0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
154 tayangan10 halaman
Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides) adalah tumbuhan obat tradisional yang tumbuh liar di Asia Tropis. Tumbuhan ini dapat tumbuh di hutan, ladang, dan tempat lembab hingga ketinggian 1000 mdpl. Bagian yang digunakan untuk pengobatan adalah daunnya, yang memiliki khasiat sebagai antiradang, antitoksik, dan peluruh dahak. Daun sisik naga digunakan secara tradisional untuk mengobati
Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides) adalah tumbuhan obat tradisional yang tumbuh liar di Asia Tropis. Tumbuhan ini dapat tumbuh di hutan, ladang, dan tempat lembab hingga ketinggian 1000 mdpl. Bagian yang digunakan untuk pengobatan adalah daunnya, yang memiliki khasiat sebagai antiradang, antitoksik, dan peluruh dahak. Daun sisik naga digunakan secara tradisional untuk mengobati
Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides) adalah tumbuhan obat tradisional yang tumbuh liar di Asia Tropis. Tumbuhan ini dapat tumbuh di hutan, ladang, dan tempat lembab hingga ketinggian 1000 mdpl. Bagian yang digunakan untuk pengobatan adalah daunnya, yang memiliki khasiat sebagai antiradang, antitoksik, dan peluruh dahak. Daun sisik naga digunakan secara tradisional untuk mengobati
Sinonim : D. heterophyllum C.Chr., D. microphyllum (Pr.) C.Chr., Lemmaphyllum microphyllum Presl. Familia : polypodiaceae.
Uraian : Sisik naga dapat ditemukan di seluruh daerah Asia tropik, merupakan tumbuhan epifit (tumbuhan yang menumpang pada pohon lain), tetapi bukan parasit karena dapat membuat makanan sendiri. Sisik naga dapat ditemukan tumbuh liar di hutan, di ladang, dan tempat-tempat lainnya pada daerah yang agak lembab mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Terna, tumbuh di batang dan dahan pohon, akar rimpang panjang, kecil, merayap, bersisik, panjang 5-22 cm, akar melekat kuat. Daun yang satu dengan yang lainnya tumbuh dengan jarak yang pendek. Daun bertangkai pendek, tebal berdaging, berbentuk jorong atau jorong memanjang, ujung tumpul atau membundar, pangkal runcing, tepi rata, permukaan daun tua gundul atau berambut jarang pada permukaan bawah, berwarna hijau sampai hijau kecokelatan. Daunnya ada yang mandul dan ada yang membawa spora. Daun fertil bertangkai pendek atau duduk, oval memanjang, panjang 1-5 cm, lebar 1-2 cm. Ukuran daun yang berbentuk bulat sampai jorong hampir sama dengan uang logam picisan sehingga tanaman ini dinamakan picisan. Sisik naga dapat diperbanyak dengan spora dan pemisahan akar.
Nama Lokal : NAMA DAERAH Sumatera: picisan, sisik naga (Semenanjung Melayu), sakat riburibu (Pantai Sumatera Barat). Jawa: paku duduwitan (Sunda), pakis duwitan (Jawa). NAMA ASING Bao shu lian (C), dubbeltjesvaren, duiteblad, duitvaren (B). NAMA SIMPLISIA Drymoglossi Herba (herba picisan). Penyakit Yang Dapat Diobati : Rasanya manis, sedikit pahit, dingin. Antiradang, menghilangkan nyeri (analgesik), pembersih darah, penghenti perdarahan (hemostatis), memperkuat paru-paru, dan obat batuk (antitusif). Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian Ekstrak alkohol daun sisik naga mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan Escherichia coli, sedangkan ekstrak alkohol dan ekstrak airnya dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus aureus (L. Nuraini Susilowati, FF UGM, 1988). Pemanfaatan : BAGIAN YANG DIGUNAKAN Bagian yang digunakan adalah daun dan seluruh herba segar atau yang telah dikeringkan.
INDIKASI Daun digunakan untuk pengobatan : gondongan (parotitis), TBC kulit dengan pembesaran kelenjar getah bening (skrofuloderma), sakit kuning (jaundice), sukar buang air besar (sembelit), sakit perut, disentri, kencing nanah (gonore), batuk, abses paru-paru, TB paru disertai batuk darah, perdarahan, seperti luka berdarah, mimisan, berak darah, muntah darah, perdarahan pada perempuan, rematik, keputihan (leukore), dan kanker payudara.
CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, rebus 15-60 g daun, lalu air rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, Gunakan air rebusan herba segar untuk mencuci kudis, koreng, atau berkumur bagi penderita sariawan dan radang gusi. Cara lain, giling herba segar sampai halus, lalu bubuhkan ke tempat yang sakit pada penyakit-penyakit kulit, seperti kudis, kurap, radang kulit bernanah, radang kuku, atau luka berdarah.
CONTOH PEMAKAIAN Radang gusi (gingivitis) Cuci daun sisik naga secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Biarkan kunyahan tersebut cukup lama di bagian gusi yang meradang. Selanjutnya, buang ampasnya. Lakukan 3-4 kali sehari, sampai sembuh. Rematik jaringan lunak (nonartikuler) Cuci 15-30 g daun sisik naga segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. Sakit kuning (jaundice) Cuci 15-30 g daun sisik naga segar sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas. Sariawan Cuci 1 genggam daun sisik naga sampai bersih, lalu rebus dalam 2 gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Gunakan air saringannya untuk berkumur selagi hangat. Menghentikan perdarahan Cuci 30 g daun sisik naga segar, lalu giling sampai halus. Selanjutnya, peras dan saring, lalu air saringannya diminum. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh. Komposisi : Sisik naga mengandung minyak asiri, sterol/triterpen, fenol, flavonoid, tanin, dan gula.
SISIK NAGA (Drymoglossum piloselloides) Nama ilmiah : Drymoglossum piloselloides Familia : polypodiaceae Nama daerah : picisan, paku duduitan, sisik naga Nama asing : Duiteblad
Uraian tanaman
Sisik naga dapat ditemukan diseluruh daerah asia tropik, tumbuh liar dihutan, diladang dan tempat-tempat lainnya pada daerah yang agak lembab didataran rendah sampai 1000m diatas permukaan laut.
Merupakan tumbuhan epifit yang tumbuh dibatang dan dahan pohon, dengan rimpang yang menjalar panjang sekitar 1m, akar melekat kuat. Daun bertangkai pendek, bentuknya jorong atau jorong memanjang, tebal berdaging, ujung tumpul atau membundar, pangkal runcing, tepi rata, daunnya ada yang mandul dan ada yang membawa spora. Berkembang biak dengan spora dan tunas.
Bagian yang dipakai : daun, seluruh herba.
Khasiat : peluruh dahak, anti radang ( antiphlogistik), antitoksik.
Kegunaan : - Gondongan, TBC kelenjar - Sakit perut, sakit kuning, sembelit. - Kencing nanah, batuk, batuk darah - Rheumastism, keputihan, kanker payudara
Pemakaian :
Untuk minum : 15-30gr rebus lalu minum Pemakaian luar : herba segar dilumatkan, bubuhi ketempat yang sakit atau direbus, airnya untuk cuci. Digunakan untuk penyakit-penyakit kulit, seperti kudis dan kurap.
Cara pemakaian :
Sariawan : air rebusan digunakan untuk kumur-kumur
Sisik Naga
Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides) adalah salah satu flora di Indonesia yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Ciri khas tumbuhan ini adalah menempel pada tumbuhan lain, tapi bukan tipe parasit karena Sisik Naga dapat membuat makanan sendiri.
Khasiat: Secara empiris Sisik Naga dipakai sebagai obat untuk kanker payudara. Fungsi lain adalah sebagai obat radang gusi, sariawan, pendarahan, rematik, dan TBC.
Sumber: disarikan dari berbagai sumber.
RAMUAN OBAT TRADISIONAL SISIK NAGA Sisik naga dengan nama ilmiah Drymoglossurn piloselloides sering juga dinamakan picisan, sakat ribu-ribu, pakis duwitan, paku duduwitan. Tanaman yang tumbuh liar di pekarangan rumah dan tempat-tempat lembab mengandung zat kimia seperti saponin, polifenol, minyak asiri, triterpen/sterol, fenol, plavonoid, gula, dan tanin. Kandungan zat kimia tersebut menjadikan tanaman herbal ini digunakan untuk mengatasi beragam penyakit seperti radang gusi, sariawan, pendarahan, rematik pada jaringan lunak, TBC, paru-paru, rematik, serta kanker payudara. Berikut ini beberapa contoh ramuan obat tradisional alami untuk mengobati berbagai macam penyakit: MENGOBATI RADANG GUSI
Sisik Naga Bahan Daun sisik naga 5 lembar Cara Membuat Cuci daun sisik naga hingga bersih. Setelah benar-benar bersih lalu kunyah agak lama di atas gusi yang meradang, buang ampasnya. Ulangi lagi sehari tiga kali. OBAT SARIAWAN Resep 1 Bahan Daun sisik naga segar 15 gr Air bersih 3 gelas Cara Membuat Cuci daun sisik naga hingga bersih. Setelah itu rebus menggunakan tiga gelas air bersih sampai mendidih, biarkan beberapa saat hingga airnya tinggal dua gelas. Angkat, dinginkan, saring. Gunakan ramuan herbal ini untuk kumurkumur. Resep 2 Bahan Daun sisik naga 1/5 genggam Daun saga 1/4 genggam Daun iler 1/5 genggam Daun sembung 1/4 genggam Pegagan 1/4 genggam Daun kentut 1/6 genggam Pulosari 3/4 jari Ketumbar 3/4 sendok teh Adas 3/4 sendok teh Rimpang lempuyang wangi 1/2 jari Rimpang kunyit 1/2 jari Kayu manis 3/4 jari Gula merah 3 jari Cara Membuat Cuci semua bahan hingga bersih. Setelah itu rebus menggunakan air sampai mendidih. Angkat, dinginkan, saring. Minum ramuan herbal. SISIK NAGA UNTUK MENGOBATI PENDARAHAN Bahan Daun sisik naga 30 gram. Cara Membuat Cuci daun sisik naga hingga bersih, kemudian giling sampai halus, peras airnya. Minum ramuan herbal ini sehari tiga kali. OBAT TBC PARU-PARU DISERTAI BATUK DARAH DAN OBAT REMATIK PADA JARINGAN LUNAK Bahan Daun sisik naga segar 30 gr Air 3 gelas Cara Membuat Cuci daun hingga bersih. Kemudian rebus dengan air bersih sampai mendidih, diamkan beberapa saat hingga airnya tersisa 1 gelas. baru diangkat dari pengapian, dinginkan, saring. Minum ramuan herbal 2 x 1 hari, masing-masing sebanyak 1/2 gelas. OBAT KANKER PAYUDARA Resep 1 Bahan Daun sisik naga segar 50 gr. Air 3 gelas Cara Membuat Cuci daun hingga bersih. Setelah bersih lalu rebuslah sampai mendidih, biarkan air rebusannya tersisa satu gelas. Minum ramuan 2 x 1 hari, setiap kali minum masing-masing sebanyak 1/2 gelas.
Resep 2 Bahan Daun sisik naga segar 30 gr. Temu putih segar 50 gr Keladi tikus segar 50 gr Temu mangga segar 50 gr Madu secukupnya Air 800 ml Cara Membuat Cuci daun sisik naga, temu putih, keladi tikus dan temu mangga hingga bersih. Setelah bersih lalu rebus sampai mendidih, biarkan air hingga tersisa 200 ml. Angkat, dinginkan, saring. Tambahkan madu setiap kali minum. Minum ramuan herbal ini 2 x 1 hari. MENGOBATI SAKIT KUNING Bahan Daun sisik naga segar 30 gr. Krokot segar 60 gr Air 700 ml Cara Membuat Cuci daun sisik naga dan krokot hingga bersih. Setelah bersih lalu rebuslah menggunakan 700 ml air bersih sampai mendidih, biarkan air rebusannya tersisa 300 ml. setelah itu angkat, dinginkan, saring. Minum ramuan 2 x 1 hari, setiap kali minum masing-masing sebanyak 150 ml.
Uraian : Merupakan tanaman asli Indonesia, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Sangitan banyak ditemukan tumbuh liar di daerah pegunungan, pinggiran kota pada tanah terlantar, atau ditanam penduduk sebagai tanaman hias di pekarangan dan kadang ditemukan sebagai tanaman pagar. Tanaman ini umumnya menyukai tempat-tempat yang tidak terlalu kering atau terlalu lembab. Perdu, tinggi 1-3 m.
Batang bulat dan banyak bercabang. Daun merupakan daun majemuk yang letaknya berseling. Terdapat 5-9 anak daun yang letaknya menyirip. Anak daun bertangkai, bentuknya elips memanjang sampai lanset, panjang 8-15 cm, lebar 3- 5 cm, ujung runcing, tepi bergerigi, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda.
Bunga kecil-kecil dengan 5 kelopak berwarna putih kuning, berkumpul membentuk payung majemuk, keluar dari ujung ranting, baunya harum. Buahnya buah buni, bentuknya bulat, warnanya hitam bila masak dengan diameter 3-4 mm. Bijinya 1-3. Perbanyakan dengan stek dan biji,
Nama Lokal : Sangitan (Melayu), Kerak nasi (Sunda);
Penyakit Yang Dapat Diobati : Luka terpukul, tulang patah, rematik, sakit kuning, beri-beri, disentri; Bronkhitis, rubela, bengkak (edema), keram/kejang, pegal linu; Erysipelas, sakit kuning.;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Akar, batang dan daun. Dijemur bila ingin disimpan.
KEGUNAAN: Akar: - Luka terpukul. - Tulang patah (frakture). - Encok (rheumatism), pegal linu. - Sakit kuning.
Batang dan daun: - Bengkak karena penyakit ginjal (nephritic edema). - Beri-beri. - Disentri. - Radang saluran napas kronis (bronkhitis kronis). - Rubella. - Erysipelas.
Seluruh tanaman: - Keram / kejang pada kaki. - Sakit pada tulang. - Luka terpukul. - Bengkak (edema) pada kaki.
PEMAKAIAN: Untuk minum: 30-60 g (yang segar 90-120 g), rebus atau minum air perasannya. Pemakaian luar: Seluruh tanaman dicuci bersi lalu direbus, airnya dipakai untuk cuci atau mandi. Dapat juga seluruh tanaman setelah dicuci bersih lalu digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Tempelkan adonan tadi kebagian yang sakit. Digunakan untuk pengobatan bengkak terpukul, gatal (pruritus) dan ekzema.
CARA PEMAKAIAN: 1. Nephritic edigma, beri-beri: Seluruh tanaman sebanyak 3060 g dicuci bersih, lalu dipotong- potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
2. Sakit kuning: Akar sangitan ditim dengan daging sapi, makan.
3. Bengkak terpukul, tulang patah: Akar sebanyak 20 g dicuci bersih, potong-potong seperlunya lalu direbus dengan air bersih sebayak 400 cc dan arak putih, sampai tersisa setengahnya. Tambahkan 30 g gula pasir, aduk sampai merata. Setelah dingin disaring, minum.
4. Bengkak terpukul. 60 g akar dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Untuk luarnya, daun segar dicuci Ialu digiling halus. Bubuhkan kebagian tubuh yang sakit.
5. Rematik kronis, sakit pinggang, bengkak: 15-30 g herba setelah dicuci bersih, dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Air rebusan, juga dapat dipakai untuk kompres dibagian yang sakit.
6. Rubella: Seluruh tumbuhan secukupnya dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Godok dengan 3 liter air. Hangat-hangat dipakai untuk mandi.
CATATAN: Wanita hamil dilarang minum rebusan tanaman obat ini.
Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, sedikit pahit, hangat. Herba ini masuk meridian hati (liver). Akar: Menghilangkan kolik (antispasmodik) dan menghilangkan pembengkakan. Batang dan daun: Peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan dan menghilangkan sakit (analgetik) dan melancarkan sirkulasi. KANDUNGAN KIMIA: Essential oil, ursolic acid, Beta- sitosterol, Alfa-amyrin palmitate, KNO3, tanin.