MAKAN
Disusun Oleh :
Kelompok IV
JULIANA 1616010074
MUHADIR 1616010104
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Paradigma
Gaya Hidup dan Kebiasaan Makan ”.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Paradigma
Sehat dan Pembangunan Kesehatan Indonesia. Dengan segenap kerendahan hati
tidak lupa saya ucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah
Paradigma Sehat dan Pembangunan Kesehatan Indonesia, yaitu Ibu Dr.Ns.Dewi
Marianthi, M.Kep, Sp.Mat.
Kami menyadari dengan segenap hati bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Hal ini berarti kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik,
mental, spiritual, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam
arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi. Bagi yang belum
memasuki usia kerja, anak dan remaja; atau bagi yang sudah tidak bekerja (pensiun)
atau usia lanjut, berlaku produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan,
misalnya sekolah atau kuliah bagi anak dan remaja, dan kegiatan pelayanan sosial
bagi usia lanjut. Kelima dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam
mewujudkan tingkat kesehatan pada seseorang, kelompok, atau masyarakat. Itulah
sebabnya, kesehatan itu bersifat holistik atau menyeluruh.
Pola hidup sehat merupakan suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-
faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan juga
olahraga. Pengertian pola hidup sehat sendiri dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan suatu pola atau gaya hidup yang diterapkan
seseorang dalam kesehariannya. Karena disebut sebagai pola hidup sehat maka pola
ini mengutamakan aspek kesehatan dalam penerapannya. Pola hidup sehat juga erat
kaitannya dengan hal-hal yang menjadikan tubuh sehat seperti makanan yang
dikonsumsi setiap hari, olahraga yang rutin, serta gaya hidup yang dapat menunjang
tubuh menjadi sehat dan bugar. Pola hidup sehat juga bisa diartikan sebagai suatu
perencanaan yang dilakukan untuk tujuan mencapai kualitas hidup yang sehat dan
terhindar dari segala jenis penyakit. Pola hidup sehat dalam konteks ini tentunya
berkaitan dengan paradigma sehat. paradigma sehat merupakan model atau cara
pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, menyeluruh,
bahwa masalah kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor dan multidimensional yang
upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan
kesehatan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a) Memahami konsep paradigma sehat
b) Memahami definisi gaya hidup
c) Memahami ciri-ciri gaya hidup
d) Memahami hubungan antara gaya hidup dan kebiasaan makan berdasarkan
paradigma sehat
BAB II
PEMBAHASAN
Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi, serta memilih tindakan atas fenomena yang
ada. Paradigma merupakan suatu diagram atau kerangka berfikir yang
menjelaskan suatu fenomena. Mengandung berbagai konsep yang terkait dengan
fokus keilmuannya. (Konsep Dasar Keperawatan. Oleh Ns. Asmadi, S.Kep )
dalam Hudaya, Isna. (2010).
Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan
dalam definisi sehat yaitu:
1. Sehat Jasmani
2. Sehat Mental
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain
dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat
“(Men Sana In Corpore Sano)”.
Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai
berikut:
a. Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah
menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan
menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
b. Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak
mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap
kebutuhan emosi orang lain.
c. Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah
takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah
secara cerdik dan bijaksana.
3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit
diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat
kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki,
kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman
damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan
masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai
kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
4. Sehat Spiritual
Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai
“Positive Health” karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang
hanya bersifat idealistik semata-mata.
Perubahan pemahaman tentang konsep sehat dan sakit serta makin kayanya
khasanah ilmu pengetahuan dengan informasi tentang determinan penyebab
penyakit yang multifactorial, telah menggugurkan paradigma pembangunan
kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
dan rehabilitative. Pentingnya penerapan paradigm pembangunan kesehatan baru,
yaitu paradigm sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa
yang bersifat proaktif. Paradigma sehat tersebut merupakan model pembangunan
kesehatan yang dalam jangka panjang mampu mendorong masyarakat untuk
bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang
lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif. Paradigma sehat ini pertama kali disampaikan oleh Menteri Kesehatan
RI Prof. Dr. F. A. Moeloek dalam Rapat Sidang DPR komisi VI pada tanggal 15
September 1998. (Kebidanan Komunitas, 2007)
2.2 Gaya Hidup
Gaya hidup atau Lifestyle adalah gambaran tingkah laku, pola dan cara hidup
yang ditunjukkan bagaimana aktivitas seseorang, minat dan ketertarikan serta apa
yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri sehingga membedakan statusnya
dari orang lain dan lingkungan melalui lambang-lambang sosial yang mereka miliki.
Gaya hidup berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Gaya
hidup menjadi upaya untuk membuat diri menjadi eksis dengan cara tertentu dan
berbeda dari kelompok lain. Berdasarkan pengalaman sendiri yang diperbandingkan
dengan realitas sosial, individu memilih rangkaian tindakan dan penampilan mana
yang menurutnya sesuai dan mana yang tidak sesuai untuk ditampilkan dengan ruang
sosial.
Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam tiga hal,
yakni cara menggunakan waktunya, sikap, dan pendapatnya mengenai diri dan
lingkungannya. Mowen dan Minor (1998) mendefinisikan gaya hidup sebagai
bagaimana orang-orang hidup, menggunakan uangnya, dan mengalokasikan waktu
mereka.
Berikut ini beberapa pengertian dan definisi gaya hidup dari beberapa sumber
buku:
Menurut Sumarwan (2011:57), Gaya hidup sering digambarkan dengan
kegiatan, minat dan opini dari seseorang (activities, interests, and opinions).
Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Seseorang
mungkin dengan cepat mengganti model dan merek pakaiannya karena
menyesuakan dengan perubahan hidupnya.
Menurut Weber (Damsar, 2002:120), gaya hidup merupakan selera pengikat
kelompok dalam (in group) aktor-aktor kolektif atau kelompok status,
berkompetisi ditandai dengan kemampuan untuk memonopoli sumber-
sumber budaya.
Menurut Plummer (1983:131), gaya hidup adalah cara hidup individu yang
diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka
(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan)
dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.
Menurut Kotler dan Keller (2012:192), Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.
Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang
dalam beraksi dan berinteraksi di dunia.
Menurut Mowen dan Minor, terdapat sembilan jenis gaya hidup yaitu sebagai
berikut (Sumarwan, 2011:45):
1. Kegiatan (Activity) adalah apa yang dikerjakan konsumen, produk apa yang
dibeli atau digunakan, kegiatan apa yang dilakukan untuk mengisi waktu
luang. Walaupun kegiatan ini biasanya dapat diamati, alasan untuk tindakan
tersebut jarang dapat diukur secara langsung.
2. Minat (Interest) adalah objek peristiwa, atau topik dalam tingkat kegairahan
yang menyertai perhatian khusus maupun terus-menerus kepadanya. Interest
dapat berupa kesukaan, kegemaran dan prioritas dalam hidup konsumen
tersebut. Minat merupakan apa yang konsumen anggap menarik untuk
meluangkan waktu dan mengeluarkan uang. Minat merupakan faktor pribadi
konsumen dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
3. Opini (Opinion) adalah pandangan dan perasaan konsumen dalam
menanggapi isu-isu global, lokal oral ekonomi dan sosial. Opini digunakan
untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan dan evaluasi, seperti kepercayaan
mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan peristiwa masa
datang dan penimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran atau
menghukum dari jalannya tindakan alternatif.
1. Sikap. Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan
untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui
pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa
tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan
lingkungan sosialnya.
2. Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman dapat mempengaruhi
pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari
semua tindakannya di 1masa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang
akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat
membentuk pandangan terhadap suatu objek.
3. Kepribadian. Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara
berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
4. Konsep Diri. Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah
konsep diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas
untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image
merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat
terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan
menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya.
5. Motif. Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk
merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh
tentang motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu
besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada
gaya hidup hedonis.
6. Persepsi. Persepsi adalah proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti
mengenai dunia.
Cara hidup sehat yang utama adalah asupan gizi yang baik. Agar tubuh dapat tumbuh
dan berkembang serta menjalankan fungsinya dengan maksimal, maka dibutuhkan
asupan gizi yang seimbang. Cara memasaknya pun sebisa mungkin tidak merusak zat
gizi dan serat sehingga masih memberi manfaat bagi yang mengonsumsinya.
Begitu banyak makanan dan minuman yang kini diproduksi oleh industri, di mana
produksi dilakukan secara masal, proses produksi yang panjang memerlukan waktu
yang lama untuk sampai pada konsumen. Hal ini menyebabkan makanan dan
minuman tersebut membutuhkan bahan pengawet. Mulailah untuk menggunakan
bahan pangan alami.
Cara hidup sehat lain adalah berhenti merokok atau mengonsumsi minuman
beralkohol, terutama jika tubuh berisiko atau sudah menderita penyakit diabetes,
artritis, atau penyakit jantung.
3. Olahraga secara teratur
Hidup sehat yang sering kali dilewatkan oleh masyarakat yang tinggal di kota besar
adalah olahraga. Olahraga dengan cara yang benar dan waktu yang tepat dapat
membuat peredaran darah menjadi lancar, menguatkan otot dan tulang.
4. Hindari stres
Beban hidup yang yang berat, terkadang mendatangkan stres. Gejala fisik yang
ditimbulkan adalah sakit kepala, sakit perut, meningkatnya tekanan darah tinggi,
dada terasa sakit hingga susah tidur.
Mengelola stres dapat dilakukan dengan mengambil waktu untuk rileks, melakukan
hobi, yoga atau meditasi agar budaya hidup sehat dapat tercipta.
5. Istirahat cukup
Istirahat cukup adalah kunci mendapatkan tubuh dan pikiran yang sehat. Pastikan
jam tidur terpenuhi dengan membiasakan tidur dan bangun di waktu yang sama.
Mandi air hangat, membaca buku, atau mendengarkan musik dapat menjadi aktivitas
menjelang tidur yang membantu tubuh untuk istirahat.
Diantara tiga waktu makan, sarapan menjadi kategori yang paling banyak
ditinggalkan oleh sebagian orang. Padahal kebutuhan nutrisi ini sangat penting untuk
otak serta tubuh dalam melakukan aktivitas pagi hingga siang hari. Banyak alasan
mengapa sarapan menjadi kebiasaan yang ditinggalkan, antara lain malas, terburu-
buru berangkat kerja atau sekolah, timbul rasa ngantuk setelah sarapan, bosan dengan
menu yang disajikan, dan lain-lain. Selain sarapan, makan malam pun kadang
banyak ditinggalkan dengan alasan diet bagi sebagian orang. Padahal kebiasaan
makan tidak teratur inilah yang dapat memicu berbagai gangguan kesehatan
diantaranya:
a. Gangguan Penyerapan Gizi
Kebiasaan makan tidak teratur dapat menyebabkan gangguan penyerapan gizi
pada tubuh. Hal ini disebabkan oleh sistem yang membutuhkan gizi dan berbagai
macam vitamin yang diperlukan tubuh untuk melakukan proses metabolisme yang
dapat menghambat aktivitas. Selain itu, jika mengalami kekurangan zat tersebut
dapat berakibat pada tubuh yang mengambil vitamin dan gizi dari bagian tubuh yang
lain. Padahal vitamin dan gizi tersebut sudah memiliki peranannya masing-masing.
b. Gangguan Pencernaan
Makanan yang dikonsumsi akan memberikan sumber tenaga untuk
beraktivitas. Sedangkan tubuh kita bekerja selama 10 hingga 12 jam setiap hari. Jika
pola makan Anda tidak teratur maka tubuh yang terus bekerja akan terganggu.
Dengan tiadanya asupan makanan yang masuk, maka tidak akan ada yang
dikonsumsi, padahal sistem pencernaan tetap akan bekerja. Dampaknya sistem
pencernaan tersebut akan melukai organ pencernaan sendiri.
c. Timbulnya Penyakit
Penyakit yang sering muncul jika pola makan tidak teratur adalah maag. Hal
ini disebabkan oleh organ lambung kita tidak bekerja sesuai dengan waktunya.
Lambung akan sangat tidak terbiasa dengan pola makan yang terus berganti-ganti.
Akibatnya lambung tidak bisa menyesuaikan waktu kerjanya, sehingga dapat
merusak bagian lambung itu sendiri.
Gaya hidup sehat sangat berkaitan dengan konsep sehat-sakit dan juga
paradigma kesehatan. Definisi sehat sendiri adalah suatu keadaan dimana seseorang
waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-
tanda penyakit atau kelainan (White, 1977).
Terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit, yaitu
pejamu (host), penyebab penyakit (agent), dan lingkungan. Dalam menjelaskan
konsep berbagai permasalahan kesehatan termasuk salah satunya adalah terjadinya
penyakit, para ahli biasanya menggunakan segitiga epidemiologi. Hal ini sangat
komprehensif dalam memprediksi suatu penyakit. Terjadinya suatu penyakit sangat
tergantung dari keseimbangan dan interaksi ke tiganya. Keadaan di masyarakat
dikatakan ada masalah kesehatan jika terjadi ketidak seimbangan antara host
(pejamu), agent (penyebab penyakit) dan environment (lingkungan). Pada saat terjadi
ketidakseimbangan antara host, agent dan environment akan menimbulkan penyakit
pada individu atau masalah kesehatan di masyarakat. Agen penyakit dapat berupa
benda hidup atau mati dan faktor mekanis, namun kadang kadang untuk penyakit
tertentu penyebabnya tidak diketahui.
Agen penyakit dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu benda biotis
dan abiotis. Benda biotis merupakan bibit penyakit yang berasal dari benda hidup
atau mikroorganisme dan menyebabkan penyakit karena infeksi, contohnya raja
singa. Benda abiotis merupakan agent yang berasal dari benda tak hidup/ mati,
contohnya tumor payudara. Penyebab penyakit abiotis sendiri dikelompokkan
menjadi 4 :
- Agen nutrisi berupa kelebihan protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral dan lainnya.
- Agen kimiawi berupa panas, dingin, radiasi, kelembaban, tekanan,
cahaya dan kebisingan.
- Agen fisik dapat bersifat endogen seperti asidosis, diabetes, uremia
dan bersifat eksogen seperti zat kimia, alergen, gas, debu, sengatan matahari
dan lainnya.
- Agen mekanik berkaitan dengan aktivitas manusia berupa gesekan,
benturan, pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan pada tubuh
host (penjamu).
Pada skenario kasus muntaber, agennya berupa bakteri Vibrio cholera. Host
atau pejamu merupakan vektor yang mendapat penyakit, yaitu manusia.
Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan
tergantung pada karakteristik masing-masing yang dimiliki individu antara
lain :
- Keturunan
- Umur menyebabkan adanya perbedaan penyakit yang diderita seperti
penyakit campak pada anak-anak, tumor pada usia pertengahan serta
osterophorosis pada usia lanjut,
3.1 Kesimpulan
Pola hidup sehat merupakan suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-
faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan juga
olahraga. Pengertian pola hidup sehat sendiri dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan suatu pola atau gaya hidup yang diterapkan
seseorang dalam kesehariannya. Karena disebut sebagai pola hidup sehat maka pola
ini mengutamakan aspek kesehatan dalam penerapannya. Pola hidup sehat juga erat
kaitannya dengan hal-hal yang menjadikan tubuh sehat seperti makanan yang
dikonsumsi setiap hari, olahraga yang rutin, serta gaya hidup yang dapat menunjang
tubuh menjadi sehat dan bugar.
Gaya hidup dan kebiasaan makan sangat mempengaruhi faktor baik buruknya
status kesehatan seseorang. Paradigma Gaya hidup sehat dalam masyarakat
mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan Visi Indonesia Sehat.
Pengetahuan sikap dan perilaku mempunyai hubungan yang sangat erat dalam
mewujudkan pola hidup sehat. Selain itu tindakan promosi kesehatan juga berperan
dalam menentukan sasaran yang akan ditujui. Sasaran promosi kesehatan terbagi
menjadi 3 yaitu sasaran primer, sekunder, dan tertier. Pada kasus terjadi
ketidakseimbangan antara host (pejamu), agent (penyebab penyakit) dan
environment (lingkungan) sehingga menimbulkan penyakit dan masalah kesehatan.
3.2 Saran
Entjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti
Ewles dan Simnet, 1994, dalam Maulana, Heri D.J,. 2009. Promosi Kesehatan.
Jakarta: EGC
Nafsiah, Siti. 2000. Prof. Hembing Pemenang The Star of Asia Award Pertama di
Asia Ketiga di Dunia. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia.