Anda di halaman 1dari 11

Disusun oleh :

Soni Irawan
Tingkat I
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan khadirat Allah SWT atas segala karunia
dan kekuatan yang diberikan sehingga makalah dengan tema “KESEHATAN”
yang telah ditugaskan sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah kebutuhan
dasar manusia ini dapat terselasaikan dengan tepat pada waktunya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membaca.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan kesempuranaan
hanya milik Allah SWT, sehingga saran dari pembaca ini diharapkan agar
makalah yang saya sajikan bisa lebih baik dari sebelumnya.

DAFTAR ISI
Halaman Sampul Akademi Keperawatan Pasar Rebo …………………………… i
Kata Pengantar ………………………………………………………………...… ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
……………………………………………….... 4
1.2 Tujuan Penulisan ……………………………………………….
4
1.3 Rumusan Masalah ……………………………………………..
5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Bahasa Indonesia ……………………………………… 6
2.2 Tujuan dan Fungsi Bahasa Indonesia ………………………….. 7
2.3 Peran B. Indonesia dengan Pembangunan Bangsa ……………. 7
2.4 Kedudukan Bahasa Indonesia …………………………………. 9
2.4.1 Bahasa Nasional …………………………………………. 9
2.4.2 Bahasa Negara …………………………………………. 10
2.4.3 Bahasa Persatuan ………………………………………. 11
2.5 Bahasa Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni …………….. 12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ……………………….………………………….. 13
3.2 Saran ………………………………………………………….. 13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENADAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulis

1.3 Rumusan Masalah


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kesehatan


Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk
menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda
seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat dioperasikan maka
pemiliknya sering mengatakan kalau kendaraannya tersebut dalam kondisi
sehat. Kebanyakan mengatakan dirinya sehat, jika badannya sehat dan
segar. Bahkan seorang dokter pun akan mengatakan sehat pada pasiennya
jika setelah diperiksa ternyata seluruh anggota tubuhnya dapat berfungsi
secara normal. Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya
tidaklah demikian. Pengertian sehat menurut UU pokok kesehatan yang
terbaru tahun 2009 pada bab 1 pasal 1 adalah keadaan yang meliputi
kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), spiritual dan sosial, serta
bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan,
melainkan juga berkepribadian yang mandiri dan produktif. Untuk lebih
jelasnya dapat kita lihat dalam undang-undang nomor 36 tentang
kesehatan: “kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis”
1) Pengertian sehat tersebut sejalan dengan pengertian sehat menurut
organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut:
“health is defined as a state of complete physical, mental, and
social wellbeing and not merely the absence of disease or infirmity”

Sehat menurut pengertian tersebut adalah suatu kondisi yang terbebas


dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental dan sosial. Majelis Ulama
Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional tahun 1983 merumuskan
kesehatan sebagai ketahanan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang dimiliki
manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan
mengamalkan (tuntunan-Nya), dan memelihara serta mengembangkannya.

2) Batasan kesehatan tersebut sekarang telah diperbaharui bila batasan


kesehatan yang terdahulu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek,
yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang-undang No. 2
Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental
(jiwa), sosial, dan ekonomi. Adapun bunyi pasal tersebut adalah
sebagai berikut:

“kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis”

Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan


menurut WHO yang terbaru. Pengertian kesehatan saat ini memang
lebih luas dan dinamis dibandingkan dengan batasan sebelumnya. Hal
ini berarti bahwa kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek
fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya
dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara
ekonomi. Bagi yang belum memasuki dunia kerja, anak dan remaja
atau bagi yang sudah tidak bekerja atau (pensiun) atau usia lanjut,
berlaku arti produktif secara sosial. Misalnya produktif secara sosial-
ekonomi bagi siswa sekolah adalah mencapai prestasi yang baik,
sedangkan sosial-ekonomi bagi para usia lanjut atau para pensiunan
adalah mempunyai kegiatan sosial yang bermanfaat, bukan hanya bagi
dirinya namun juga bagi orang lain atau masyarakat. Dari beberapa
pengertian yang telah ada, sebenarnya berusaha menjelaskan bahwa
dalam kesehatan tidak akan terlepas dari empat hal, yaitu kesehatan
fisik, mental, sosial, dan ekonomi. Adapun pengertian dari keempat
aspek tersebut adalah:

1. Kesehatan fisik adalah adanya keadaan organ tubuh yang dapat


berfungsi secara baik tanpa merasakan sakit atau keluhan dan
memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh
dapat bekerja secara normal.

2. Kesehatan mental (jiwa/rohani) didefinisikan sebagai kondisi yang


memungkinkan setiap individu memahami potensi-potensinya
yang mencakup tiga komponen, yakni, pikiran, emosional, dan
spiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara berfikir atau jalan
pikiran. Emosional sehat tercermin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan ekspresinya, seperti sedih, bahagia, sedih dan
lain-lain. Spiritual sehat tercermin dari seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan, dan lain
sebagainya terhadap Tuhan yang Maha Esa berupa menjalankan
ibadah sesuai ajaran yang dianutnya.

3. Kesehatan sosial diartikan dengan terwujudnya interaksi setiap


individu dengan sesamanya tanpa membedakan perbedaan suku,
ras, maupun warna kulit, sehingga tercipta rasa toleransi dan
persatuan.

4. Kesehatan secara ekonomi dipahami dengan terlihatnya dari


seseorang (dewasa) yang produktif, artinya ia mempunyai
penghasilan ataupun karya bagi seseorang yang belum dewasa
(siswa/mahasiswa) ataupun bagi yang sudah lanjut usia, maka
batasan tersebut tidak berlaku. Bagi kelompok tersebut berlaku
adanya ekonomi secara sosial, maksudnya adalah misalnya
kemampuan untuk berprestasi bagi pelajar dan bersosial dengan
baik dan berguna bagi orang lain bagi yang sudah lanjut usiaatau
pensiunan. Sesuai orientasi dari penulisan skripsi ini, maka aspek
yang akan menjadi pembahasan adalah terkait kesehatan fisik,
mental (rohani),dan sosial.

2.2 Pengertian Kesehatan


Kesehatan adalah tingkat efisiensi fungsional atau metabolik dari
organisme hidup . Pada manusia , itu adalah kondisi umum dari pikiran
dan tubuh seseorang . Ada banyak definisi tentang kesehatan, menurut
Tipssehatku.com, kesehatan adalah:

1) Kesehatan adalah keadaan prima baik secara mental dan fisik sehingga
seseorang dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik dalam
lingkungannya.
2) Kesehatan adalah kemampuan merawat diri sendiri yang ditunjukkan
dengan menjaga dan meningkatkan fungsi tubuh, kejiwaan, spiritual
dan sosial.

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan. Harta


paling berharga umat manusia adalah kesehatan. Tidak ada gunanya kaya,
berumur panjang tapi kalau sakit-sakitan. Dahulu kala, 
istilah kesehatan hanya memiliki makna “tiadanya penyakit atau pun
luka”. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, kesehatan bukan hanya
tentang penyakit, tapi mencangkup seluruh aspek kehidupan. Seseorang di
katakan sehat, jika tubuhnya terbebas dari penyakit, pikirannya bekerja
sesuai fungsinya, spiritualnya mempunyai keyakinan, dan mentalnya
stabil. Seseorang tidak bisa di katakan sehat, kalau tubuhnya sakit. Tidak
bisa di katakan sehat, kalau pikirannya selalu galau dan tidak menentu.
Tidak bisa di katakan sehata kalau emosinya tidak stabil. Atau kalau
spiriatualnya melenceng dari norma-norma yang telah di tetapkan.
Kesehatan memiliki pengaruh pada berbagai dimensi kehidupan.
Kesehatan bukan tentang kebugaran saja. Tetapi kestabilan emosi,
kemampuan menjalin hubungan sosial dengan sesama, serta kepuasaan
dalam menjalani dan menikmati kehidupannya.

2.3 Manfaat Menjaga Kesehatan


Berikut ini manfaat menjaga kesehatan yang akan anda dapatkan:
1) Membuat tubuh terhindar dari berbagai macam penyakit
2) Tubuh lebih bugar, fit dan bisa bergerak dengan aktif
3) Menghemat pengeluaran karena tidak perlu sering ke rumah sakit
4) Lebih menghemat waktu
5) Sistem tubuh yang lebih baik
6) Kulit dan wajah lebih sehat

2.4 Jenis-jenis Kesehatan


Dari pengertian kesehatan dan manfaat kesehatan, kita jadi tahu apa saja
jenis dari kesehatan manusia.

1) Kesehatan Tubuh
Kesehatan tubuh ini berhubungan dengan fisik manusia itu sendiri.
Jika tubuh terhindar dari berbagai masalah penyakit. entah itu yang
terdapat didalam tubuh maupun diluar tubuh, berarti tubuh dalam
keadaan sehat. Seorang manusia harus bisa menjaga kesehatan fiisknya
dengan baik.

Bisa dengan menjaga pola makan, olahraga teratur, perbanyak


konsumsi air putih dan sayuran, hindari junk food dan masih banyak
lainnya. Ada banyak hal yang menyebabkan kesehatan tubuh
terganggu. jadi kita harus menjaga kesehatan tubuh dengan baik.
Supaya bisa hidup dalam waktu yang lama.

2) Kesehatan Mental
Banyak orang yang tidak memperdulikan kesehatan mental.
Padahal kesehatan mental tidak kalah penting dari kesehatan fisik itu
sendiri. jika mental terganggu berarti kesehatannya jiwanya tidak baik.
Kesehatan mental yang terganggu tidak selalu berhubungan dengan
orang gila.

Ketika kita sering stres, depresi, sering marah-marah, gelisah dan


lainnya juga termasuk kesehatan mental terganggu. biasanya kesehatan
mental bisa disembuhkan oleh diri sendiri. jika sudah parah
membutuhkan bantuan psikologi. Seorang yang memiliki mental yang
sehat, biasanya memiliki kestabilan emosi yang baik. Saat ini banyak
orang yang tak menyadari kalau dirinya, mengidap gangguan
kesehatan mental.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kedudukan
dan fungsi bahasa Indonesia yang teramat penting di Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini, sehingga memerlukan perjuangan yang tidak
mudah untuk kita sebagai kaum muda dan pelajar mempertahankan dan
mengembangkannya. Bahasa Indonesia memiliki fungsi dalam segala
bidang, baik sosial, budaya, pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Peranan
bahasa Indonesia sebagai pengatar dan penghubung di masyarakat sangat
penting, sehingga masyarakat kita mampu mengembangkan pemikiran dan
ide-ide dengan baik.

Bahasa Indonesia berperan penting dalam pembagunan bangsa


karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan yang
berperan penting dalam memajukan pembagunan masyarakat dalam
berbagai aspek kehidupan yang akhirnya mendorong kemajuan dalam
berbagai aspek kehidupan dalam pembangunan bangsa.

Bahasa juga sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir, juga


sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tanpa peran bahasa, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan
dapat berkembang. Dengan digunakannya bahasa Indonesia sebagai
pengantar ilmu pengetahuan, dapat menghindarkan dari makna ganda atau
salah tafsir karena kata yang dipakai umumnya lebih bersifat denotative
daripada konotatif, ungkapan yang dipakai sederhana dan tanpa basa–basi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat
membuat pergeseran pada bahasa Indonesia. Karena pada umumnya,
teknologi informasi yang ada.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang ingin
penulis sampaikan diantaranya:
Pertama Sebagai kaum muda dan pelajar harus terus membekali diri
dengan kemampuan-kemampuan yang bermanfaat, terutama
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kedua Kaum Muda dan Pelajar harus terus bangga menggunakan
bahasa Indonesia dan tidak terus mengelu-elukan bahasa asing,
karena dengan bangga terhadap bahasa Indonesia berarti kita ikut
berperan mengembangkan dan mempertahankan salah satu jati
diri NKRI.
Ketiga Pembaca, harus mampu menjaga, mengembangkan dan
mempertahankan bahasa kebanggaan kita yaitu bahasa Indonesia
dengan jiwa dan raga yang kita miliki.
DAFTAR PUSTAKA

Alek, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.

Alwi, dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, dkk. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: AKAPRESS.Widjono.

2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan di PT.Jakarta: Grasindo.

Esten, Mursai. 2010. "Bahasa dan Sastra Sebagai Identitas Bangsa Dalam Proses

Finoza, Lamuddin.2008.Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa


NonJurusan Bahasa.Jakarta : Diksi Insan Mulia.

Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan


dan Pengembangan Bahasa.

Kridalaksana, Harimurti. 1976. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende: Nusa
Indah.

Muslich, Masnur. 2006. "Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi".

Sugono, Dendy. 1999. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa


Swara.http://google.com

http://wikipedia.co.id

http://www.scribd.com/doc/58973357/Fungsi-Dan-Peran-Bahasa-Indonesia-
Dalam-Pembangunan-Bangsa.

http://nui-duniamahasiswa.blogspot.com/2012/05/peranan-bahasa-indonesia-
dalam.html.

Anda mungkin juga menyukai