Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep


Kebidanan

TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN

OLEH :
NINING IKHWANTI
19292021002

PRODI DIII KEBIDANAN

STIKES FAATHIR HUSADA

TAHUN AKADEMI 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita sehingga saya berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “TEORI
DAN MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN” Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi Kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, amin .

Tangerang, Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ......................................................................................... 1

C. Tujuan penulisan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2

A. Pengertian dari teori dan konsep ................................................................... 2

B. Pengertian dari konseptual model kebidanan ............................................... 2

C. Teori-teori yang mendukung teori kebidanan .............................................. 4

D. Apa saja model konseptual asuhan kebidanan ............................................. 13

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16

A. Kesimpulan ................................................................................................... 16

B. Saran ............................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum teory dan konsep adalah hal yang sangat berkaitan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Terutama dalam layanan
kebidanan, teory-teory yang digunakan dalam praktek kebidanan berasal
dari konseptual model kebidanan. Teory atau konsep sejatinya dalah
penjelasan dari suatu kejadian atau suatu fenomena.

Konseptual model merupakan gambaran suatu ide yang menjadi


dasar suatu disiplin ilmu dan kemudian diterapkan sesuai dengan bidang
masing-masing.

B. Rumsan masalah

1. Apa pengertian dari teory konsep?

2. Apa itu konseptual model kebidanan ?

3. Teori-teori apa saja yang mempengaruhi model kebidanan ?

4. Apa saja model konseptual asuhan kebidanan ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari teori dan konsep.

2. Untuk mengetahui pengertian dari konseptual model kebidanan.

3. Untuk mengetahui pengertian teori-teori mempengaruhi model kebidanan.

4. Untuk mengetahui model konseptual asuhan kebidanan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori dan Konsep

Teori atau Theory adalah penjelasan dari suatu kejadian atau fenomena.
Proses penjelasan ini memerlikan pemikiran yang dalam hal ini
membutuhkan pengetahuan. Beberapa pengertian tentang konsep dan teori
menurut Simpson dan Weiner adalah sebagai berikut:

1. Konsep adalah ide yang direncanakan dalam pikiran kemudian


dituangkan dalam sebuah karya nyata.
2. Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian
atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan
fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
3. Fungsi konsep adalah sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena
yang diobservasinya, sedangkan teori adalah jalur logika atau penalaran
yang digunakan peneliti untuk menerangkannya.

B. Konseptual Model Kebidanan

Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide yang


menjadi gambaran suatu disiplin ilmu. Model memberikan kerangka dan
kemudahan untuk memahami dan mengembangkan praktik serta untuk
membimbing dalam melaksanakan tindakan nyata. Jenis model meliputi:
mental model, fisik model dan simbolik model . Ketiga jenis model
tersebut mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk menggambarkan beberapa aspek (konkret maupun abstrak)


dengan mengartikan persamaannya seperti diagram, struktur, gambar
dan rumus.

2
2. Merupakan gagasan model sebagai bagian teori yang memberikan
bantuan ilmu-ilmu sosial dalam mengkonsep dan menyamakan aspek-
aspek dalam proses social.
3. Menggambarkan sebuah kenyataan, gambaran abstrak.

Ada dua jenis model yang dikenal dalam praktik kebidanan, yaitu:

 Model medical (medical model)

Model medical adalah sebuah model yang disusun untuk membantu


masyarakat dalam memahami konsep sehat dan sakit.

Ada tiga elemen yang merupakan kesimpulan dari model


medical, yaitu:

a. Pengendalian cara hidup yang alami


b. Mekansme kehidupan manusia
c. Pemahaman bahwa penyakit merupakan hal yang tidakterpisahkan
dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial seseorang.
 Kesehatan untuk semua (health for all/HFA)

Model Kesehatan untuk Semua (KESUMA) dikemukakan oleh


WHO sejak tahun 1978 kemudian tahun 1981 secara perlahan juga
diperuntukkan dalam pelayanan kebidanan yang berfokus kepada
perawatan wanita, keluarga dan masyarakat.

Deklarasi model KESUMA adalah focus dan titik berat dalam


pencapaian tujuan adalah dengan menggunakan Primary Health
Care/PHC. Terdapat lima konsep PHC dalam model KESUMA, yaitu:

a. Pemerataan upaya kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat


b. Pelayanan kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative.
c. Pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknelogi tepat guna

3
d. Optimalisasi peran serta masyarakat
e. Kolaborasi lintas sektoral

Konsep dasar diatas diaplikasikan kedalam 8 elemen PHC, sebagai


berikut:

a. Pendidikan kesehatan tentang masalah-masalah kesehatan termasuk


metode pencegahan dan penanganannya.
b. Ketersediaan makanan bergizi
c. Ketersediaan air dan lingkungan yang bersih
d. Kesehatan ibu dan anak termasuk didalamnya keluarga berencana
(KB)
e. Program imunisasi\Pencegahan dan penanganan penyakit endemic
f. Penanganan penyakit dan kecacatan
g. Penggunaan obat-obatan esensial

C. Teori yang Mempengaruhi Model Kebidanan

1. Teori Reva Rubin

Rubin merupakan perawat kebidanan yang penelitiannya telah


digunaka secara luas di Amerika Serikat.

Tujuan penelitian : mengidentifikasi bagaimana seorang wanita


melaksanakan perannya sebagai ibu dan hal apa sajakah yang
mempengaruhinya,baik yang bersifat positif maupun negative.

Metode penelitian : Data dikumpulkan oleh siswa bidan yang


merawat wanita di klinik antenatal dan post natal melalui wawancara
secara langsung atau via telepon yang berlangsung selama 1-4 jam pada
sekitar 6000 wanita (yang terus dikembangkan selama 20 tahun).

Hasil penelitian : Proses pelaksanaan peran ibu terjadi saat


kehamilan sampai 6 bulan saat melahirkan.

4
Teori Reva Rubin menekan pada pencapaian peran sebagai ibu,
untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar
melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang
wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan di
alaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-
perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikologis dalam
kehamilan dan setelah persalinan.

Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki


harapan-harapan antara lain:

A. Kesejahteraan ibu dan bayi

B. Penerimaan dari masyarakat

C. Penentuan identitas diri

D. Mengetahui tentang arti memberi dan menerima

Rubin menyimpulkan usaha-usaha yang dilakukan wanita hamil


bertujuan untuk:

a. Memastikan keselamatan, kesejahteraan diri dan bayinya

b. Memastikan penerimaan masyarakat

c. Penentuan gambaran dan identitas diri

d. Mengerti tentang arti member dan menerima.

Tujuan perawatan selama kehamilan dan setelah persalinan dijelaskan


lebih lanjut oleh JOSTEN (1981), sebagai berikut:

a. Memastikan kesehatan dan keselamatan fisik diri dan bayinya


b. Penerimaan masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti
bagi keduanya

5
c. Kedekatan dengan bayi
d. Pemahaman tentang banyak hal bagaimana menjadi ibu.

Terdapat 3 elemen penting dalam proses pelaksanaan peran ibu, yaitu:

1. Ideal image, sebuah gambaran ideal/positif mengenai wanita yang


berhasil melaksanakan perannya sebagai ibu dengan baik.
2. Self image, gambaran mengenai dirinya sendiri yang dihasilkan
melalui pengalamannya.
3. Body image, perubahan yang terjadi pada tubuh wanita selam
proses kehamilan.

Proses pelaksanaan peran seorang ibu, melalui tahap:

 Mimicry (peniruan). Weanita meniru perilaku wanita lain (yang


pernah hamil)dengan melihat, mendengar, dan merasakan
pengalaman menjadi seorang ibu. Misalnya, apa yang dilakukan
saat persalinan, bagaiman pertumbuhan bayi pada hari-hari pertama,
dan sebaginya.
 Role play (mencoba bermain peran). Menciptakan kondisi di
masayang akan dating dengan sengaja. Misalnya, berlatih merawat
bayi dengan menjadi babysitter (pengasuh anak) untuk teman
anaknya, mencoba menyuapi anak kecil, dan sebagainya.
 Fantacy (mengkhayal). Wanita mengkhayalkan dirinya dimasa yang
akan datang. Misalnya, akan seperti apa proses persalinannya
nanti,baju apa yang akan dikenakan bayinya nanti, dan sebagainya.
 Introjection-projection-rejection (pengolahan pesan). Wanita
mencoba mengolah pesan dan mencoba membandingkan gambaran
ideal tentang seorang ibu dengan keadaan dirinya. Dalam fase ini
dapat terjadi proses penerimaan dan penolakan. Misalnya, saat ibu

6
memandikan bayinya dirumah berdasarkan apa yang dipelajarinya
di rumah sakit atau di tempat lainnya.
 Wanita tersebut mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan
menghilangkan tindakan yang ia anggap sudah tidak tepat lagi.

2. Teori Ramona T Mercer

Mercer merupakan salah satu murid Reva Rubin yang telah


menghasilkan banyak karya ilmiah. Sepanjang kariernya Mercer
melakukan dua penelitian yaitu efek stress antepartum pada keluarga
dan pelaksanaan peran ibu.

Mercer seperti ditulis Chalmers et all, juga menjelaskan bahwa


dukungan selama hamil akan memberi pengaruh baik pada keadaan
berikut:

• Keterbatasan sosial seseorang

• Kurangnya dukungan sosial

• Minimnya “self esteem” diantara para ibu.

1. Penelitian I

Stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan


pengalaman negative dari hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang
di berikan adalah : memberikan dukungan selama hamil untuk
mengurangi ketidak percayaan ibu.

Tujuan penelitian : mengetahui hubungan antara stress antepartum


dengan hubungan/fungsi dalam keluarga.

Metode penelitian : Sampel penelitian adalah ibu hamil dengan


risiko tinggi yang masuk rumah sakit dibandingkan dengan ibu hamil
dengan risiko rendah. Usia kehamilan antara 24-34 minggu.

7
Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai ibu tersebut
bersama pasangannya.

Hasil penelitian : Terdapat enam variable yang terkait dengan fungsi


keluarga yaitu:

1) Steress antepartum yang disebabkan kombinasi dari peristiwa


masa lalu yang tiak menyenangkan dan risikokehamilan
2) Dukungan social
3) Harga diri
4) Kontrol diri
5) Kegelisahan
6) Depresi

2. Penelitian II

Tujuan penelitian : mengetahui fakto-faktor yang mempengaruhi


proses pelaksanaan peran ibu.

Hasil penelitian : Proses ini terjadi 3-10 bulan setelah bayi lahir,
dalam proses tersebut terdapat sebelas variable yang mempengaruhi
proses pelaksanaan peran sebagai seorang ibu.

Pencapaian Peran Ibu

Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan


bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan
peran, lebih lanjut mercer menyebutkan tentang stress anterpartum
terhadap fungsi keluarga, baik yang positif ataupun yang negative.
Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi
stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan dapat
mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan

8
keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress
anterpartum.

Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa


kehamilan (Trisemester I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis
sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan bahwa menarche,
kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat
menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan
asuhan kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya
secara fisiologis (normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil
antara lain adalah:

 Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian


sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat
memperhatikan perkembangan bayinya.
 Ibu memerlukan sosialisasi
 Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya
 Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan
kehamilan ke masa menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.

Wanita dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor –


faktor sebagai berikut:

a. Faktor ibu

• Umur ibu pada saat melahirkan

• Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali

• Stress social

• Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya

9
• Dukungan social

• Konsep diri

• Sifat pribadi

• Sikap terhadap membesarkan anak

• Status kesehatan ibu.

b. Faktor bayi

• Temperament

• Kesehatan bayi

• Faktor-faktor lainnya

c. Latar belakang etnik


d. Status pekawinan
e. Status ekonomi

3. Teori Ela Joy Lehrman

Belakang yang dilakukan Lehrman ada;ah ia melihat semakinluasnya


cakupan tugas yang diberikan kepada bidan, sehingga iamemiliki
keinginan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik dalam
memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan
pada persalinan. Lehrman ingin menjelaskan bahwa interaksi antara
bidan dan wanita ada perbedaan antara apa yang dialami/dirasakan
wanita dengan kenmampuan bidan dalam mengaplikasikan konsep
kebidanan.

Tujuan penelitian : Mengidentifikasi komponen-komponen yang


saling mempengaruhi dalam praktik kebidanan.

10
Hasil penelitian : Terdapat delapan komponen yang termasuk dalam
praktik kebidanan yaitu :

a. Perawatan berkelanjutan
b. Perawatan yang terpusat pada keluarga
c. Pendidikan dan konseling menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari perawatan
d. Perawatan tanpa intervensi
e. Fleksibilitas dalam perawatan
f. Perawatan yang bersifat partisipatif
g. Advokasi pada klien
h. Waktu

4. Teori Ernestine Wiedenbach

Ernestine adalah seorang perawat kebidanan yang sangat tertarik


pada masalah seputar keperawatan maternitas yang terfokus pada
keluarga (Family-Centered Maternity Nursing). Konsep yang
dihasilkan oleh Ernestine bukan hasil penelitian, melainkan hasil
pemikirannya yang dituangkan dalam bukunya.

Konsep yang luas menurut Wiedenbach yang nyata ditemukan dalam


keperawatan yaitu:

 The Agent (bidan, perawat dan sebagainya). Ernestine


mengutarakan empat konsep yang mempengaruhi praktik
keperawan, yaitu: filosofi, tujuan, praktik dan seni. Selain itu juga
dikemukakan tiga poin dasar dalam filosofi keperawatan/kebidanan
yaitu:
 Menghargai atas kehidupan yang telah diberikan
 Menghargai sebuah kehormatan, suatu yang berharga, otonomi
dan individualisme pada setiap orang

11
 Resolusi dalam menerapkan dinamisasi terhadap orang lain.
Filosofi yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan
bayi yang segera, untuk mengembangkan kebutuhan yang
lebih luas yaitu kebutuhan untuk menjadi orang tua.
 The Recipient (penerima; wanita, keluarga masyarakat). Individu
penerima harus dipandang sebagai seseorang yang kompeten dan
mampu melakukan segalanya sendiri.
 The Goal / purpose. Di sesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik,
emosional atau fisiologikal.
 The Means

Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan ada empat tahapan


yaitu:

 Identifikasi kebutuhan klient, memerlukan keterampilan dan id


 Memberikan dukungan dalam mencapai pertolongan yang di
butuhkan (ministration)
 Memberikan bantuan sesuai kebutuhan (validation)
 Mengkoordinasi tenaga yang ada untuk memberikan bantuan
(coordination)
 Framework (kerangka kerja); lingkungan sosial, organisasi dan
professional.

5. Teori Jean ball

Teori kursi goyang , keseimbangan emosional ibu. Tujuan asuhan


maternitas agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu bauk
fisik maupun psikologis.

Ada dua teori Jean ball yaitu:

12
a. Teori stress

Tingkat emosional sangat mempengaruhi mental ibu. Oleh karena


itu didukung atau support dan motivasi dari keluarga terhadap
perubahan – perubahan yang timbul terutama perubahan yang
bersifat positif, support dari orang – orang terdekat ibu sangat
diperlukan untuk menghindari dari stress,depresi,post partum, dan
dampak – dampak negative lainnya.

b. Teori dasar

Ball, respon emotional wanita terhadap perubahan yang terjadi


bersamaan dengan kelahiran anak yang mempengaruhi personality
seseorang dan dengan dukungan yang berarti mereka mendapatkan
sistem keluarga dan sosial. Persipan yang telah di lakukan bidan
pada masa postnatal akan mempengaruhi respon emotional wanita
terhadap perubahan akibatproses kelahiran tersebut. Kesejahteraan
wanita setelah melahirkan tergantung pada personality dan
kepribadian, sistem dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan
maternitas.

Ball menemukan teori kursi goyang terdiri dari tiga elemen, yaitu:

1. Pelayanan maternitas
2. Pandangan masyarakat terhadap keluarga
3. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian keluarga

D. Model konseptual asuhan kebidanan

Model konseptual asuhan kebidanan adalah suatu bentuk


pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan yang dipengaruhi oleh filosofi yang dianut
bidan (filosofi asuhan kebidanan ) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam

13
paradigma kesehatan, perilaku manusia, lingkungan dan pelayanan
kesehatan.

1. Midwifery Care

Care dalam bahasa Inggris mempunyai arti Memelihara, Mengawasi,


memperhatikan dengan sepenuhnya. Dihubungkan dengan kebidanan
care disebut sebagai asuhan. Jadi, Midwifery care ( Asuhan Kebidanan)
adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan
masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas,
bayi setelah lahir, serta keluarga berencana.

Bidan dalam memegang Prinsip Midwifery Care yaitu :

 Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan


lingkungan kultur social
 Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa
intervensi
 Mendukung dan Meningkatkan persalinan alami
 Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu
dan seni
 Wanita punya kekuasaan yaitu berdasarkan tanggung jawab bersama
untuk suatu pengambilan keputusan, tetapi wanita mempunyai kontrol
atau keputusan terakhir mengenai keadaan dirinya dan bayinya
 Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik
 Berprinsip Women Center Care ( WCC ).
2. Paradigma Sehat

Paradigma Sehat adalah Cara pandang, pola pikir, atau model


pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait
dan mempengaruhi dengan banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan

14
upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau
pemulihan kesehatan.

Secara MAKRO dengan adanya Paradigma sehat berarti Pembangunan


semua sektor harus memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan.

Secara MIKRO dengan adanya Paradigma sehat maka Pembangunan


kesehatan lebih menekankan pada upaya promotif dan preventif.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori atau Theory adalah penjelasan dari suatu kejadian atau


fenomena. Proses penjelasan ini memerlikan pemikiran yang dalam hal ini
membutuhkan pengetahuan.

Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide yang


menjadi gambaran suatu disiplin ilmu. Model memberikan kerangka dan
kemudahan untuk memahami dan mengembangkan praktik serta untuk
membimbing dalam melaksanakan tindakan nyata.

Teori yang Mempengaruhi Model Kebidanan adalah sebagai berikut:

1. Teori Reva Rubin

2. Teori Ramona T Mercer

3. Teori Jean ball

4. Teori Ernestine Wiedenbach

5. Teori Ela Lehrman

B. Saran

Demikianlah makalh ini kami buat dengan sebaik-baiknya, namun


sebagai penyusun selalu tidak lepas dari kesalahn. Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun kami sangat diharapkan untuk
menyempurnakan makalah ini, agar kami dapat memperbaiki pembuatan
makalah kami di waktu yang akan datang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani Dwana, SST. Meilani Niken,S.SiT.Widyasih Hesty, SST.Widyastuti


Yani,S.SiT. 2008. Konsep kebidanan. Fitramaya. Yogyakarta. Daftar Pustaka

Ambarwati, Eny Retna, 2011, Asuhan Kebidanan Komunitas, Yogyakarta : Nuha


Medika

17

Anda mungkin juga menyukai