Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

(SEHAT)

DOSEN PEMBIMBING

Jeanne Darc Zavera Adam, M.Kes.

DISUSUN OLEH

Aura Faiza Lamalani

Jurusan Kesehatan Gigi

Poltekkes Kemenkes Manado

T.P 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga says dapat
menyelesaikan Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dengan tepat waktu.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen pembimbing yang selalu
memberikan dukungan dan bimbingannya.

Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas IKM.
Tak hanya itu, saya juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, saya menyadari
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini bisa memberikan informasi
dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i

Daftar Isi ................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan ................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan .........................................................................................2

Bab II Pembahasan ...............................................................................................3

A. PENGERTIAN SEHAT...................................................................................3
Pengertian Sehat Menurut Para Ahli..................................................................3
B. ASPEK-ASPEK KESEHATAN......................................................................4
a. Fisik (badan).................................................................................................4
b. Mental (jiwa)................................................................................................5
c. Spiritual........................................................................................................5
d. Sosial.........................................................................................................5-6
C. KESEHATAN MASYARAKAT................................................................6-7
D. CONTOH KASUS.....................................................................................7-11
Tingkatkan Kesadaran Hidup Sehat............................................................7-11

Bab III Penutup ...................................................................................................12

A. Kesimpulan .......................................................................................................12

B. Saran..................................................................................................................12

C. Daftar pustaka....................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehat adalah sebuah kondisi maksimal, baik dari fisik, mental dan
sosialsehingga dapat melakukan suatu aktifitas yang menghasilkan sesuatu.
Kondisitubuh yang sehat pada manusia dapat kita lihat dari kebugaran tubuh.
Dalam sebuahlingkungan masyarakat terkadang mengalami beberapa masalah
kesehatan, baikyang muda, tua, wanita maupun pria.Kesehatan dapat diartikan
sebuah investasi penting untuk mendukung pembangunan ekonomi serta
memiliki peran penting dalam upaya penanggulangankemiskinan.
Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi
untukmeningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran
IndeksPembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen
utama selain pendidikan dan pendapatan Dalam Undangundang Nomor 23
tahun 1992 tentangKesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sehatt?
2. Apasaja aspek kesehatan?
3. Bagaimana penerapan kesehatan masyarakat?
4. Bagaimana contoh kasus dalam mewujudkan kesehatan dimasyarakat

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui definisi kesehatan
2. Mempelajari aspek kesehatan
3. Memahami penerapan kesehatan masyarakat
5. Mengetahui kasus dalam mewujudkan kesehatan dimasyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEHAT
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk
menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda
mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi
secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa
kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat
jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan
menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang
dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.
Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah demikian.
Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960,
Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani),
rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari
penyakit, cacat, dan kelemahan.

1. Sehat : suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi
tubuh dengan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya
(Perkin 1938)
2. Sehat : suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi
secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang
dipunyainya (WHO 1957)
3. Sehat: keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya
tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit
atau kelainan (White 1977)
4. Sehat : suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU Kesehatan No. 23 tahun 1992)

B. ASPEK ASPEK KESEHATAN

3
kesehatan mencakup 4 aspek, yakni:
1. fisik (badan)
2. mental (jiwa)
3. spiritual
4. sosial.

Keempat dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam


mewujudkan tingkat kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.
Itulah sebabnya, maka kesehatan bersifat menyeluruh mengandung
keempat aspek. Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam
kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:

1. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan


mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara
objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal
atau tidak mengalami gangguan.

2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran,


emosional, dan spiritual. • Pikiran sehat tercermin dari cara
berpikir atau jalan pikiran. • Emosional sehat tercermin dari
kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya
takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.

4
3. Kesehatan Spiritual. Sehat tercermin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya
terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha
Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik
keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual
adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua
aturan-aturan agama yang dianutnya

4. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan


dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa
membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial,
ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan

5
menghargai. Selain itu, terlihat bila seseorang (dewasa) produktif,
dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang
dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya
secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau
mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan
ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang
berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan
yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi
bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau
pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.

C. KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan masyarakat oleh Winslow meliputi kegiatan dan tujuan
manajemen dengan jelas disebutkan, di mana ilmu kesehatan masyarakat
dinyatakan sebagai ilmu dan seni yang bermaksud untuk mencegah suatu
penyakit, memperpanjang masa hidup, memperbaiki kesehatan fisik serta
mental dan efisiensi kerja dengan jalan mengorganisir usaha-usaha
masyarakat yang dilaksanakan secara berangsur-angsur dan bertujuan
untuk memperbaiki kesehatan lingkungan, memberantas penyakit menular,
memberikan pendidikan kesehatan perorangan, pengorganisasian usaha
pelayanan medis dan perawatan mengembangkan berbagai usaha
pelayanan medis dan perawatan mengembangkan berbagai usaha
masyarakat untuk dapat menjamin suatu 10 tingkat kehidupan yang layak
bagi setiap anggotanya sehingga dapat memelihara kesehatan dengan baik.
Dalam definisi ilmu kesehatan masyarakat tersebut terlihat adanya
beberapa konsep manajemen yang menekankan pada usaha yang
terorganisir dan pengorganisasian serta tujuan dari manajemen. Pada
hakikatnya pengorganisasian adalah upaya untuk menghimpun berbagai
sumberdaya yang merupakan bagian dari manajemen. Dengan demikian
dapat dilihat bahwa manajemen diperlukan dalam segala bidang termasuk
bidang kesehatan masyarakat untuk menjamin tujuan yang dinginkan.

6
D. CONTOH KASUS
Tingkatkan Kesadaran Hidup Sehat, Mahasiswa IKM Pengabdian Ke
Suku Anak Dalam

JAMBI,- Dalam rangka melaksanakan Pengabdian Masyarakat,


Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi (UNJA) mengadakan
pengabdian ke Suku Anak Dalam (SAD) Di Desa Bukit Suban Kecamatan
Air Hitam, Kabupaten Sarolangun selama 2 pekan dari tanggal 1 hingga
14 Desember 2021.

Menurut Siti Mashirotul Khoiriyah, ketua Organisasi Kampus (OK)


Gerakan merangkul mimpi dan cita, fokus nya pada pengabdian dan
pemberdayaan masyarakat (Gempita) SAD mengatakan Sejak ratusan
tahun lalu SAD telah hidup di Provinsi Jambi. Mereka hidup bergantung

7
pada Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, hewan, buah-buahan,
semua tersedia di alam, SAD hidup dalam kemewahan ‘ala rimba’.

“ Kami melihat dari segi Pendidikan, kesadaran Orang Rimba akan


pendidikan khususnya pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) masih
sangat rendah karena mereka menganggap pendidikan sebagai ancaman
yang dapat merubah pola kehidupan dan adat istiadatnya. Hal tersebut
yang menyebabkan keengganan Orang Rimba untuk bersekolah, sehingga
pada umumnya Orang Rimba belum bisa membaca, tulis dan berhitung
(calistung). Kondisi inilah yang menyebabkan Orang Rimba tetap
tertinggal dalam proses perubahan sosial yang tidak bisa mereka hindari
selama berinteraksi dengan masyarakat luar,” Ujar Siti Mashirotul.

Selain itu dari segi kesehatan hal yang menarik mengenai budaya
kesehatan pada Orang Rimba yaitu mereka lebih mengutamakan usaha-
usaha pencegahan (preventif) dibandingkan pengobatan (kuratif).
Sesandingon atau sesandingan merupakan tradisi Orang Rimba untuk
menghindari penykit, yakni dengan menjaga jarak dan menjaga kontak
hubungan dengan anggota lain yang terkena penyakit.

“ Bahkan jika ada yang terkena penyakit yang dianggap cepat menular,
seperti flu, batuk-batuk, dan lain sebagainya cenderung akan diungsikan
keluar pemukiman mereka, dan hanya dijaga kerabat terdekat dalam hutan
sampai penyakitnya sembuh atau mungkin meninggal dunia. Pencegahan
ini juga berlaku saat orang luar baru datang kepemukiman mereka sebelum
berbaur mereka harus mendirikan pondok yang lokasinya agak jauh dari

8
pemukiman Orang Rimba, pemisahan ini berlangsung selama 3-4 hari atau
bisa juga sampai terbukti tidak membawa penyakit. Dalam buku “Orang
Rimba Menantang Zaman” Suatu penyakit, dalam pandangan Orang
Rimba tidak hanya dilihat sebagai ketidak-seimbangan kondisi fisik dan
psikologis semata,” Terangnya.

Di bidang Sosial-ekonomi Orang Rimba hidup dari meramu, berburu hasil


hutan yang mengindetifikasikan diri mereka sebagai masyarakat rimba,
dari segi pola dan hukum, komunitas adat terpencil ini sangat patuh
terhadap aturan adat yang mengatur perilaku mereka dengan begitu ketat.
Orang Rimba hidup menyebar di kawasan Taman Nasional Bukit Dua
Belas (TNBD) dan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) serta di
hutan-hutan sekunder dan perkebunan kelapa sawit sepanjang jalur lintas
tengah Sumatera hingga ke batas Sumatera Selatan, dalam kelompok-
kelompok kecil.
“ Pada pengabdaian masyarakat ini Organisasi Kemahasiswaan (OK)
Gempita SAD bersama Praktik Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat
Komunitas Adat Terpencil (KESMAS KAT)  bekerja sama dengan
Komunitas Konsevasi Indonesia  (KKI-WARSI)  melaksanakan 15
program pengabdian dan pemberdayaan diantaranya, “Wani Piro”
(Mewarnai Mimpi Orang Rimba), “Ngobar & Ngopi” (Nonton Bareng dan
Ngobrol Inspirasi), “Barisaba” (Belajar Menulis Bersama Orang Rimba),
“Madu Baca” (Mari Menjelajahi Dunia dengan Membaca), “Macam”
(Mengenal Angka Cerdaskan Anak Bangsa), “Tantangan” (Terapkan
Kebiasaan Mencuci Tangan), “Poku” (Potong Kuku Hilang Kumanku),

9
“Terangi” (Tampil Bersih, Rapih Dan Wangi),  “Cikar Gaya” (Ciptakan
Karya Menjadi Generaya yang Berdaya), “Mentari” (Menonton Edukasi
Kesehatan Reproduksi dan Ibu),“Kesan” (Kegiatan Edukasi Sistem
Pencernaan), “Bucin” (Budaya Cinta Indonesia), Membangun Lahan
Contoh Pertanian pada Suku Anak Dalam, Membuat Kerajinan Tangan
Khas Suku Anak Dalam dan Senam setiap pagi,” Jelas Siti Mashirotul.

Sementara itu koordinator mata kuliah Kesehatan Masyarakat sekaligus


Pembina OK Gempita berharap kegiatan ini akan berdampak positif
terhadap status kesehatan orang rimba.

“Kami berharap setelah dilaksanakan kegiatan tersebut  dapat berdampak


positif terhadap peningkatan status kesehatan orang rimba dan
memberikan nilai tambah pada peningkatan sosial-ekonomi masyarakat
yaitu bidang pendidikan, dan ekonomi pada tataran rumah tangga. Bagi
mahasiswa diharapkan kegiatan ini mampu memberikan awareness pada
mayarakat orang rimba yang mempunyai keterbatasan akses terhadap
pelayanan publik.” Tutur Asparian, S.KM, M.Kes., QICaR.

Kegiatan dihadiri Ketua Prodi IKM, Sekretarus Jurusan IKM dan Dosen
Mata Kuliah kesehatan masyarakat dan diikuti 200 orang mahasiswa IKM
UNJA, 40 anak SAD usia sekolah dan 15 orang tua yang terdiri dari tokoh
masyarakat Orang Rimba.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sehat adalah sebuah kondisi maksimal, baik dari fisik, mental dan
sosialsehingga dapat melakukan suatu aktifitas yang menghasilkan sesuatu.
sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa
sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti
kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka
seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi
sehat. kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa),
spiritual, sosial. Kesehatan masyarakat oleh Winslow meliputi kegiatan dan
tujuan manajemen dengan jelas disebutkan, di mana ilmu kesehatan
masyarakat dinyatakan sebagai ilmu dan seni yang bermaksud untuk
mencegah suatu penyakit, memperpanjang masa hidup, memperbaiki
kesehatan fisik serta mental dan efisiensi kerja dengan jalan mengorganisir
usaha-usaha masyarakat yang dilaksanakan secara berangsur-angsur

B. SARAN
Kita harus mengetahui dan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari
berbagai macam penyakit.

C. DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Scarlet/Downloads/ILMU%20KESEHATAN
%20MASYARKAT%20-%20KEPERAWATAN%20GIGI%20(1).pdf

https://edoostory.id/story/detail/12403/tingkatkan-kesadaran-hidup-sehat-
mahasiswa-ikm-pengabdian-ke-suku-anak-dalam

11

Anda mungkin juga menyukai