Disusun Oleh:
Kelompok 4
Apipah 2110913220016
Asyfa Putri Aprilia 2110913220022
Dessy Damayanti 2110913220025
Fadhilah 2110913220014
Farida Santi 2110913220023
Jannatul Rahmah 2110913220024
Muziati Hidayah 2110913220013
Nabillah Fatiniah 2110913220019
Nadhea Puteri Rieskita 2110913220015
Noor Annisa 2110913220028
Nurul Husna 2110913220029
Nur Safitri 2110913220021
Rasyidatul Ilma 2110913220026
Dosen Pengampu:
Mata Kuliah:
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang menciptakan, mengatur dan menguasai seluruh
makhluk di dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan
ridho-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah
Muhammad Saw. beserta keluarganya yang telah membimbing manusia untuk meniti jalan
lurus menuju kejayaan dan kemuliaan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Falsafah dan Teori Keperawatan yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga
mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, keterbatasan
waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 TujuanPenulisan...............................................................................................................1
1.3 ManfaatPenulisan.............................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
2.1 Biografi..............................................................................................................................2
2.2 Teori..................................................................................................................................3
2.3 Model.................................................................................................................................6
2.4 Aplikasi Teori dan Model dalam Kasus..........................................................................7
BAB III........................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9
3.2 Saran.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi
Leininger mempunyai peran dalam bidang edukasi dan administrasi. Dia sempat
menjadi dekan keperawatan di Universities of Washington dan Utah. Dia juga merupakan
direktur dari organisasi Center for Health Research di Wayne States University, Michigan.
Sampai akhirnya dia pensiun sebagai professor emeritus. Dia juga belajar di New Guinea
sampai program doktoral, dia telah mempelajari 14 macam budaya di daerah pedalaman.
Dia merupakan pendiri dan pimpinan (pakar) dari bidang transcultural nursing dan dia
telah menjadi konsultan di bidang tersebut dan teorinya tentang culture care around the
globe. Dia telah mempublikasikan jurnal yang berjudul The Journal of Transcultural
Nursing in 1989 yang telah direvisi selam 6 tahun. Dia berhasil mendapatkan honor yang
tinggi dan meraih penghargaan nasional dan menjadi penceramah di lebih dari 10 negara.
Madeleine M. Leininger lahir pada 13 Juli 1925 di Sutton, Nebraska, AS. Setelah
lulus dari sekolah menengah, ia menghadiri Sekolah Perawat St. Setelah lulus, ia mulai
bekerja sebagai perawat di korps taruna, sehingga ia terus menerima pelatihan di bidang
profesional yang sama. Pada tahun 1950, ia lulus dari Kansas dengan jurusan ilmu biologi
sambil belajar filsafat dan humanisme.
2
membuka departemen psikiatri dan mengambil alih layanan keperawatan yang sama. Ia
juga bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri untuk mengembangkan mata kuliah di
bidang tersebut.
Tertarik pada psikiatri, Leininger menerima gelar doktor dalam keperawatan psikiatri
dari M.S.N. dari Catholic University of America di Washington, DC pada tahun 1954.
Hal ini menyebabkan Cincinnati, di mana University Hospital meluncurkan program
perawatan psikiatri pediatrik pertama di dunia.
Selama misi inilah Leininger mulai memperhatikan bahwa faktor budaya pasien akan
mempengaruhi perilaku dan efektivitas pengobatan, yang tidak dipertimbangkan oleh
petugas kesehatan.
Dengan mempertimbangkan faktor budaya ini, perawat mulai meningkatkan
kebutuhan untuk mengubah metode. Namun, ia tidak mendapatkan respon positif dari
rekan-rekannya saat itu.
3
Pada awal 1974, Leininger mendirikan National Intercultural Nursing Society. Empat
tahun kemudian, ia mendirikan Konferensi Penelitian Keperawatan Nasional, yang
didedikasikan untuk mengembangkan para profesional yang tertarik pada teorinya.
Kematian
Madeleine Leininger meninggal pada 10 Agustus 2012 di Omaha, pada usia 87 tahun.
Teorinya telah diakui dengan berbagai penghargaan dan sepenuhnya dapat diterapkan
saat ini.
2.2 Teori
Teori Leininger ialah tentang culture care diversity and universality atau yang
familiar saat ini terkenal dengan transcultural nursing. Pada awalnya dia menyadari betapa
menjadi hal yang penting untuk memusatkan perhatian atau sifat caring pada perawatan
sejak dini, dia juga terkejut melihat perbedaan mencolok dalam pola perilaku anak
berdasarkan latar belakang budaya yang berbeda. Ide-ide yang dipicu oleh kesimpulannya
membuka jalan cara bagi Leininger untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman
perawat tentang beragam budaya yang kurang dalam perawatan kesehatan saat ini.
Usahanya untuk meningkatkan perawatan dan kesejahteraan pasien melalui pendidikan
keperawatan yang kompeten secara budaya nanti akan disebut sebagai "Teori
Keperawatan Transkultural" Bahasan khusus di dalam teori Leininger, diantaranya ialah:
1) Culture
Budaya adalah nilai-nilai, kepercayaan, norma, dan kehidupan yang telah dipelajari,
didistribusikan dan ditransmisikan dari kelompok tertentu yang memandu pemikiran,
keputusan, dan tindakan mereka dengan cara yang terpola.
2) Culture care
Didefinisikan sebagai nilai-nilai, kepercayaan, dan pola kehidupan yang dipelajari
dan dipelajarkan secara subjektif dan objektif yang membantu, mendukung,
memfasilitasi, atau memungkinkan individu atau kelompok lain untuk mempertahankan
kesejahteraan, kesehatan, meningkatkan kondisi manusia dan kehidupan mereka, atau
untuk berurusan dengan penyakit, kecacatan atau bahkan kematian
3) Diversity
Keanekaragaman serta perbedaan pada asuhan keperawatan berupa persepsi budaya,
pengetahuan dan adat kesehatan.
4) Universality
4
Kesamaan pada aspek persepsi budaya, pengetahuan praktik berhubungan dengan
konsep sehat dan asuhan keperawatan.
5) Worldview
Merupakan cara orang dalam memandang dunianya.
6) Ethnohistory
Ethnohistory mencakup fakta, kejadian, peristiwa, pengalaman individu di masa
lalu, kelompok, budaya, dan instruksi yang berpusat terutama pada orang (etno) dan
yang menggambarkan, menjelaskan, dan menafsirkan kehidupan manusia di dalam
konteks budaya tertentu dan dalam waktu yang singkat atau Panjang.
Menurut Alligod (2014) dan McFarlan & Wehbe Alamah (2019) Leininger
merumuskan dan mengkonseptualisasi 4 prinsip utama Culture Care Theory yaitu :
5
c. Pemodelan ulang Culture Care atau restrukturasi. Model keputusan dan tindakan
berdasarkan perawatan budaya dipredeksi sebagai faktor kunci untuk mencapai
perawatan yang kongruen, aman, dan bermakna.
Mode Keputusan/
Defenisi
Tindakan
2.3 Model
Level pertama, kedua dan ketiga pada Sunrise enabler serupa dengan fase
pengkajian dan diagnosa keperawatan pada proses keperawatan. Namun dalam Sunrise
Enabler pengetahuan akan budaya dapat diperoleh sebelum mengidentifikasi klien tertentu
6
yang akan menjadi fokus pada proses keperawatan. Perencanaan dan Implementasi berada
pada level keempat, yaitu keputusan dan tindakan keperawatan (George, 1990).
Pengkajian
Pada keperawatan transkultural yang perlu dikaji adalah struktur sosial dan
pandangan umum tentang budaya klien. Informasi lain yang dibutuhkan termasuk
bahasa dan konteks lingkungan klien seperti faktor teknologi, agama, filosofi,
kekerabatan, struktur sosial, nilai dan kepercayaan budaya, politik. sistem hukum,
ekonomi, pendidikan dan faktor biologi (George, 1990).
1. Faktor Teknologi
Teknologi kesehatan adalah sarana yang memungkinkan individu untuk
memilih atau mendapat penawaran untuk menyelesaikan masalah dalam pelayanan
kesehatan. Berkaitan dengan pemanfaatan teknologi kesehatan, maka perawat perlu
mengkaji berupa persepsi individu tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi
untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini, alasan mencari kesehatan,
persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan.
2. Faktor keagamaan dan falsafah hidup (Religious and Philosophical Factors)
Agama adalah suatu sistem simbol yang mengakibatkan pandangan dan
motivasi yang realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi kuat
sekali untuk menempatkan kebenarannya di atas segalanya bahkan di atas
kehidupannya sendiri. Faktor agama yang perlu dikaji perawat seperti: agama yang
dianut, kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan, berikhtiar
untuk sembuh tanpa mengenal putus asa, mempunyai konsep diri yang utuh.
4. Faktor nilai budaya dan gaya hidup (Cultural Values and Lifeways)
Nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia mengenai apa
yang dianggap baik dan buruk. Hal-hal yang perlu dikaji berhubungan dengan
nilai-nilai budaya dan gaya hidup adalah posisi dan jabatan, bahasa yang
digunakan, kebiasaan membersihkan diri, kebiasaan makan, makan pantang
berkaitan dengan kondisi sakit, sarana hiburan yang dimanfaatkan dan persepsi
sakit berkaitan- dengan aktivitas sehari -hari.
7
budaya dan kondisi budaya yang spesifik), penyakit herediter dan kondisi genetik
dan yang memengaruhi dan atau menjadi dipengaruhi oleh perawatan generik dan
profesional (McFarlan, Marilyn R: Wehbe-Alamah, 2019).
Faktor-faktor yang harus dikaji pada level pertama Sunrise Enabler dapat
aplikasikan pada klien baik klien sebagai individu. keluarga kelompok atau institusi
sosiokultural.
Diagnosa Keperawatan
8
Perencanaan dan Implementasi
9
mengenai prosedur pengobatan medis dan perawatan tanpa ada hambatan dari klien
yang memiliki persepsi terhadap informasi pengobatan dan perawatan. Perawat
mengakomodir budaya klien yang kurang menguntungkan kesehatan dan merubah
budaya tersebut bila budaya yang dimiliki bertentangan dengan kesehatan seperti
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menerima tranfusi darah bila klien
terdiagnosis anemia. Dalam penyelesaian masalah tersebut petugas kesehatan (perawat)
dalam memeberikan health education menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
klien. Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan. Apabila konflik tidak
terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan berdasarkan pengetahuan
biomedis, pandangan klien dan standar etik, dan bersikap tenang dan tidak terburu-buru
saat interaksi dengan klien, serta mencoba memahami kebudayaan klien.
c. Mengubah dan mengganti budaya klien dan keluarganya (Cultural care repartening /
recontruction) Perawat merubah budaya klien apabila budaya yang dimiliki klien dan
keluarganya bertentangan dengan kesehatan seperti: persepsi Ny. Y terhadap
pemeriksaan kandungan dan pembelian obat di warung sehingga terjadi penolakan
klien untuk dilakukan tindakan pengobatan dan perawatan. Pada prinsip penanganan
kasus ini, perawat memberikan informasi kepada klien dan keluarga mengenai
pentingnya pemeriksaan kandungan secara rutin serta keuntugan, dampak dan
kekurangan apabila tidak di lakukan tindakan tersebut, dan menjelaskan alternatif
pengobatan lain yang menunjang kesehatan seperti intake makan dan minum
diperbanyak, tidak melakukan kegiatan yang banyak membutuhkan tenaga, menjaga
pola makan, dan perawat memberikan respon yang tepat terhadap kebutuhan klien
dengan menginformasikan cara pengobatan yang benar serta memberikan informasi
dalam pemenuhan kebutuhan gizi untuk kesehatan ibu dan bayi. Perawat melibatkan
keluarga untuk turut serta membantu dan memotivasi klien melakukan prosedur secara
bertahap. Perawat harus mencoba untuk memahami budaya masing-masing melalui
proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan budaya yang
akhirnya akan memperkaya budaya-budaya mereka.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Leininger adalah tentang culture care diversity and universality atau yang
familiar saat ini terkenal dengan transcultural nursing. Ide-ide yang dipicu oleh
kesimpulannya, membuka jalan bagi Leininger untuk memperluas pengetahuan dan
pemahaman perawat tentang beragam budaya yang kurang dalam perawatan kesehatan
saat ini. Usahanya untuk meningkatkan perawatan dan kesejahteraan pasien melalui
pendidikan keperawatan yang kompeten secara budaya nanti akan disebut sebagai "Teori
Keperawatan Transkultural".
3.2 Saran
Mahasiswa disarankan untuk dapat memahami dengan baik dan menerapkan teori
Madeleine Leininger dalam pemberian asuhan keperawatan dan praktik keperawatan.
Kami sebagai penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak
11
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh Karenna itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini. Kami berharap untuk kedepannya sebagai penulis, kami lebih fokus dalam
menerangkan penjelasan mengenai makalah ini dengan sumber-sumber yang lengkap
dan dapat dipertanggungjawabkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R. (2014). Nursing theory & their work (8 th ed). The CV Mosby Company
St. Louis. Toronto. Missouri: Mosby Elsevier. Inc.
Elon, Y., Malinti, E., Sihombing, R. M., Rukmi, D. K., Tandilangi, A. A., Rahmi, U., &
Rini, M. T. (2021). Teori dan Model Keperawatan. Yayasan Kita Menulis.
Risnah & Irwan, Muhammad. (2021). Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi
Keilmuan. Kabupaten Gowa. Alauddin University Press.
13