Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

NOLA J. PENDER’S

NAMA KELOMPOK 7 :
1. NI PUTU PUSPITA DEWI (223213376)
2. KADEK RISKAYANI (223213390)
3. MADE AYU ABRILIA OKTAVIANTI DEWI (223213391)
4. NI KADEK WINDA ARINI (223213392)
5. KADEK MERY PRADNYADITA (223213394)

PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA BALI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 17 November
2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................................................III
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................4
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................4
1.4 MANFAAT.......................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2.1 Konsep Teori Nola J. Pender................................................................................................6
2.3 Analisa Teori Nola J. Pender................................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................................8
PENUTUP......................................................................................................................................8
3.1 SIMPULAN..........................................................................................................................8
3.2 SARAN.................................................................................................................................8
3.3 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8
BAB IV............................................................................................................................................9
ROLE PLAY..................................................................................................................................9

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu tujuan pokok dalam pembangunan kesehatan adalah peningkatan


kemampuan masyarakt untuk hidup sehat dan mengatasi sendiri masalah kesehatan
sederhana terutama melalui upaya peningkatan, pencegahan dan pennyembuhan.
Peningkatan derajat kesehatan yang terdiri dari strategi yang dihubungkan dengan gaya
hidup individu dan pilihan sendiri yang membuat dalam kontek sosial yang paling kuat
mempengaruhi prospek kesehatan sendiri. Meliputi aktifitas fisik, nutrisi, tembakau, alcohol,
dan obat terlarang lainnnya, rencana keluarga, kesehatan mental dan kerusakan mental,
emosi dan ketergantungan obat-obatan, pendidikan dan program keterbatasan komunikasi.
Tujuan itu akan dicapai antara lain melalui peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan.
Hidup sehat merupakan kebutuhan dan tuntutan yang semakin meningkat, walaupun pada
kenyataanya derajat kesehatan masyarakat Indonesia belum sesuai dengan harapan.
Semantara itu pemerintah telah mencanangkan program Indonesia sehat yang merupakan
pradigma baru yaitu pradigma sehat, yang salah satunya menekankan pendekatan dan
preventif untuk mengatasi permasalahan di masyarakat. Terjadinya pergeseran pradigma
dalam pemberian pelayanan kesehatan dari model medical yang menitik beratkan pada
peayanan diagnosis dan pengobatan pradigma sehat yang lebih holistic.
Perubahan peradigma pelayanan kesehatan dari kuratif kearah promotif dan peventif ini
telah direspon oleh ahli teori keperawatan Nola.J Pender dengan menghasilkan karya tentang
“Health Promotion Model” atau model promosi kesehatan. Model ini menggabungkan 2
teori yaitu teori nilai harapan (expectancy value) dan teori kognitif social (social cognitive
theory) yang konsisten dengan semua teori yang memandang pentingnya promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit adalah suatu yang hal logis dan ekonomis. Makalah ini akan
mengemukakan tentang model promosi kesehatan dari Nola J.Pender serta komponen
paradigm keperawatan tentang model promosi kesehatan. (DOC-20221109-WA0013, n.d.)
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah konsep teori keperawatan menurut Nola J. Pender ?
1.3 TUJUAN
1. Mengenal konsep teori keperawatan menurut Nola J. Pender dan aplikasinya dalam
peraktik keperawatan

IV
1.4 MANFAAT
Setelah membaca makalah teori keperawatan Nola J. Pender diharapkan perawat mampu
untuk memahami, serta mengaplikasikan teori promosi kesehatan secara holistic kepada
individu, kelompok dan masyarakat luas padaa umumnya.

V
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Teori Nola J. Pender


Konsep pelayanan keperawatan dari model kuratif ke arah promotif dan peventif mendorong
lahirnya tentang Health Promotion Model oleh Pendder. Melalui 2 teori yaitu mengenai teori
nilai harapan  dan teori kognitif sosial. Teori nilai harapan (expectancy value) adalah pemahaman
bahwa perilaku sehat bersifat rasional dan ekonomis, ada dua hal pokok yaitu: hasil tindakan
bersifat rasional dan ekonomis dan pengambilan tindakan untuk menyempurnakan hasil yang
diinginkan. Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) teori ini menekankan pengarahan
diri, pengaturan diri, dan persepsi terhadap kemajuan diri. Teori ini mengemukakan bahwa
manusia memiliki kemampuan dasar antara lain: pengalaman sebagai petunjuk dimasa akan
datang, berpikiran ke depan, belajar dari pengalaman orang lain, pengaturan diri dan refleksi diri.
2.2 Revisi Model Promosi Kesehatan

Terdapat 3 landasan HPM yaitu: sikap yang berhubungan dengan aktivitas, komitmen pada
rencana tindakan, dan adanya kebutuhan yang mendesak. Pertama sikap yang berhubungan
dengan aktifitas meliputi karakteristik individu dan pengalaman individu diketahui bahwasannya
manusia itu bersifat unik dan selalu belajar dari setiap pengalaman baik pribadi maupun orang
lain. Faktor yang mempengaruhi antara lain faktor biologi seperti usia, body mass indeks, status
pubertas, status menopause, kapasitas aerobik, kekuatan, ketangkasan atau kesimbangan, faktor
psikologi mengenai self esteem, motivasi diri dan status kesehatan dan sosiokultural yang
meliputi suku, etnis, akulturasi, pendidikan dan status sosio ekonomi.
Kedua tentang kognitif behaviour spesifik dan sikap, pada tahap ini dibagi 6 kategori yaitu
mengenai penilaian terhadap manfaat tindakan secara langsung dapat memotivasi perilaku
kearah positif. Hambatan tindakan adalah sikap yang langsung menghalangi kegiatan melalui
pengurangan komitmen terhadap rencana kegiatan. Kemajuan diri yaitu kemampuan seseorang
dalam mengorganisasi dan melakukan tindakan yang tidak menyangkut skill yang dimiliki. Sikap
yang berhubungan dengan aktivitas seperti tindakan yang diambil, emosi yang timbul pada
kegiatan serta lingkungan di mana kegiatan itu berlangsung. Pengaruh interpersonal mengenai
perilaku, kepercayaan atau sikap kepada orang lain. Sumber utama interpersonal dari keluarga
kelompok dan pemberi pengaruh pelayanan kesehatan. Pengaruh interpersonal terdiri dari norma,
sosial support  dan model (belajar dari pengalaman orang lain). Pengaruh situasional yaitu situasi
yang dapat mempengaruhi perilaku dengan mengubah lingkungan.
Terakhir yang ketiga mengenai perilaku yang diharapkan, tahapan ketiga ini dikategorikan
dalam 3 tahapan yaitu mengenai komitmen terhadap rencana tindakan dengan komitmen untuk

VI
melaksanakan tindakan sesuai waktu dan tempat dengan orang-orang tertentu atau sendiri tanpa
persaingan, pengaturan strategi tertentu untuk mendapatkan tujuan dan rencana kegiatan yang
dikembangkan oleh perawat dan klien untuk mencapai tujuan. Kebutuhan yang mendesak
merupakan perilaku alternatif sehingga tindakan yang mungkin dilakukan segera sebelum
kejadian terjadi suatu rencana perilaku promosi kesehatan. Hasil perilaku yaitu efek pencapaian
tujuan secara langsung ditujukan pada pencapaian hasil kesehatan positif untuk klien. Perilaku
promosi kesehatan terutama sekali terintegrasi dalam gaya hidup sehat yang menyerap pada
semua aspek kehidupan seharusnya mengakibatkan peningkatan kesehatan, fungsional dan
kualitas hidup yang lebih baik pada semua tingkat perkembangan.

2.3 Analisa Teori Nola J. Pender

Teori keperawatan Nola J. Pender tentang “Health Promotion Model” yang menjelaskan


bahwa perilaku kesehatan merupakan hasil tindakan yang ditujukan untuk mendapatkan hasil
kesehatan yang optimal. (Alligood, 2014). Model ini menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai
harapan (expectancy value) dan teori kognitif  sosial (social cognitive theory) yang konsisten
dalam melihat pentingnya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit yakni bersifat logis dan
ekonomis. HPM membantu perawat dalam memahami perilaku kesehatan individu, yang
menjadi dasar konseling dalam meningkatkan gaya hidup sehat (Sukut et al., 2015).

Upaya promosi kesehatan juga diarahkan tidak hanya masalah pencegahan penyakit atau
kelemahan fisik tetapi kesejahteraan mental dan sosial yang menyeluruh guna mendapatkan
generasi berkarakter baik, perlu dilakukan pembinaan kesadaran sosial, terutama kepada keadaan
orang lain, pemahaman pikiran serta pemahaman terhadap situasi yang rumit dalam kehidupan
dan tujuan utama meningkatkan kesadaran, kemauan dan keterampilan dalam berperilaku
sehat (Asniar, 2013). Teori yang dikemukakan merupakan contoh berdasarkan pengalaman
pribadi dan hasil penelitian yang dikembangkan atas riset kualitatif dan kuantitatif, riset yang
berhubugan dengan HPM memberikan kontribusi pengembangan body of knowledge secara
umum dari ilmu keperawatan.

Namun teori ini mempunyai kelemahan seperti pada pasien cacat sejak lahir seperti
malfungsi sel yang berperan untuk daya tahan tubuh, sulit diterapkan pada ekonomi yang lemah
dan tingkat pendidikan rendah karena cenderung memenuhi kebutuhan dasarnya dibanding
dengan motivasi meningkatkan status kesehatan, membuhkan role model yang sempurna untuk
mempengaruhi masyarakat, tenaga kesehatan yang kurang mengaplikasikan teori ini dalam
mempengaruhi klien/masyarakat dan masyarakat lebih mempercayai budaya sehingga
mensosialisasikan dan mengaplikasikan teori ini kurang.

VII
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Disini kami sebagai penulis dari hasil materi yang telah kami buat dalam bentuk makalah
ini, dapat kami smpulkan bahwa Teori keperawatan Nola J. Pender tentang “Health Promotion
Model” menjelaskan bahwa perilaku kesehatan merupakan hasil tindakan yang ditujukan untuk
mendapatkan hasil kesehatan yang optimal. Upaya promosi kesehatan juga diarahkan tidak
hanya masalah pencegahan penyakit atau kelemahan fisik tetapi kesejahteraan mental dan sosial
yang menyeluruh guna mendapatkan generasi berkarakter baik, perlu dilakukan pembinaan
kesadaran sosial, terutama kepada keadaan orang lain, pemahaman pikiran serta pemahaman
terhadap situasi yang rumit dalam kehidupan dan tujuan utama meningkatkan kesadaran,
kemauan dan keterampilan dalam berperilaku sehat.

3.2 SARAN
Penelitian dalam makalah ini baru tahap eksplorasi namun untuk tahap pendalaman dan
tindakan-tindakan terkait dengan konsep teori Nola J. Pender masih belum dilakukan. Oleh
karena itu penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian tindakan (action research) terkait
dengan pengoptimalan konsep teori Nola J. Pender dengan menggunakan metode tertentu

3.3 DAFTAR PUSTAKA


DOC-20221109-WA0013. (n.d.).
http://endratkartiko.blogspot.com/2018/01/teori-keperawatan-nola-j-
pender.html diakses pada 17 November 2022

VIII
BAB IV
ROLE PLAY

TEORI NOLA J. PENDER HEALTH PROMOTION

Nola J. Pender mengembangkan Health Promotion Model untuk mendemonstrasikan


hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai dimensi.
Model ini menggabungkan dua teori yaitu teori Nilai Pengharapan dan Teori Pembelajaran
Sosial, dalam teorinya dengan menekankan bahwa sakit membutuhkan biaya yang mahal dan
perilaku promosi kesehatan adalah ekonomis. Berikut ini akan diaplikasikan konsep Teori Nola
J. Pender dalam bentuk Role Play penyuluhan kesehatan. Adapun pemeran yang terlibat dalam
penyuluhan ini adalah :
1. Narator : KADEK MERY PRADNYADITA
2. Moderator : NI PUTU PUSPITA DEWI
3. Penyaji : KADEK RISKAYANI
4. Observer : KADEK MERY PRADNYADITA
5. Fasilitator : NI KADEK WINDA ARINI
6. Peserta : MADE AYU ABRILIA OKTAVIANTI DEWI

Menurut hasil survei yang ditemukan di Puskesmas Kota Denpasar, jumlah data penderita
penyakit Diabetes Melitus paling banyak ditemukan di Desa Bongan, salah satu banjar di Desa
Bongan yang memiliki angka kejadian Diabetes Melitus terbanyak yaitu di Banjar Gerogak
Tengah, sehingga berdasarkan data tersebut kami memutuskan untuk melakukan promosi
kesehatan yang berhubungan dengan salah satu manajemen dari penyakit diabetes melitus yaitu
memberikan promosi kesehatan dengan tema Senam Kaki Diabetes Melitus dalam upaya
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diabetes melitus serta pola hidup masyarakat
sehingga meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Banjar Gerogak Tengah.
Pada tanggal 18 November 2022 diadakan penyuluhan kesehatan di Banjar Gerogak
Tengah dengan tema Senam Kaki Diabetes Melitus. Penyuluhan ini diadakan oleh mahasisa S1
Keperawatan Stikes Wira Medika Bali.

Dialog
Moderator : Selamat sore kepada bapak dan ibu yang telah hadir diacara penyuluhan kesehatan
ini. Kali ini kami akan membawakan materi penyuluhan mengenai Senam Kaki
Diabetes, dimana dalam penyuluhan ini kami memerlukan waktu 45 menit. ( 5 menit
diawali dengan perkenalan, 30 menit penyampaian materi, dilanjutkan demonstrasi

IX
dan terakhir evaluasi). Untuk menghemat waktu saya persilahkan penyaji untuk
memaparkan materi penyuluhan pada sore hari ini
Penyaji : Selamat sore bapak dan ibu….. terima Kasih atas waktu yang telah diberikan , baik
sebelum saya mulai memaparkan materi. Apakah Bapak dan Ibu sudah tau atau pernah
mendengar apa itu diabetes ?
Peserta : Tau, sedikit tapi belum paham…..
Penyaji : Nah, kalau begitu saya akan menjelaskan apa itu diabetes terlebih dahulu. Diabetes itu
sama dengan gula darah tinggi. Penjelasan yang lebih lengkap adalah Diabetes Mellitus
adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena
adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut
maupun relative. Adapun salah satu manajemen penanganan diabetes adalah melalui
senam kaki diabetes. Senam kaki diabetes adalah Senam kaki kegiatan atau latihan yang
dilakukan oleh penderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki. Mungkin bapak dan ibu ada yang tau manfaat
dari senam kaki.......?
Peserta : hmmmmm......... mungkin biar lancar peredaran darahnya
Penyaji : Bagus sekali, pendapat dari ibu. Saya akan menambahkan lagi manfaat Senam Kaki
Diabetis
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi.
Berikutnya saya akan menjelaskan langkah-langkah mengenai senam kaki diabetes yang
selanjutnya akan di contohkan oleh fasilitator. Setelah fasilitaor mencontohkan kita akan
melakukan langkah-langkah senam kaki secara bersama.
Moderator : baik untuk fasilitaor diharapkan mengambil tempat untuk mendemonstrasikan
gerakan senam kaki diabetes
Fasilitator : baik, terimaksih atas waktu yang telah diberikan kepada kami, kami akan
mencontohkan mengenai tahapan senam kaki diabetes. Tolong diperhatikan yaa
Setelah itu mari kita pergerakan bersama-sama.
Peserta : Siap…..
Fasilitator : Ayo … bapak-bapak dan ibu ibu kita lakukan bersama-sama
Moderator : Terimakasih kepada ibu dan bapak yang telah mengikuti gerakan senam kaki
diabetes. Selanjutnya penyaji akan melakukan evaluasi materi
Penyaji : Baik setelah saya menyampaikan materi senam kaki diabetes, apakah ada yang ingin
ditanyakan?

X
Peserta : Saya, ingin bertanya, Bu… “Apakah orang yang tidak diabetes bisa melakukan senam
kaki diabetes?”
Penyaji : Bagus sekali ….., terimakasih atas pertanyaannya Tentu saja bisa bu, latihan senam
kaki diabetes ini ditujukkan untuk melakukan pencegahan luka diabetes dan untuk
memperlancar sirkulasi darah pada bagian kaki. Selanjutnya saya minta salah satu dari
peserta untuk memeragakan senam kaki dari langkah pertama hingga selesai. (salah
satu peserta mencontohkan)
Penyaji : Terima kasih bapak dan ibu karna telah mengikuti peyuluhan dengan baik. Waktu saya
persilahkan moderator…
Moderator : Selanjutnya saya persilahkan kepada observer untuk menyampaikan hasil
penyuluhan hari ini…
Observer : Baik acara penyuluhan tentang senam kaki diabetes sudah berjalan dengan lancer.
Dimana ada 1 pertanyaan yang diajukan oleh peserta dan dijawab oleh penyaji
mengenai senam kaki diabetes. Selanjutnya peserta telah mampu mengikuti langkah-
langkah senam kaki diabetes yang diajarkan oleh fasilitator. Acara berjalan lancer
dimana penyaji mampu untuk memaparkan materi dengan baik dan peserta dapat
memahami materi yang disampaikan oleh penyaji
Moderator : demikianlah penyuluhan dari kami, semoga apa yang kami berikan bermanfaat
untuk bapak dan ibu. Terima kasih

Demikianlah roleplay mengenai teori keperawatan Nola J. Pender tentang promosi


kesehatan. Kesimpulannya adalah : Berdasarkan penjelasan teori sebelumnya dapat ditarik
kesimpulanbahwa Nola J. Pender mengembangkan Health Promotion Model untuk
mendemonstrasikan hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya
dalam berbagai dimensi. Model ini menggabungkan dua teori yaitu teori Nilai Pengharapan dan
Teori Pembelajaran Sosial dalam teorinya dengan menekankan bahwa sakit membutuhkan biaya
yang mahal dan perilaku promosi kesehatan adalah ekonomis. Diharapkan setelah penyuluhhan
ini masyrakat di Banjar Gerogak Tengah bisa mewaspadai komplikasi diabetes yang tidak
diinginkan salah satunya yaitu dengan cara melakukan senam kaki diabetes.

XI

Anda mungkin juga menyukai