Anda di halaman 1dari 14

Makalah

KONSEP SEHAT DAN SAKIT

Disusun oleh:
Lilis Aprilia frasticha : 23181181
Mariyani Manik : 23181183
Ihsan Umara : 23181195

Dosen Pengampu:
Noeroel Arham, SKM

FAKULTAS ILMU-ILMU
KESEHATAN PRODI
KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah bahasa indonesia yang berjudul “Konsep Sehat Dan
Sakit.”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu mata IKM dan Kesehatan
Global Semester I dengan dosen pengampu Noeroel Arham, SKM. tidak lupa kami
sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah IKM dan Kesehatan
Global yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini.
Saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap maklaah ini, dan
kami nerharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya, dengan segala
kerendahan hati. Saran dan kritrik yang konstruktif sangat kami harapkan dari
pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah tugas yang lain pada waktu
mendatang.

Aceh Besar, Oktober 23


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................................5
1.3 TUJUAN....................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1 PENGERTIAN SEHAT...................................................................................................6
2.2 PENGERTIAN SAKIT....................................................................................................7
2.3 FAKTOR PENYEBAB SAKIT DAN PENYAKIT......................................................10
2.4 UPAYA KESEHATAN.................................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................13
3.2 SARAN..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada dasarnya setiap manusia menginginkan keadaan tubuhnya terus
dalam keadaan sehat, Sehat merupakan modal awal, karena dengan keadaan tubuh
yang sehat, manusia bisa menjalankan semua aktivitasnya seperti biasa. Dalam
menempuh keadaan sehat in manusia tidak bisa hanya berdiam diri. Sehat harus
ditempuh dengan sebuah usaha. Dengan kata lain sehat merupakan sebuah
fenomena yang dinamis bukan statis. Sering muncul sebuah jargon di masyarakat
bahwa "Sehat itu mahal*. Jargon tersebut bisa dikatakan benar, karena memang
ketika seseorang mengalami sakit, pasti dia membutuhkan obat dan suplemen-
suplemen lainnya yang tentunya itu semua harus dibeli menggunakan uang.
Keadaan sehat sangat terkait dengan fungsi organ, jaringan, serta unsur-unsur
penyusun tubuh lainnya. Seorang dikatakan seat apabila itu semua berfungsi
dengan semestinya.
Pada zaman sekarang keadaan sehat sangat suit untuk dicapai mengingat
banyaknya faktor-faktor penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia kapan
saja dan dimana saja. Untuk menjaga kesehatan tubuh sebenarnya dipengaruhi ole
kebiasan perilaku setiap individu. Banyak sekali individu yang belum memenuhi
standar perilaku sehat yang ada. Mereka mash sering menganggap remeh adanya
faktor penyebab penyakit disekitar mereka. Sehingga ketika mereka terserang
sakit karena penyakit, mereka baru sadar akan pentingnya perilaku seat. Memang
benar bila istilah mencegah lebih baik daripada mengobati.
Banyaknya faktor-fakor penyakit yang ada di sekitar lingkungan
merupakan ancaman utama setiap individu untuk mencapai keadaan sehat.
Terkadang seorang individu tidak memperdulikan kondisi kesehatannya karena
sudah merasa sehat. Padahal mempertahankan kesehatan lebih sulit daripada
mencapainya. Sehingga sudah menjadi kewajiban setiap individu untuk selalu
meningkatkan derajat kesehatannya serta mempertahankannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada makalah ini ditujukan untuk merumuskan
permasalahan yang akan dibahas dalam pembahasan makalah. Ada pun rumusan
masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian sehat itu?
2. Apa pengertian sakit itu?
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan sakit dan penyakit itu?
4. Bagaimana upaya kesehatan yang harus dilakukan untuk
menanggulangi ancaman berbagai penyakit?
1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari
dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah. Ada pun tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengerti berbagai pengertian dari kata sehat.
2. Mengerti berbagai pengertian dari kata sehat.
3. Mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab sakit dan penyakit.
4. Mengerti beberapa upaya kesehatan untuk menangguangi ancaman
penyakit.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SEHAT
Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja
sesai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, seat bersinonim dengan
kondisi tidak sakit. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi sehat adalah baik
seluruh badan serta bagian-bagiannya. Ada beberapa pengertian seat dari berbagai
sudut pandang, diantaranya adalah:
1. Pengertian Sehat menurut WHO (World Health Organizations)
Pengertian sehat menurut WHO tau organisasi kesehatan dunia
adalah suatu keadaan yang sempuma baik fisik, mental dan sosial tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi sehat menurut WHO
in adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan
berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan di
dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4
komponen dasar yang membentuk 'positif health', yaitu:
 Sehat Jasmani
 Sehat Mental
 Sehat Spiritual
 Kesejahteraan sosial
2. Pengertian sehat menurut UU No.23 / 1992
Pengertian seat menurut UU No. 23/1992 adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Artinya seseorang di katakan sehat jika tubuh, jiwa
dan kehidupan sosialnya berjalan dengan normal dan sebagaimana
mestinya. Jika salah satu komponen tersebut terganggu, maka
kehidupannya akan menjadi tidak sehat.
3. Pengertian sehat menurut MUI
MUI dalam MUNAS Ulama 1983 mendefinisikan sehat sebagai
ketahanan "jasmaniah, ruhaniyah dan sosial" yang dimiliki manusia
sebagai karnia Allah yang wajib disyukuri, dijaga, di pelihara, di
kembangkan serta diamalkan sesuai dengan tuntunan-Nya.
4. Pengertian sehat menurut Paune (1983)
Menurut Paune (1983), sehat adalah fungsi efektif dari sumber-
sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan
perawatan diri ( self care actions). Sumber perawatan diri (Self care
Resouces) mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan
Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan yang
diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi
psikososial dan spiritual.
2.2 PENGERTIAN SAKIT
Sakit adalah keadaan tidak normal atau tidak sehat. Secar sederhana, sakit merupakan
suatu bentuk kehidupan atau keadaan diluar batas normal. Tolak ukur yang paling mudah
untuk menentukan kondisi sakit adalah jika terjadi perubahan dari rata-rata nilai normal yang
telah ditetapkan. Ada beberapa definisi mengenai sakit yang dapat dijadikan acuan yaitu:
1. Menurut Parson. Ketidakseimbangan fungi normal tubuh manusia, termasuk
jumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian.
2. Menurut Bauman. Ada tiga kriteria keadaan sakit yaitu adanya gejala, presepsi
tentang keadaan sakit yang dirasakan, dan kemampuan beraktifitas sehari-hari
yang menurun.
3. Menurut Batasan Medis. Ada dua bukti adanya sakit yaitu adanya tanda dan
gejala.
4. Menurut Perkins. Suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan pada aktifitas sehari-hari, baik aktivitas
jasmani maupun sosial.
Penyakit berbeda dengan rasa sakit. Penyakit sifatnya objektif karena masing-masing
memilki parameter tertentu, sedangkan rasa sakit sifatnya subjektif karena merupakan
keluhan yang dirasakan seseorang. Perbedaan in mempunyai implikasi yang berbeda.
Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan sakit. Sebaliknya seseorang yang
mengeluh sakit belum tentu menderita suatu penyakit. (Asmadi, 2008)
Gangguan-gangguan yang menyebabkan penyakit beraneka ragam. Pada umumnya
gangguan-gangguan itu dapat dibagi dua golongan yaitu, golongan yang hidup seperti hama
penyakit dan golongan yang mati seperti racun. Gangguan juga dibagi dalam dua golongan,
yang menyerang jasmani disebut gangguan jasmani, dan yang menyerang rohani disebut
gangguan rohani. Sering pula terjadi bahwa satu gangguan menerang jasmani dan rohani.
Gangguan jasmani yang menyabakan penyakit jasmani, pada umunva disebabkan
karena hal-hal berikut ini :
1. Masuknya hama penyakit ke dalam tubuh, lazim disebut infeksi seperti penyakit
malaria, disentri, dan sebagainya.
2. Salah dalam mengatur makanan seperti pada penyakit avitaminosisi dan lain-lain.
3. Umumnya gangguan pertumbuhan, khususnya sel-sel yang tumbuhdengan luar
biasa cepatnya disebut penyakit tumor, pekung, atau daging jadi.
4. Serangan yang menimpa tubuh umumnya disebut trauma atau jesas. Misalnya,
serangan benda tajam, tumpul, dan serangan lunak adalah trauma mekanis,
serangan panas dan dingin adalah trauma termis, serangan listrik disebut trauma
elektris.
5. Keracunan atau intosikosis seperti sublimat, candu, dan sebagainya.
6. Cacat bawaan seperti bibir sumbing.
7. Penyempitan atau penyumbatan alat yang bersaluran seperti batu dalam saluran
air kencing.
8. Bertambah tua.
9. Alergi.
10. Gangguan faal kelenjar buntu, dan lain-lain.
Di samping itu, perlu diketahui bahwa keadaan pada tubuh itu yang mengakibatkan
tubuh mudah terserang penyakit. Keadaan demikian disebut pradisposisi. Misalnya, alat-alat
tubuh pada semua orang tidak sama kuat terhadap serangan suatu penyakit. Pradisposisi
mungkin terdapat secara keturunan (herediter), misalnya, seseorang lebih cepat menderita
kencing manis (diabetes mellitus), karena pankreasnya lebih lemah terhadap serangan
penyebab penyakit itu. Ada pula faktor-faktor yang menyebabkan badan menjadi lemah
seperti kelelahan dan kekurangan makanan. Faktor-faktor itu disebut faktor-faktor
pradisposisi. Ada juaga tubuh yang mempunyai pradisposisi terhadap suatu golongan
penyakit. Keadaan demikian disebut diatesa. Pradisposisi dapat pula disebabkan karena
bentuk perawakan tau habitus yang agak menyimpang.
Penyakit jasmani seringkali diikuti ole gangguan rohani. Misalnya, penyakit infeksi
dapat menyerang pada otak penderita, sehingga timbul gangguan kesadaran seperti membuat
rebut, ataupun sebaliknya menjadi pendiam. Mungkin pula penderita penyakit jiwa,
kemudian menderita penyakit jasmani, misalnya, karena tidak mau makan. Hubungan erat
antara jiwa dan raga terdapat pada berbagai penyakit psikomatis. Pengetahuan ini agak dan
berdasarkan pandangan bahwa ada unity of psycho dan soma, of mind and body yakni adanya
kesatuan antara rohani (psike) dan jasmani (soma) yang tidak dapat dipisahkan. Kesatuan ini,
misalnya, agak tampak pada penyakit asthma bronchiale, karena timbulnya serangan asthma
sering mempunyai latar belakang rohani. Pengetahuan tentang kesatuan psikosomatis
menganjurkan supaya dalam pengobatan seorang pasiaen selalu diperhatikan latar belakang
rohaninya. (R. Admiral Surasetja, 1989 : 4)
Usaha pemberantasan penyakit terdiri dari beberapa usaha pokok seperti berikut ini:
1. Pendidikan kesehatan.
Dengan jalan memberikan penerangan tentang hal-hal yang berhubungan
dengan kesehatan yang terkandung dalam ilmu hidup sehat (hygiene) dengan
maksud dapat membantu perorangan dan masyarakat dalam mencapai nilai
kesehatan yang wajar melalui usaha sendiri.
2. Member perlindungan khusus terhadap penyakit-penyakit, misalnya :
a. Dengan mempertinggi daya tangkais sebelum sakit, dengan jalan
imunisasi.
b. Mengisolasikan yang menderita penyakit menular, dan menyehatkan
lingkungan hidup.
3. Penyelidikan penyakit dalam masa permulaan dengan saksama, diikuti
pengobatan dan pencegahan yang tepat.
4. Pembatasan terjadinya cacat dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna.
5. Usaha rehabilitasi yakni orang-orang yang baru sembuh diberi perawatan
sedemikian rupa sehingga a menjadi sehat kembali, selanjutnya dijaga agar
penyakit itu tidak kambuh lagi. (Prof. Leavell, dalam R. Admiral Surasetja,
1989)
2.3 FAKTOR PENYEBAB SAKIT DAN PENYAKIT
Menurut Hendrik L. Bloom ada empat faktor yang mempengaruhi status kesehatan
masyakarat, yaitu herediter (keturunan), layanan kesehatan, lingkungan, dan perilaku. Dari
keempat faktor tersebut dapat dilihat bahwa faktor yang paling mempengaruhi derajat
kesehatan adalah faktor lingkungan, kemudian disusul ole faktor perilaku, pelayanan
kesehatan dan terakhir keturunan. Uraian faktor - faktor tersebut adalah :
1. Keturunan. Secara sederhana, penyakit pada manusia dapat dibagi kedalam
beberapa kategori, salah satunya adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor
gen. Penyakit in juga disebut sebagai penyakit herediter atau keturunan. Contoh
penyakit ini antara lain diabetes mellitus, albino, dan penyakit Wilson.
2. Layanan Kesehatan. Layanan kesehatan dapat mempengaruhi status kesehatan
seseorang. Beberapa aspek layanan kesehatan yang dapat mempengaruhi status
kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Tempt layanan kesehatan. Letak geografis tempat layanan kesehatan
sangat mempengaruhi keterjangkauan seseorang terhadap layanan
kesehatan. Jika leak layanan kesehatan terlalu jauh dari pemukiman
masyarakat, apalagi jika transportasi tidak memadai akan menghambat
pertolongan-segera sat seseorang menderita sakit. Akibatnya, kondisi
seseorang akan bertambah parah.
b. Kualitas petugas kesehatan. Petugas kesehatan yang tidak memiliki
kompetensi yang berkualitas, akan membahayakan pasien, karena
seorang pasien akan pasrah terhadap tindakan yang dilakukan oleh
petugas kesehatan.
c. Biaya kesehatan. Tingginya biaya pengobatan akan menyebabkan
seseorang enggan untuk memanfaatkan layanan kesehatan, karena
keadaan ekonomi yang rendah tidak memungkinkan mereka untuk
menjangkau layanan kesehatan.
d. Sistem layanan kesehatan. Layanan kesehatan terdepan bukan hanya
focus pada pengobatan, tetapi juga pada pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan, untuk itu layanan kesehatan juga harus berorientasi pada
peningkatan kualitas hidup masyarakat.
3. Lingkungan. Lingkungan member pengaruh besar terhadap status kesehatan
seseorang.
4. Perilaku. Sehat atau sakitnya seseorang dipengaruhi oleh perilakunya.jika
perilaku shat dapat dipastikan akan akan shat hidupnya. Begitu juga sebaliknya.
Perilaku manusia buka sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi ole
banyak factor, seperti pendidikan, adat istiadat, kepercayaan, dan sosial ekonomi.
2.4 UPAYA KESEHATAN
Dalam garis besar upaya kesehatan ada 4 macam, yaitu :
1. Upaya peningkatan (upaya promotif)
upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan status/
derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang seat. Tujuan
upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya,
kelompok orang sehat meningkat dan kelompok orang skit menurun. Bentuk
kegiatannya adalah pendidikan kesehatan tentang cara memelihara kesehatan.
2. Upaya pencegahan (upaya preventif)
Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam
mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi
berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi
atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas,
prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat.
Upaya preventif bertujuan untuk mencegah teriadinya penyakit dan
gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Usaha-usaha
yang dilakukan, yaitu :
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja,
usila,dil) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah
b. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas,
maupun dirumah.
c. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
d. Deteksi dini kasus dan factor resiko (maternal, balita, penyakit).
e. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil.
3. Upaya pengobatan (upaya kuratif)
Upaya kuratif bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga,
kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan.
Usaha-usaha yang dilakukan, yaitu :
a. Dukungan penyembuhan, perawatan, contohnya : dukungan
psikis penderita TB.
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu
bersalin dan nifas.
d. Perawatan payudara.
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
f. Pemberian obat : Fe, Vitamin A, oralit.
4. Upaya pemulihan (upaya rehabilitasi)
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bag penderita-penderita yang
dirawat dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama. Usaha yang dilakukan, yaitu:
a. Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti, patah
tulang, kelainan bawaan.
b. Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya,
TBC (latihan nafas dan batuk), Stroke (fisioterapi).
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sehat merupakan suatu kondisi normal manusia dimana dengan dengan kondisi shat
tersebut manusia dapat menjalankan berbagai aktivitas. Kondisi sehat pada manusia dapat
mencangkup fisik, mental, sosial dan religi.
3.2 SARAN
Begitu pentingnya kondisi shat pada manusia maka sangat perlu untuk setiap
manusia menjaga kesehatan. Dengan upaya preventif, kuratif, dan promotif kesehatan dapat
terjaga manusia dan mempu menjalankan berbagai aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

Surasetja, R. Admiral. 1983. Ilmu Penvakit Dasar: Jakarta: Bhatara Karya Aksara.
Asmadi.2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Azizah, Nurlela. 2008. Pengertian dan Definisi Sehat. (online)
http://www.kamusq.com/2013/08/sehat-adalah-pengertian-dan-
definisi.html#sthash.iHECjVBh.dpuf) diakses 5 Desember 2013.

Anda mungkin juga menyukai