OLEH:
KELOMPOK 1
Adilla Permata Syafni (183310797)
Amelia Ermi Juwita (203310681)
Anila Luqma (203310682)
Annisa Alzura Fatihah (203310683)
Ariva Firdiani (203310686)
Fadhila Kamil (203310693)
Mulyana Dwi Firza (203310701)
Nur Hamni (203310704)
Yakub Fawzy (203310718)
Zuriyah Tul Hasanah (203310720)
DOSEN PEMBIMBING:
Renidayati,S.Kp,M.Kep,Sp.Jiwa
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing kita ibu Renidayati,S.Kp,M.Kep,Sp.Jiwa dalam membimbing
tugas ini karena telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam rangka memenuhi tugas ilmu dasar keperawatan maka makalah ini dibuat dengan
judul “Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Klien dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi”. Dengan dibuatnya karya tulis ini saya mampu memenuhi kelengkapan
tugas dan mendapatkan ilmu untuk topik hari ini.
Saya mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Selain itu, saya
berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tercapainya tujuan dari
penulisan makalah ini.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................................
D. Manfaat........................................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak ada persoalan sosial manusia dihadapkan dengan masalah sosial yang
penyelesaiannya menyangkut komunikasi yang lebih baik, Setiap hari semua orang
melakukan proses komunikasi. Sering kali akibat komunikasi yang tidak tepat terjadi
perbedaan pandangan atau salah paham. Oleh karena itu setiap orang perlu memahami
konsep dan proses komunikasi untuk meningkatkan hubungan antar manusia dan
mencegah kesalah pahaman yang mungkin terjadi, hubungan komunikasi terapeutik
antara perawat atau bidan dengan pasien adalah hubungan kerjasama yang ditandai
dengan tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dalam membina
hubungan intim yang terapeutik (Utami P, 1998). Dasawarsa terakhir masalah
komunikasi antara petugas kesehatan dan pasien telah mendapatkan sorotan luas
karena adanya beberapa laporan riset yang di kumpulkan Faulkner (1984), laporan
tersebut mengungkapkan bahwa banyak pasien yang merasa tidak pernah menerima
cukup informasi (Nancy, 1988).
Nutrisi sangat berpengaruh bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka gizi
dalam tubuh kita berkurang sehingga bisa menyebabkan penyakit /terkena gizi buruk
oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi .astrointestinal ialah suatu kelainan
atau penyakit pada jalan makanan ,yang termasuk penyakit astrointestinal yaitu
kalainan penyakit kerongkongan,lambung(gaster),usus halus(intestinum).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait.
Adapun manfaat yang dicapai melalui hasil penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Hasil makalah ini dapat memberikan sumbangan untuk memperkaya ilmu
pengetahuan dalam melakukan komunikasi tarapeutik pada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi .
2. Manfaat praktis
a. Bagi perawat
Sebagai masukan bagi perawat atau tenaga kesehatan lainnya agar dapat
menerapkan komunikasi tarapeutik yang baik dan benar pada pasien di rumah
sakit khususnnya pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
b. Bagi pasien
Pasien merasa lebih semangat untuk sembuh karena terjalinnya komunikasi
yang baik sehingga pasien dapat secara leluasa menyampaikan segala
keluhannya sehingga pasien bisa membagi beban yang di rasakan dengan
perawat melalui komunikasi tarapeutik yang baik dan benar.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Hubungan timbal balik antara pemberi asuhan keperawatan tidak terlepas dari
bagaimana pemberi asuhan menyampaikan instruksi atau ide kepada penerima
asuhan. Komunikasi yang baik adalah salah satu syarat tercapainya asuhan
yang benar. Komunikasi dalam kesehatan atau keperawatan sangat di perlukan
dalam penyembuhan pasien( Nur, 2019).
Komunikasi terapeutik berbeda dengan komunikasi social dalam niat dari satu
atau lebih ornag yang mengikutinya secara jelas diarahkan untuk membawa
tentang perubahan sistem dan cara komunikasi. Komunikasi ini berbeda dari
komunikasi social, karena ada tujuan yang jelas atau yang direncanakan pada
saat melakukannya.
Perawat harus memiliki tanggung jawab moral tinggi yang didasari atas sikap
peduli dan penuh kasih sayang, serta perasaan ingin membantu orang lain
untuk tumbuh dan berkembang. Addalati(1983), Bucaille(1979) dan
Amsyari(1995) menambahkan bahwa sebagai orang beragama, perawat tidak
dapat bersikap tidak peduli terhadap orang lain, seperti seorang pendosa yang
mementingkan dirinya sendiri.
Perawat harus menyadari tentang nilai, sikap dan perasaan yang dimiliki
terhadap keadaan klien. Perawat yang mampu menunjukkan rasa ikhlasnya
mempunyai kesadaran mengenai sikap yang dipunyai terhadap klien
sehingga mampu belajar untuk mengkomunikasikan secara tepat.
b. Empati (empathy)
c. Kehangatan (warmth)
Menurut Shives (1998), Ramsden (1999), Potter dan Perry (2006), Townsend
(2000), Machfoedz (2009), Arnold dan Boggs (2007) ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pelaksanaan komunikasi terapeutik oleh perawat.
Beberapa faktor itu adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan komunikator
b. Persepsi
d. Pengetahuan
e. Nilai
g. Emosi
h. Sikap
i. Lingkungan
Lingkungan yang tenang, bebas dari kebisingan, ventilasi yang baik, suhu
kamar yang tidak terlalu panas/dingin, serta adanya privacy akan
memperlancar komunikasi.
j. Waktu
a. Tahap Persiapan/Pra-interaksi
1. Pengetahuan
2. Prasangka
3. Kebiasaan
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat
mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai
dengan nilai yang diharapkan.
5. Status Ekonomi
a. Tanda Klinis:
1. Berat badan 10-20% di bawah normal.
2. Tinggi badan dibawah ideal.
3. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
4. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.
5. Adanya penurunan albumin serum.
6. Adanya penurunan transfersin.
b. Kemungkinan penyebab:
1. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker.
2. Disfagia karena adanya kelainan persarafan.
3. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi
laktosa.Nafsu makan menurun.
2. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme yang berlebih
a. Tanda Klinis:
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal.
2) Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
3) Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada
wanita.
4) Adanya jumlah asupan yang berlebihan.
5) Aktivitas menurun atau monoton.
b. Kemungkinan Penyebab:
1) Perubahan pola makan
2) Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3. Malnutrisi
4. Obesitas
5. Diabetes Militus
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya
asupan kalsium, natrium yang berlebihan.
Perawat 2 : Apa mas tadi pagi sudah diperiksa oleh suster esti?
Perawat 2 : Baik mas, setelah saya mempelajari data data dan laporan dari
perawat yang bertugas sebelum saya, katanya mas mengeluh
susah makan?
Pasien : iya sus, karena tenggorokan saya masih terasa sakit karena
operasi kemarin.
Dokter : Pak, pemasangan NGT itu yaitu memasang selang yang akan
dimasukkan ke dalam lambung Tn. I melewati hidung untuk
memasukkan makanan karena Tn. I ini sulit untuk menelan
makanan setelah pasca operasi kemarin.
Pasien : Suster, Apakah saya bisa normal kembali seperti biasa? Saya
takut sebab, saya merasa lemas dan tenggorokan saya masih
terasa sakit pasca operasi.
Perawat 2 : bagus mas, dengan bersikap optimis mas akan cepat lekas
sembuh
Perawat 2 : Iya itu pasti mas, tapi lama kelamaan akan terbiasa dan ini
pun untuk kesembuhan mas dan juga untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi mas agar mas cepat bisa sembuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan timbal balik antara pemberi asuhan keperawatan tidak terlepas dari
bagaimana pemberi asuhan menyampaikan instruksi atau ide kepada penerima
asuhan. Komunikasi yang baik adalah salah satu syarat tercapainya asuhan yang
benar. Komunikasi dalam kesehatan atau keperawatan sangat di perlukan dalam
penyembuhan pasien( Nur, 2019)
Nutrisi adalah substansi organic yang di butuhkan organisme untuk fungsi normal
dari system tubuh ,pertumbuhan pemeliharaan kesehatan nutrisi didapatkan dari
makanan dan cairan yang selanjutnnya diasimilasikan tubuh. Penelitian di bidang
nutrisis mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan
dan penyakit khususnnya dalam menentukan diet yang optimal. Gastrointestinal
ialah suatu kelainan atau penyakit pada jalan makanan /pencernaan.penyakit
gastrointestinal yang termasuk yaitu kelainan penyakit kerongkongan
,lambung,usus halus ,usus besar ,hati,saluran empedu.
B. Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kuranganya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.Penyusun banyak berharap para pembaca
yang budiman dapat memeberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umunya.kita sebagai perawat
hendaknya harus mengetahui bagaimana komunikasi tarapeutik yang baik bagi
pasien khususnya pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi sehingga dapat nantinya kita jadikan acuan dalam berkomunikasi pada
pasien di rumah sakit dengan baik dan secara profesional khususnya dalam
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Anjaswarni, Tri. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan “komunikasi dalam
Computama.
https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrPiBdR9FFgjwQA3STLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZ
zMEcG9zAzMEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1616012498/RO=10/RU=https
%3a%2f%2finohim.esaunggul.ac.id%2findex.php%2fINO%2farticle%2fdownload
%2f110%2f91/RK=2/RS=YhIy25KTUxULGbremYIvkXNH8PE-
https://www.kajianpustaka.com/2020/06/komunikasi-terapeutik-pengertian-fungsi-
karakteristik-prinsip-dan-teknik.html
Muhmit.A., & Sandu., S. 2018. Aplikasi komunikasi terapeutik nursing & healthy.