.
7. Di M Djamil juga di fasilitasi pasien yang membutuhkan informasi lebih banyak bagi
pasien dan keluarga dengan cara memberi waktu konsultasi dengan dokter dan pemberi
pelayanan kesehatan lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah etnis,
masing-masing sistem ini nerupakan bagian struktur sosial. Pada setiap kelompok masyarakat :
pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat dan praktek-praktek yang merupakan
bagian integral dari aspek- aspek struktur sosial.
B. Saran
Teori Leininger sebaiknya dapat kita terapkan dalam setiap pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien agar tujuan perawatan kita dapat tercapai dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
xvi
xvii