R
DENGAN FRAKTUR PATOLOGIS
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAH BEDAH
DISUSUN OLEH :
Amalia Yuli Maulinisa
G3A021059
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. R (Perempuan)
Tempat & Tgl lahir : Tegal, 03/05/1962 Gol Darah : O
Pendidikan Terakhir : SLTA
Agama : I slam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Ujungrusi, Adiwerna
Diagnosa Medik :
a. Ca. Mammae
b. Fraktur Patologis
2) Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. V
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan : Anak tunggal
pasien
Pendidikan Terakhir : tamat SMA
Pekerjaan : karyawan swasta
Alamat : Ujungrusi, Adiwerna
STATUS KESEHATAN
3) Status Kesehatan Saat ini.
a. Alasan masuk Rumah Sakit/Keluhan utama : lengan kiri patah tanpa sebab,
pasien mengeluh nyeri pada bagian lengan kirinya, sakit untuk digerakkan,
pasien mengeluhkan tidak bisa duduk ataupun berdiri karna lengan kiri nya
yang patah. Sebelumnya pasien pernah memeriksakan lengan kiri nya pada
tanggal 9 desember di RS PKU Muhammadiyah Tegal rawat inap selama 5
hari dan lengan kiri hanya di gips terlebih dahulu, kemudian dirujuk ke
RSDK untuk pemeriksaan lebih lanjut.
b. Faktor Pencetus : belum diketahui secara pasti penyebab fraktur yang
dialami pasien, namun keluarga pasien mengatakan jika dokter
menyampaikan kemungkinan terjadinya fraktur karna metastasis dari Ca.
mammae yang sebelumnya pernah dialami oleh pasien.
c. Lamanya Keluhan : ± 2 bulan ini
d. Timbulnya keluhan : bertahap
e. Faktor yang memperberat : banyak gerak, duduk dan berdiri/berjalan
4) Status Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dg penyakit skrg): pada tahun 2020
pasien di diagnosa Ca. mammae. Saat itu pasien sudah mulai memeriksakan
diri nya dan kontrol rutin, pada bulan agustus 2020 dilakukan pengangkatan
kanker pada pasien di RS soesedo slawi. Pasien telah menjalani kemoterapi
sebanyak 6x di RSDK. Setelah 2 bulan pasca kemoterapi terakhir, pasien
merasakan terdapat benjolan di ketiak kirinya dan merasa nyeri lagi di
daerah bahu, punggung dan panggul, kemudian dilakukan operasi wide
eksisi + diseksi axila sinistra di RSDK bulan oktober 2021 untuk
mengambil benjolan tersebut. Setelah selang 1 bulan pasca operasi pasien
masih merasakan nyeri di area bahu, punggung dan panggul, kemudian
pasien memeriksakan diri pada tanggal 9 desember 2021 karna lengan
kirinya yang tiba-tiba patah dan nyeri hebat.
b. Kecelakaan : -
c. Pernah dirawat :
1) Penyakit : Ca mammae
2) Waktu : bulan agustus dan oktober 2021
d. Riwayat Operasi : pasca MRM sinistra (13/08/20) dan Wide eksisi + diseksi
axila sinistra (11/10/2021)
3. ISTIRAHAT
a. Gejala (Subyektif):
1) Kebisaaan tidur: normal lama tidur : 6 jam
2) Masalah berhubugan dengan tidur:
- Insomnia : ada berhubungan dengan nyeri fraktur lengan kiri
- Kurang puas : karena rasa nyeri yang dialaminya
b. Tanda (obyektif):
1) Tampak mengantuk/ mata sayu : ada, karena kurang
tidur
2) Mata merah : tidak ada
3) Sering menguap : tidak ada
4) Kurang konsentrasi: tidak ada
4. SIRKULASI
a. Gejala (Subyektif):
1) Riwayat Hipertensi atau masalah jantung : tidak ada
2) Riwayat edema kaki : tidak ada
3) Penyembuhan lambat : tidak ada
4) Rasa kesemutan : kesemutan kadang di bagian lengan kiri
5) Palpitasi : tidak ada
6) Nyeri dada : tidak ada
b. Tanda (obyektif):
1) Tekanan Darah (TD) :149/115 mmHg
2) Mean Arteriar Presure /Tekanan nadi : (2(115)+ 149)/3 = 379/3 = 126
mmHg
3) Nadi/Pulsasi : 84 x/menit, kuat
4) Bunyi jantung : 1-2 reguler
5) Friksi Gesek:tidak ada. Murmur: tidak ada
6) Ekstremitas :
- Suhu: 36 oC
- Warna: coklat
- Tanda Homan:. tidak ada
7) Pengisian Kapiler : <2 detik Varises: tidak ada Plebitis: tidak ada
8) Warna : Membran mukosa: merah Bibir: pink normal Konjungtiva:
tidak anemis
9) Bibir : pink coklat
10) Punggung kuku : bersih Sklera: tidak ikterik
5. ELIMINASI
a. Gejala (subyektif):
1) Pola BAB : frekwensi 2 hari sekali konsistensi normal
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB : tidak ada
3) Kesulitan BAB:
- Konstipasi : tidak ada
- Diare : tidak
4) Penggunaan laksatif : tidak ada
5) Waktu BAB terakhir : pagi tadi
6) Riwayat perdarahan:
- tidak ada Hemoroid : tidak ada
7) Riwayat inkontinensia alvi : tidak
8) Penggunaan alat-alat: misalnya pemasangan kateter : tidak ada
9) Riwayat penggunaan diuretik : tidak ada
10) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK: tidak ada
11) Kesulitan BAK : tidak ada
12) Keluhan BAK lain : tidak ada
b. Tanda (obyektif):
1) Abdomen:
- Inspeksi:
a. Abdomen membuncit: tidak
- Auskultasi : Bising usus normal
- Perkusi :
a. Bunyi tympani : ada
b. Bunyi abnormal lain : tidak ada
- Palpasi:
a. Nyeri tekan : tidak ada . Nyeri lepas: tidak ada
b. Distensi kandung kemih : tidak ada
2) Pola eliminasi
- Konsistensi Lunak: normal, Massa : tidak ada
- Pola BAB : Konsistensi normal, warna abnormal: tidak ada
- Pola BAK: normal
- Karakteristik urine: Warna: kuning jernih Jumlah : - Bau: tidak
ada
- Bila terpasang urostomy, colostomy atau ileustomy: keadaan -
b. Tanda
(Objyektif)
1) Status mental
Kesadaran : compos mentis
2) Skala Koma Glasgow (GCS) :
- Respon membuka mata (E) : 4
- Respon verbal (V) :5
- Respon motorik (M) :6
3) Persepsi sensori : baik
4) Delusi : tidak ada
5) Memori : baik
6) Penggunaan alat bantu penglihatan/ pendengaran : tidak ada
7) Reaksi pupil terhadap cahaya: normal
8) Penampilan umum tampak kesakitan: ada, pasien tampak berhati-hati
pada lengan kirinya karna merasa sakit
7. KEAMANAN
a. Gejala (Subyektif)
1) Alergi : (catatan agen dan reaksi spesifik)
- Obat-obatan : tidak ada
- Makanan : tidak ada
2) Faktor Lingkungan :
- Riwayat penyakit hub seksual : tidak ada
- Riwayat tranfusi darah : belum ada
- Riwayat adanya reaksi transfusi : tidak ada
3) Kerusakan penglihatan, pendengaran : tidak ada
4) Riwayat cidera : tidak ada
5) Riwayat kejang : tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1) Suhu tubuh : 36 oC diaforesis : tidak ada
2) Integritas jaringan:
3) Jaringan parut : tidak ada
4) Kemerahan/pucat : ada disekitar fraktur
5) Adanya luka : tidak ada
6) Ekimosis/ tanda perdarahan lain : tidak ada
7) Faktor resiko : tidak ada
8) Gangguan keseimbangan: tidak ada
9) Kekuatan umum : lemah
9. INTERAKSI SOSIAL
a. Gejala (Subyektif)
1) Orang yang terdekat dan lebih berpengaruh : keluarga
2) Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah :
keluarga
3) Adakah kesulitan dalam keluarga (hubungan dengan orang tua,
saudara, pasangan : tidak ada
4) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehatan/ pasien lain: tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1) Kemampuan bicara : jelas
2) Tidak dapat dimengerti: tidak ada
3) Pola bicara tidak biasa/ kerusakan: tidak ada
4) Komunikasi nonverbal. Verbal dengan keluarga/ orang lain : verbal
5) Perilaku menarik diri : tidak ada
Kimia klinik
GDS : 110 mg/dL
Ureum : 30 mg/dL
Kreatinin : 0,9 mg/dL
Elektrolit
Natrium : 136 mmol/L
Kalium : 3.5 mmol/L
Chlorida : 94 mmol/L
Immunoserologi
HBsAg : <0.10 (Negatif)
Koagulasi
PPT
Waktu prothrombin : 16.5 detik
PPT kontrol : 14.6 detik
PTTK
Waktu thromboplastin : 24.5 detik
APTT kontrol : 30.1 detik
2. Radiologi
Foto thoraks
(27/12/2021)
Kesan :
Cor tak membesar
Gambaran pneumonia bertambah
Opasitas noduler pada paracardial kanan yang superposisi dengan hillus kanan -->
DD/nodul metastasis, nodul paru
Foto humerus AP
(27/12/21)
Kesan :
Fiksasi eksterna terpasang pada regio humerus kiri
Fraktur komplit disertai lesi litik di sekitarnya 1/3 tengah os humerus kiri dengan
displacement segmen distal fraktur ke superomedial, aposisi dan alignment tidak
baik
Lesi litik pada proksimal os humerus kiri
Soft tissue swelling disertai emfisema subkutis regio humerus kiri
Foto humerus AP
(30/12/21)
Tampak fiksasi interna berupa 1 buah plat 6 dan 6 buah pada diafisisi 1/3 proksimal
hingga 1/3 distal os humerus kiri, kedudukan baik
Masih tampak celah fraktur komplit yang lebih sempit disertai lesi litik di sekitarnya
sekitarnya pada 1/3 tengah os humerus kiri, aposisi dan alignment lebih baik -->
lebih dari cenderung fraktur patologis
Masih tampak lesi litik pada 1/3 tengah os humerus kiri dan proksimal os humerus
kiri --> lebih dari cenderung bone metastasis
Tak tampak dislokasi pada acromioclavicular, glenohumeral, dan elbow joint kiri
Tampak soft tissue swelling disertai lusensi soft tissue regio humerus kiri
3. Obat-obatan:
R inger laktat 500ml 20 tpm
MS T 10 mg/12 jam
P aracetamol 1000mg/8jam
Metoclopramide 10 mg/12 jam
Ampisilin sulbactam 1,5 gr/8 jam
4. Diit:
Tidak ada diit khusus, makanan sesuai dengan yang diberikan ahli gizi RS
(nasi+lauk(daging/ayam)+sayur)
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF(S) & MASALAH (P) ETIOLOGI (E)
OBYEKTIF (O)
DS : Nyeri akut Agen cedera fisik
- Pasien mengeluhkan nyeri
P : fraktur lengan kiri, nyeri
bertambah jika duduk atau
berdiri
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : lengan kiri
S : VAS skala 7
T : terus menerus
- Pasien mengeluhkan tidak
bisa tidur karna sakit yang
dialaminya
- Pasien mengatakan gelisah
karena rasa nyeri yang tidak
hilang dan lengan kiri nya
yang tiba-tiba patah
- Pasien mengeluhkan lemas
DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak kesakitan
pada lengan kirinya
- Pasien tampak terbatas
dalam aktivitasnya
- Pasien riwayat Ca. mammae
- Pasien tampak gelisah karena
nyeri yang dialaminya
- TD 149/115 mmHg 84
x/menit, kuat, Suhu 36oC
Foto humerus AP
(27/12/21)
Kesan :
Fiksasi eksterna terpasang pada
regio humerus kiri
Fraktur komplit disertai lesi litik
di sekitarnya 1/3 tengah os
humerus kiri dengan
displacement segmen distal
fraktur ke superomedial, aposisi
dan alignment tidak baik
Lesi litik pada proksimal os
humerus kiri
Soft tissue swelling disertai
emfisema subkutis regio
humerus kiri
DS : Gangguan mobilitas fisik Kerusakan integritas
- Pasien mengatakan tidak struktur tulang
bisa duduk ataupun berdiri
karena lengan kirinya patah
- Pasien mengatakan lemas,
hanya tiduran saja
- Pasien mengatakan sulit
untuk menggerakkan
lengan kirinya secara
mandiri, jika ingin
berpindah posisi harus
dibantu dengan lengan kiri
nya atau dibantu
dipindahkan
DO :
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak kesulitan
untuk bergerak bebas
- Pasien terpasang gips
dilapisi elastic bandage
- Pasien dengan riwayat Ca.
mammae --> curiga
metastasis tulang
- Tonus otot: lemah pada
lengan sebelah kiri
- Pergerakan ekstremitas
pasien minimal
Foto humerus AP
(27/12/21)
Kesan :
Fiksasi eksterna terpasang pada
regio humerus kiri
Fraktur komplit disertai lesi litik
di sekitarnya 1/3 tengah os
humerus kiri dengan
displacement segmen distal
fraktur ke superomedial, aposisi
dan alignment tidak baik
Lesi litik pada proksimal os
humerus kiri
Soft tissue swelling disertai
emfisema subkutis regio
humerus kiri
Tulang rapuh
Tidak mampu
menahan BB
Fraktur
Pergeseran tulang
Gangguan fungsi
Implus ke otak
MK : Nyeri akut
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (D.0077) ditandai dengan P :
fraktur lengan kiri, nyeri bertambah jika duduk atau berdiri , Q : seperti tertusuk-
tusuk, R : lengan kiri, S : VAS skala 7, T: terus menerus
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusakan integritas struktur tulang
(D.0054) Pasien mengatakan tidak bisa duduk ataupun berdiri karena lengan kirinya patah
Pasien mengatakan lemas, hanya tiduran saja.
D. PERENCANAAN