Dosen Pembimbing :
OLEH
KELOMPOK I
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan “Pembahasan Kasus
Sistem Endokrin”. Penulisan “Pembahasan Kasus Sistem Endokrin” ini
dilakukan dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah III. “Pembahasan Kasus Sistem Endokrin” ini terwujud atas
bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu. Penulis pada kesempatan ini menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan Pembahasan Kasus
Sistem Endokrin.
2. Teman-teman kelompok 1 yang telah membantu menyelsaikan
penyusunan “Pembahasan Kasus Sistem Endokrin”
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas
ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Tidak Terkaji
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 65 tahun
Agama : Tidak Terkaji
Suku/bangsa : Tidak Terkaji
Pendidikan : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji
Alamat : Tidak Terkaji
b. Penanggung Jawab
Nama : Tidak Terkaji
Umur : Tidak Terkaji
Jenis Kelamin : Tidak Terkaji
Agama : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji
Alamat : Tidak Terkaji
Tanggal Masuk : Tidak Terkaji
Tanggal Pengkajian : Tidak Terkaji
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama : Pasien merasa lemas
2) Keluhan Menyertai : Pasien mengatakan sering BAK pada
malam hari, sering merasa haus dan lapar
3) Riwayat Kesehatan Dahulu : Pasien mengatakan beberapa bulan ini
pola tidurnya berubah dan sering terjaga saat tidur.
3. Pola Aktivitas Fisik Sehari-Hari
a. Nutrisi : Tidak Terkaji
b. Eliminasi : BAK pada malam hari
c. Istirahat dan Tidur : Pola tidur berubah
d. Aktifitas Fisik : Kram dan kesemutan pada bagian telapak kaki
e. Personal Hygiene : Tidak Terkaji
4. Data Psikososial
a. Status Emosi : Tidak Terkaji
b. Konsep Diri : Tidak Terkaji
c. Interaksi Sosial : Tidak Terkaji
5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum : Tidak Terkaji
b. Kesadaran : Tidak Terkaji
c. Tanda Vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 104 x/mnt
Respirasi : 24 x/mnt
Suhu Tubuh : Tidak Terkaji
d. Kepala : Tidak Terkaji
e. Leher : Tidak Terkaji
f. Dada dan Thorak :
Inspeksi : Tidak Terkaji
Palpasi : Tidak Terkaji
Perkusi : Tidak Terkaji
Auskultasi : Tidak Terkaji
g. Abdomen : Tidak Terkaji
h. Ekstremitas : Tidak Terkaji
i. Genetalia : Tidak Terkaji
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
- GDS : 350mg/dl
- HbA1c : 7,4%
- ABI : 0,8
PATHWAY
Fraktur Clavikula
Spasme Otot
Gangguan Mobilitas
Defisit pengetahuan
Fisik
Nyeri Akut
B. TABEL PES
DATA DATA
N DIAGNOSA
SUBJEKTIF& DATA ETIOLOGI
O KEPERAWATAN
OBJEKTIF
Keluarga pasien
Diskontinuitas tulang
mengatakan ibunya
sering merasakan kram
Perubahan jaringan sekitar
dan kesemutan pada
bagian telapak kaki
Pasien tidak mengikuti Spasme otot
anjuran dokter untuk
menghindari makanan Nyeri Akut
manis
Data Objektif :
Turgor kulit lama
kembali
GDS : 350 mg/dl
HbA1c : 7,4%
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 104x/m
Respirasi : 24x/m
Pemeriksaan ABI 0,8
Seringnya dia
mengkomsumsi
makanan dan minuman
manis
Pergeseran Fragmen
Tulang
Keterbatasan Melakukan
Gerak Motorik
Gangguan Mobilitas
Fisik
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d difungsi pankreas d.d hiperglikemia
Data Subjektif :
Pasien mengeluh lemas
Pasien mengatakan sering BAK pada malam hari, sering merasa haus
dan lapar
Keluarga pasien mengatakan ibunya sering merasakan kram dan
kesemutan pada bagian telapak kaki
Pasien tidak mengikuti anjuran dokter untuk menghindari makanan
manis
Data Objektif :
Data Objektif : -
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan Dan
Diagnosa Keperawatan Intervesi Keperawatan
NO. Kriteria Hasil
(PPNI T. P., 2017) (PPNI T. P., 2018)
(PPNI T. P., 2019)
Ketidakstabilan kadar Kestabilan kadar Manajemen Hiperglikemia
1 (I.03115)
glukosa darah (D.0027) glukosa darah
Kategori : Fisiologis (L.03022) Observasi
Subkategori : Nutrisi dan
Definisi : Kadar Identifkasi
cairan kemungkinan penyebab
glukosa darah berada hiperglikemia
Definisi : Variasi kadar
pada rentang normal Monitor kadar glukosa
glukosa darah naik/turun darah, jika perlu
dari rentang normal Kriteria Hasil : Monitor tanda dan
gejala hiperglikemia
Data Subjektif : Setelah dilakukan (mis. poliuri, polidipsia,
intervensi polivagia, kelemahan,
Pasien mengeluh malaise, pandangan
keperawatan selama 3 kabur, sakit kepala)
lemas
x 24 jam, maka Monitor intake dan
Pasien mengatakan output cairan
kestabilan kadar Monitor keton urine,
sering BAK pada
glukosa darah kadar analisa gas darah,
malam hari, sering elektrolit, tekanan
meningkat, dengan darah ortostatik dan
merasa haus dan
criteria hasil : frekuensi nadi
lapar
Lelah menurun Terapeutik
Keluarga pasien
mengatakan ibunya Rasa lapar Berikan asupan cairan
menurun oral
sering merasakan
Konsultasi dengan
kram dan kesemutan Rasa haus medis jika tanda dan
pada bagian telapak menurun gejala hiperglikemia
tetap ada atau
kaki Kadar glukosa memburuk
Pasien tidak dalam darah Fasilitasi ambulasi jika
ada hipotensi ortostatik
mengikuti anjuran membaik
dokter untuk Edukasi
Palpitasi
menghindari Anjurkan olahraga saat
makanan manis membaik
kadar glukosa darah
Perilaku membaik
Data Objektif : lebih dari 250 mg/dL
Anjurkan monitor kadar
Turgor kulit lama glukosa darah secara
mandiri
kembali Anjurkan kepatuhan
GDS : 350 mg/dl terhadap diet dan
olahraga
HbA1c : 7,4% Ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian
TD : 110/70 mmHg
keton urine, jika perlu
Nadi : 104x/m Ajarkan pengelolaan
diabetes (mis.
Respirasi : 24x/m penggunaan insulin,
Pemeriksaan ABI 0,8 obat oral, monitor
asupan cairan,
Seringnya dia penggantian
mengkomsumsi karbohidrat, dan
bantuan professional
makanan dan kesehatan)
minuman manis
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu
Kolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu
Dukungan kepatuhan
program pengobatan
(I.12361)
Observasi
Identifikasi kepatuhan
menjalani program
pengobatan
Terapeutik
Buat komitmen
menjalani program
pengobatan dengan
baik
Buat jadwal
pendampingan keluarga
untuk bergantian
menemani pasien
selama menjalani
program pengobatan,
jika perlu
Dokumentasikan
aktivitas selama
menjalani program
pengobatan
Diskusikan hal-hal
yang dapat mendukung
atau menghambat
berjalannya program
pengobatan
Libatkan keluarga
untuk mendukung
program pengobatan
yang dijalani
Edukasi
Informasikan program
pengobatan yang harus
dijalani
Informasikan manfaat
yang akan diperoleh
jika teratur menjalani
program pengobatan
Anjurkan keluarga
untuk mendampingi
dan merawat pasien
selama menjalani
program pengobatan
Anjurkan pasien dan
keluarga melakukan
konsultasi ke pelayanan
Kesehatan terdekat, jika
perlu
Edukasi
Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
Anjurkan menghindari
makanan/minuman
yang mengganggu tidur
Anjurkan penggunaan
obat tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
Ajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan pola
tidur (mis: psikologis,
gaya hidup, sering
berubah shift bekerja)
Ajarkan relaksasi otot
autogenic atau cara
nonfarmakologi lainnya
E. IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan Implementasi keperawatan merupakan tahap
keempat dari proses keperawatan. Implementasi keperawatan ialah serangkaian
kegatan yang dilakukan oleh perawat dalam membantu pasien selama menjalani
perawatan agar mendapatkan hasil yang diharapkan. Implementasi kepeawatan
dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat (Hidayat, 2021).
F. EVALUASI
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran eperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Dian, N (2012). Pengaruh terapi musik terhadap nyeri post operasi Open Reduction And Internal Fixation (ORIF) di RSUD DR.
H.ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG