Anda di halaman 1dari 18

OBAT-OBAT

UTEROTONIKA
Nadya Ratu Aziza Fuady
Kelompok obat yang termasuk dalam
uterotonik :
1. Oksitosin
2. Alkaloid ergot
3. Prostaglandin
1. Oksitosin
Indikasi : Pencegahan perdarahan pasca persalinan
Cara Kerja :
Oksitosin merangsang frekuensi dan kekuatan
kontraksi otot polos uterus
Kontra Indikasi :
Gawat janin, setiap keadaan yg tidak memungkinkan
persalinan per vagina, preklamsia.
ES :
Spasme uterus (dapat terjadi pd dosis rendah),
hiperstimulasi uterus (dapat menyebabkan gawat
janin), keracunan cairan dan hiponatremia (pd dosis
besar dan infus yg banyak), mual, muntah
 Pharmacokinetics of intravenous oxytocin
 Onset: 1 minute
 Duration: 30 minutes
 Half-life: <5 minutes
 Dosing :
 Postpartum Hemorrhage prevention after
Vaginal Delivery
 Oxytocin 10 units IM after delivery
 Oxytocin 10-40 units in 1 L IV fluid (NS, LR, D5W)
 Postpartum Hemorrhage prevention after cesarean
 High dose oxytocin prevents atony
 Dose: Oxytocin 2667 mU/min for 30 minute
Catatan mengenai oksitosin
Makin muda usia kehamilan, dosis oksitosin yg
:
diperlukan semakin tinggi, karena pada kehamilan
trisemester 1 dan 2 aktivitas motorik uterus sangat
rendah.
Infus berkepanjangan dengan dosis tinggi dapat
menyebabkan kelebihan cairan dan hiponatremia,
pencegahan  gunakan cairan elektrolit selain
glukosa
Oksitosin tidak boleh diberikan dlm kala I dan II,
karena :
1. Bagian tubuh bayi akan terdorong keluar lewat
serviks yg blm sempurna pembukaannya  luka
serviks dan bayi
2. Dapat terjadi ruptura uteri
3. Kontraksi yg terlalu kuat menyebabkan asfiksi bayi.
2. Alkaloid Ergot
Indikasi : merangsang kontraksi uterus
Berdasarkan efek dan struktur kimianya, alkaloid
ergot dibagi mjd 3 klpk :
1. Alkaloid asam amino
2. Dehidrogenasi alkaloid asam amino
3. Akaloid amin
Tabel efek berbagai senyawa
alkaloid ergot
Golongan Oksitosik Penghambat adrenoreseptor - α

Alkaloid asam Sangat aktif, aktif


amino bekerja lambat,
tidak efektiv p.o
Dihidrogenasi Aktif terhadap Lbh aktif drpd gol 1
alkaloid uerus wanita
hamil
Alkaloid amin Sangat kurang Tidak aktif
aktif
Dosis :
Untuk mencegah perdarahan postpartum ergometrin
500 mcg + oksitosin 5 UI disuntikan i.m setelah bahu
bayi keluar.
Pd kasus pasien dengan resiko tinggi perdarahan : i.v
ergometrin 125 – 250 mcg stlh bahu keluar.
Active : 6 – 7 minute i.m
Effect last 2 – 4 hours

Note ergometrin :
Jangan digunakan jika sediaan berembun dan berubah
warna.
Disimpan pada suhu 4-8 C
Methilergometrin
Indikasi :
Melancarkan kala ketiga pada partus, perdarahan
uterus setelah plasenta lepas, perdarahan akibat
arbotus.
KI : Wanita hamil, hipertensi
ES : Vertigo, nyeri abdomen, mual, muntah.
Dosis :
Melancarkan kala tiga i.v : 0,5 – 1 ml
Setelah kepala atau selambat-lambatnya segera setelah
bayi lahir.
Dosis pemeliharaan :
Methilergometrin tab 0,125 mg : 3 x 1 tab
Prostaglandin
Yang termasuk golongan Prostaglandin :
• Dinoproston
• Gameprost
• Misoprostol

Fungsi Prostaglandin :
Berperan penting dalam persalinan
PG  merangsang terjadinya persalinan pada setiap
usia kehamilan

Penghambatan sintesis PG dapat memperlambat atau


memperpanjang persalinan spontan
A. Dinoproston
indikasi : menginduksi kontraksi uterus pd setiap
tahap kehamilan.
Diperlukan pd keadaan serviks blm terbuka, mis pd
kematian janin atau ketuban pecah dini.
ES : gangguan pencernaan, emboli paru, pada dosis
berlebih bisa terjadi gawat janin, dilatasi serviks
terlalu cepat, kontraksi uterus berlebih.
Dosis : 3 mg dalam bentuk suppositoria dimasukkan
lewat vagina hingga di bagian forniks posterior.
B. Gemeprost
Indikasi : melunakan rahim dan mendilatasi serviks
sebelum tindakan bedah.

Anda mungkin juga menyukai