Dosen Pengampu:
TINGKAT 1 REGULER A
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
Keperawatan (KDK). Selain itu, makalah ini bertujuan untuk mengetahui penjelasan
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Enung selaku dosen Mata Kuliah
Konsep Dasar Keperawatan (KDK). Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
seluruh anggota kelompok dan semua pihak yang telah membantu kelompok dalam
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Pengertian Paradigma Kesehatan.............................................................................3
2.2 Pengertian Paradigma Keperawatan........................................................................3
2.3 Fungsi Paradigma Kesehatan...................................................................................4
2.4 Konsep Paradigma Kesehatan.................................................................................5
2.5 Konsep Paradigma Keperawatan.............................................................................8
2.6 Faktor Pendorong Paradigma Keperawatan..........................................................13
2.7 Sasaran Strategi Paradigma Kesehatan..................................................................14
BAB III...........................................................................................................................16
PENUTUP......................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan............................................................................................................16
3.2 Saran......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi serta memilih tindakan atas fenomena yang ada.
Paradigma merupakan suatu diagram atau kerangka berpikir yang menjelaskan suatu
keilmuannya.
antara kesehatan badan jasmani dengan kesehatan mental rohani yang dibedakan
dalam sebuah rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi
puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna. Sehat tidak dapat
diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Paradigma Sehat Secara Umum adalah cara pandang, pola pikir, atau model
dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih
mengubah cara pandang terhadap masalah kesehatan baik secara makro maupun mikro.
Secara makro, pembangunan kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan
preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilatif. Lebih dari itu,
paradigma sehat adalah bagian dari pembangunan peradaban dan kemanusiaan secara
keseluruhan. Paradigma sehat adalah perubahan mental dan watak dalam pembangunan.
dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah atau keperawatan atau hubungan berbagai teori
yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori tersebut guna
3
2.3 Fungsi Paradigma Kesehatan
peradaban manusia. Budaya ialah kesisteman antara manusia dan sistem lainnya, seperti
agama, sosial-ekonomi, pendidikan, teknologi, bahasa dan seni yang dilingkari oleh
kedinamisannya. Dengan alat pikir, paradigma sehat menjadi bagian dari budaya,
bagian dari peradaban manusia adalah hak manusia. Hak manusia adalah bagian dari
kemanusiaan (humanisme), bagian dari prinsip etika kedokteran. Paradigma sehat ini
dapat melahirkan model dalam bentuk kesisteman, bentuk sistem pelayanan kedokteran
tingkat pertama dan kemudian ke layanan tingkat kedua dan seterusnya ke layanan
tertier atau ketiga. Kemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata
bersama, setiap individu, setiap keluarga punya dokter keluarga yang baik yang dapat
memelihara, menjaga dan memberikan pelayanan yang layak pada kesehatan mereka.
Mereka sebagai penapis menuju pelayanan kedokteran tingkat kedua. Juga sebagai
penentu pada setiap tindakan kedokteran dengan memerhatikan semua kondisi yang ikut
memengaruhinya.
HIV/AIDS, stress serta perilaku hidup bersih dan sehat. Sebagai community leader
kedokteran keluarga.
4
Tugas, fungsi, dan wewenang dapat dijabarkan dalam bentuk kompetensi dan
diikuti dengan sistem pendanaan serta sistem pendidikan kedokteran atau kesehatan.
Dalam konteks ini kita kenal istilah promotif preventif yang lebih bersifat menjaga
kesehatan tubuh dan mencegah terjadinya penyakit, yang berjalan seiring dengan
konsep kuratif rehabilitatif yang bertujuan mengobati dan menangani mereka yang
sudah sakit dan atau cacat. Pelaksanaan kegiatan promotif preventif perlu dilakukan
oleh masyarakat sendiri dan juga oleh kalangan kesehatan yang selalu harus
memotivasinya. Masyarakat secara umum harus menjadikan pola hidup sehat dalam
kehidupannya sehari-hari.
Prinsip PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) seperti makan yang bergizi,
sanitasi dan lingkungan yang sehat serta kebersihan yang terjaga haruslah menjadi
bagian dari kehidupan kita bersama. Banyak hal yang telah terbukti terkait dengan
perilaku masyarakat mengenai kesehatan. Mulai dari masalah sanitasi hingga persoalan
gizi. Di sisi lain, fasilitas pelayanan kesehatan berperan amat penting pula. Layanan
kesehatan primer atau salah satunya puskesmas kembali digalakkan perannya dalam
penderita. Setiap layanan kesehatan primer punya wilayah kerja, dan bertanggung jawab
kesehatan lebih menekankan pada upaya promotif dan preventif. Paradigma Kesehatan
5
1. Paradigma kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan secara
proaktif.
harus menjadikan paradigma kesehatan sebagai model atau acuan. Paradigma kesehatan
dikatakan sebagai suatu perubahan sikap, orientasi atau MindSet. Beberapa pandangan
1. Kesehatan sebagai kebutuhan yang bersifat pasif dirubah menjadi pandangan bahwa
Kesehatan bersifat aktif karena merupakan keperluan dan bagian dari HAM
merupakan suatu investasi karena menjamin adanya SDM yang berproduktif secara
seutuhnya.
terpadu.
6
6. Kesehatan hanya jasmani /fisik dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
segmen/permintaan pasar.
10. Biaya kesehatan publik subsidi pemerintah dirubah menjadi pandangan bahwa
11. Pembayaran biaya setelah pelayanan dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan
12. Kesehatan berfungsi sosial dirubah menjadi pandangan bahwa Kesehatan juga
berfungsi ekonomi.
desentralisasi.
14. Pengaturan secara top down dirubah menjadi pandangan bahwa pengaturan bottom
up.
kesehatan kemintraan.
7
2.5 Konsep Paradigma Keperawatan
manusia atau klien, lingkungan, sehat-sakit dan keperawatan. Kempat unsur/elemen ini
a. Manusia
kondisi, dan sistem yang dapat mengancam kehormatan dan sifat kemanusiaannya.
perasaan sebagai manusia, yang telah berlaku sejak lama. Meskipun demikian,
mengkonseptualisasikan manusia sebagai suatu sumber energi atau beberapa set sistem
secara jelas.
Definisi sehat dan kesehatan telah berubah dari kondisi seseorang yang bebas
secara konsisten, stabil dan seimbang dalam menjalani kehidupan sehari-hari melalui
interaksi positif dengan lingkungan. Kesehatan juga dipandang sebagai sebuah kisaran
8
antara sehat dan sakit dimana individu memiliki suatu nilai yang berharga tentang
kesehatan dan bukan semata-mata suatu fenomena empiris tentang kondisi seseorang.
Para teologis berpendapat bahwa kesehatan bukan suatu elemen utama yang
menjadi gambaran alami seorang individu, tetapi merupakan elemen tambahan bagi
gambaran alami individu. Mereka menyatakan bahwa tingkat kesehatan individu dapat
berbeda dan dapat dipersepsikan sebagai pelengkap yang bervariasi. Selain itu, makna
kesehatan dikaitkan dengan dua elemen dasar proses kehidupan yaitu identitas diri dan
kondisi bebas dari penyakit. Hal ini didukung oleh Smith yang mencarikan jalan keluar
model yaitu (a) model klinik berdasarkan tidak terdapatnya tanda dan gejala penyakit,
(b) model kinerja peran dimana kinerja peran yang adekuat mencerminkan kriteria
sehat, (c) model adaptif dimana kesehatan merupakan kondisi interaktif yang efektif
antara fisik seseorang dan lingkungannya, dan (d) model "eudaemonistik" yang
memperluas makna kesehatan menjadi kesejahteraan umum dan realisasi diri (Nicoll,
1993).
definisi sehat dan kesehatan yang tidak terbatas pada kondisi bebas dan penyakit, maka
komponen paradigma tentang sehat dan kesehatan dapat berkembang menjadi suatu
pemahaman tentang “terciptanya suatu kondisi fisik dan psikologis seseorang yang
bebas dari tanda dan keluhan akibat terjadinya masalah kesehatan, dimana orang
tersebut dapat tetap memperlihatkan kinerja aktif, dinamis, dan efektif serta kemampuan
untuk menyesuaikan diri terhadap setiap tantangan dan ancaman yang datang baik dari
9
mempertahankan tingkat kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spritualnya secara
dimana setiap individu berinteraksi. Masyarakat dan lingkungan juga dianggap sebagai
sumber terjadinya keadaan sakit (tidak sehat) dan merupakan faktor yang berpengaruh
dimana individu itu berada. Individu selalu berada pada lingkungan fisik, psikologis,
dan sosial.
keperawatan dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu teori keperawatan yang
berfokus parsial dan teori keperawatan yang berfokus total. Pada fokus parsial, perawat
berperan sebagai pengganti, dimana peran perawat diperlukan pada saat klien tidak
jawab terhadap kesehatan dan kebutuhan harian klien sampai mereka dapat pulih
(Marriner-Tomey, 1994). Aplikasi teori ini dapat dilihat dalam teori Orem, Henderson,
dan Orlando, dimana ketiga ahli teori ini sepakat bahwa peran perawat merupakan peran
pengganti ketika klien tidak mampu, tidak mau atau tidak tahu merawat diri dalam
10
lingkungan, faktor respons berlawanan terhadap interaksi lingkungan dan faktor
ketidakmampuan berkomunikasi.
Teori yang berfokus total dikemukakan melalui dukungan beberapa ahli teori
keperawatan yaitu Nightingale, Levine, Rogers, Roy, Neuman, dan Johnson (Marriner-
dapat mengatur dan memanipulasinya dalam rangka membantu klien memulihkan diri.
Teori ini juga menekankan bahwa keperawatan seyogyanya berperan aktif dalam
lingkungan fisik yang kondusif agar kondisi kesehatan dapat tercapai. Selain itu,
berperan aktif melalui hubungan interaksi klien dan lingkungan yang tidak terpisahkan
dan amat ekstensif (komplementer, helisi, dan resonansi). Juga, melalui upaya
perilaku yang positif rnelalui peningkatan fungsi - fungsi interrelasi dan interdependensi
d. Keperawatan
atau kelompok) yang sedang mengalami stress kesehatan - stress penyakit dimana
11
kedokteran yang memfokuskan kepada diagnosis medis dan pengobatan penyakit, serta
keperawatan lebih kepada kehidupan manusia dan pola hidupnya serta respon terhadap
penyakit. Penyakit dan masalah kesehatan bagi keperawatan bukan merupakan fokus
yang dominan, tetapi faktor-faktor tersebut perlu untuk difahami karena efek dan
(Nicoll, 1993). Oleh karena itu fokus, penekanan, tujuan, pohon keilmuan, model, teori,
dan riset amat berbeda antara profesi medik dan keperawatan. Demikian pula aktivitas
dari para praktisi dalam keperawatan akan berbeda dengan praktisi medik. Keperawatan
dapat dipandang sebagi suatu proses kegiatan dan juga sebagai suatu keluaran kegiatan,
tergantung dari cara memandang dan perspektif pandangan. Sebagai proses serangkaian
seefektif dan efisien mungkin dalam rangka memenuhi kebutuhan klien. Selain itu,
untuk mengatasi masalah-masalah aktual dan potensial klien melalui suatu bentuk
pelayanan keperawatan yang menekankan pada pengadaan fasilitasi interaksi klien dan
lingkungannya.
tujuan dimana keperawatan berhasil menghantarkan klien kembali kepada keadaan awal
sebelum sakit sehingga mampu berfungsi sebagai individu sosial yang dapat
psikologis dan sosial. Keperawatan sering diartikan pula sebagai serangkaian kegiatan
atau fungsi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Akan tetapi, banyak pihak
yang merasa belum jelas, apakah fungsi-fungsi, proses dan tujuan keperawatan ini,
12
apakah keperawatan hanya memberikan perawatan, ataukah sejenis penyembuhan, apa
indikasi keperawatan, apakah keperawatan berfokus pada orang atau lingkungan atau
interaksi antara orang dan lingkungan? Untuk menjawab hal – hal ini telah banyak
kehidupan kembali dimana kesemuanya dilakukan dalam rangka pulihnya situasi sehat
suatu pelayanan kesehatan yang menekankan pada hubungan saling menolong antar
manusia.
1. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak
efektif.
2. Konsep sehat yang mengalami perubahan, dimana dalam arti sehat dimasukkan
degeneratif.
khusus.
produk.
13
2.7 Sasaran Strategi Paradigma Kesehatan
reformasi untuk Indonesia baru telah terjadi perubahan pola piker dan konsep dasar
kesehatan di waktu yang lalu, memaksa kita untuk melihat kembali prioritas dan
penekanan program dalam upaya meningkatkan kesehatan penduduk yang akan menjadi
berfikir dan agak berbeda dengan apa yang kita lakukan sekarang. Kita perlu re-
orientasi dalam strategi dan pendekatan. Pembangunan penduduk yang sehat tidak biasa
paradigma atau konsep yang semula menekankan pada penyembuhan penyakit berupa
kesehatan dari sebagian besar masyarakat yang belum jatuh sakit agar bias lebih
14
Ada beberapa startegi dan sasaran dalam Paradigma Kesehatan diantaranya:
Sasaran utama strategi ini adalah seluruh desa menjadi desa siaga, seluruh masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat serta seluruh keluarga sadar gizi.
Sasaran utama strategi ini adalah ; Setiap orang miskin mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu; setipa bayi, anak, dan kelompok masyarakat risiko tinggi
terlindungi dari penyakit; disetiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten; di
setiap desa.
Sasaran utama dari strategi ini adalah : setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat
kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat.
Sasaran utama dari strategi ini adalah : pembangunan kesehatan memperoleh prioritas
untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan; dan terciptanya sistem jaminan
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu
faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional. Oleh karena itu tenaga
keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan
terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat
perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi, dan
keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Perawat
harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial,
3.2 Saran
Kami sebagai penulis dapat berharap kepada para pembaca, setelah membaca
16
DAFTAR PUSTAKA
Budiono, (2018). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan : Konsep Dasar Keperwatan.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Konsep-
dasar-keperawatan-Komprehensif.pdf
Siska dkk. Power Point Scribd : Paradigma Promosi Kesehatan. Di akses pada tanggal
https://www.scribd.com/embeds/491867075/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
Entjang, Indan. (2000). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandun. Citra Aditya Bakti.
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Trans Info Media.
Jakarta.
17