Nama : Aura Faiza Lamalani

Nim : 711240222009

KESELAMATAN BEKERJA DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Kecelakaan di laboratorium bisa terjadi walaupun anda pekerja yang sudah sangat
berpengalaman, sejak pertama kali bekerja di laboratorium, kita berpikir bahwa hanya di
laboratorium kimia saja yang mengandung bahaya. Ternyata dilaboratorium mikrobiologi juga
banyak menyimpan potensi bahaya, salah satu contoh adalah infeksi yang terjadi pada seorang
Laboran Philadelphia tahun 2004 saat mengerjakan vaksin, kecelakaan ini disebut Laboratory
Acquaried Infection (LAI). Jadi, sangat penting untuk membicarakan beberapa bahaya yang
mungkin ada disebuah laboratorium Mikrobiologi. Laboratorium Mikrobiologi yang melakukan
berbagai kegiatan penelitian dan analisis. Di laboratorium ini para profesional bekerja dengan
standar-standar keamanan biologi. Kecelakaan kerja tak terduga yang dapat menyebabkan cedera
ataupun kerusakan.
Berikut beberapa kecelakaan kerja di laboratorium yang pernah terjadi:
1. Dartmouth College, Hanover, Agustus 1996.Terjadi keracuan dimetilmerkuri yang
menyebabkan karen wetterhahn meninggal akibat penggunaan sarung tangan later yang
tebal
2. University of California,Los Angeles December 2008.terjadi kebakaran di lab kimia
akibat kelalaian penanganan
Beberapa bahaya yang mungkin terjadi di laboratorium mikrobiologi yang melakukan beberapa
kegiatan berlebihan dan agrisis,di laboratorium para profesional bekerja dengan standar-standar
keamanan biologi ,Tingkat keamanan biologi ,yang memerlukan perhatian khusus baik di segi
desain ruangan dan lengkap, keamanan disesuaikan dengan tingkatan potensial. Ruang
laboratorium dibuat berkaca agar orang yang tidak berkepentingan tidak perlu masuk ,saat orang
ingin berkomunikasi kaca hanya perlu diketuk.
 Laboratorium Biosafety level 1
Digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan agen biologi berkarakter sudah
dikenal,contoh -Bacillus subtilis ,-Pseudomanas putida dalam laboratorium biosafety level
1 standar fasilitas yang harus dipenuhi adalah sempel cuci tangan ,permukaan kerja yang
dibersihkan dinding dan lantai yang kedap serta dilapisi edoksi lampu dan sambungan listrik
yang aman
 Laboratorium Biosafety level 2
Tempat untuk bekerja yang melibatkan agen biologi yang telah diidentifikasi .untuk
pencegahan telah terjadi vaksin dan jika terinfeksi telah tersedia antibiotik.
Contoh -Salmonella sp,-Escherichia coli fasilitas yang ada pada biosafety level 2 sama
dengan yang ada pada biosafety level 1 ditambah dengan simbol alplasa pada pintu masuk
pada saat bekerja akses dibatasi dari kemungkinan timbulnya bahaya di tempat ini keamanan
biologi di level 2 digunakan
 Laboratorium Biosafety level 3
Tempat untuk bekerja menggunakan agen biologi infeksius yang bisaa mengakibatkan
potensi penyakit serius atau kematian .
Contoh -Avian flu (Diagnostik),-virus st.Louis encephalitis,-Coxiella burnetii,-
mycobacterium tuberculosis(kultur)
 Laboratorium Biosafe level 4
Tempat untuk bekerja dengan egen biologi berbahaya dan eksotik yang berisiko tinggi
menimbulkan penyakit mematikan.
Contoh -MV,-Ebola

1. Rute infeksi
Infeksi dari hirupan udara, infeksi asupan makanan dan minuman ,infeksi kontak dengan
kulit terutama pada kontak terbuka ,infeksi pada membran mukosa saat anda bekerja dengan
aelosol infeksi dapat saja terjadi aelosol adalah paket yang tercampur fase cair dan
gas,berukuran troflen karena aelosol tersebar diudara dia sanggat mudah
terhirup ,salmonnea,saat tersentuh salmonea sebaiknya segera mencuci tangan,kita dapat
terinfeksi lewat udara organisme lain ,penggunaan alat tajam ,dan bahkan membuka sarung
tangan dengan cara yang salah akibat akan terinfeksi bakteri terkadang lalai dalam
menjalankan pekerjaan ,contohnya membran kontak mata segera terinfeksi
2. Dekontaminasi
Prinsip dasar bekerja dengan martior infeksius adalah melakukan menejemen limbah
kotak-kotak dilebel biasanya disiapkan sebuah laboratorium
Untuk melakukan dekominasi peralatan biasanya digunakan Disinfeksi panas(oven) dan
Disinfeksi kimia,pada saat mengunakan otoklaf pastikan dalam keadaan baik lakukan falidasi
otoklaf secara berkala Bioindikator ,untuk menghindari bakteri di ruangan
laboratorium ,kualitas di udara harus diperiksa secara rutin apabila sudah melalui standar
maka harus dilakukan diinfeksi udara ,penghujan mikrobiologi diudara dengan
menggunakan Air sampler ,dengan melakukan penelitian laboratorium secara rutin anda
akan terhindar dari potensi infeksi pelayanan kesehatan
3. Kasus darurat
Saat bekerja dengan konsul cair terkadang terjadi percikan akan berbahaya jika terkena
mata hal pertama yang harus dilakukan agar segera mencuci mata,dengan pencuran cuci mata
yang tersedia diruangan laboratorium ,setelah itu periksakan mata anda ke dokter dan
informasikan bahan yang mengenai mata ,dan sejenis mikronisme ,kecelakaan kerja terjadi
jika anda menghindarkan konkul tanpa perlengkapan yang memadai ,penanganan secara
cepat perlu dilakukan blokir area kejadian ,gunakan perlengkapan pelindug diri bahan-bahan
yang pecah dikumpulkan dengan alat bantu serta dimasukan keruangan khusus untuk
dikontaminasi sebelum dibuang ,Disinfeksi Area cairan diksefektar sesuai dengan
mikronisme ,serta itu serap dengan tisue jika terjadi kebakaran dilaboratorium jangan panik
 segera mengambil alat pemadam api pastikan bahwa pintu darurat tidak terkunci,dan tidak
terhalangi barang apapun.

4. Prakter kerja yang benar

Saat masuk kedalam ruangan pastikan menggunakan alat perlindung diri ,cuci tangan
terlebih dulu pada masuk kedalam laboratorium harus memakai jas laboratorium dan sepatu
lars ,rambut panjang dan kerudung harus dimasukan ke dalam krak baju untuk menghindari
potensi terbakar atau terjepit saat bekerja ,atau menggunakan topi pelindung gunakan juga
sarung tangan dengan ukuran yang sesuai
5. Prinsip dasar
 teknik bekerja yang baik
 pekerja dalam keadaan sehat
 disiplin menjalankan prosedur kerja baku
 mencatat dan melaporkan setiap penyipangan/kecelakaan
MSDS untuk mikroorganisme
MSDS bahan kimia dan media
Buku pedoman keselamatan kerja di laboratorium mikrobiologi dan rumah sakit.