Dosen pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 1
FAKULTAS KESEHATAN
2023
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
penyelenggaraan-Nya, makalah yang berjudul “Health Belief Model” ini bisa
diselesaikan. Makalah ini ditulis dengan tujuan sebagai tugas mata kuliah
Pendidikan dan Promosi Kesehatan. Tujuan yang lebih khusus dari penulisan
makalah ini ialah untuk menambah pengetahuan tentang apa yang di maksud
dengan Health Belief Model.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah
memberikan tugas untuk menulis makalah ini, serta kepada siapa saja yang telah
terlibat dalam proses penulisannya, terlibih kepada teman – teman seangkatan
Program studi S 1 Keperawatan UMITRA.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ........................................................................................... 1
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 3
1. Latar Belakang ........................................................................................ 3
2. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
3. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 4
1. Pengertian Health Bilief Model ................................................................ 4
2. Sejarah Perkembangan Teori HBM ......................................................... 5
3. Komponen Klebihan dan Kekurangan ..................................................6-9
4. Kelebihan dan Kekurangan HBM .......................................................... 10
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11
1. Kesimpulan ........................................................................................... 11
2. Saran ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik serta tidak
dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa
berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Perubahan juga dapat
terjadi pada perilaku dari seseorang maupun suatu kelompok.
Perilaku merupakan basil hubungan antara perangsang (stimulus) dan
respon (Notoatmojo,1993), sedangkan Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Bila di telusuri menggunakan susunan kata, teori health belief model terdiri 3
kata dasar yaitu health, menurut UU No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan,
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupunsosialyang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial danekonomi. Kata dasar yang kedua yaitu belief dalam bahasa inggris
artinya percaya atau keyakinan. Menurut peneliti belief adalah keyakinan
terhadap sesuatu yang menimbulkan perilaku tertentu. Sedangkan kata yang
terakhir yaitu model adalah seseorang yang bisa dijadikan panutan atau contoh
dalam perilaku, cita-cita dan tujuan hidup yang akan dicapai individu. Biasanya
teori modeling ini sangat efektif pada perkembangan anak di usia dini, namun
dalam materi peneliti kali ini teori modeling di umpakan sebuah issue atau
pengalaman pengobatan dari seseorang yang memiliki riwayat sakit yang sama
dan memilih serta menjalani pengobatan alternative yang mendapatkan hasil yang
positif (Putri, 2016).
Health belief model merupakan suatu konsep yang mengungkapkan alasan dari
individu untuk mau atau tidak mau melakukan perilaku sehat (Janz & Becker,
1984 as cited in Putri, 2016). Health belief model juga dapat diartikan sebagai
sebuah konstruk teoretis mengenai kepercayaan individu dalam berperilaku sehat
(Conner, 2005 as cited in Putri, 2016).
Teori Health Belief Model merupakan salah satu teori yang digunakan untuk
memahami dan mengidentifikasi bagaimana dan kemana mengarahkan strategi
untuk perubahan perilaku dan juga menjelaskan pada tiap aspek penting beberapa
perilaku manusia. Teori ini dapat digunakan untuk meramalkan atau
memodifikasi perilaku kesehatan karena kemungkinan individu akan melakukan
tindakan pencegahan, penanganan, dan dapat dikaitkan dengan perkembangan
penyakit kronis yang tergantung secara langsung pada hasil dari keyakinan atau
4
penilaian kesehatan (Kirscht, 1988 dalam Salhat, 2009; Machfoedz, 2006 as cited
in Ummuzahro, 2015).
Konsep utama dari health belief model adalah perilaku sehat ditentukan oleh
kepercaaan individu atau presepsi tentang penyakit dan sarana yang tersedia
untuk menghindari terjadinya suatu penyakit (Putri, 2016).
Irwin Rosenstock (1974) adalah tokoh yang mencetuskan health belief model
untuk pertama kali bersama Godfrey Hochbaum (1958). Yaitu teori yang di
rancang agar dapat memahami dengan baik bagaimana orang mempersepsikan
ancaman suau penyakit. Mereka mengembangkannya dengan mengemukakan
kerentanan yang dirasakan untuk penyakit TBC. (Hochbaum, 1958 pada Jones
and Barlett, 2010 1966 as cited in Ummuzahroh, 2015).
5
masyarakatuntuk menerima usaha pencegahan dan penyembuhan penyakit yang
diselenggarakan oleh provider (Ummuzahroh, 2015).
Sementara itu perubahan perilaku yang lakukan oleh dividu dipengaruhi oleh
modifying factors antara lain usia, jenis kelamin, ras/suku, motivasi, kepribadian,
sosial ekonomi, dan tingkat pendidikan (Jones & Bartlett, 2010 as cited in
Ummuzahroh, 2015).
6
informasi medis maupun pengetahuan individu, namun juga dapat terbentuk
atas kepercayaan individu tentang kesulitan dari sebuah penyakit yang
tercipta atau mempengauhi hidup mereka secara umum. Perceived
seriousness juga memiliki hubungan yang positif dengan perilaku sehat. Jika
persepsi keparahan individu tinggi maka ia akan berperilaku sehat.
Contohnya adalah individu percaya kalau merokok dapat menyebabkan
kanker maka dia akan berhenti merokok karena besar masalah kesehatan
yang akan dia alami apabila terus merokok.
7
sebagaihalangan untuk merekomendasikan suatu perilaku.Contoh lain
SADARI (periksa payudara sendiri) untuk perempuan yang dirasa agak
susah dalm menghitung masa subur membuat perempuan enggan SADARI.
Hubungan perceived barriers dengan perilaku sehat adalah negatif. Jika
persepsi hambatan terhadap perilaku sehat tinggi maka perilaku sehat tidak
akan dilakukan.
5. Cuest to action
Tambahan dari empat kepercayaan heaalth belief model adalah cues of
action atau pemicu. Pemicu timbulnya perilaku adalah kejadian, orang, atau
barang yang dapat mendorong seseorang merubah perilakunya.Cues to
action bisa juga di katakan sebagai hal yang mempercepat tindakan atau
membuat seseorang merasa butuh mengambil tindakan atau melakukan
tindakan nyata untuk melakukan perilaku sehat. Cues to action juga berarti
dukungan atau dorongan dari lingkungan terhadap individu yang melakukan
perilaku sehat. Bentuk dari cues of action banyak bentuknya salah satunya
yaitu illness of family member, media reports, saran dari orang lain, nasehat
dari petugas kesehatan, poster, dll.
6. Self-efficacy
Self-efficacy adalah keyakinan pada kemampuan diri sendiri unuk
melakukan sesuatu Seseorang umumnya tidak mencoba melakukan sesuatu
yang baru kecuali mereka berpikir mereka mampu melakukannya. Jika
seseorang percaya sebuah perilaku baru itu berguna (perceived benefit),
tetapi tidak berfikir dia mampu melakukannya (perceived barrier),
kemungkinan besar bahwa perilaku itu tidak akan dilakukan.
a. Variabel demografi yang terdiri dari usia, jenis kelamin, latar belakang
budaya, sosial dan ekonomi
b. Variabel psikologis yang terdiri dari kepribadian, kelas sosial, tekanan
sosial
c. Variabel struktural yang terdiri dari pengetahuan dan pengalaman tentang
masalah
8
HBM menjelaskan perubahan dan pemeliharaan perilaku kesehatan sebagai
petunjuk cara kerja dari perilaku kesehatan yang meliputi persepsi individu,
Perceived
Perceived threat of Likelihood of
susceptibility/perceived
disease behavior
seriousness
Cues to action
9
mengambil tindakan (Jones & Bartlett, 2010 as cited in Ummuzahroh,
2015).
10
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Health Belief Model memiliki empat konstruksi utama yaitu persepsi kerentanan
yang dirasakan (perceived susceptibility), keseriusan yang dirasakan (perceived
seriousness), manfaat yang didapatkan (perceived benefits), dan hambatan yang
dihadapi (perceived barriers) (Jones & Bartlett, 2010 as cited in Ummuzahroh,
2015).
2. SARAN
kesehatan untuk lebih mengetahui tentang konsep dan penerapan health belief
11
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/124279-S-5618-
Hubungan%20persepsiLiteratur.pdf (Di akses pada 28 Agustus 2017)
Putri, Devi. 2016. Gambaran Health Belief Model Pada Penderita Kanker Yang Memilih
Dan Menjalani Pengobatan Alternatif. Universitas Sunan Ampel :
Surabaya http://digilib.uinsby.ac.id/13200/ (Di akses pada 28 Agustus 2017)
Ummuzahroh, 2015. Konsep Health Belief Model.
https://www.scribd.com/document/286894081/Konsep-Health-Belief-Model-doc
(Di akses pada 28 Agustus 2017)
Widyautama, A. 2016. Studi Deskriptif Mengenai Health Belief pada Mahasiswa
Perokok Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Universitas
Islam Bandung : Bandung
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/4816/06bab2_wid
yautama_10050010126_skr_2016.pdf?sequence=6&isAllowed=y (Di akses 28
Agustus 2017)
Aditama, T, Y., Rokok dan Kesehatan, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press),
Jakarta, 1997.
Crofton, J., Simpson, D., Tembakau: Ancaman Global, PT. Elex Media
Computindo, Jakarta, 2009.
12