Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Falsafah Dan Paradigma Keperawatan

Disusun Oleh:

1. Anggita Delia Finata 221074


2. Dhinda Amalia 221053
3. Dimas Kumala Ningrum 221085
4. Fadhia Putri Alva Khoiriyah 221084
5. Mia Maulidiya Nur Fatimah 221058
6. Mokhamad Rizki Khasan Assari 221098
7. Nadila Isnaini 221094
8. Salsa Vebrianty Prihana Firsta 221093
9. Silvia Nareza Putri 221097
10. Tamara Mirna Isabell 221070
11. Tarysta Yuneyda Eka Putri 221086
12. Zahra Lutvita Zahri 221089

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN

ITSK RS Dr. SOEPRAOEN MALANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Falsafah dan Paradigma
Keperawatan” di Institut Teknologi Sains Dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang
dalam rangka tugas mata kuliah Konsep Dasar Kepewawatan tahun ajaran 2022/2023.

Pada kesempatan ini , penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Ns. Heny Nurmayunita, MMRS selaku penanggung jawab mata kuliah
konsep dasar keperawatan
2. Orang tua serta keluarga tercinta untuk kasih sayang, dukungan, dan kerja
kerasnya selama ini.
3. Serta semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyelesaian
makalah dengan judul “Falsafah dan Paradigma Keperawatan” di Institut
Teknologi Sains Dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat


kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
memohon maaf atas kekurangan dan keterbatasan tersebut. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kemaslahatan, kemajuan pendidikan, dan kesejahteraan kita semua.
Aamiin

Malang, 26 September 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iv

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan......................................................................................................2

1.3 Manfaat....................................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................1

PEMBAHASAN............................................................................................................1

2.1 Pengertian Falsafah Keperawatan............................................................................1

2.2 Pengertian Paradigma Keperawatan.........................................................................3

2.3 Komponen Paradigma Keperawatan........................................................................3

2.4 Konsep Manusia dalam pandangan keperawatan.....................................................4

2.5 Konsep Sehat Sakit Dalam Pandangan Keperawatan...............................................6

2.6 Konsep Lingkungan dalam Pandangan Keperawatan...............................................8

BAB III............................................................................................................................11

PENUTUP....................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan............................................................................................................11

3.2 Saran......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Hirarki Maslow..................................................................................................3


Gambar 2 Paradigma Keperawatan....................................................................................4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perawatan di masyarakat haruslah memperhatikan dasar-dasar
keperawatan komunitas yaitu palsapah dan paradigm. terdiri dari empat
keperawatan komunitas, yang terdiri komponen, yaitu: manusia, kesehatan,
lingkungan dan keperawatan. Keempat unsur ini akan selalu saling
mempengaruhi satu dengan yang lain, Dengan begitu maka keseimbangan empat
unsur ini sangat besar pengaruhnya dalam peningkatan setatus kesehatan
masyarakat secara menyeluruh, terus-menerus dan berkesinambungan.
Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat
manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek
keperawatan (Hidayat, 2007)
Paradigma adalah hubungan teori-teori yang membentuk susuan dan
mengukur apakah teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga
menimbulkan hal-hal yang perlu diselidiki (Depkes RI, 1989).

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dari falsafah keperawatan?
b. Apa pengertian dari paradigma keperawatan?
c. Apa saja komponen dalam paradigma keperawatan?
d. Bagaimana konsep manusia dalam pandangan keperawatan?
e. Bagaimana konsep sehat-sakit dalam padangan keperawatan?
f. Bagaimana konsep lingkungan dalam pandangan keperawatan?
1.2 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian dari falsafah keperawatan
b. Untuk mengetahui pengertian dari paradigma keperawatan
c. Untuk mengetahui apa saja komponen dalam paradigma keperawatan
d. Untuk mengetahui bagaimana konsep manusia dalam pandangan keperawatan
e. Untuk mengetahui bagaimana konsep sehat-sakit dalam padangan keperawatan
f. Untuk mengetahui bagaimana konsep lingkungan dalam pandangan keperawatan

1.3 Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah diuraikan,maka dapat
diketahui manfaat sebagai berikut:
Dapat meningkatkan wawasan serta pengetahuan falsafah dan paradigma
keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Falsafah Keperawatan

1. Virginia Henderson, 1978


Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong
klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan
meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien
secara rasional, sehingga pasien dapat sembuh atau meninggal dengan tenang

2. Dorothea Orem 1978


Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang diberikan
untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orang yang
bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan perawatan
kepada mereka

3. Imogene King 1971


Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada
individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan
derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan,
menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau
kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan

4. Betty Newman, 1989


Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan
seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab
stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal

5. Calista Roy 1976


Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa
dan tindakan yang berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang kurang
sehat.
6. Martha Rogers, 1970
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi
kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan
penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat

7. Abdellah Faye
Keperawatan adalah seni ilmu dalam memberikan pelayanan kepada
individu, keluarga dan masyarakat

8. Peplau
Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan
manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar
manusia)Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan
gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat

9. Florence Nightingale 1895


Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi
paling baik untuk beraktivitas yaitu lingkungan yang sehat dan udara yang bersih.

10. Levine
Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide
dan nilai-nilai , dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu
rangkaian disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki
individu dalam menjalin hubungan manusia sekitarnya

.
2.2 Pengertian Paradigma Keperawatan

Beberapa pengertian paradigma keperawata diantaranya:

a. Paradigma adalah hubungan teori yang membentuk susunan yang mengukur


teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal- hal
yang perlu diselidiki (Depkes RI, 1989)
b. Paradigma adalah pola piker dalam memahami dan menjelaskan aspek
tertentu pada setiap kenyataan (Fegurson)
c. Menurut Thomas Kuhn (1979) Paradigma sebagai model, pola atau pndangan
dunia yang dilandasi pada karakteristik penampilan dalam kelompok yang
menujukkan keberadaannya terhadap sesuatu yang diyakini dan terbuka untuk
penyelesaian masalah dalam kelompoknya.
Dari pengertian diatas, maka Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang
yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan
memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan. Keperawatan
berpandangan bahwa manusia dan kemanuusiaan merupakan titil sentral dalam
upaya pembangunn dengan menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan sesuai
Pancasila dan UUD 1945

2.3 Komponen Paradigma Keperawatan

Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu
faktor yang mempengaruhi tercapainya pembangunan nasional, d alam keperawatan
ada empat komponen yang merupakan pola dasar dari teori-teori keperawatan atau
paradigma keperawatan. Empat komponen tersebut meliputi : manusia, keperawatan,
lingkungan, dan kesehatan

Para ilmuwan di bidang soaial berpendapat bahwa paradigma menyajikan


kesepakatan Bersama antar ilmuwan dalam suatu disiplin tentang konsep atau beberapa
konsep yang akan mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dalam disiplin tersebut
dimana pada tahap ini dilakukan berdasarkan asumsi metodologis dan metafisik untuk
memahami bagaimana cara mempelajari hal tersebut. Namun para digma memeliki
beberapa fungsi penting didalamnya dan memperlihatkan sebagai perawat. Berikut
adalah fungsi paradigma

Paradigma memiliki fungsi antara lain:


 Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi
keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik dan
organisasi profesi.

 Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita


dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar
kita.

2.4 Konsep Manusia dalam pandangan keperawatan

Manusia sebagai makhluk holistik maksudnya manusia merupakan


makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan
satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan yang berbeda sesuai tingkat
perkembangannya. Manusia masuk dalam makhluk biologis karena terdiri dari
sistem organ tubuh untuk hidup untuk melangsungkan hidupnya dari kelahiran
sampai kematian untuk kelangsungan hidupnya. Kedua Sebagai makhluk
psikologis atau unsur psikologis yang berarti Manusia itu memiliki jiwa rasa
kecerdasan. Ketiga manusia sebagai makhluk yang membutuhkan orang lain,
membutuhkan tangga, membutuhkan teman, membutuhkan orang yang juga
untuk kelangsungan hidupnya. Keempat manusia sebagai makhluk spiritual
manusia memiliki keinginan manusia memiliki Tuhan Untuk apa manusia
memiliki Tuhan untuk apa memeluk manusia harus memiliki keyakinan untuk
bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk tidak ada satu agama
pun

Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap


dengan lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menjaga
keadaan internalnya untuk tetap seimbang (homeoatatis).

Manusia adalah satu kesatuan sistem akal, emosi, tubuh dan jiwa, dapat
beradaptasi, berinteraksi, saling terkait dan saling bergantung.

Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia


sebagai sistem terbuka, sistem adaptif, personal dan interpersonal yang secara
umum dapat dikatakan holistik atau utuh. Sebagai sistem terbuka, manusia
dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan
fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan
pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan
dasarnya. Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan
lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon
maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai
mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi
apabila kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang terjadi
rendah maka manusia akan menunjukan prilaku yang maladaptif .

Orang atau klien dapat didefinisikan sebagai individu, keluarga, atau


komunitas yang menerima perawatan. Keluarga adalah sekelompok individu
yang selalu berhubungan erat dan berinteraksi, baik secara individu maupun
kolektif, dalam lingkungan mereka sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Beberapa alasan keluarga menjadi pusat pelayanan keperawatan
adalah karena keluarga merupakan kelompok yang dapat menyebabkan,
mencegah, mengoreksi, dan mengabaikan masalah kelompoknya sendiri, serta
merupakan fasilitator yang efektif dalam upaya pelayanan kesehatan. (Baylon
Maglaya, 1974). ). .

Peran perawat pada individu sebagai klien adalah memenuhi kebutuhan


dasarnya mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena
adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang
kemauan menuju kemandirian pasien. Peran perawat dalam membantu
keluarga meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan
adalah perawat sebagai pendeteksi adanya masalah kesehatan, memberi
asuhan kepada anggota keluarga yang sakit, koordinator pelayanan kesehatan
keluarga, fasilitator, pendidik dan penasehat keluarga dalam masalah-masalah
kesehatan. Saat merawat anggota keluarga, pengasuh harus
memperhatikan karakteristik keluarga. reaksi unik keluarga dan cara
mengatasi masalah, pola komunikasi yang diadopsi, metode pengambilan
keputusan, sikap, nilai, tujuan keluarga, perbedaan keluarga, dll. Gaya hidup.
Individu dalam keluarga mengalami siklus pertumbuhan dan perkembangan.
Pelayanan kesehatan masyarakat ini dapat berupa pelayanan kepada
masyarakat umum dan kelompok masyarakat tertentu (bayi dan lanjut usia).

2.5 Konsep Sehat Sakit Dalam Pandangan Keperawatan


Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk
memepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal
yang mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual dan spiritual dan
proses penyakit. Faktor-faktor lingkungan eksternal adalah faktor-faktor yang
berada diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan antara lain
variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi.

Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status
kesehatan adalah rentang sehat sakit. Rentang sehat sakit merupakan skala
hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat
seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis, individualis, dan
tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan. Menurut model
ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan, dimana rentang sehat sakit
berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila status
kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada dalam area sakit (illness
area), tetapi apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka kita
berada dalam area sehat (wellness area).

Sehat

⦁ Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental, dan
sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan (WHO)

⦁ Sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran dan


tugasnya secara efektif (parson)

⦁ Sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial, yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Undang – Undang
Kesehatan RI No.23 Tahun 1992)

Sakit

⦁ Sakit adalah ketidak seimbangan fungsi normal tubuh manusia, termasuk


jumlah sistem biologis dan kondisi kondisi penyesuaian (parson).

⦁ Sakit adalah adanya gejala, persepsi tentang keadan sakit yang dirasakan, dan
kemampuan beraktivitas sehari-hari yang menurun (Bauman).
⦁ Sakit adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas jasmani maupun sosial
(perkins).

Perilaku sehat dipengaruhi oleh faktor

⦁ Pendidikan

⦁ Adat istiadat

⦁ Kepercayaan

⦁ Kebiasaan

⦁ Sosial ekonomi

Perilaku Sakit

⦁ Tidak memegang tanggung jawab selama sakit

⦁ Bebas dari tugas dan peran sosial

⦁ Berupaya mencapai kondisi sehat secepat mungkin

⦁ Bersama keluarga mencari bantuan dengan segera

Efek Sakit Terhadap Peran Individu

⦁ Perubaha Peran

⦁ Masalah keungan

⦁ Kesepian

⦁ Perubahan kebiasan sosial

2.6 Konsep Lingkungan dalam Pandangan Keperawatan

Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah yang


termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruh
terhadap perkembangan menusia dan mencakup antara lain lingkungan sosial,
status ekonomi dan kesehatan. Fokus ingkungan yaitu lingkungan fisik,
psikologi, sosial,budaya dan spiritual. Lingkungan dibagi 2 yaitu

1) Lingkungan dalam terdiri dari:

a) Lingkungan fisik (physical enviroment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan


ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap
lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien
dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap,
bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara
bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang
lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur
harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk
beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang
cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat
tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

b) Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)

Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang


negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk
terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada
pasienmenjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari,
makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag
semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan
emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu
konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan
dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi
tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya
dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar
lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang
berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan
kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal
yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat
memberikan rasa nyaman.

c) Lingkungan sosial (social environment)

Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik,


kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan
penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan
demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi
dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari
sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti
juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien
secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau
lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang
berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

2) Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status sosial, udara,


suara, pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi budaya )

Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara


terapi lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola
pertahanan tubuh terhadap penyakit untuk meningkatkan pola interaksi
yang sehat dengan klien. Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu
apabila lingkungan kita kotor dan tidak bersih maka akan berpotensi
sekali untuk terciptanya banyak penyakit – penyakit.

Hubungan Keempat Komponen Paradigma Keperawatan

Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi kesehatan dimana


apabila lingkungan itu kotor maka kesehatan manusia akan terganggu
sehingga manusia perlu merawat dirinya atau membutuhkan perawatan dari
orang lain. Keperawatan dengan lingkungan juga sangat berpengaruh dimana
jika seseorang sedang rehabilitasi maka akan memerlukan lingkungan yang
bersih.

Penerapan Paradigma Keperawatan Dalam Praktek Keperawatan


Sebagai suatu profesi yang berbeda dengan profesi lain, keperawatan
haruslah memiliki suatu cara pandang yang berbeda dalam menyikapi setiap
permasalahan yang ada dalam profesinya. Dalam memberikan
asuhankeperawatan yang merupakan bentuk pelayanan profesional
keperawatan, hendaknya perawat harus memperhatikan seluruh aspek yang
termasuk dalam paradigma keperawatan, yaitu manusia sebagai makhluk
holistik dan unik dengan segala macam kebutuhannya, lingkungan internal
mapun eksternal yang didalamnya terdapat stressor-stressor yang akan
mempengaruhi kondisi sehat dan sakitnya manusia. Sehingga keperawatan
harus berperan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan membantu manusia
berada dalam rentang kesehatan yang optimal.

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik, perawat juga


hendak nya mengaplikasikan paradigma keperawatan yang tepat yang telah
dikemukakan oleh para ahli disesuaikan dengan kondisi pasien, sehingga
tujuan asuhan keperawatan akan tercapai. Sebagai contoh dalam memberikan
asuhan keperawatan di ruang rawat inap, perawat menggunakan paradigma
yang dikemukakan oleh Orem dimana perawat membagi pasien berdasarkan
tingkat kemandirian pasien, sehingga asuhan keperawatan dapat berjalan
dengan maksimal dan efisien.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai