Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

KEPERAWATAN KOMUNITAS II

“Teori Teori Promosi Kesehatan”

OLEH

Puja Junia Faselfa

(183310818)

DOSEN PEMBIMBING :

“Ns. Lola Felnanda Amri, M.Kep”

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia- Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah
keperawatan Komunitas II dalam keperawatan ini tepat pada waktunya yang berjudul
“Teori Teori Promosi Kesehatan”.

saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,


kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Akhir kata saya
sampaikan terimakasih, Semoga Allah SWT senantiasa meridhai semua usaha kita.
Aamiin.

Padang, 03 februari 2021

(penulis)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................3

TINJAUAN TEORITIS ..........................................................................

A. Teori model bandura.............................................................................


B. Teori pender’s health promotion model...............................................
C. Teori the health belief model................................................................
D. Teori precede – proceed model ............................................................
E. The transtheoretical model ..................................................................

DAFTAR PUSTAKA

TINJAUAN TEORITIS
A. Teori Pender’s Health Promotion Model
Seperti yang sudah diketahui bahwa promosi kesehatan menupakan tindakan
yang utama dalam praktik keperawatan komunitas. Pender mendefinisikan tindakan
promosi kesehatan yaitu untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan dan aktualisasi
diri dalam individu maupun kelompok. Model Pender ini juga menjelaskan perilaku
proaktif yang berdasarkan pembelajaran sosial, teori, menekankan proses kognitif
yang membantu mengatur perilaku seperti persepsi orang yang secara langsung
memengaruhi motivasi mereka untuk memulai atau melanjutkan perilaku yang
mempromosikan kesehatan (Allender, Rector and Warner, 2010).
Ada lima tipe yang memodifikasi faktor yang memengaruhi persepsi
masyarakat tentang perilaku promosi kesehatan yaitu (Allender, Rector and Warner,
2010): Faktor demografi, seperti usia dan ras. Karakteristik biologis, seperti berat dan
tinggi badan. Pengaruh interpersonal, seperti harapan orang lain. Faktor situasional,
seperti ketersediaan makanan sehat dan Faktor perilaku, seperti pola koping stress.
Perawat komunitas dapat menggunakan model ini, seperti melakukan
wawancara kepada penghuni suatu proyek perumahan yang berpenghasilan rendah
untuk menentukan persepsi mereka tentang peningkatan kesehatan dan keselamatan.
Model Pender sering digunakan sebagai kerangka kerja studi promosi keschatan di
berbagai populasi seperti mencegah kecelakaan pertanian pada anak-anak, self
efficacy dan perilaku mempromosikan kesehatan.

B. Teori The Health Belief Model


Model ini juga berfokus kepada individu yang berevoluasi dari premis bahwa
pengamat dunia menentukan tindakan. Model ini dimulai pada akhir 1950-an ketika
Amerika menghela napas lega setelah pengembangan vaksin polio. Ketika beberapa
orang memilih untuk tidak membawa diri mereka atau anak- anaknya ke klinik untuk
imunisasi, psikolog sosial dan petugas kesehatan serta masyarakat lainnya menyadari
kebutuhan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih lengkap tentang faktor
yang memengaruhi perilaku kesehatan prevent. Upaya ini merupakan model
keyakinan / kepercayaan terhadap kesehatan (the health belief model) (Nies and
McEwen, 2014).
Model keyakinan kesehatan didasarkan pada asumsi bahwa determinan utama
perilaku kesehatan preventif adalah penghindaran penyakit. Konsep penghindaran
penyakit mencakup persepsi kerentanan terhadap penyakit "X," persepsi keseriusan
penyakit "X", faktor modifikasi, isyarat untuk tindakan, manfaat yang dirasakan
dikurangi hambatan yang dirasakan untuk tindakan kesehatan prevetif, persepsi
ancaman penyakit "X," dan kemungkinan mengambil tindakan kesehatan yang
direkomendasikan. Penyakit X merupakan perawakilan penyakit atau gangguan
tertentu yang dapat dicegah melalui tindakan kesehatan. Misalnya sangat penting
untuk diketahui bahwa tindakan yang berhubungan dengan kanker payudara akan
berbeda dengan tindakan yang berhubungan dengan campak. Misalnya tindakan
kesehatan terhadap penyakit kanker payudara melibatkan iklan layanan masyarakt
yang mendorong wanita untuk melakukan pemeriksaan mammogram. Sedangkan
untuk penyakit campak, ada petunjuk untuk bertindak tentang wabah di kota atau
kelurahan tetangga (Nies and McEwen, 2014).
Keterbatasan dari model HBM bahwa model ini dapat secara efektif
mempromosikan perubahan perilaku dengan mengubah perspektif pasien, akan tetapi
tidak mengakui tanggung jawab profesional kesehatan untuk mengurangi atau
memperbaiki hambatan perawatan kesehatan, hanya memfokuskan energi perawat
pada intervensi yang dirancang untuk memodifikasi persepsi klien yang terdistorsi
(Nies and McEwen, 2014)

C. Teori Precede – Proceed Model


Perubahan perilaku telah dianalisis oleh beberapa theorist, salah satunya
adalah Lawrence Green yang memiliki model PRECEDE-PROCEED. PRECEDE
(Predisposing, reinforcing, enabling constructs in education diagnosis and evaluation)
merupakan arahan dalam menganalisis perilaku dalam menetapkan promosi kesehatan
yang tepat bagi individu atau kelompok. Sementara PROCEED (policy, regulatory &
organizational cunstructs in educational & environmental development) merupakan
arahan dalam merencanakan, menetapkan implementasi, dan mengevaluasi promosi
(pendidikan) kesehatan (Green & Ottoson, 2006; Porter, 2015).
Model PRECEDE-PROCEED menyatakan bahwa perilaku dapat dibentuk
dari tiga faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Faktor
predisposisi meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai yang dianut
oleh individu. Faktor pemungkin meliputi sarana dan prasarana yang menunjang
tindakan. Faktor pendorong meliputi sikap dan perilaku petugas kesehatan terhadap
suatu perilaku. Berdasarkan ketiga faktor tersebut dapat digambarkan bahwa
ketiganya berkontribusi dalam membentuk perilaku.

D.

Anda mungkin juga menyukai