Disusun Oleh:
Kelompok 11
Dosen Pembimbing
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Promosi dan Prevensi Kesehatan”
dengan mata kuliah Keperawatan Komunitas II tepat pada waktunya. Dalam penyusunan
makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini serta kesempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca. Sekian penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Aamiin.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Prinsip Promosi Kesehatan...................................................................................................6
B. Prinsip Prevensi Kesehatan...................................................................................................7
D. Perubahan Prilaku Pada Individu........................................................................................10
E. Promosi Kesehatan pada Komunitas..................................................................................15
BAB III..........................................................................................................................................17
PENUTUP.....................................................................................................................................17
A. Kesimpulan.........................................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan
kesehatan, yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigm kesehatan masyarakat
(public health). Perubahan paradigma kesehatan masyarakat terjadi antara lain akibat
berubahnya pola penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan, lingkungan kehidupan, dan
demografi. Pada awal perkembangannya, kesehatan masyarakat difokuskan pada faktor-
faktor yang menimbulkan risiko kesehatan seperti udara, air, penyakit-penyakit bersumber
makanan seperti penyakit penyakit lain yang berhubungan dengan kemiskinan dan kondisi
kehidupan yang buruk.
Sesuai dengan perkembangan promosi kesehatan tersebut di atas, pada tahun 2009
WHO memberikan pengertian promosi kesehatan sebagai proses mengupayakan individu
individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktor-
faktor yang mempengaruhi kesehatan, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
Bertolak dari pengertian yang dirumuskan WHO tersebut, di Indonesia pengertian promosi
Kesehatan dirumuskan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan (Depkes RI., 2004).
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah nya sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam prinsip promosi Kesehatan
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam prevensi Kesehatan
3. Untuk mengetahui bagaimana determinan Kesehatan
4. Untuk mengetahui apa saja perubahan dan teori perubahan prilaku pada individu
5. Untuk mengetahui bagaimana promosi Kesehatan di komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
2. Karakteristik
Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
Mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur.
Tidak membuang sampah sembarangan.
Melakukan kerja bakti untuk menciptakan lingkungan sehat.
Menggunakan pelayanan kesehatan
3. Upaya promosi kesehatan
A. Upaya Promotif.
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan status/
derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Tujuan
upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya,
kelompok orang sehat meningkat dan kelompok orang sakit menurun. Bentuk
kegiatannya adalah pendidikan kesehatan tentang cara memelihara kesehatan.
B. Upaya Preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit.
Sasarannya adalah kelompok orang resiko tinggi. Tujuannya untuk mencegah
kelompok resiko tinggi agar tidak jatuh/ menjadi sakit (primary prevention). Bentuk
kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care, postnatal care, perinatal
dan neonatal.
C. Upaya Kuratif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi lebih
parah melalui pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang sakit (pasien) terutama
penyakit kronis. Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak
lebih parah (secondary prevention). Bentuk kegiatannya adalah pengobatan.
D. Upaya Rehabilitatif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan kondisi/
mencegah kecacatan. Sasarannya adalah kelompok orang yang baru sembuh dari
penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan (tertiary
prevention).
2. Karakteristik
Tindakan pencegahan ini memiliki beberapa ciri-ciri yaitu:
a. Tindakan preventif mencegah berbagai pelanggaran yang berkaitan dengan
norma sosial
b. Tindakan preventif diteraokan untuk mencegah terjadinya pelanggaran dengan
norma sosial yang berlaku
c. Tindakan preventif diterapkan untuk mencegah berbagai masalah penyakit bila
dikaitkan dengan bidang Kesehatan
3. Level Prevensi
a. Promosi Kesehatan (health promotion)
Promosi Kesehatan termasuk tahap pencegahan primer. Tujuannya adalah
membuat masyarakat sehat agar tetap sehat dan jauh dari penyakit.Caranya
adalah dengan memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat. Misalnya melalui penyuluhan kesehatan atau konseling.
c. Deteksi dini dan perawatan segera (early recognition and prompt treatment)
Deteksi dini dan perawatan segera termasuk tahap pencegahan sekunder.
Tujuannya adalah melakukan skrining atau penemuan penyakit sehingga dapat
dicegah penularannya. Selain itu menyediakan perawatan segera sebelum
penyakit semakin parah.Contohnya adalah kegiatan pemeriksaan kesehatan secara
rutin, pemeriksaan darah dan lain sebagainya.
e. Rehabilitasi (rehabilitation)
Rehabilitasi atau pemulihan ini adalah satu-satunya dalam kategori
pencegahan tersier.
Tujuannya untuk membantu pasien yang baru sembuh agar kembali dapat
beraktivitas seperti biasa meski terjadi perubahan secara fisik (misalnya
kecacatan).
C. Determinan Kesehatan
Teori klasik yang dikembangkan oleh Blum ( 1974 ) mengatakan bahwa adanya 4
determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu, kelompok ataS
masyarakat. Empat determinan tersebut secara berturut – turut besarnya pengaruh
terhadap kesehatan adalah :
a. lingkungan, baik lingkungan fisik, maupun lingkungan non fisik (sosial, buday ,
ekonomi, politik, dan sebagainya)
b. perilaku
c. pelayanan kesehatan
d. keturunan atau herediter
Determinan lingkungan ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yakni lingkungan fisik (cuaca, iklim, sarana dan parasarana, dan sebagainya), dan
lingkungan non fisik, seperti lingkungan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan
sebagianya. Derajat kesehatan dalam pengertian tersebut di atas jelas dibedakan antara
derajat kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat. Hal ini dapat dipahami karena
derajat kesehatan perorangan (individu), kelompok dan masyarakat memang berbeda.
Determinan untuk kesehatan kelompok atau komunitas mungkin sama, tetapi untuk
kesehatan individu, disamping empat faktor tersebut, juga faktor internal individu juga
berperan, misalnya : umur, gender, pendidikan, dan sebagainya, disamping faktor
herediter.
Bila kita analisis lebih lanjut determinan kesehatan itu sebenarnya adalah semua
faktor diluar kehidupan manusia, baik secara individual, kelompok, maupun komunitas
yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kehidupan manusia itu. Hal ini
berarti, disamping determinan – determinan derajat kesehatan yang telah dirumuskan
oleh Blum tersebut masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi atau menentukan
terwujudnya kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.
Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila
stimulus (rangsang) yang diberikan benar – benar melebihi dari stimulus semula.
Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus
dapat menyakinkan organisme.
B. Teori Fungsi
Teori ini berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung
kepada kebutuhan. Hal ini berarti bahwa stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan
perilaku seseorang adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan
orang tersebut. Menurut Katz (1960) perilaku dilatar belakangi oleh kebutuhan individu
yang bersangkutan. Katz berasumsi bahwa :
1. Perilaku memiliki funsi instrumental, artinya dapat berfungsi dan memberikan
pelayanan terhadap kebutuhan. Seseorang dapat bertindak (berperilaku) positif
terhadap objek demi pemenuhan kebutuhannya. Sebaliknya bila objek tidak dapat
memenuhi kebutuhannya maka ia akan berperilaku negatif. Misalnya, orang mau
membuat jamban apabila jamban tersebut benar – benar sudah menjadi
kebutuhannya.
2. Perilaku berfungsi sebagai defence mecanism atau sebagai pertahan diri dalam
menghadapi lingkungannya. Artinya dengan perilakunya, dengan tindakan –
tindakannya, manusia dapat melindungi ancaman – ancaman yang datang dari luar.
Misalnya, orang dapat menghindari penyakit demam berdarah karena penyakit
tersebut merupakan ancaman bagi dirinya.
3. Perilaku berfungsi sebagai penerima objek dan pemberi arti. Dalam perannya dengan
tindakan itu seseorang senantiasa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan
tindakan sehari – hari tersebut seseorang melakukan keputusan – keputusan
sehubungan dengan objek atau stimulus yang dihadapi. Pengambilan keputusan
mengakibatkan tindakan – tindakan tersebut dilakukan secara spontan dan dalam
waktu yang singkat. Misalnya, bila seseorang merasa sakit kepala maka secara cepat,
tanpa berpikir lama, ia akan bertindak untuk mengatasi rasa sakit tersebut dengan
membeli obat di warung dan kemudian meminumnya, atau tindakan – tindakan lain.
4. Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu
situasi. Nilai ekspresif ini berasal dari konsep diri seseorang dan merupakan
pencerminan dari hati sanubari. Oleh sebab itu, perilaku dapat merupakan layar
dimana segala ungkapan diri orang dapat dilihat. Misalnya orang yang sedang marah,
gusar dan sebaginya dapat dilihat dari perilaku atau tindakannya. Teori ini
berkeyakinan bahwa perilaku mempunyai fungsi untuk menghadapi dunia luar
individu, dan senantiasa menyesuaikan diri dengan lingkungannya menurut
kebutuhannya. Oleh sebab itu didalam kehidupan manusia, perilaku itu tampak terus
menerus dan berusaha secara relative
A. Kesimpulan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi Kesehatan secara efektif
dan efisien, maka diperlukan cara dan pendekatan yang strategis yaitu strategi promosi
kesehatan. Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini
terdiri dari 3 hal, yaitu Advokasi (Advocacy), Dukungan Sosial (Social support), dan
Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment). Di dalam piagam Ottawa dirumuskan pula
strategi baru promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu Kebijakan Berwawasan
Kebijakan (Health Public Policy), Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment),
Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service), Keterampilan Individu
(Personnel Skill), dan Gerakan masyarakat (Community Action). Dalam pemilihan srategi
promosi kesehatan agar masyarakat lebih mudah untuk mengingat dan menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Pemilihan srategi promosi kesehatan yaitu diantaranya
Ceramah, Media Massa, Instruksi individual, Simulasi,Modifikasi Perilaku dan
Pengembangan Masyarakat. Dalam pemilihan srategi promosi kesehatanpun ada aturan-
aturan tersendiri, intinya adalah agar srategi promosi kesehatan program-programnya
semakin berkembang dan tidak salah sasaran.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai calon
perawat dapat memahami tentang strategi promosi kesehatan dalam rangka memajukan
kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan dengan
promosi Kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan kita
sebagai penyuluh kesehatan dapat menjadi bagian dari pembangunan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Adventus, dkk. 2019. Buku Ajar Promosi Kesehatan. Jakarta. Universitas Kristen Indonesia
Mahendra, D. (2019). Buku Ajar Promosi Kesehatan. Program Studi Diploma Tiga
Keperawatan Fakultas Vokasi UKI, 1–107.
Pusat Promkes Depkes RI & Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UI.
2009. Promosi Kesehatan Komitmen Global dari Ottawa – Jakarta – Nairobi Menuju
Rakyat Sehat.