Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MODEL PROMOSI KESEHATAN

DOSEN PEMBIMBING:
AFRIZAL

DI SUSUN OLEH:
NAMA : RIZKA SEPTIANI
NIM : 191211594
KELAS :1B

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji Syukur tercurahkan kepada Allah SWT karena atas limpahan
nikmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok ini tepat pada waktunya
dengan judul MODEL PROMOSI KESEHATANBanyak kesulitan yang kami hadapi dalam
membuat tugas makalah ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, semangat dari
kerja kelompok kami sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Kami menyimpulkan bahwa tugas makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
kami menerima kritik dan saran, guna kesempurnaan tugas makalah ini dan bermanfaat bagi
kami dan pembaca.Semoga dengan materi yang kami berikan dapat menambah pengetahuan
pembaca dan bermanfaat bagi para pembaca.

Padang,09 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN….………………………………………………………………..1
A. latar belakang................................................................................................................1
B. rumusan masalah...........................................................................................................1
C. tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN…………………...……………………………………...………..2
A. Definisi model konukasi kesehatan……………………….……………......................2
B. Macam macam model komunikasi kesehatan...............................................................2
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….... 9
A. kesimpulan.................................................................................................................9
B. saran...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Upaya pemberdayaan masyarakat agar mau dan mampu sertamandiri dalam melindungi
kesehatan diri dari lingkunganya,denganmembangkitkan kesedaran akan pontensi yang dimiliki
sertamenciptakan iklim untuk berkembang dalam memelihara danmeningkatkan kesehatan
.Promosi kesehatan bagian dari upaya kesehatan atau publiksecara keseluruhan,yang
menekankan pada pemberdayaan masyarakat,yaitu upaya meningkatkan kemampuan
masyarakat. Untuk memelihara,meningkatkan dan melindungi kesehatan, yang lebih bersifat
upayapromotif, preventif tanpa mengasampingkan upaya kuratif dan rehabilitative.

Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik bermutuyang mewakili
suatu hal yang nyata. Model dalam kebidanan adalahaplikasi struktur kebidanan yang
memungkinkan seorang bidan untukmenerapkannya sebagai cara mereka bekerja.Nilai adalah
keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharg,kebenaran, keyakinan mengenai ide-ide,
objek, atau prilaku. Model dalampromosi kesehatan antara lain: model keyakinan kesehatan !
healthbelief model , transteoritical model , teori sebab akibat, modeltransaksional stres dan
koping, theory of reasoned.

B.  Rumusan masalah

1.bagaiman definisi dari model promosi kesehatan?

2.bagaimana macam-macam model promosi kesehatan?

C.Tujuan

1.untuk mengetahui definisi dari model promosi kesehatan

2.memahami dan mengetahui macam-macam model promosi kesehatan


BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Model dalam kesehatan

Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik bermutu yang mewakili
sesuatu hal nyata. Model dalam ksehatan adalah aplikasi struktur keperawatan yang
memungkinkan seorang perawat untuk menerapkannya sebagai cara mereka bekerja. Nilai
adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran, keyakinan mengenai ide-
ide, objek, atau perilaku. Nilai budaya adalah suatu yang dianggap berharga atau keyakinan yang
dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntunan nurani. Nilai-nilai tersebut
dijadikan landasan, alasan, dan montivasi dalam perbuatannya.

B. Macam-macam model dalam promosi kesehatan

1. Health Belief Model (Model Keyakinan Kesehatan)

Model Keyakinan Kesehatan (Health Belif Model-HBM) dikembangkan sejak 1950


olehn kelompok ahli psikologi sosial dalam pelayanan kesehatan masyarakat Amerika. Model ini
digunakan untuk menjelaskan kegagalan partisipasi masyarakat secara luas dalam program
pencegahan atau deteksi penyakit. Model ini juga sering dipertimbangkan sebagai kerangka
utama perilaku kesehatan yang dimulai dari pertimbangan orang-orang tentang kesehatan. Selain
itu, model keyakinan kesehatan digunakan untuk mengidentifikasi prioritas beberapa faktor
penting yang berdampak terhadap pengambilan keputusan secara rasional dalam situasi yang
tidak menentu (Rosenstock, 1990).

1974, pendidikan kesehatan mencurahkan seluruh perhatian terhadap isu keyakinan


kesehatan dan perilaku kesehatan individu. Isu tersebut merupakan kesimpulan dari riset
keyakinan kesehatan dalam memahami alasan individu melakukan atau tidak melakukan
tindakan kesehatan, berkaitan dengan berbagai hubungan variasi yang lebih luas. Isu tersebut
juga memberikan dukungan penting dari Model Keyakinan Kesehatan dalam menjelaskan
prilaku pencegahan dan respns terhadap gejala atau diagnosis penyakit.
Model keyakinan kesehatan merupakan model kognitif yang digunakan untuk
meramalkan perilaku peningkatan kesehatan. Menurut Model Keyakinan Kesehatan, tindakan
pencegahan yang mungkin dilakukan seseorang dipengaruhi secara langsung dari hasil dua
keyakinan atau penilaian kesehatan antara lain ancaman yang dirasakan setara penilaian terhadap
keuntungan dan kerugian.

Ancaman yang dirasakan dari sakit atau luka (Perceived Threat of Injury or Illness)
mengacu pada sejauh mana seseorang berpikir bahwa penyakit atau rasa sakt benar-benar
mengancan dirinya. Jika ancaman meningkat, maka perilaku pencegahan juga akan meningkat.
Penilaian tentang ancaman berdasar pada kerentanan (perceived vurnerabilitiy) dan derajat
keparahan (perceived severity) yang dirasakan. Induidu mungkin dapat menciptakan masalah
kesehatannya sendiri sesuai dengan kondisi. Individu mengevaluasi keseriusan penyakit jika
penyakit tersebut muncul akibat ulah dirinya sendiri atau penyakit sengaja tidak ditangani.

Pertimbangan antara keuntungan dan kerugian perilaku mempengaruhi seseorang untuk


memutuskan melakukan melakukan tindakan pencegahan atau tidak. Petunjuk berperilaku yang
disebut sebagai keyakinan terhadap posisi yang menonjol (salient position) diduga tepat memulai
proses perperilaku. Hal ini berupa berbagai informasi dari luar atau nasihat mengenai
permasalahan kesehatan (misalnya media massa, kampanye, nasihat orang lain, pengalaman
penyakit dari anggota keluarga yang lain atau teman.

Ancaman dan pertimbangan keuntungan dan kerugian dipengaruhi oleh berbagai


variabel, yaitu variabel demografi (umur, jenis kelamin, latar belakang budaya), variabel
sosiopsikologis (kepribadaian, kelas, sosial, tekanan sosial),dan variabel struktrual (pengetahuan
dan pengalaman sebelumnya). Sebagai contoh, orang tua dan remaja akan memandang penyakit
jantung atau kanker secara berbeda. Sikap orang sudah memiliki pengalaman dan penyakit
tertentu akan berbeda dibandingkan orang yang tidak memiliki pengalaman ini.

a. Aplikasi Model Keyakinan Kesehatan

Model keyakinan kesehatah adalah prilaku pencegahan yang berkaitan dengan dunia
medis dan mencakup berbagai perilaku seperti pemerksaan dan pencegahan dan imunisas.
Contohnya, model keyakinan kesehatan dalam imunisasi memberi kesan bahwa orang yang
mengikuti program imunisasi percaya terhadap hal-hal berikut:
1. Kemungkinan terkena penyakit tinggi (rentan penyakit)

2. Jika terjangkit, penyakit tersebut membawa akibat serius

3. Imunisasi merupakan cara paling efektif untuk pencegaha penyakit

4. Tidak ada hambatan serius untuk imunusasi, tetapi hasil beberapa penelitan model ini
menunjukan kebalikannya,

Model keyakinan kesehatan melingkupi kebiasaan seseorang dan sifat-sifat yang


dikaitkan dengan perkembangan, termasuk gaya hidup tertentu seperti merokok, diet, olahraga,
perilaku keselamatan, penggunaan alkohol, penggunaan kondom untuk pencegahan AIDS dan
gosok gigi. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakt lebih ditekankan pada kontrol resiko.
Penelitian terjadinya gejala dan respon terhadap gejala menggambarkan secara lengkap
bagaimana individu menginterpretasikan keadaan tubuh dan bagaimana berperilaku selektif.

b. Kelemahan Model Keyakinan Kesehatan

Secara teoritis, kelemahan model keyakinan kesehatan adalah :Model keyakinan


kesehatan lebih didasarkan pada penelitian terapan dalam permasalahan pendidikan kesehatan
darioada penelitiam akademis. Model keyakianan kesehatan didasarkan pada beberapa asumsi
yang dapat dilakukan, seperti pemikiran bahwa setiap pilhan perilaku selalu berdasarkan
pertimbangan rasional. Selain rasionalnya diragukan, model keyakinan kesehatan juga tidak
memberikan spesifikasi yang tepat terhadap kondisi ketika individu membuat pertimbangan
tertentu.

Model keyakinan kesehatan hanya memperhatikan keyakian kesehatan. Kenyataan nya, orang
dapat membuat banyak pertimbangan tentang perilaku yang tidak berhubungan dengan
kesehatan, tetapi masih mempengaruhi kesehatan. Sebagai contoh, seseorang dapat bergabung
dengan kelompok olahraga karena kontrak sosial atau ketertarikan pada seseorang dalam
kelompok tersebut. Keputusan yang diambil tidak ada kaitannya dengan kesehatan, tetapi
memengaruhi kondisi kesehatannya.

Berkenaan dngan ukuran dari komponen komponen model ini, banyak studi menggunakan
konsep operasional dan pengenalan yang berbeda sehingga sulit dibandingkan dan dapat
menyebabkan hasil yang bias dan prediksi yang tidak konsisten. Analisa model ini menentukan
bahwa prediktor dapat berubah sewaktu-waktu.

Menurut Model Kepercayaan Kesehatan, Perilaku ditentukan oleh apakah seseorang:

1. Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan tertentu

2. Menganggap masalah kesehatan ini serius

3. Meyakini efektivitas tujuan pengobatan dan pencegahan

4. Tidak mahal

5. Menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan

Contoh :

“ Seorang wanita telah mempunyai beberapa orang anak dan mengetahui bahwa masih potensial
untuk hamil sampai beberapa tahun mendatang. Melihat kesehatan dan status ekonomi
tetangganya menjadi rusak karena terlalu banyak anak dan Mendengar bahwa teknik kontrasepsi
tertentu menunjukkan efektivitas sebesar 95 % aman dan tidak mahal maka dianjurkan oleh
petugas kesehatannya agar mulai memakai kontrasepsi ”

Kelemahan :

1. Kepercayaan-kepercayaan kesehatan bersaing dengan kepercayaan-kepercayaan serta


sikap-sikap lain seseorang, yang juga mempengaruhi perilaku

2. Pembentukan kepercayaan seseorang sesungguhnya lebih sering mengikuti perilaku dan


bukan mendahuluinya

2. Transteoritical Model (Model Berharap)

Perilaku kesehatan yang tidak bergantung pada perangkap teoritik tertentu. Seseorang
mempertimbangkan untung dan rugi pengubahan suatu perilaku sebelum melangkah dari tahap
satu ke tahap berikutnya.Model ini mengidentifikasi 4 Tahap independen Prekontemplasi:
Seseorang belum memikirkan sebuah perilaku sama sekali, orang tersebu tbelum bermaksud
mengubah suatu perilaku
Kontemplasi: seseorang benar-benar memikirkan suatu perilaku, namun masih belum siap
untuk melakukannya

1. Aksi: Seseorang sudah melakukan perubahan perilaku

2. Pemeliharaan: Keberlangsungan jangka panjang dari perubahan perilaku yang terjadi.


Contoh :

“ Seorang Ibu karena kurang mendapat pengetahuan dan pelatihan tidak pernah berfikir untuk
menutup makanan, memasak air minum atau menjaga kebersihan dapur. Setelah mendengar
siaran radio tentang bahaya kuman dan melihat tetangganya membersihkan rumah, ia mulai
berkontemplasi untuk mengambil aksi menjaga kebersihan di rumah. Kemudian ia mencari
informasi dari tetangga dan petugas kesehatan setempat akhirnya memulai proses perubahan
perilaku. Setelah satu periode waktu, ibu tersebut menutup makanan, memasak air minum dan
menjaga kebersihan lingkungan dapur sebagai tugas rutin sehari-hari “

3.  Theory of Reasoned Action (Teori Aksi Beralasan)

Merupakan niat seseorang menentukan apakah sebuah perilaku dilaksanakan,


perilakuakan mengikuti niat, dan tidak akan pernah terjadi tanpa niat.

Kehendak di tentukan oleh :

1. Sikap-sikap terhadap suatu perilaku

Melalui proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan. Perilaku banyak
dipengaruhi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu seperti : apakah ia merasa suatu perilaku
itu penting.

2.  Norma Subyektif Seseorang berpikir tentang apa yang dilakukan orang lain (yang
berpengaruh) akan mempengaruhi perilaku yang akan dilakukan.

Contoh :“Seseorang memiliki keyakinan Sikap bahwa suatu RS memberikan pelayanan cepat,
ramah, biaya relatif murah, lingkungan bersih, lokasi strategis dan mudah dicapai. Kemudian
didukung pula oleh keinginan orang dekat yang bersedia untuk berobat ke RS tersebut yang
disebut Norma Subjektif. Seperti Orang tua, Istri, Anak, Teman Dekat, Petugas Kesehatan”
4.  Stress And Coping (Stres Dan Koping)

1.  Stress

adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang terganggu.
Stress menimbulkan dampak secara total pada individu yaitu terhadap fisik, psikologis, mental,
intelektual, social dan spiritual.

a.      Macam – macam stress :

1. Stress ringan : Merusak aspek fisiologis, biasanya di rasakan oleh setiap orang dan biasanya
berakhir dalam beberapa menit/jam.

2.Stres sedang : Terjadi lebih lama

3. Stress berat : Stress kronis yang terjadi beberapa minggu atau sampai beberapa tahun.

b. Gejala yang bisa di amati seperti :

1. Rasa cemas yang berlebihan

2. Marah

3. Menangis

4.Tertawa sendiri

5. Teriak

6. Memukul dan menyepak

2.  Koping

adalah proses yang di lalui oleh individu dalam menyelesaikan situasi stressfull,
merupakan respon individu terhalang situasi yang mengancam dirinya baik fisik maupun Strategi
coping adalah suatu cara yang di lakukan untuk merubah lingkungan/ situasi/ masalah yang
sedang di rasakan atau di hadapi.
a.  Metode Copping :

1. Jangka panjang : Merupakan cara yang efektif dan realisasi dalam menangani psikologis untuk
kurun waktu yang lama.

2. Jangka pendek : Cara yang digunakan untuk mengurangi stress/ ketegangan psikologis dan
cukup efektif untuk waktu sementara.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Model dalam ksehatan adalah aplikasi struktur keperawatan yang memungkinkan


seorang perawat untuk menerapkannya sebagai cara mereka bekerja. Nilai adalah keyakinan
seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran, keyakinan mengenai ide-ide, objek, atau
perilaku. Nilai budaya adalah suatu yang dianggap berhargaatau keyakinan yang dipegang
sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntunan nurani. Nilai-nilai tersebut dijadikan
landasan, alasan, dan montivasi dalam perbuatannya.

B.Saran

Sebaiknya kita lebih menambah wawasan kita mengenai promosi kesehatan khususnya
dlm model promosi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

https://retnoiswati.wordpress.com/2018/03/02/model-dan-nilai-promosi-kesehatan

https://www.scribd.com/doc/282151171/model-dan-nilai-promosi-kesehatan-untuk-kebidanan

Anda mungkin juga menyukai