Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Teori Perubahan Perilaku dalam Hubungannya dengan Pendidikan Kesehatan

Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Promosi kesehatan

Dosen pengampu : Dr. Ns Meri Neherta, M.Biomed

Disusun oleh :

Naila nasywa 2211312046


Anifa Alyatul Haura 2211312057
Elsy Yulandari 2211312062
Firna Monika 2211312067
Zahira Assyfa Indra 2211313074
Selvy Salsabila Izati 2211313076
Siti ayu tri Khoirunnisa 2211313077

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang
yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini berisikan tentang konsep beberapa teori perubahan perilaku dalam
hubungannya dengan pendidikan Kesehatan. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan dan Promosi kesehatan. Adapun isi dari makalah ini disusun secara
sistematis dan menggunakan referensi dari beberapa sumber yang menjadi acuan dalam
penyusunan makalah ini.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari beberapa
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, Kami
mengharapkan kritikan dan saran yang mendukung demi penyempurnaan penulisan makalah ini.
Akhir kata, penulis berdoa semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Padang, 13 Mei 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 3

BAB 1 .................................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4

1.1 Latar belakang ..................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan masalah ............................................................................................................... 5

1.3 Tujuan penulisan ................................................................................................................5

1.4 Manfaat ..............................................................................................................................6

BAB II .................................................................................................................................................. 7

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................................... 7

BAB III ................................................................................................................................................ 8

PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 8

2.1 Pengertian perilaku ............................................................................................................. 8

2.2 Bentuk perilaku .................................................................................................................. 8

2.3 Teori-teori perilaku kesehatan dan perubahan………………………………………9

2.4 Teori perubahan perilaku kesehatan…………………………………………………9

BAB IV………………………………………………………………………………………12

PENUTUP……………………………………………………………………………………12

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….12

3.2 Saran…………………………………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..14
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan adalah suatu pendekatan untuk
meningkatkan kemauan dan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan pesan atau informasi
tentang kesehatan, tetapi juga bagaimana supaya masyarakat mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatanmya(Notoadmodjo,2010). Kesehatan merupakan kondisi tubuh
optimal baik dalam aspek fisik, mental, dan kesejahteraan kehidupan. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh WHO mengenai definisi kesehatan yaitu kesehatan dinyatakan
secara fungsional sebagai sumber daya yang dapat membuat individu mampu untuk
menjalani kehidupan yang produktif baik secara individual, sosial, ekonomi (Nutbeam &
Muscat, 2021). Definisi kesehatan juga dijelaskan oleh Sharma (2021) sebagai mencapai
tujuan hidup dengan menjaga hal multidimensi yaitu fisik, mental, sosial, ekonomi, politik,
dan spiritual yang setara pada individual dan komunitas sosial.
Kesehatan juga bisa diartikan sekaligus dalam 2 sudut pandang berlawanan, Menurut
Sundberg, Winebarger & Taplin (2018) kesehatan yang didefinisikan secara negative adalah
ketiadaan tanda atau gejala objektif dan subjektif dari keadaan sakit, penyakit, malfungsi atau
cedera. Sedangkan kesehatan secara positif didefinisikan sebagai keadaan sejahtera, kekuatan
dalam tubuh dan pikiran, kualitas hidup yang baik, dan kebiasaan yang mendukung
kesehatan. Pola-pola perilaku dan kebiasaan tertentu juga dapat menentukan tingkat
kesehatan individu, hal tersebut dinamakan perilaku sehat. Perilaku sehat menurut Hayden
(2022) yaitu segala hal yang dilakukan yang berpengaruh terhadap fisik, mental, emosional,
psikologis, dan spiritual individu. Gochman mendefinisikan perilaku sehat sebagai personal
atribut seperti kepercayaan, ekpektasi, motivasi, nilai, persepsi, kepribadian, perilaku, dan
kebiasaan yang sejalan dengan menjaga kesehatan, pemulihan kesehatan, dan meningkatkan
kesehatan (Sharma, 2021).
Perilaku kesehatan juga memiliki beberapa bentuk yang dapat dilihat berupa pencegahan,
pengobatan dan manajemen kesehatan. Secara rinci Tombor & Michie (2017) menjelaskan
bentuk perilaku kesehatan yang dapat dilakukan oleh individu yaitu, dalam hal pencegahan,
deteksi awal dalam penyakit, pengobatan terhadap penyakit, manajemen rasa sakit, dan
pengoptimalan terhadap tenaga kesehatan professional. Metode dalam merubah dan
memperbaiki perilaku kesehatan dapat dilakukan secara individual, organisasional,
komunitas, serta populasi dan perubahan tersebut diikuti dengan perubahan motivasi,
kemampuan dan lingkungan. Metode perubahan perilaku kesehatan didapatkan berdasarkan
pengetahuan dan informasi, salah satunya adalah dengan mempromosikan kesehatan (health
promotion). Dengan adanya promosi kesehatan dapat merubah pola perilaku kesehatan
manusia dari buruk menjadi lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Mahendra,
Jaya & Lumban (2019) bahwa perubahan perilaku berkaitan erat dengan promosi kesehatan
yang dilakukan, sehingga promosi kesehatan tersebut sangat diperlukan untuk merubah dan
meningkatkan perilaku masyaraka untuk menghindari permasalahan kesehatan.
Promosi kesehatan adalah suatu cara untuk merubah perilaku kesehatan individu atau
masyarakat dengan meningkatkan kemampuan melalui pembelajaran, agar masyarakat
mampu menolong diri sendiri saat terjadi permasalahan kesehatan. Hal tersebut sesuai
dengan definisi promosi kesehatan menurut Nutbeam & Muscat (2021) bahwa promosi
kesehatan adalah proses memberdayakan individu dalam mengontrol dan memperbaiki
kesehatannya.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perilaku?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari perilaku?
3. Apa saja teori-teori perubahan perilaku dan perubahannya?
4. Apa saja teori perubahan perilaku pendidikan kesehatan?

1.3 Tujuan penulisan makalah


1. Untuk mengetahui definisi perilaku
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku
3. Untuk mengetahui teori-teori perubahan perilaku beserta perubahannya
4. Untuk mengetahui teori perubahan perilaku pendidikan kesehatan
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis
Hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk
menjelaskan tentang perubahan perilaku yang berhubungan dengan pendidikan
kesehatan dan juga bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Bagi pihak lain
Hasil dari makalah ini diharapkan bisa bermanfaat untuk mempelajari mengenai teori-
teori apa saja yang berhubungan dengan perubahan perilaku dalam pendidikan
kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini menggunakan metode literature review. Literature review sendiri berarti suatu
istilah yang digunakan dalam suatu penelitian, riset, dan pengembangan yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan serta mengevaluasi penelitian-penelitian sebelumnya yang
terkait dengan fokus topik penelitian tertentu Sugiester, Joko & Nurjazuli (2021). Google
Scholar, Google Book, dan Sci-Hub merupakan data base internasional yang digunakan
dalam pencarian artikel dan buku dengan kata kunci “health promotion” “health behavior
change” “Health behavior change theories”. Penulisan yang dicari dan digunakan dalam studi
literature review ini adalah penulisan yang diterbitkan mulai dari tahun 2018 sampai tahun
2022 dari berbagai sumber jurnal dan buku baik nasional dan internasional. Terdapat 3 artikel
berbeda sesuai dengan teori yang dipakai yang dianalisis melalui analisis tujuan, variabel
yang digunakan, serta kesesuaian hasil jurnal dengan teori yang dipakai
BAB III
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian perilaku


Perilaku manusia adalah suatu kegiatan yang bersangkutan. Perilaku manusia mempunyai
Cakupan yang sangat luas yaitu bermain, berjalan, belajar, berpakaian dan lain
sebagainya. Bahkan termasuk kegiatan internal seperti berfikir, emosi, dan persepsi juga
merupakan perilaku manusia. Skinner (1938) dalam buku Soekidjo, N mengatakan bahwa
perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dengan respons.
Skinner membedakan perilaku ada dua yaitu :
a. Respondent respon. Respondent respons adalah respons yang ditimbulkan oleh
rangsangan-rangsangan tertentu yang disebut elicting stimuli karena menimbulkan
respon respon yang relative tetap. Misalnya bau makanan yang lezat menimbulkan
keluarnya air liur, cahaya yang kuat menimbulkan silau mata tertutup.
b. Operant respon atau instrumental response adalah respons yang timbul dan
berkembangnya diikuti oleh perangsang tertentu yang disebut Reinforcing stimuli
karena perangsang tersebut memperkuat respons yang telah dilakukan. Contoh:
seorang anak dengan prestasi baik mendapat hadiah maka ia akan lebih giat belajar
mengejar prestasi.

2.2. Bentuk perilaku

Berdasarkan respons organisme yang ditimbulkan, bentuk perilaku dapat dibedakan menjadi dua
yaitu :

a. Perilaku pasif
Perilaku pasif adalah respons internal yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak bisa
diamati secara langsung atau dilihat oleh orang lain misalnya pengetahuan, sikap,
berpikir dan tanggapan. Contoh : Seorang ibu tahu bahwa Air Susu Ibu adalah makanan
terbaik bagi bayi. Contoh lain seorang remaja mengingatkan temannya untuk tidak sering
konsumsi fast food meskipun dia sering makan fast food. Dari contoh pertama
menunjukkan si ibu mengetahui tentang keunggulan ASI. Pada contoh ke dua,
menunjukkan bahwa remaja tersebut sudah mempunyai sikap positif tentang fast food
meskipun dia sendiri belum melakukan secara nyata. Oleh sebab itu perilaku tersebut
masih terselubung disebut perilaku pasif atau perilaku tertutup (covert behavior)
b. Perilaku aktif. Perilaku aktif yaitu perilaku yang dapat diamati atau dilihat dengan jelas
secara langsung misalnya tindakan, praktik. Contoh : Seorang ibu memberikan ASI
Eksklusif kepada bayinya sampai bayinya berumur 6 bulan. Contoh kedua : Seorang
remaja tidak mau mengonsumsi fast food dan lebih memilih nasi, lauk dan sayur. Pada
kedua contoh itu perilaku tersebut termasuk perilaku aktif atau perilaku terbuka (overt
behavior) yaitu perilaku yang dapat diamati atau dilihat secara langsung.

2.3 Teori-teori perilaku kesehatan dan perubahannya

Teori-teori perilaku kesehatan yaitu :

1. Teori ABC (Sulzer, Azzarof, Mayer: 1977)


Menurut teori ini perilaku manusia merupakan suatu proses sekaligus hasil interaksi
antara ;
 Antecedent : Trigger, bias alamiah maupun tidak
 Behavior : reaksi terhadap antecedent
 Consequensec : bisa berakibat positif maupun negative
Contoh: Penyuluhan di Posyandu tentang bagaimana agar anak mau makan
banyak, salah satunya dengan membuat tampilan makanan menarik (A),
Ibumembuat tampilan makanan semenarik mungkin ( B ), Anak mau makan
banyak (C )
2. Teori reaction action ( Fesbein dan Aizen : 1980)
Teori ini menekankan pentingnya niat sebagai factor penentu perilaku. Niat tersebut
bisa timbul ditentukan oleh:
a) Sikap
b) Norma subjektif
c) Pengendalian perilaku
Contoh : Seorang ibu yang mau mengimunisasikan anaknya didasari niat, dimana
niat itu ditentukan oleh sikap ibu yang setuju dengan imunisasi, keyakinan ibu
akan perilaku yang diambil dan sudah siap bila anaknya panas setelah diimunisasi
3. Teori Preced-Proceed ( Lawrence Green : 1991 )
Teori ditentukan oleh factor :
1) Predisposing factors, yaitu terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan dan
keyakinan
2) Enabling factors, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas
3) Reinforcing factors, terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau
dari kelompok referensi dari perilaku masyarakat
Contoh : seorang bapak ingin membangun kamar mandi yang mana sebelumnya
masih BAB di sungai, hal tersebut bisa terwujud karena : ia tahu BAB di jam ban
lebih sehat, ia punya bahan bangunan untuk membangun kamar mandi dan juga
sudah ada surat edaran dari pak lurah bahwa setiap keluarga mempunyai WC
4. Teori Behavior Intention ( Snehendu Kar : 1980 )
Menurut teori ini, perilaku kesehatan merupakan fungsi dari :
1) Behavior intrntion
2) Social support
3) Accessibility to information4.
4) Personal autonomy5.
5) Action situation
Contoh : eorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti pelatihan asuhan
persalinan normal, bukan di tenaga medis terlatih, mungkin dikarenakan :1. Tidak
ada niat melahirkan di bidan
 Tidak ada tetangganya yang melahirkan di bidan
 Tidak mendapat informasi persalinan yang sehat
 Tidak bebas menentukan, takut mertua
 Kondisi jauh dari puskemas
5. Teori Thought and Feeling (WHO:1984)
Menurut teori ini perilaku kesehatan ditentukan oleh:
1. Thought and feeling ( TF)
2. Personal reference (PR)
3. Resources (R)
4. Culture ( C)
Contoh : Seorang ibu habis melahirkan tidak mau menyusui anaknya,
karena dia punyakeyakinan kalau payudaranya akan hilang keindahannya
bila menyusui (TF), ataukarena artis yang diidolakannya tidak menyusui
sehingga dia mengikuti (PR), ataukarena harus bekerja, tidak ada waktu
untuk menyusui (R), atau karenakebudayaan di daerah ibu tersebut lebih
keren kalau memberi susu formuladaripada ASI, makin mahal harga susu
maka status sosial makin naik (C)

2.4 Teori perubahan perilaku kesehatan

a) Dissonance Theory (Festinger : 1957)


Ada suatu keadaan cognitive dissonance yang merupakan ketidakseimbangan psikologis,
yang diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali.
Dissonance tejadi karena dalam diri individu terdapat elemen kognisi yang bertentangan,
pengetahuan, pendapat atau keyakinan. Apabila terjadi penyesuaian secara kognitif, akan
ada perubahan sikap yang berujung perubahan perlaku. Contoh : Orang yang merokok
merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi merasa bukan laki-laki kalau tidak merokok
(dissonance). Akhirnya dia memutuskan kalau kejantanan seseorang bukan hanya dari
merokok, tapi dari banyak hal. Akhirnya dia memutuskan berhenti merokok
(consonance).
b) Teori fungsi (Katz : 1960)
Menurut teori ini perilaku mempunyai fungsi :
1. Instrumental
2. Defence mechanism
3. Penerima objek dan pemberi arti
4. Nilai ekspresif
Perubahan perilaku individu tergantung kebutuhan Stimulus yang dapat memberi
perubahan perilaku individu adalah stimulus yang dapat di mengerti dalam konteks
kebutuhan orang tersebut
c) Teori Kurt Lewin (1970)
Menurut Kurt Lewin, perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang antara driving
forces (kekuatan-kekuatan pendorong) dan restrining forces (kekuatan-kekuatan
penahan). Perilaku dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbanganantara kedua
kekuatan tersebut. Ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku :
1. Kekuatan pendorong, kekuatan penahan tetap perilaku baru
Contoh : seseorang yang punya saudara dengan penyakit kusta sebelumnya
tidakmau memeriksakan saudaranya karena malu dikira penyakit keturunan, dapat
berubah perilakunya untuk memeriksakan saudaranya ke puskesmas
karenaadanya penyuluhan dari petugas kesehatan terdekat tentang pentingnya
deteksidini kusta.
2. Kekuatan penahan, pendorong tetap perilaku baru
Misalnya pada contoh di atas , dengan memberi pengertian bahwa kusta bukan
penyakit keturunan, maka kekuatan penahan akan melemah dan terjad perubahan
perilaku.
3. Kekuatan penahan, pendorong, perubahan perilaku
Misalnya pada contoh di atas dua-duanya dilakukan.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis bisa menyimpulkan bahwa perilaku
adalah sebuah kegiatan yang bersangkutan dan juga memiliki cakupan yang
sangat luas. Respon perilaku juga terbagi menjadi 2 yaitu perilaku aktif dan
perilaku pasif. Bentuk-bentuk dari perubahan perilaku juga banyak salah satunya
yaitu teori kurt lewin, yang mana perilaku manusia adalah suatu keadaan yang
seimbang antara kekuatan pendorong kekuatan penahan. Dan masih ada beberapa
teori lagi mengenai perubahan perilaku tersebut.
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca. Saran bagi pembaca agar memberikan masukan untuk untuk
melengkapi makalah Teori Perubahan Perilaku dalam Hubungannya dengan
Pendidikan Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Mahendra, D., Jaya, I. M. M., & Lumban, A. M. R. (2019). Buku Ajar Promosi Kesehatan.
Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Fakultas Vokasi UKI, 1–107

Bąbel, P. (2020). Operant conditioning as a new mechanism of placebo effects. European Journal
of Pain (United Kingdom), 24(5), 902–908.

Desak Putu Sukraniti. Taufiqurrahman, sugeng iwan S. Bahan Ajar Konseling Gizi. Pusat
pendidikan sumber daya manusia kesehatan badan pengembangan dan pemberdayaan
sumber daya manusia kesehatan. Kemenkes. 2018

Anda mungkin juga menyukai