Anda di halaman 1dari 14

Tugas Keperawatan Medikal Bedah II

“ PBL KASUS SISTEM ENDOKRIN”

Dosen Pembimbing :

OLEH
KELOMPOK I

YOHANES M. HARTOWIYONO (841422169)


NUR FAHMIYA ILAHUDE (841422167)
FERTIAN ANTON YUNUS (841422157)
SILVONI P. SAYEDI (841422183)
NUR LAILA TULEN (841422158)
NURUL JANNAH BAHARUDDIN (841422186)
MOH. ALFANDI D. NUSSA (841422163)
HASRI AINUN DAALIUWA (841422189)
REFLIN HASAN DJAKATARA (841422149)
JUNISKA RAHMAWATY GIU (841422176)
ZIHAN MADJHAM (841422182)
CECI RAHMATIYA NIHE 841422143)
RAJIMAN (841422144)
MARVI FRANSWINATA ABAS (841422147)
DANDY EKO PRATAMA (841422152)
FEBRIANI ALINTI (841422146)

PRODI S1- KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan “Pembahasan Kasus
Sistem Endokrin”. Penulisan “Pembahasan Kasus Sistem Endokrin” ini
dilakukan dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah III. “Pembahasan Kasus Sistem Endokrin” ini terwujud atas
bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu. Penulis pada kesempatan ini menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan Pembahasan Kasus
Sistem Endokrin.
2. Teman-teman kelompok 1 yang telah membantu menyelsaikan
penyusunan “Pembahasan Kasus Sistem Endokrin”
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas
ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Gorontalo, Februari 2023

Penulis
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Tidak Terkaji
Jenis Kelamin : Perempuan            
Umur : 65 tahun
Agama : Tidak Terkaji
Suku/bangsa                 : Tidak Terkaji
Pendidikan : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji
Alamat : Tidak Terkaji
b. Penanggung Jawab
Nama : Tidak Terkaji   
Umur : Tidak Terkaji
Jenis Kelamin : Tidak Terkaji
Agama : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji
Alamat : Tidak Terkaji
Tanggal Masuk : Tidak Terkaji
Tanggal Pengkajian : Tidak Terkaji
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama : Pasien merasa lemas
2) Keluhan Menyertai : Pasien mengatakan sering BAK pada
malam hari, sering merasa haus dan lapar
3) Riwayat Kesehatan Dahulu : Pasien mengatakan beberapa bulan ini
pola tidurnya berubah dan sering terjaga saat tidur.
3. Pola Aktivitas Fisik Sehari-Hari
a. Nutrisi : Tidak Terkaji
b. Eliminasi : BAK pada malam hari
c. Istirahat dan Tidur : Pola tidur berubah
d. Aktifitas Fisik : Kram dan kesemutan pada bagian telapak kaki
e. Personal Hygiene : Tidak Terkaji
4. Data Psikososial
a. Status Emosi : Tidak Terkaji
b. Konsep Diri : Tidak Terkaji
c. Interaksi Sosial : Tidak Terkaji
5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum : Tidak Terkaji
b. Kesadaran : Tidak Terkaji
c. Tanda Vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 104 x/mnt
Respirasi : 24 x/mnt
Suhu Tubuh : Tidak Terkaji
d. Kepala : Tidak Terkaji
e. Leher : Tidak Terkaji
f. Dada dan Thorak :
Inspeksi : Tidak Terkaji
Palpasi : Tidak Terkaji
Perkusi : Tidak Terkaji
Auskultasi : Tidak Terkaji
g. Abdomen : Tidak Terkaji
h. Ekstremitas : Tidak Terkaji
i. Genetalia : Tidak Terkaji
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
- GDS : 350mg/dl
- HbA1c : 7,4%
- ABI : 0,8
PATHWAY

Trauma Langsung Trauma Tidak Langsung

Mengenai Tulang Clavikula

Tulang tidak dapat menahan


tahanan

Deformitas tulang Clavikula

Fraktur Clavikula

Diskontinuitas tulang Perubahan Status Pergeseran Fragmen Tulang


Kesehatan
Perubahan
jaringan sekitar Kurang Informasi, Keterbatasan melakukan
Kesalahan Interpretasi gerak motorik

Spasme Otot
Gangguan Mobilitas
Defisit pengetahuan
Fisik
Nyeri Akut
B. TABEL PES

DATA DATA
N DIAGNOSA
SUBJEKTIF& DATA ETIOLOGI
O KEPERAWATAN
OBJEKTIF

1. Data Subjektif : Trauma Langsung KETIDAKSTABIL


 Pasien mengeluh lemas AN KADAR
 Pasien mengatakan Deformitas tulang GLUKOSA
sering BAK pada malam Clavikula DARAH
hari, sering merasa haus
dan lapar Fraktur clavikula

 Keluarga pasien
Diskontinuitas tulang
mengatakan ibunya
sering merasakan kram
Perubahan jaringan sekitar
dan kesemutan pada
bagian telapak kaki
 Pasien tidak mengikuti Spasme otot
anjuran dokter untuk
menghindari makanan Nyeri Akut
manis
Data Objektif :
 Turgor kulit lama
kembali
 GDS : 350 mg/dl
 HbA1c : 7,4%
 TD : 110/70 mmHg
 Nadi : 104x/m
 Respirasi : 24x/m
 Pemeriksaan ABI 0,8
 Seringnya dia
mengkomsumsi
makanan dan minuman
manis

2. Data Subjektif : Trauma Langsung GANGGUAN


 Pasien mengatakan POLA TIDUR
beberapa bulan ini pola Deformitas Tulang
tidurnya berubah dan Clavikula
sering terjaga saat tidur
Data Objektif : - Fraktur Clavikula

Pergeseran Fragmen
Tulang

Keterbatasan Melakukan
Gerak Motorik

Gangguan Mobilitas
Fisik

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d difungsi pankreas d.d hiperglikemia
Data Subjektif :
 Pasien mengeluh lemas
 Pasien mengatakan sering BAK pada malam hari, sering merasa haus
dan lapar
 Keluarga pasien mengatakan ibunya sering merasakan kram dan
kesemutan pada bagian telapak kaki
 Pasien tidak mengikuti anjuran dokter untuk menghindari makanan
manis

Data Objektif :

 Turgor kulit lama kembali


 GDS : 350 mg/dl
 HbA1c : 7,4%
 TD : 110/70 mmHg
 Nadi : 104x/m
 Respirasi : 24x/m
 Pemeriksaan ABI 0,8
 Seringnya dia mengkomsumsi makanan dan minuman manis
2. Gangguan Pola Tidur b.d kurang kontrol tidur
Data Subjektif :
 Pasien mengatakan beberapa bulan ini pola tidurnya berubah dan sering
terjaga saat tidur

Data Objektif : -

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan Dan
Diagnosa Keperawatan Intervesi Keperawatan
NO. Kriteria Hasil
(PPNI T. P., 2017) (PPNI T. P., 2018)
(PPNI T. P., 2019)
Ketidakstabilan kadar Kestabilan kadar Manajemen Hiperglikemia
1 (I.03115)
glukosa darah (D.0027) glukosa darah
Kategori : Fisiologis (L.03022) Observasi
Subkategori : Nutrisi dan
Definisi : Kadar  Identifkasi
cairan kemungkinan penyebab
glukosa darah berada hiperglikemia
Definisi : Variasi kadar
pada rentang normal  Monitor kadar glukosa
glukosa darah naik/turun darah, jika perlu
dari rentang normal Kriteria Hasil :  Monitor tanda dan
gejala hiperglikemia
Data Subjektif : Setelah dilakukan (mis. poliuri, polidipsia,
intervensi polivagia, kelemahan,
 Pasien mengeluh malaise, pandangan
keperawatan selama 3 kabur, sakit kepala)
lemas
x 24 jam, maka  Monitor intake dan
 Pasien mengatakan output cairan
kestabilan kadar  Monitor keton urine,
sering BAK pada
glukosa darah kadar analisa gas darah,
malam hari, sering elektrolit, tekanan
meningkat, dengan darah ortostatik dan
merasa haus dan
criteria hasil : frekuensi nadi
lapar
 Lelah menurun Terapeutik
 Keluarga pasien
mengatakan ibunya  Rasa lapar  Berikan asupan cairan
menurun oral
sering merasakan
 Konsultasi dengan
kram dan kesemutan  Rasa haus medis jika tanda dan
pada bagian telapak menurun gejala hiperglikemia
tetap ada atau
kaki  Kadar glukosa memburuk
 Pasien tidak dalam darah  Fasilitasi ambulasi jika
ada hipotensi ortostatik
mengikuti anjuran membaik
dokter untuk Edukasi
 Palpitasi
menghindari  Anjurkan olahraga saat
makanan manis membaik
kadar glukosa darah
 Perilaku membaik
Data Objektif : lebih dari 250 mg/dL
 Anjurkan monitor kadar
 Turgor kulit lama glukosa darah secara
mandiri
kembali  Anjurkan kepatuhan
 GDS : 350 mg/dl terhadap diet dan
olahraga
 HbA1c : 7,4%  Ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian
 TD : 110/70 mmHg
keton urine, jika perlu
 Nadi : 104x/m  Ajarkan pengelolaan
diabetes (mis.
 Respirasi : 24x/m penggunaan insulin,
 Pemeriksaan ABI 0,8 obat oral, monitor
asupan cairan,
 Seringnya dia penggantian
mengkomsumsi karbohidrat, dan
bantuan professional
makanan dan kesehatan)
minuman manis
Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu
 Kolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu

Dukungan kepatuhan
program pengobatan
(I.12361)

Observasi

 Identifikasi kepatuhan
menjalani program
pengobatan

Terapeutik

 Buat komitmen
menjalani program
pengobatan dengan
baik
 Buat jadwal
pendampingan keluarga
untuk bergantian
menemani pasien
selama menjalani
program pengobatan,
jika perlu
 Dokumentasikan
aktivitas selama
menjalani program
pengobatan
 Diskusikan hal-hal
yang dapat mendukung
atau menghambat
berjalannya program
pengobatan
 Libatkan keluarga
untuk mendukung
program pengobatan
yang dijalani

Edukasi

 Informasikan program
pengobatan yang harus
dijalani
 Informasikan manfaat
yang akan diperoleh
jika teratur menjalani
program pengobatan
 Anjurkan keluarga
untuk mendampingi
dan merawat pasien
selama menjalani
program pengobatan
 Anjurkan pasien dan
keluarga melakukan
konsultasi ke pelayanan
Kesehatan terdekat, jika
perlu

Gangguan pola tidur Mobilitas fisik


2 Dukungan tidur
(D.0055) (L.05045)
(I.05174)
Kategori: Fisiologis Definisi :
Subkategori: Keadekuatan kualitas Observasi
Aktivitas/istirahat dan kuantitas tidur  Identifikasi pola
Definisi: Gangguan Kriteria Hasil : aktivitas dan tidur
 Identifikasi faktor
kualitas dan kuantitas Setelah dilakukan
pengganggu tidur (fisik
waktu tidur akibat faktor tindakan dan/atau psikologis)
 Identifikasi makanan
eksternal. keperawatan selama
dan minuman yang
Data Subjektif : 3x24 jam maka pola mengganggu tidur (mis:
kopi, teh, alcohol,
tidur membaik,
 Pasien mengatakan makan mendekati
dengan indikator : waktu tidur, minum
beberapa bulan ini banyak air sebelum
 Keluhan sulit
pola tidurnya tidur)
tidur membaik  Identifikasi obat tidur
berubah dan sering yang dikonsumsi
 Keluhan sering
terjaga saat tidur
Data Objektif : - terjaga membaik
Terapeutik
 Keluhan pola
 Batasi waktu tidur
tidur berubah
siang, jika perlu
membaik  Fasilitasi
menghilangkan stress
sebelum tidur
 Tetapkan jadwal tidur
rutin
 Lakukan prosedur
untuk meningkatkan
kenyamanan (mis: pijat,
pengaturan posisi,
terapi akupresur)
 Sesuaikan jadwal
pemberian obat
dan/atau Tindakan
untuk menunjang siklus
tidur-terjaga

Edukasi

 Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
 Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
 Anjurkan menghindari
makanan/minuman
yang mengganggu tidur
 Anjurkan penggunaan
obat tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
 Ajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan pola
tidur (mis: psikologis,
gaya hidup, sering
berubah shift bekerja)
 Ajarkan relaksasi otot
autogenic atau cara
nonfarmakologi lainnya

E. IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan Implementasi keperawatan merupakan tahap
keempat dari proses keperawatan. Implementasi keperawatan ialah serangkaian
kegatan yang dilakukan oleh perawat dalam membantu pasien selama menjalani
perawatan agar mendapatkan hasil yang diharapkan. Implementasi kepeawatan
dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat (Hidayat, 2021).

F. EVALUASI

Evaluasi Keperawatan Evaluasi keperawatan ialah tahapan terkahir dari


proses keperawatan. Evaluasi terdiri dari dua kegiatan yaitu evaluasi proses dan
evaluasi hasil. Evaluasi proses dilakukan selama proses perawatan berlangsung
atau menilai respon pasien, sedangkan evaluasi hasil dilakukan atas target tujuan
yang telah dibuat (Hidayat, 2021)
DAFTAR PUSTAKA

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran eperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.

Dian, N (2012). Pengaruh terapi musik terhadap nyeri post operasi Open Reduction And Internal Fixation (ORIF) di RSUD DR.
H.ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

Anda mungkin juga menyukai