Anda di halaman 1dari 8

(Strobilanthus crispus L)

Nadya Ratu Aziza Fuady


Berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang
tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang
tumbuh sebagai semak. Batang pohonnya berdiameter antara 0,2-
0,7 cm. Kulit luar berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau dan
apabila menjadi tua berubah menjadi coklat. Daunnya berbentuk
bulat telur, pada tepinya bergerigi dengan jarak agak jarang,
berbulu halus hampir tak kelihatan. Panjang helaian daun (tanpa
tangkai) berkisar antara 5-8 cm (ukuran normal) dan lebar daun
kirakira 2-5 cm.
 Senyawa Kimia
Kandungan dari keji beling adalah alkaloid,
saponin, flavonoid, kalium dan polifenol.
 Toksisitas
LD50 ekstrak daun per oral pada tikus: > 5 g/kg
BB. Toksisitas subkronik daun keji beling
menunjukkan parameter SGOT, SGPT, ureum,
kreatinin dan Hb serta hasil analisis perubahan
histopatologis organ-organ penting tikus percobaan
seperti hati, paru, ginjal, jantung, lambung dan usus
tidak terlihat perbedaan yang signifikan antara
kelompok kontrol dan kelompok yang diberi bahan
uji ekstrak etanol 70% daun keji beling sampai
dengan dosis 125 mg/100 g BB
 Indikasi: Nefrolithiasis
 Kontra indikasi: -
 Kencing batu: Daun Keji beling 1 gram; daun
tembuyung 10 gram; Air 100 ml, Dibuat infus;
diseduh; dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml;
Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir
 Kencing kurang lancar: Daun segar 25 gram dicuci
bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama
15 merit. Setelah dingin disaring lalu minum
sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.
 Batu kandung kencing: Segenggam daun keji beling
dan 1 tongkol jagung muda dicuci, lalu direbus
dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter.
Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan pagi
dan sore hari, masing-masing I/2 gelas.
 Sembelit: Ambil 1/2 genggam daun keji beling segar,
cuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
 Wasir: Daun segar 20 - 50 gram, di rebus dengan 6
gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, saring.
Minum 3 kali 1 gelas per hari.
 Tumor: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.
Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari
dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin,
cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian,
lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan
vitzin.
 Diabetes mellitus: Daun Keji Beling mentah dan segar
3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan
setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Resep 1
• 7 lembar daun kejibeling
• 25 lembar daun kumis kucing
• 3 batang meniran
• 1/2 genggam rambut jagung
Resep 2
• 11 lembar daun sendokan (ki urat)
• 25 lembar daun kumis kucing
• 5 lembar daun kejibeling
• 5 lembar daun wungu
Cara meramu
Setelah semua bahan di cuci, rebuslah dalam 4 gelas air bersih.
Biarkan hingga mendidih dan air tersisa 3 gelas. Air rebusan itu diminum
setiapkali usai makan (3 kali sehari) masing-masing ½ gelas selama sebulan
dan kemudian hentikan meminum ramuan tradisional tersebut. Selang 3
hari kemudian resep tersebut dapat Anda konsumsi lagi.

Anda mungkin juga menyukai