Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Menurut Faiqoh (2014) preeklampsia merupakan gangguan hipertensi yang terjadi

pada ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu yang ditandai dengan

meningkatnya tekanan darah ≥ 140/90 MmHg disertai dengan edema dan proteinuria. Pre-

eklamsia adalah kelainan multiorgan spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan

terjadinya hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan

vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejala biasanya muncul setelah kehamilan 20

minggu (Huda dan Kusuma, 2016).

Pada pre-eklamsia ringan, gejala subjektif belum dijumpai. Pada pre-eklamsia berat

gejalanya sudah dapat dijumpai seperti, nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang

kepala yang diikuti dengan peningkatan tekanan darah yang abnormal. Sakit kepala tersebut

terus menerus dan tidak berkurang dengan pemberian aspirin atau obat sakit kepala lain.

Gangguan penglihatan pasien akan melihat kilatan-kilatan cahaya, pandangan kabur dan

terkadang bisa terjadi kebutaan sementara. Iritabel ibu merasa gelisah dan tidak bisa

bertoleransi terhadap suara berisik atau gangguan lainnya. Nyeri perut pada bagian ulu hati

(bagian epigastrium) yang adang disertai dengan mual dan muntah.

Pada tahap pengkajian pada klien Ny.R didapatkan data subjektif : Klien mengeluh

sakit kepala, klien mengatakan sakit bertambah jika bergerak atau berjalan, klien mengatakan

sakit berlangsung selama 1 – 2 menit, klien mengatakan sakit seperti tertimpa beban berat.

Data objektif: Tanda-tanda vital; TD : 160/100 mmHg, N : 90 x/m, R : 22 x/m, SB : 36,7ºC,

ekspresi wajah meringis, klien tampak memegang area yang sakit, skala nyeri 5 (1-10)

sedang. Hal ini menunjukan antara kasus kelolaan dan teori ada kesenjangan, bahwa gejala

yang timbul pada kehamilan yaitu nyeri pada kepala dan diikuti dengan peningkatan tekanan

darah yang abnormal


Salah satu intervensi yang dapat diterapkan pada ibu hamil dengan diagnosa pre-

eklamsia berat yang mengalami nyeri kepala adalah teknik relaksasi. Relaksasi merupakan

salah satu teknik untuk meningkatkan perasaan nyaman dan menurunkan ketegangan. Metode

relaksasi digunakan untuk menurunkan ketegangan dan kecemasan. Efek dari teknik relaksasi

adalah menurunkan denyut nadi dan tekanan darah sehingga akan membuat tubuh terasa

rileks dan mengatasi gangguan tidur. Dengan mencapai relaksasi otot, nafas dan pikiran maka

akan membuat seseorang merasa rileks. Metode relaksasi terdiri dari beberapa jenis yaitu

relaksasi otot, pernafasan diafragma, imagery training, biofeedback dan hypnosis (Paras-

Bravo, Paula et al, 2017 dalam Putri, 2020 ).

Intervensi teknik relaksasi untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rita Dwi Hartanti, dkk (2016) dimana teknik

relaksasi nafas dalam efektif menurunkan nyeri kepala terhadap pasien hipertensi di desa

Kasesi, kecamatan Kasesi, kabupaten Pekalongan.

Anda mungkin juga menyukai