Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“TEORI PEPLAU”
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Falsafah & Teori Keperawatan dari Dosen
Pembimbing “Ns Ika Wulansari, M.Kep, Sp.Kep.Mat”

Oleh Kelompok 3 :

Ceci Rahmatiya Nihe (841422143)

Yohanes Mulyadi (841422169)

Zihan Madjham (841422182)

Nurmawati (841422190)

Nurul Jannah Baharuddin (841422186)

Karman Hemuto (841422162)

Moh Alfandi D. Nussa (841422163)

Marvi Franswinata Abas (841422174)

PRODI S1- KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

i
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan tentang “Teori Peplau”.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Baginda
Muhammad Saw yang telah menjadikan suri tauladan bagi umat diseluruh alam.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah & Teori
Keperawatan di Program Studi S1 Keperawatan Kelas Ners B tahun 2022 di
Universitas Negeri Gorontalo. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada dosen mata ajar Keperawatan Dasar kepada Ibu Ns Ika
Wulansari, M.Kep, Sp.Kep.Mat.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan kami sebagai penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena iu, dengan
segala kerendahan hati saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar
penyusunan makalah selanjutnya bisa menjadi lebih baik. Akhir kata kami sampaikan
terima kasih.

Gorontalo, 14 Oktober 2022


Penulis

Kelompok 3

ii
iii
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
BAB I…………………………………………………………………………….1

PENDAHULUAN……………………………………………………………….1

A. Latar Belakang………………………………………………………………...1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….2

C. Tujuan……………………………………………………………………………2

BAB II……………………………………………………………………………6
PEMBAHASAN…………………………………………………………………3

2.1 Sejarah Peplau………..……………………………………………………3

2.2 Teori Peplau……...….……………………………………………………..3

2.3 Komponen Sentral Pada Teori Peplau…………………………….…….5

2.4 Relevan Teori Yang diTerapkan…..………………..……………….……9

2.5 Implementasi Teori Peplau……………………..…………………………9

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau………………………………10

BAB III…………………………………………………………………………11

PENUTUP……………………………………………………………………...11

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..12

3.2 Saran………………………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...13

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan
dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pemenuhan dasar
tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam praktik keperawatan
profesional. Untuk tercapainya suatu keperawatan professional diperlukan suatu
pendekatan, yang disebut “Proses Keperawatan” dan “Dokumentasi” keperawatan
sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang penyampaian informasi (komunikasi),
penerapan sesuai standart praktik, dan pelaksanaan proses keperawatan.

Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode di mana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional
yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu
dan etika keperawatan. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan,
ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang


digunakan, salah satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep dan teori
keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia.

Oleh karena itu, makalah ini disusun atas dasar memberikan pengetahuan
kepada para mahasiswa bagaimana peran perawat dan proses interpersonal melalui
model konsep dan teori keperawatan menurut Peplau, selain itu dengan adanya
makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti bagaimana tugas dan sikap
perawat yang seharusnya serta dapat mengimplementasikannya dalam lingkungan.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas tentang ilmu keperawatan dan teori teori yang
mendukung implementasinya, maka penulis merumuskan beberapa masalah fokus
berikut ini sebagai bagian dari tugas kelompok 3 terkait “Teori Peplau” :
1. Bagaimana awal dari Sejarah Peplau ?
2. Apa pengertian dari Teori Hildegard E. Peplau ?
3. Apa saja komponen sentral pada Teori Hildegard E. Peplau ?
4. Apa saja relevan teori yang diterapkan ?
5. Apa saja implementasi Teori Hildegard E. Peplau ?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Teori Hildegard E. Peplau ?

C. TUJUAN

Tujuan makalah ini secara umum, yaitu;

1. Memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa bagaimana peran


perawat dan proses interpersonal melalui model konsep dan teori
keperawatan menurut Hildegard E. Peplau.
Sedangkan tujuan makalah secara khusus bertitik tolak dari rumusan masalah, yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan sejarah Peplau dan teori keperawatan menurut
Hildegard E. Peplau;
2. Untuk mendeskripsikan apa saja komponen sentral pada teori Hildegard E.
Peplau sehingga menumbuhkan sikap berusaha mendorong kemandirian
pasien;
3. Untuk mendeskripsikan apa saja relevan teori yang diterapkan sehingga
dapat mencapai kematangan perkembangan kepribadian;
4. Untuk mendeskripsikan apa saja implementasi teori Hildegard E. Peplau
sehingga hubungan kolaborasi perawat klien melalui hubugan interpersonal
dapat terwujud;
5. Untuk mendeskripsikan apa saja kelebihan dan kekurangan teori Peplau
sehingga timbul adanya sikap kritis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Peplau

Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai “jiwa ibu
menyusui,” meninggal diusia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. Satu- satunya
perawat untuk melayani ANA sebagai direktur eksekutif dan kemudian sebagai
presiden, dia menjabat dua istilah di Dewan International Council of Nurses (ICN).
Pada tahun 1997, dia menerima kehormatan tertinggi keperawatan, yang Christiane
Reimann Prize, pada Kongres ICN yang berlangsung empat tahun. Pada tahun 1996,
American Academy of Nursing Peplau dihormati sebagai “Legenda Hidup” dan pada
tahun 1998, ANA dilantiknya ke dalam Hall of Fame. (Kutipan dari “warisan daun
Peplau prestasi” artikel di bawah ini – Keperawatan Dunia Mei 1999 ).

Hildegard Peplau lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tidak
terhapuskan pada profesi keperawatan, dan pada kehidupan para sakit jiwa di Amerika
Serikat. Dia mengenakan banyak topi– pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif
pendidik, advokat bagi penderita penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan
untuk perawat, Direktur Eksekutif dan kemudian Presiden American Nurses
Association, dan penulis produktif. Hidupnya sering ditandai dengan kontroversi, yang
dia dihadapkan dengan keberanian dan tekad.

2.2 Teori Peplau


Menurut Peplau, keperawatan adalah terapeutik yaitu satu seni
menyembuhkan, menolong individu yang sakit atau membutuhkan pelayanan
kesehatan. Keperawatan dapat dipandang sebagai satu proses interpersonal karena
melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan tujuan yang sama. Dalam
keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong kearah proses terapeutik di mana

3
perawat dan pasien saling menghormati satu dengan yang lain sebagai individu, kedua-
duanya mereka belajar dan berkembang sebagai hasil dari interaksi. Belajar
menempatkan diri saat individu mendapat stimulus dalam lingkungan dan
berkembang penuh sebagai aksi kepada stimulus tersebut. Ketika perawat dan pasien
mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya dan mulai fokus pada tindakan yang
tepat, pendekatan yang dilakukan melalui perbedaan latar- belakang dan keunikan
individu. Setiap individu dapat pandang sebagai satu struktur yang unik bio- psiko-
sosial- spiritual yang satu dengan yang lain tidak bertentangan.

Setiap individu telah belajar dari lingkungan, adat- istiadat, kebiasaan, dan
kepercayaan yang berbeda yang membentuk budaya individu tersebut. Setiap orang
datang dari (pemikiran) sudut pandang yang berbeda sehingga mempengaruhi persepsi
dan perbedaan persepsi ini sangat penting dalam proses interpersonal. Sebagai
tambahan bagi perawat dari latar belakang pendidikan, yang mengerti tentang teori
perkembangan, konsep adaptasi kehidupan, respon konflik, juga wawasan yang luas
tentang peran keperawatan profesional dalam proses hubungan interpersonal. Sebagai
perawat dan pasien yang berhubungan terus harus mengerti peran masing- masing dan
faktor sekitar yang meningkatkan masalah hingga keduanya saling berbagi atau
berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.

Sebagai perawat ialah mengarahkan pasien untuk penyelesaian masalah yang


dihadapi setiap hari, sehingga metode dan prinsip- prinsip yang digunakan dalam
berpraktik secara profesional akan meningkat secara efektif. Setiap permasalahan akan
mempengaruhi kepribadian perawat dan meningkatkan profesionalisme. Inilah ciri diri
perawat yang memiliki perubahan langsung dalam terapeutik, hubungan interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang
progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan
pribadi dan cara hidup bermasyarakat.

Model konsep dan teori keperawatan Peplau berfokus pada individu, perawat
dan proses interaktif (Peplau .1952).

4
2.3 Komponen Sentral Pada Teori Peplau

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien,
perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses
interpersonal.

2.1

2.2

2.3

2.3.1 Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik
biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya
memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien
adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses interpersonal.

2.3.2 Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan
isi yang menjadi tujuan. Hal ini, berarti dalam hubungannya dengan pasien,
perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh
pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidik atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan
gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi,
membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat. Peran
perawat sebagai berikut:
a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien.
Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada

5
situasi baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P- K merupakan
hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar
kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling
mengasihi dan menghargai antara perawat dan klien.
b. Narasumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik
terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan
selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan
bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat,
jelas dan rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan
akrab.
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang
lain. Perawat harus berupaya memberikan pendidikan,
pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam
mengatasi masalah kesehatan.
d. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang
demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat
harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan
masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.
e. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang
keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik
interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya klien
untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau
rohaniawan guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
f. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju
keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan produktif.
Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah klien
sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
2.3.3 Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi

6
apabila kominukasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologik
(sakit jiwa) dan biologis individu. Dalam model Peplau ansietas
merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung
dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas
meningkat. Oleh karena itu, perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat
ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi
klien semakin membaik.
2.3.4 Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan
sebagai proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling
pengaruh- mempengaruhi satu dengan yang lainnya, biasanya dengan
tujuan untuk
membina suatu hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model
keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep
utama yaitu:

 Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang


berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan
yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan
makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan
ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
 Masyarakat/ lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
 Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan
proses kemanusiaan yang berkesinambungan kearah
kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
 Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang
bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan alat
edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri

7
dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang
penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup proses interpersonal,
perawat- klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat
tahap diantaranya:
a. Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari
ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk
berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Pada tahap ini
perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan
dan terjadi proses pengumpulan data.

b. Fase identifikasi, terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien


dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat
memungkinkan pengalaman menderita sakit, sebagai suatu kesempatan untuk
mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif serta
kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
a) Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.

b) Individu mandiri terpisah dari perwat.

c) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada


perawat.

Pada tahap identifikasi ini, peran perawat apakah sudah melakukan atau
bertindak sebagai fasilitator yangmemfasilitasi ekspresi perasaan klien
serta melaksanakan asuhan keperawatan.

c. Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi di mana pasien dapat merasakan


nilai hubungan sesuai pandangan/ persepsi terhadap situasi. Fase ini,
merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini, perawat

8
membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek
yang terlibat di dalamnya.
d. Fase resolusi, di mana perawat berusaha untuk secara bertahan kepada klien
untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan
menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara
sendiri. Pada model Peplau ini, dapat dilihat adanya tindakan keperawatan
yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara
bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan
penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan
menyalurkan energi kearah realisasi potensi.

Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan di mana


perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi
yang saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha
mendorong kemandirian pasien.

2.4 Relevan Teori Yang Diterapkan

Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau (1952) berfokus


pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara
perawat dan klien. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan
untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian. Oleh karena
itu, perawat berupaya mengembangkan hubungan perawat dan klien melalui peran yang
diembannya (narasumber, konselor dan wali).
Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau memaparkan bahwa
keperawatan adalah proses yang penting, terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan
berpartisipasi dalam menyusun struktur sistem asuhan kesehatan untuk memfasilitasi
kondisi yang alami dari kecenderungan manusia untuk mengembangkan hubungan
interpersonal.

2.5 Implementasi Teori Peplau

9
Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya
terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui
tulisannya dia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal
dalam keperawatan. Di mana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada
perawatan yang bersifat terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata, yaitu pada saat klien mencari
bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan
yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-
sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari
hubungan ini, klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang
tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal
menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.
Teori Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi perawat
klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubugan interpersonal yang
efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah
diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien
digambarkan sebagai fase- fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi,
identifikasi, penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument
perilaku, dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model
konseptual Peplau

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau

2.4

2.5

2.6

2.6.1 Kelebihan:

10
➢ Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
➢ Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
➢ Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
➢ Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.

2.6.2 Kekurangan:
➢ Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986).
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujun keperawatan adalah
untuk mendidik klien dan keluarga dan unutuk membantu klien mencapai kemantapan
pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Teori dan gagasan Peplau
dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh karena itu,
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien di mana
perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan wali.

3.2 Saran
Seperti kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai suatu sistem holistik
yang terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada Teori Peplau ini mempunyai
kelemahan yaitu lebih menitik beratkan pada keperawatan jiwa, hal ini dibuktikan

11
dengan gagasan Peplau yang dikembangkan pada pemantapan perkembangan
kepribadian.
Saran kami selaku penulis makalah ini ialah kita sebagai tenaga kesehatan
khususnya perawat harus selalu banyak belajar mengenai berbagai macam hal kaitanya
dengan konsep dalam keperawatan sebagai asal mula dalam pengembangan
implementasi yang profesional saat ini. Dalam hal ini, penulis membuat makalah
khusus untuk “Teori Peplau” sebagai bahan tugas mata ajar Falsafah dan Teori
Keperawatan. Dikarenakan untuk menumbuhkan profesionalisme untuk menjadi
seorang perawat di Rumah Sakit / Pusat Rehabilitasi / Klinik / Puskesmas dll,
diperlukan untuk menambah pengetahuannya terkait hal -hal yang menyangkut
berbagai aspek.

DAFTAR PUSTAKA

 Potter and Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan

 http://en.wikipedia.org//Hildegard_Peplau

 Potter,Patricia Ann et al.2011.Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier.

12

Anda mungkin juga menyukai