Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

Erisipelas

Pembimbing :
dr. Ayu Nur Ain H., Sp.KK

Disusun Oleh :
Nadya Ratu Aziza Fuady (1813020019)

KEPANITERAAN KULIT DAN KELAMIN


RSUD DR. SOESELO SLAWI KABUPATEN TEGAL
PERIODE 13 JANUARI 2020 – 16 FEBRUARI 2020
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

1
DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
I. IDENTITAS PASIEN .......................................................................................... 3
II. ANAMNESIS.................................................... Error! Bookmark not defined.
III. PEMERIKSAAN FISIK .................................................................................... 5
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG ...................................................................... 6
V. RESUME ............................................................................................................ 7
VI. DIAGNOSA BANDING ................................................................................... 8
VII. DIAGNOSA KERJA ........................................................................................ 8
VIII. USULAN PEMERIKSAAN ........................................................................... 8
IX. PENATALAKSANAAN ................................................................................... 8
X. KOMPLIKASI ....................................................................................................9
XI. PROGNOSIS ..................................................................................................... 9

2
LAPORAN KASUS I
Erisipelas

Oleh : Nadya Ratu Aziza Fuady


Pembimbing : dr. Ayu Nur Ain H., Sp. KK

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 64 tahun
Alamat : Muncang Larang, Tegal
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang bubur ayam
Pendidikan : SMP
Status Pernikahan : Sudah menikah
Suku Bangsa : Jawa

II. ANAMNESIS
Anamnesis dengan pasien dilakukan pada hari Rabu, tanggal 15 Januari 2019
pukul 11.00 WIB di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD DR. Soeselo Slawi.
Keluhan Utama
Bengkak di tangan kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang laki-laki berusia 64 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin dengan
keluhan bengkak pada punggung tangan sebelah kanan. Keluhan dirasakan pasien sejak
kemarin setelah pada awalnya pasien terkena cipratan bubur panas yang baru matang.
Pasien mengaku bahwa 3 hari yang lalu, secara tidak sengaja pasien terkena cipratan
sedikit bubur yang baru matang di bagian punggung tangan kanannya kemudian pasien
hanya membersihkannya dengan kain lap. Pada saat itu pasien hanya merasakan
tangannya terasa panas dan tampak timbul kemerahan kecil.

3
Sore harinya setelah berjualan pasien mengaku baru menyadari bahwa dibagian
yang kemerahan tampak benjolan berisi nanah. Pasien kemudian hanya mendiamkan
lukanya saja hingga ternyata pecah pada keesokan harinya. Pasien mengatakan bahwa
luka tersebut lama-lama mengering namun menjadi terasa gatal. Akhirnya pasien mulai
menggaruk luka tersebut. Setelah itu, pasien mengaku bahwa tangannya mulai
membengkak dan terasa panas bersamaan dengan pinggir luka yang terasa mengeras.
Pasien mengatakan lukanya merah dan terasa nyeri ketika ditekan namun rasa nyeri
tersebut tidak dirasakan pada bagian yang tidak merah meskipun bengkak. Menurut
pasien, tangan kanannya juga terasa lebih hangat dan besar dari pada tangan kirinya.
Pasien mengaku tangannya terasa berat bila diluruskan dan terasa lebih nyaman
bila ditekuk. Pasien mengatakan bahwa semalam ia mengompres lukanya dengan air
hangat. Menerut pasien, sebelumnya pasien tidak menggunakan produk apapun
ditangannya dan juga tidak memiliki luka pada daerah tersebut. Pasien tidak
mengeluhkan adanya demam, lemas, mual maupun muntah. Pasien mengaku belum
mengkonsumsi obat apapun sebelum datang berobat.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien beberapa kali mengalami kemerahan akibat terkena cipratan bubur baru
matang, namun belum pernah sampai membengkak seperti ini.

Riwayat Penyakit Keluarga


Menurut pasien, orang tua pasien dan keluarga lainnya tidak ada yang mengalami
keluhan yang sama. Tidak ada riwayat alergi waktu kecil, asma, bersin-bersin di pagi
hari, dan alergi lainnya baik makanan maupun obat-obatan.

Riwayat Pengobatan
Pasien mengatakan belum pernah melakukan pengobatan sebelumnya
dikarenakan pasien berasumsi bahwa luka tersebut akan sembuh sendiri. Pasien tidak
pernah mengkonsumsi obat-obatan rutin apapun. Pasien juga belum pernah melakukan
tindakan operasi sebelumnya.

4
Riwayat Kebiasaan
Pasien mandi 2 kali sehari, memakai handuk sendiri, di lap sampai kering. Tidak
ada riwayat alergi makanan maupun obat – obatan. Pasien juga mengaku sedang tidak
dalam masalah atau stress.

Riwayat Lingkungan Rumah


Pasien tinggal di rumah kontrakan dengan istrinya. Di dalam rumah cahaya
matahari dapat masuk, dan ventilasi udara baik.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital :
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : Tidak dilakukan
c. Suhu : Tidak dilakukan
d. Pernafasan : Tidak dilakukan
Kepala : Tidak diperiksa
Mata : Conjunctiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Telinga : Tidak diperiksa
Hidung : Normal, deviasi (-), sekret (-), tidak ada kelainan kulit
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada kelainan kulit
Thorax : Tidak terdapat kelainan kulit
Abdomen : Tidak terdapat kelainan kulit.
Genitalia : Tidak diperiksa
Punggung : Tidak terdapat kelainan kulit.
Ekstremitas suerior sinistra : Akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, tidak
terdapat kelainan kulit.
Ekstremitas superior dextra : Terlampir pada status dermatologikus

5
Ekstremitas inferior : Akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, tidak
terdapat kelainan kulit.

B. Status Dermatologikus
Distribusi : Regional
Ad region : Dorsum manus dextra
Lesi : Tunggal berupa plak eritomatosa, bentuk nummular cenderung
lonjong berukuran panjang: 1,5cm, lebar: 1cm dan tinggi: <0,5cm,
batas tegas, permukaan halus. Lesi dikelilingi jaringan edema.
Efloresensi : Plak eritema

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak dilakukan pada paisen ini.

6
V. RESUME
Seorang laki-laki berusia 64 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin dengan
keluhan bengkak pada punggung tangan sebelah kanan. Keluhan dirasakan pasien sejak
kemarin setelah pada awalnya pasien terkena cipratan bubur panas yang baru matang
tepatnya 3 hari yang lalu. Secara tidak sengaja pasien terkena cipratan sedikit bubur yang
baru matang di bagian punggung tangan kanannya kemudian pasien hanya
membersihkannya dengan kain lap. Awalnya pasien hanya merasa tangannya panas dan
kemerahan, namun ternyata kemerahan tersebut membentuk nanah yang selanjutnya
pecah.
Setelah pecah dan mengering pasien merasa luka tersebut mulai gatal dan
menggaruknya, setelah itu luka terasa panas dan nyeri. Kemudian luka dan area tangan
lainnya mulai membengkak bersamaan dengan pinggir luka yang terasa mengeras.
Menurut pasien, tangan kanannya terasa lebih hangat dan besar dari pada tangan kirinya.
Pasien mengaku tangan kanannnya terasa berat bila diluruskan dan terasa lebih nyaman
bila ditekuk. Pasien mengatakan bahwa ia belum pernah menggunakan obat apapun
kecuali mengompres lukanya dengan air hangat semalam. Menerut pasien, sebelumnya
pasien tidak menggunakan produk apapun ditangannya dan juga tidak memiliki luka pada
daerah tersebut. Pasien tidak mengeluhkan adanya demam, lemas, mual maupun muntah.
Pasien tidak mempunya riwayat alergi pada dirinya maupun keluarga, tidak pernah
mengkonsumsi obat-obatan rutin dan tidak ernah melakukan operasi. Pasien beberapa
kali mengalami ciprtan bubur tetapi untuk pembenkakan yang dialami saat ini merupakan
kali pertama.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dermatologikus, pada region dorsum manus
dekstra didapatkan lesi tunggal berupa plak eritomatosa, berbentuk nummular cenderung
lonjong berukuran panjang: 1,5cm, lebar: 1cm dan tinggi: <0,5cm, batas tegas,
permukaan halus dengan edema pada jaringan sekitar yang mengelilingi lesi. Selanjutnya
pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

7
VI. DIAGNOSIS BANDING
Erisipelas
Selulitis
Dermatitis kontak alergi

VII. DIAGNOSIS KERJA


Erisipelas

VIII. USULAN PEMERIKSAAN


Usulan pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding:
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Patch test
3. Membuat apusan dari port the entry lokal
4. Pewarnaan giemsa atau pewarnaan gram

IX. PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
a. Memberikan penjelasan tentang penyakit yang diderita oleh pasien
b. Mengedukasi pasien untuk tidak menggaruk luka dan mengistirahatkan tangan
yang terdapat luka.
c. Menyarankan pasien untuk lebih menjaga kebersihan diri dan setiap anggota
keluarga.
d. Memberikan edukasi mengenai prognosis, informasi mengenai penyakit, serta
terapi dan penggunaan terapi dengan benar.
2. Medikamentosa
a. Sistemik
- Amoksisilin 500mg/ 8jam selama 7 hari
- Ibuprofen 500mg/ 8jam selama 7 hari
b. Topikal
- Asam Fusidat 2% dioleskan pagi dan sore setelah mandi.

8
X. KOMPLIKASI
- Abses subkutan - Selulitis
- Limfangitis - Infeksi erysipelas berulang
- Gangren - Nefritis

XI. PROGNOSIS
- Quo ad vitam : Ad bonam
- Quo ad fungtionam : Ad bonam
- Quo ad sanationam : Ad bonam
- Quo ad kosmetikum : Ad bonam

Anda mungkin juga menyukai