DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 :
LILIS MEYRINDA
JUHEMI
WIDIA LESTARI
RESTA AGUSTIN
KATA PENGANTAR
Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya
lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta ampunan dan kami
meminta pertolongan.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua,
yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna
dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah kami dengan judul “Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia” dengan
lancar. Kami pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan pada
makalah kami ini.
Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah berikutnya. Kami juga
berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami lebih mengutamakan
kualitas makalah di masa yang selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
2.2 Tujuan...............................................................................................................1
BAB II ISI
2.1 Definisi Sehat Sakit...........................................................................................2
2.2 Rentang Sehat Sakit..........................................................................................2
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Sehat Sakit..........................................................4
BAB III PENUTUP......................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pandangan setiap individu dalam masyarakat mengenai kesehatan dan pelayanan
kesehatan masih rendah. Hal ini tentunya akan mempengaruhi setiap perilaku sehat-sakit
yang dimiliki oleh individu tersebut. Sebagian besar masyarakat belum mendapatkan
pelayanan kesehatan yang tepat dari tenaga medis karena pelayanan kesehatan medis
yang tidak merata. Hal ini banyak ditemukan pada daerah-daerah terpencil yang belum
dapat dijangkau oleh tenaga kesehatan. Selain itu masalah biaya juga menjadi alasan bagi
masyarakat untuk tidak mencari pelayanan kesehatan medis. Namun di lain pihak, bagi
beberapa individu, kesehatan merupakan hal yang sangat penting.
Untuk itu, beberapa orang rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk
memperoleh kesehatan dalam diri mereka. Perilaku sehat-sakit dari setiap individu
tentunya akan berbeda. Dapat dilihat dari bagaimana individu dalam sebuah kelompok
sosial menjalankan pola hidupnya. Pola hidup dari setiap kelompok sosial tentunya akan
berbeda sesuai dengan kebiasaan yang dianut oleh setiap individu tersebut. Pola hidup
yang sudah menjadi kebiasaan dalam sebuah kelompok sosial akan berkembang menjadi
sebuah budaya. Pengaturan pola hidup yang baik dari setiap individu harus berasal dari
kesadaran dalam diri individu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menahan diri
untuk tidak melakukan pola hidup yang dapat berakibat buruk bagi Kesehatan.
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
BAB II
ISI
2.1 Definisi Sehat-Sakit
A. Definisi Sehat :
1. WHO ( 1947 )
- Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial serta
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
- Mengandung tiga karakteristik :
a. merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
b. memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun eksternal
c. sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif
2. President’s Communision On Health Need Of Nation Stated ( 1953 )
- Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian, bukan
merupakan suatu keadaan tapi merupakan suatu proses
- Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi terhadap
lingkungan sosialnya.
3. Pender ( 1982 )
- Sehat aktualisasi ( perwujudan ) yang diperoleh individu melalui kepuasan
dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai dengan tujuan,
perawatan diri yang kompeten. Sedangkan penyesuaian diperlukan untuk
mempertahankan stabilitas dan integritas sosial.
- Definisi sehat menurut Pender ini mencakup stabilitas dan aktualisasi
4. Payne ( 1983 )
- Sehat fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care
Resources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action )
secara adekuat.
- Self Care Resources mencakup pengetahuan,ketrampilan dan sikap
- Self Care Action perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukan untuk
memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi, psikososial dan
spiritual.
B. Definisi Sakit
1. Parsors ( 1972 )
Sakit Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan
organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya
2. Baursams ( 1965 )
Seseorang menggunakan tiga kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
Berikut ini adalah bagan yang menunjukkan faktor yang mempengaruhi status kesehatan
seseorang, yaitu keturunan 5%, lingkungan 40%, pelayanan kesehatan 20% serta perilaku 35%
1. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif
2. Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata dimasukkan unsur sehat
produktif sosial ekonomis.
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah merupakan “Health program
for survival”, sedangkan yang menekankan pada upaya promotif dan preventif merupakan
“Health Program for human development”. Paradigma sehat dicanangkan Depkes pada tanggal
15 September 1998.
1. Disease adalah gangguan & penyimpangan dari struktur dan fungsi organ-organ tubuh.
3. Sickness adalah perilaku yg muncul dari diri org tersebut sbg tanggapan pengetiannya thd
penyakitnya (illness).
Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan ke dua, dapat
digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan, pijat, kerok, pantangan makan, dan bantuan tenaga
kesehatan. Untuk penyebab sakit yang ke tiga harus dimintakan bantuan dukun, kyai dan lain-
lain. Dengan demikian upaya penanggulangannya tergantung kepada kepercayaan mereka
terhadap penyebab sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang penulis buat dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep sehat sakit
memiliki beberapa definisi menurut para ahli. Salah satunya menurut WHO yaitu Sehat adalah
suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan. Sementara sakit menurut Parsors yaitu Gangguan dalam fungsi normal
individu sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian
sosialnya. Kemudian Rentang sehat sakit yaitu skala ukur secara relative dalam mengukur
keadaan sehat/kesehatan seseorang. Lalu faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang,
yaitu keturunan 5%, lingkungan 40%, pelayanan kesehatan 20% dan perilaku 35%
Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan sakit dikenal di semua kebudayaan.
Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk kita artikan meskipun keadaan
ini adalah suatu kondisi yang dapat kita rasakan dan kita amati dalam kehidupan sehari-hari hal
ini kemudian akan mempengaruhi pemahaman dan pengertian seseorang terhadap konsep sehat
misalnya, orang tidak memiliki keluhan-keluahan fisik dipandang sebagai orang yang sehat.
Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat
meskipun jika mengacu pada standard gizi kondisinya berada dalam status gizi lebih
atau overweight. Jadi faktor subyektifitas dan kultural juga mempengaruhi pemahaman dan
pengertian mengenai konsep sehat yang berlaku dalam masyarakat.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, ke depannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://angger-pratama-fkp12.web.unair.ac.id/artikel_detail-71479-Ilmu%20Keperawatan
%20Dasar%20I-Konsep%20Sehat%20dan%20Sakit.html
http://s1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/KONSEP%20SEHAT%20SAKIT
%20KDK.doc
http://www.authorstream.com/Presentation/ebenzalukhu-2144129-konsep-sehat-sakit/
http://911medical.blogspot.com/2007/06/konsep-sehat-sakit.html
http://portalkesehatanku.blogspot.com/2012/06/pengertian-sakit.html
http://askep-net.blogspot.com/2012/05/pengertian-sehat-sakit.html
http://www.scribd.com/doc/55639140/8/tahapan-sakit-menurut-Suchman
Potter, A. Patricia dan Anne Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Soemanto, Wasty. 2006. Psiokologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Foster, George M. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Susanto, S Astrid. 1988. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Bina Cipta