Anda di halaman 1dari 24

Makalah Falsafah & Teori Keperawatan

METAPARADIGMA KEPERAWATAN & HUBUNGAN


PARADIGMA DENGAN TEORI KEPERAWATAN

OLEH

PO7120421012 HASBUNSYAH SIREGAR

PO7120421042 HELMI M. DG. TAPALA

PO7120421020 MAYASARI EKA

PO7120421021 MEGA

PO7120421027 PUTRI NOVIANDINI DAHLAN

PO7120421035 SRI SELVIANA NOVITASARI

POLTEKKES KEMENKES PALU

PRODI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

T.A 2021-2022

Kelompok Tiga | i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Metaparadigma Keperawatan & Hubungan Paradigma
dengan Teori Keperawatan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Gorontalo, Agustus 2021

Kelompok III

Kelompok Tiga | ii
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1

1.1. LATAR BELAKANG ………………………………………….. 1


1.2. RUMUSAN MASALAH ……………………………………….. 3
1.3. TUJUAN MASALAH ………………………………………….. 3

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………. 4

2.1. DEFINISI KONSEP & TEORI …………………….…………... 4


2.2. TEORI KEPERAWATAN ……………………....……………… 7
2.3. METAPARADIGMA KEPERAWATAN ……………...………. 9
2.4. HUBUNGAN PARADIGMA & TEORI KEPERAWATAN ….. 14

BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 19

3.1. KESIMPULAN …………………………………………………. 19


3.2. SARAN …………………………………………………………. 19

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 20

Kelompok Tiga | iii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sejarah perkembangan keperawatan telah mengalami perubahan
yang sangat pesat sebagai respon dari perkembangan kebutuhan manusia.
Berbagai aspek peristiwa dapat mempengaruhi perkembangan sejarah dan
praktik keperawatan, seperti peran dan sikap, status wanita, nilai agama dan
kepercayaan, perang dan kepemimpinan dalam keperawatan yang
berwawasan masa depan. Berbagai faktor yang mempengaruhi
perkembangan perawatan pada zaman dahulu.1
Sejarah perkembangan keperawatan di dunia, ditandai dengan
lahirnya tokoh keperawatan yang sangat mashur yang dikenal sampai
sekarang ini yang membawa perubahan dalam konsep berpikir yang
berpengaruh besar terhadap praktik keperawatan. Hal ini seperti perubahan
dalam ruang lingkup tatanan layanan keperawatan, standar praktik
keperawatan sampai munculnya undang-undang praktik keperawatan.2
Perkembangan keperawatan di benua Asia, khususnya di Timur
Tengah di negara Arab perkembangan keperawatan mulai maju dan
berkembang sekitar Abad 7 seiring dengan lahir dan agama Islam di tengah-
tengah bangsa Arab. Perkembangan dan penyebaran agama Islam di ikuti
dengan perkembangan ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti, kimia,
kesehatan dan obat-obatan. Bahkan dalam kitab agama islam yaitu Al-
Quran tertulis pentingnya menjaga kebersihan diri, makanan dan lingkungan
sekitar tempat tinggal. Pada masa ini muncul tokoh islam dalam
keperawatan yang dikenal dengan nama Rufaidah.3

1
Budiono, Konsep Dasar Keperawatan, (Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan, 2016), hlm. 3.
2
Ibid, hlm. 5.
3
Ibid, hlm. 5.
Kelompok Tiga | 1
Perkembangan perawatan dan pengobatan di negara Cina atau
Tiongkok, bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya
gonorhoea dan syphilis. Beberapa orang yang terkenal dalam ketabiban
seperti: Seng Lung dikenal sebagai "Bapak Pengobatan”, yang ahli penyakit
dalamdan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh- tumbuhan dan mineral
(garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah lihat, dengar, tanya,
dan rasa. Chang Chung Ching telah mengerjakan lavement dengan
menggunakan bamboo.4
Perkembangan keperawatan di benua Eropa, beberapa tokoh
keperawatan yang mempunyai peran besar dalam perubahan sejarah
perkembangan keperawatan, salah satunya muncul tokoh “Florence
Nightingale” dalam keperawatan rupanya berpengaruh besar pada
perkembangan keperawatan di Eropa khususnya di negara Inggris. Berkat
kerja keras, perjuangan, perhatian dan dedikasinya yang luar biasa di bidang
keperawatan dan keinginan untuk memajukan keperawatan khususnya
terhadap para korban perang, pada perang salip yang terjadi di
semenanjung Krimea, beliau dianugerahi gelar dengan sebutan “Lady with
the Lamp” oleh para tentara korban perang. Pada akhirnya di negara Inggris
terjadi kemajuan yang pesat dalam bidang keperawatan, diantaranya adalah
pembangunan sekolah-sekolah perawat dan pendirian perhimpunan perawat
nasional Inggris (British Nurse Association) oleh Erenwick pada tahun
1887. Perhimpunan ini bertujuan untuk mempersatukan perawat-perawat
yang ada di seluruh Inggris. Kemudian, pada 1 Juli 1899, Erenwick juga
mendirikan sebuah lembaga yang disebut International Council of Nurses
(ICN).5
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu mendengar ilmu
namun banyak orang yang belum memahami dengan sesungguhnya

4
Budiono, Konsep Dasar Keperawatan, (Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan, 2016), hlm. 5.
5
Ibid
Kelompok Tiga | 2
bagaimana filsafat ilmu tersebut. Banyak orang yang beranggapan
bahwa filsafat adalah merenung, namun jika ditelaah apakah semua
orang yang merenung berarti berfilsafat. Padahal berfilsafat
merupakan kegiatan berfikir secara lebih luas, mendalam dan
objektif. Arti kata falsafah adalah anggapan, gagasan, pendidikan,
dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau
masyarakat (KBBI). Jadi, falsafah keperawatan adalah dasar
pemikiran yang harus dimiliki perawat sebagai kerangka dalam
berfikir. Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi
profesi dan sistem pengaturan serta pengendaliannya melalui
perundang-undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat
bekerja (PPNI, 2000 dalam Risnah dkk, 2021).6

1.2. RUMUSAN MASALAH


1.2.1. Apa itu Konsep & Teori ?
1.2.2. Bagaimana Teori Keperawatan ?
1.2.3. Apa itu Metaparadigma Keperawatan ?
1.2.4. Bagaimana Hubungan Paradigma dengan Teori Keperawatan ?

1.3. TUJUAN
1.3.1. Untuk mengetahui Definisi Konsep & Teori
1.3.2. Untuk mengetahui Teori Keperawatan
1.3.3. Untuk mengetahui Metaparadigma Keperawatan
1.3.4. Untuk mengetahui Hubungan Paradigma dengan Teori Keperawatan

6
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 1.

Kelompok Tiga | 3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI KONSEP & TEORI


2.1.1. Konsep
Konsep secara umum dapat dirumuskan pengertiannya
sebagai suatu representasi abstrak dan umum tentang sesuatu
sebagai suatu representasi abstrak dan umum. Konsep dapat
dimengerti dari sisi subjek maupun dari sisi objek dari sisi
subjek, suatu konsep adalah kegiatan merumuskan dalam pikiran
atau menggolongkan dari sisi objek suatu konsep adalah isi
kegiatan tersebut. Artinya, apa makna konsep itu sebagai suatu
yang bersifat umum, konsep adalah suatu yang bersifat universal,
konsep universal bisa bersifat langsung bisa juga tidak
langsung.7
Model konsep adalah rangkaian konstruksi yang sangat
abstrak dan berkaitan yang menjelaskan secara luas fenomena-
fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah
(Asmadi, 2009 dalam Risnah dkk, 2021).8
Model konsep keperawatan berfungsi untuk:
a.Mengklarifikasi ide / pola pikir tentang keperawatan dan
kaitannya dengan praktek keperawatan
b. Meningkatkan pola pikir kreatif perawat untuk membantu
mengembangkan profesi.
c. Memberi arahan bagi pelayanan klien
d. Memberi corak / warna pada pelayanan yang diberikan

7
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 49.
8
Ibid

Kelompok Tiga | 4
2.1.2. Teori
Teori adalah deskripsi atau penjelasan dari suatu
fenomena dan hubungan antara fenomena-fenomena semacam
itu. Secara inti, konsep seperti deskripsi simbolik dari
fenomena dihubungkan dengan preposisi yang menyatakan
hubungan di antara fenomena-fenomena tersebut.9
Teori adalah seperangkat konsep dan proposisi yang
memberikan cara yang teratur untuk melihat fenomena,
pernyataan yang menjelaskan atau memberi ciri fenomena
tertentu. Menurut defenisi tradisional, teori adalah seperangkat
konsep yang terorgansir, koheren, dan saling berhubungan
satu sama yang menawarkan deskripsi penjelasan dan prediksi
tentang fenomena.10
Teori adalah deskripsi atau penjelasan dari suatu
fenomena dan hubungan antara fenomena-fenomena semacam
itu (Steves, 1979 dalam Risnah dkk, 2021). Secara inti, konsep
seperti deskripsi simbolik dari fenomena dihubungkan dengan
preposisi yang menyatakan hubungan di antara fenomena-
fenomena tersebut.11
Tujuan teori dalam disiplin keilmuan adalah memandu
penelitian untuk meningkatkan ilmu dengan mendukung
pengetahuan yang ada atau menghasilkan pengetahuan baru.
Sebuah teori tidak hanya membantu kita untuk mengatur
pikiran dan ide-ide, tetapi juga dapat membantu mengarahkan

9
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 50.
10
Ibid
11
Ibid
Kelompok Tiga | 5
kita pada apa yang harus dilakukan dan kapan serta bagaimana
melakukannya.12
A. Ciri-ciri Teori :
a. Pada dasarnya, teori harus rasional dan masuk akal
b. Dapat digeneralisasikan
c. Teori tersusun ats ide-ide yang terkoneks sedemikian
rupa
d. Dasar-dasar untuk teori yang dapat diuji
e. Digunakan oleh praktisi untuk membimbing dan
meningkatkan praktik mereka Konsisten dengan teori-
teori, hukum dan prinsip- prinsip yang sudah dibuktikan
sebelumnya. Tetapi tetap meninggalkan pertanyaan yang
belum terjawab sehingga memungkinkan untuk diteliti dan
diuji lebih lanjut.13
B. Komponen Suatu Teori
Komponen suatu teori secara umum yaitu:
a. Konsep adalah blok bangunan dasar dari sebuah teori,
bentuk pikiran atau gagasandari pemahaman manusia
yang mencerminkan tanda penting dan umum dari objek
tertentu yang dipahami. Konsep dapat juga diartikan
istilah atau label yang menjelaskan fenomena. konsep
merupakan suatu pondasi untuk membangun suatu teori
yang di dalamnya menggambarkan suatu fenomena
tertentu.
b. Fenomena adalah fakta yang dapat diamati oleh
pancaindra dan dapat dijelaskan. Fenomena yang

12
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 50.
13
Ibid

Kelompok Tiga | 6
dijelaskan dapat berupa empirik atau abstrak. Fenomena
empirik adalah sesuatu yang bisa dialami atau diamati
melalui pancaindra Fenomena abstrak adalah sesuatu
yang tidak bisa diamati seperti harapan.14
Komponen suatu teori berdasarkan F. Nightingale yaitu:
a. Defenisi: Menjelaskan/menggambarkan teori, konsep
ataupun komponen-komponen yang menyusun teori
tersebut.
b. Konsep: Formulasi tentang objek/kejadian yang dapat
diamati/dirasakan karena konsep itu abstrak.
c. Asumsi: Pernyataan-pernyatan yang menjelaskan konsep
dan merupakan suatu kenyataan, yang di terima sebagai
suatu kebenaran.
d. Fenomena: Sesuatu yang dapat disaksikan, dilihat dengan
panca indera.15

2.2. TEORI KEPERAWATAN


Teori keperawatan adalah seperangkat ide, defenisi,
hubungan, dan harapan atau saran yang berasal dari model
keperawatan atau dari disiplin (bidang ilmu) lain dan rancangan
purposif, pandangan metodis fenomena dengan merancang inter-
relationship khusus di antara ide-ide yang bertujuan menggambarkan,
menjelaskan, peramalan, atau merekomendasikan.16
Teori keperawatan membedakan keperawatan dari disiplin
lain, dimana teori ini memiliki tujuan untuk menggambarkan,

14
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 51.
15
Ibid, hlm. 52.
16
Ibid, hlm. 52.
Kelompok Tiga | 7
menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan hasil yang diinginkan
dari praktik asuhan keperawatan.17
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan dengan menggunakan
pendekatan secara ilmiah melalui proses keperawatan secara umum telah
diterapkan pada sebagian besar rumah sakit di Indonesia. Profesi
keperawatan ialah sebuah profesi yang kompleks, unik, holistik dan
komprehensif. Pada pelaksanaan prakteknya, seharusnya perawat selalu
menggunakan acuan pada model konsep dan berbagai teori
keperawatan yang telah ada.18
Karakteristik ilmu keperawatan meliputi beberapa hal,
yaitu:19
1. Pengetahuan umum (public knowledge).
Siapa saja yang mempunyai minat akan mampu mempelajari
ilmu keperawatan.
2. Objektif.
Ilmu keperawatan mampu menginterprestaikan objek yang
sama dengan cara yang sama hingga pada akhirnya akan diperoleh
hasil yang sama pula.
3. Abstraksi.
Ilmu keperawatan diperuntukkan bagi seluruh umat
manusia yang tidak akan lepas dari kebutuhan sepanjang
hidupnya.
4. Konseptual.
Ilmu keperawatan memiliki konsepsi yang membangun
dari teori keperawatan.

17
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 52.
18
Ibid
19
Ibid, hlm. 53.

Kelompok Tiga | 8
a. Pentingnya Teori Keperawatan
Teori keperawatan bertujuan untuk menggambarkan dan
menjeaskan fenomena keperawatan, memberikan dasar dalam
praktik keperawatan, membantu menciptakan pengetahuan
(body of knowledge) yang lebih maju dan menunjukkan
bagaimana keperawatan akan berkembang di masa depan. Teori
keperawatan sangat penting karena membantu memutuskan apa
yang kita ketahui dan apa yang ingin kita ketahui.20
b. Tujuan Teori Keperawatan
Kerangka Kerja Praktik: Teori ini mencakup filosofi dan
ilmu tentang caring; caring merupakan proses interpersonal
yang terdiri dari intervensi yang menghasilkan pemenuhan
kebutuhan manusia (Torres, 1986) Teori keperawatan sebagai
salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dalam
perkembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin
dicapai di antaranya :
✓ Dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-
kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan.
✓ Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan.
✓ Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan
dengan memberikan arah yang jelas.

2.3. METAPARADIGMA KEPERAWATAN


Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara
kita melihat, memikirkan, memaknai, menyikapi serta memilih
tindakan atas fenomena yang ada. Paradigma merupakan sebuah

20
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 53.
Kelompok Tiga | 9
diagram atau kerangka berpikir yang menjelaskan fenomena.
Paradigma mengandung beberapa konsep yang terkait dengan fokus
keilmuannya.21
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan
global yang dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan)
atau hubungan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang
mengatur hubungan diantara teori tersebut guna mengembangkan
model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja
keperawatan.22
Paradigma keperawatan terdiri dari 4 unsur, yaitu
keperawatan, manusia, sehat sakit, dan lingkungan. Keempat unsur
inilah yang membedakan paradigma keperawatan dengan teori lain.
Teori keperawatan didasarkan pada keempat konsep tersebut yakni
konsep manusia, konsep sehat sakit, konsep lingkungan, konsep
keperawatan.23

Gambar 1. Paradigma Keperawatan

21
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 54.
22
Ibid
23
Ibid, hlm. 55.

Kelompok Tiga | 10
2.3.1. Manusia
Manusia adalah makhluk hidup lebih sempurna
dibandingkan makhluk hidup yang lain. profesi
keperawatanmempunyai konsep tentang manusia yang
memandang dan meyakini manusia sebagai makhluk yang
unik, sebagai sistem adaptif, dan sebagai makhluk holistic.24
1. Manusia sebagai Makhluk Unik
Manusia sebagai makhluk unik mengandung pengertian
bahwa manusia mempunyai sifat dan karakteristik yang
berbeda satu sama lain, begitupun responnya terhadap
stimulus. Sebagai contoh ada 2 orang yang sama-sama
merasa lapar karena sejak pagi belum mendapat makanan.
Orang pertama berespons dengan menahan / mengganjal
perutnya dengan kedua tangannya. Sedangkan orang kedua
berteriak meminta makan. Contohnya ini membuktikan
bahwa dari stimulasi yang sama dihasilkan respons yang
berbeda. Ini menunjukkan keadaan manusia dalam konteks
keperawatan.25
2. Manusia Sebagai Sistem Adaptif
Manusia sebagai sistem adaptif/terbuka memandang
manusia sebagai sistem terbuka yang dinamis yang
memerlukan berbagai masukan dari subsisten maupun
suprasistem. Subsistem terdiri atas komponen sel, organ,
dan sistem organ (misalnya sistem pernafasan, sistem
kardiovaskuler, dan sistem lainnya) suprasistem meliputi

24
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 55.
25
Ibid, hlm. 56.

Kelompok Tiga | 11
keluarga, komunitas, masyarakat, dan sosial budaya dlam
mempertahankan suatau keadaan seimbang.26
3. Manusia Sebagai Makhluk Holistik
Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk
holistik yang meliputi bio-psiko-sosio-spiritual-kultural. Ini
menjadi prinsip keperawatan bahwa asuhan keperawatan yang
diberikan harus memerhatikan aspek tersebut. Klien yang
dirawat di rumah sakit harus mendapatkan perhatian bukan
hanya pada aspek biologis, tetapi juga aspek-aspek yang
lain.27
2.3.2. Sehat Sakit
Rentang sehat sakit adalah sebuah skala ukur hipotesis yang
diperuntukkan untuk melakukan pengukuran pada keadaan
sehat atau kesehatan seseorang. Dipengaruhi oleh faktor
pribadi dan lingkungan maka kedudukan seseorang di skala
tersebut memiliki sifat dinamis. Di skala ini, sewaktu- waktu
seseorang dapat berada dalam keadaan sehat, namun di lain
waktu bisa mengalami pergeseran pada kondisi sakit.28
Konsep sehat secara fisik dan bersifat individual adalah
seseorang dikatakan sehat bila semua organ tubuh dapat
merfungsi dalam batas-batas normal sesuai dengan umur dan
jenis kelamin. Konsep sehat berdasarkan ekologi adalah sehat
berarti proses penyesuaian antara individu dengan
lingkungannya. Menurut WHO (1948) sehat adalah suatu

26
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 56.
27
Ibid
28
Ibid, hlm. 57.

Kelompok Tiga | 12
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta
tidak hanya terbebas dari penyakit dan kelemahan.29
Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual,
sosial, perkembangan, atau seseorang berkurang atau
terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit.30
2.3.3. Lingkungan
Lingkungan adalah agregat dari seluruh kondisi dan
pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan suatu organisme. Mencakup benda hidup dan
benda mati yang terdapat di sekitar manusia. Komponen internal
seperti: faktor genetik, struktur anatomis, fisiologis, psikologis,
nilai, keyakinan serta faktor internal lain yang potensial
mempengaruhi perubahan sistem manusia. Faktor eksternal
terdiri dari: keadaan fisik, demografis, ekologis, hubungan
interpersonal dan nilai sosial budaya dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari, serta faktor eksternal lain yang
potensial mempengaruhi perubahan pada sistem manusia.
Perawat memberikan perhatian khusus pada hubungan
interpersonal manusia, karena memandang manusia sebagai
makhluk sosial. Unit sosial terdiri dari keluarga, kelompok dan
komunitas. Pada tiap unit sosial individu membawa sifatnya
yang unit dan secara bersamaan juga berbagi tujuan, nilai dan
budaya dalam tiap interaksi yang dilakukan.31
2.3.4. Keperawatan
Merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
29
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 57.
30
Ibid
31
Ibid

Kelompok Tiga | 13
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio – psiko – sosiokultural – spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok
dan komunitas, baik sakit maupun sehat serta mencakup
seluruh siklus hidup manusia. Keperawatan berupa bantuan
yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau
mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Bantuan
juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan utama
dalam upaya mengadakan perbaikan sistem pelayanan
kesehatan sehingga memungkinkan setiap orang mencapai
hidup sehat dan produktif.32

2.4. HUBUNGAN PARADIGMA DENGAN TEORI KEPERAWATAN


Hubungan metaparadigma dengan teori keperawatan yaitu
paradigma berakar dari sebuah asumsi bahwa terdapat sebuah
realitas/kenyataan, yang mana dapat diverifikasi melalui indera. Dalam
paradigma ini, pengetahuan didirikan dengan mengontrol keadaan di sekitar
variable untuk menentukan hubungannya. Seperti kita tahu, dalam
paradigma keperawatan terdapat 4 variabel. Dalam penjelasan diatas,
pengetahuan (atau mungkin dalam hal ini adalah teori) dapat
didirikan/diteliti dengan mengontrol keadaan (mengontrol parameter) salah
satu variable paradigma keperawatan, sehinga akan lebih jelas hubungannya
dengan yang lain.
Paradigma berkontribusi pada penelitian keperawatan yang
mana paradigma ini memfasilitasi perkembangan dan pengujian hipotesis,
membandingkan intervensi dan mendirikan hubungan antara variabel.

32
Risnah & Irwan Muhammad, Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi Kelimuan,
(Makassar : Alauddin University Press, 2021), hlm. 58.

Kelompok Tiga | 14
Disini jelas yang pertama dikatakan adalah bahwa paradigma
berkontribusi pada penelitian keperawatan. Penelitian penting bagi sebuah
ilmi pengetahuan untuk terus berkembang. Seperti sebuah alat transportasi
yang terus berkembang dan maju, ilmu keperawatanpun dapat terus
berkembang dan semakin maju. Sehingga bagi kita yang ingin melakukan
penelitian keperawatan, kitab isa mencari ide melalui paradigma
keperawatan. Bahkan lebih lanjut dikatakan paradigma keperawatan dapat
menjadi tempat pengujian hipotesis, berkaitan hubungannya dengan variable
lain.
Dimungkinkan untuk mempresdiksi tipe teori yang dapat
dikembangkan ari setiap paradigma keperawatan, berdasar pandangan dunia
terhadap kehadiran paradigma tersebut.
Teori- teori keperawatan baru yang muncul ternyata dapat
diprediksi melalui paradigma keperawatan. Dapat kita maknai sebahagi
arahan/pandangan kemana teori itu akan mengarah. Karena paradigma
keperawatan memberikan pandangan atau arahan kemanakah keperawatan
itu akan mengarah, maka paradigma keperawatan ibaray sebuah petunjuk
arah yang diberikan seseorang. Paradigma tidak memberikan kepastian
namun memberikan arahan kepada teori baru.33
Selain itu hubungan 4 unsur paradigma dengan teori
keperawatan yaitu :
2.4.1. Manusia
Hubungan manusia dengan teori keperawatan yaitu manusia
sebagai penerima Asuhan Keperawatan, termasuk klien, keluarga,
dan komunitas. Manusia meruapakan sentral asuhan keperawatan
yang anda selenggarakan. Karena kebutuhan masnusia biasanya

33
HYPERLINK https://stikesypib.ac.id/blog/paradigma-keperawatan-perlu-dipahami-para-calon-
tenaga-perawat/ (di unduh tgl 20 Agustus 2021)

Kelompok Tiga | 15
kompleks, maka penting untuk menyediakan pelayan yang berfokus
pada klien.
2.4.2. Kesehatan
Hubungan Kesehatan dengan teori keperawatan yaitu Kesehatan
mempunyai pengertian yang berbeda pada setiap klien, lingkungan
klinis dan profesi tenaga Kesehatan. Kesehatan adalah perubahan
yang dinamis dan terus-menerus. Tantangannya adalah menyediakan
pelayanan yang terbaik yang berbasis pada tingkat Kesehatan yang
dapat diberikan dan kebutuhan pelayanan Kesehatan pada saat
penyampaian pelayanan.
2.4.3. Lingkungan
Hubungan lingkungan dengan teori keperawatan yaitu
lingkungan / situasi termasuk semua kondisi yang mempengaruhi
klien dan tempatnya berbeda, dimana kebutuhan pelayanan
Kesehatan ada. Ada hubungan berkelanjutan antara klien dan
lingkungan. Hubungan ini dapat berupa pengaruh postif dan negative
pada tingkt Kesehatan manusia dan kebutuhan pelayanan Kesehatan.
2.4.4. Keperawatan
Hubungan keperawatan dengan teori keperawatan yaitu
keperawatan merupakan “Diagnosis dan pengobatan respon manusia
terhadap masalah Kesehatan yang berpotensial ada”. Batsan
keperawatan sangat luas. Sebagai contoh seorang perawat tidak
mendiagnosis secara medis pendengaran klien, tetapi cenderung
meniai respon klien terhadap penyakit dan dapat membuat diagnosis
keperawatan kelelahan (Fatigue).34
Sebuah teori dan paradigma dalam keperawatan sangatlah
penting bagi seorang perawat karena menjadi dasar atau acuan untuk

34
HYPERLINK https://stikesypib.ac.id/blog/paradigma-keperawatan-perlu-dipahami-para-calon-
tenaga-perawat/ (di unduh tgl 20 Agustus 2021)

Kelompok Tiga | 16
melakukan asuhan keperawatan. Teori keperawatan sendiri terus mengalami
perkembangan dari tahun ke tahun, hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya
begitu banyak teori keperawatan dari para ahli. Teori keperawatan sama
halnya dengan teori-teori lain yang terdiri dari kumpulan konsep, definisi,
dan asumsi yang ketiganya menjelaskan fenomena. Perbedaannya hanya
terletak pada fenomena yang diangkat oleh bidang ilmu keperawatan, yaitu
seputar manusia, sehat-sakit, lingkungan, dan keperawatan itu sendiri
(Nursalam, Efendi, 2009).35
Paradigma atau fenomena keperawatan yang mencakup empat
komponen yang mengandung pengertian suatu cara pandang yang mendasar
atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan
memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
Dalam hal ini, seorang perawat profesional harus benar-benar dapat
memandang secara utuh, memahami, dan mengaplikasikan berbagai teori
keperawatan yang menjelaskan paradigma.36
Paradigma dan teori keperawatan dapat dijadikan kedalam satu
kelompok berdasarkan urutan/hierarki ilmu pengetahuan yang telah kita
kenal37, yaitu:
1. Metaparadigma : Manusia, lingkungan, kesehatan, keperawatan.
2. Philosophical : Cabang dari pohon ilmu, sedangkan filosofi itu sendiri
adalah pandangan hidup untuk menjalani dan menghadapi masalah
kehidupan sehari-hari. filosofi akan menumbuhkan pandangan hidup dan
mencerminkan tatanan hidup nilai masyarakat.

35
HYPERLINK https://afiatidefita24.wordpress.com/2019/01/15/hubungan-paradigma-dan-teori-
keperawatan/ (di unduh tgl 21 Agustus 2021)
36
HYPERLINK https://pdfcoffee.com/makalah-hubungan-paradigma-dan-teori-keperawatan-pdf-
free.html (di unduh tgl 21 Agustus 2021)
37
HYPERLINK https://pdfcoffee.com/makalah-hubungan-paradigma-dan-teori-keperawatan-pdf-
free.html (di unduh tgl 21 Agustus 2021)

Kelompok Tiga | 17
3. Conseptual models : Proses keperawatan juga dianggap sebagai model
karena proses berhubungan adalah sekelompok konsep yang saling
berhubungan.
4. Klasifikasi teori berdasarkan tingkat keabstrakannya, yaitu :
• Meta theory
• Nursing theory atau grand theory
• Middle range theory
• Micro range theory
Teori-teori keperawatan dapat di prediksi melalui paradigma
keperawatan, kemana teori ini akan mengarah. Paradigma memberikan
pandangan kemana keperawatan itu akan mengarah. Paradigma tidak
memberikan kepastian namun memberi pandangan kepada teori baru.38

38
HYPERLINK https://pdfcoffee.com/makalah-hubungan-paradigma-dan-teori-keperawatan-pdf-
free.html (di unduh tgl 21 Agustus 2021)

Kelompok Tiga | 18
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Teori keperawatan adalah seperangkat ide, defenisi,
hubungan, dan harapan atau saran yang berasal dari model
keperawatan atau dari disiplin (bidang ilmu) lain dan rancangan
purposif, pandangan metodis fenomena dengan merancang inter-
relationship khusus di antara ide-ide yang bertujuan menggambarkan,
menjelaskan, peramalan, atau merekomendasikan.
Paradigma keperawatan terdiri dari 4 unsur, yaitu
keperawatan, manusia, sehat sakit, dan lingkungan. Keempat unsur
inilah yang membedakan paradigma keperawatan dengan teori lain.
Teori keperawatan didasarkan pada keempat konsep tersebut yakni
konsep manusia, konsep sehat sakit, konsep lingkungan, konsep
keperawatan.
Teori- teori keperawatan baru yang muncul ternyata dapat
diprediksi melalui paradigma keperawatan. Dapat kita maknai sebahagi
arahan/pandangan kemana teori itu akan mengarah.
Paradigma tidak memberikan kepastian namun memberikan
arahan kepada teori baru.

3.2. SARAN
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan para pembaca
tentang metaparadigma keperawatan serta hubungannya dengan teori
keperawatan.

Kelompok Tiga | 19
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2016). Definisi Teori Keperawatan. Diterbitkan oleh Universitas


Muhammadiya Malang.

Ahmad Taufik Nasution. (2016). Filsafat ilmu. Yogyakarta: Deepublish.

Aini Nur. (2018). Teori Model Keperawatan. Malang. Universitas


Muhammadiyah Malang.

Arora. (2015). Definisi Teori Keperawatan. Malang oleh Universitas


Muhammadiyah Malang.

Asmadi. (2009). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Pusdik SDM Kesehatan :


Jakarta.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Konsep-dasar-keperawatan-Komprehensif.pdf (di
unduh tgl 20 Agustus 2021)

DeLaune and Ladner. (2011). Definisi Teori Keperawatan. Diterbitkan


oleh Universitas Muhammadiyah Malang.

Fauzi, Muhammad Ali, dkk. (2019). Hubungan Paradigma dan Teori


Keperawatan.
https://afiatidefita24.wordpress.com/2019/01/15/hubungan-paradigma-
dan-teori-keperawatan/ (di unduh tgl 21 Agustus 2021)

Heni. (2019). Paradigma Keperawatan perlu dipahami para calon Tenaga


Perawat
https://stikesypib.ac.id/blog/paradigma-keperawatan-perlu-dipahami-para-
calon-tenaga-perawat/ (di unduh tgl 20 Agustus 2021)

Kozier. (2012). Fundamental Keperawatan. EGC : Jakarta

Lainatussifah. (2011). Falsafah dan Paradigma Keperawatan.


https://id.scribd.com/doc/76219379/Falsafah-Dan-Metaparadigma-
Keperawatan (di unduh tgl 20 Agustus 2021)

Maria, Intan, dkk. (2019). Hubungan Paradigma dan Teori Keperawatan.


https://pdfcoffee.com/makalah-hubungan-paradigma-dan-teori-
keperawatan-pdf-free.html (di unduh tgl 21 Agustus 2021)
Kelompok Tiga | 20
Nursalam, Efendi. (2009). Pendidikan dalam keperawatan. Salemba Medika :
Jakarta

Qamal Lainatussifah. (2011). Falsafah dan Metaparadigma Keperawatan


https://www.scribd.com/doc/76219379/Falsafah-Dan-Metaparadigma-
Keperawatan (di unduh tgl 20 Agustus 2021)

Rachman, M. (2012). Paradigma Keperawatan. Slide Share

Risnah & Irwan Muhammad. (2021). Falsafah dan Teori Keperawatan dalam
Integrasi Keilmuah. Alauddin University Press : Makassar.
http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/17880/1/Buku_FALSAFAH%20DAN%20TEORI%20%20
KEPERAWATAN%20DALAM%20INTEGRASI%20KEILMUAN%20O
K.pdf (di unduh tgl 20 Agustus 2021)

Steves. (1997). Definisi Teori Keperawatan. Malang

Suara Mahyar, Dalami Ermawati, Rochimah, Raenah Een, Rusmianti.


(2013). Konsep Dasar Keperawatan. CV. Trans InfoMedia: Jakarta
Timur.

Sudarminta J. (2002). Epistemoligi Pengantar filsafat Pengetahuan


Dasar, Yogyakarta: EGC. Jakarta.

Kelompok Tiga | 21

Anda mungkin juga menyukai