Berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak. Batang pohonnya berdiameter antara 0,2- 0,7 cm. Kulit luar berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau dan apabila menjadi tua berubah menjadi coklat. Daunnya berbentuk bulat telur, pada tepinya bergerigi dengan jarak agak jarang, berbulu halus hampir tak kelihatan. Panjang helaian daun (tanpa tangkai) berkisar antara 5-8 cm (ukuran normal) dan lebar daun kirakira 2-5 cm. Senyawa Kimia Kandungan dari keji beling adalah alkaloid, saponin, flavonoid, kalium dan polifenol. Toksisitas LD50 ekstrak daun per oral pada tikus: > 5 g/kg BB. Toksisitas subkronik daun keji beling menunjukkan parameter SGOT, SGPT, ureum, kreatinin dan Hb serta hasil analisis perubahan histopatologis organ-organ penting tikus percobaan seperti hati, paru, ginjal, jantung, lambung dan usus tidak terlihat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok yang diberi bahan uji ekstrak etanol 70% daun keji beling sampai dengan dosis 125 mg/100 g BB Indikasi: Nefrolithiasis Kontra indikasi: - Kencing batu: Daun Keji beling 1 gram; daun tembuyung 10 gram; Air 100 ml, Dibuat infus; diseduh; dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir Kencing kurang lancar: Daun segar 25 gram dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 15 merit. Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari. Batu kandung kencing: Segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda dicuci, lalu direbus dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore hari, masing-masing I/2 gelas. Sembelit: Ambil 1/2 genggam daun keji beling segar, cuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Wasir: Daun segar 20 - 50 gram, di rebus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, saring. Minum 3 kali 1 gelas per hari. Tumor: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin. Diabetes mellitus: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Resep 1 • 7 lembar daun kejibeling • 25 lembar daun kumis kucing • 3 batang meniran • 1/2 genggam rambut jagung Resep 2 • 11 lembar daun sendokan (ki urat) • 25 lembar daun kumis kucing • 5 lembar daun kejibeling • 5 lembar daun wungu Cara meramu Setelah semua bahan di cuci, rebuslah dalam 4 gelas air bersih. Biarkan hingga mendidih dan air tersisa 3 gelas. Air rebusan itu diminum setiapkali usai makan (3 kali sehari) masing-masing ½ gelas selama sebulan dan kemudian hentikan meminum ramuan tradisional tersebut. Selang 3 hari kemudian resep tersebut dapat Anda konsumsi lagi.