.2
Tingkat Keselamatan Biologi 2
.3
Tingkat Keselamatan Biologi 3
.4
Tingkat Keselamatan Biologi 4
Tingkat Keselamatan Biologi 1
• Diperuntukan bagi agen-agen yang diketahui tidak
menyebabkan penyakit pada manusia dewasa yang sehat dan
bahaya potensial yang minimal bagi pekerja laboratorium dan
lingkungan.
• Laboratorium tidak memerlukan lokasi perpisah dari lokasi
umum dalam suatu bangunan.
• Pekerja laboratorium harus memiliki pelatihan khusus
mengenai prosedur yang akan dilakukan di dalam laboratorium
dan harus diawasi oleh ilmuwan dengan pelatihan mikrobiologi
atau ilmuwan lain yang berkaitan.
• Contoh agen biologi kategori level keselamatan biologi I antara
lain: Bacillus subtilis, hepatitis, E.coli, dan virus cacar air
Standar Peralatan keselamatan
(perlindungan utama dan
praktik alat pelindung diri)
mikrobiologi
Tingkat
Keselamatan
Biologi 1
Praktik Fasilitas
Laboratorium
khusus (Perlindungan kedua)
Standar
praktik
mikrobiologi
1. Pengawas laboratorium harus mendesak kebijakan institusi untuk mengatur akses ke
dalam laboratorium.
2. Pekerja harus mencuci tangan setelah bekerja dengan bahan yang berpotensi bahaya
dan sebelum meninggalkan laboratorium.
3. Makan, minum, merokok, memakai lensa kontak, menggunakan kosmetik, dan
menyimpan makanan di dalam laboratorium dilarang.
4. Memipet dengan mulut dilarang; pipet dilakukan dengan menggunakan perangkat
pipetting mekanik.
5. Peraturan untuk penanganan benda tajam seperti jarum suntik, pipet, pisau bedah,
dan barang pecah belah yang rusak harus diterapkan dan dikembangkan.
6. Terapkan semua prosedur dengan baik untuk meminimalisir adanya percikan atau
aerosol.
7. Dekontaminasi permukaan kerja setelah pekerjaan selesai atau jika terdapat
tumpahan atau percikan bahan infeksius dengan disinfektan yang sesuai.
8. Dekontaminasi semua media kultur, benda, dan bahan infeksius lainnya sebelum
9. Tanda simbol Biohazard harus dipasang
di pintu masuk laboratorium ketika agen
infeksi ada. Tanda termasuk nama agen
yang sedang digunakan, nama dan nomor
telepon dari pengawas laboratorium
atau pekerja yang bertanggung jawab.
10.Pengawas laboratorium memastikan
bahwa semua pekerja laboratorium
menerima pelatihan yang sesuai dengan
tugasnya, tindakan pencegahan yang
diperlukan dalam menangani pemaparan,
dan prosedur evaluasi pemaparan.
Pekerja harus menerima update tahunan
atau pelatihan tambahan saat terjadi
perubahan prosedur atau kebijakan.
Praktik
khusus
1. Kabinet BSL-4 dipasang terpisah dari gedung atau berada di zona isolasi
2. Westafel otomatis ditempatkan di dekat ruangan kabinet dan ruang ganti dalam dan ruang ganti luar
3. Jendela harus tahan dari kerusakan dan tertutup
4. Perangkat pembersih mata harus tersedia di dalam laboratorium
5. Jumlah saringan HEPA pada pembuangan udara sebanyak 2 buah, sedangkan untuk udara masuk
sebanyak 1 buah
6. Semua limbah cair yang di dekontaminasi harus di catat secara teratur
7. Pintu ganda yang dilengkapi dengan autoklaf harus dipasang di dalam laboratorium untuk
mendekontaminasi bahan infeksius dan mencegah penyebaran keluar
8. Harus tersedia sistem komunikasi memadai yang menghubungkan laboratorium bagian dalam dan di
luar laboratorium seperti telepon, fax, komputer
DAFTAR PUSTAKA
Redjeki, Sri. (Desember 2016). Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Dikutip 22 September 2019:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=2ahUKEwj40Kjc2Ork
AhVoH7cAHVfUB7QQFjABegQIBhAB&url=http%3A%2F%2Fbppsdmk.kemkes.go.i
d%2Fpusdiksdmk%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F08%2FKesehatan-dan-
Keselamatan-Kerja-Komprehensif.pdf&usg=AOvVaw3gN2-PhtaK2XjQetqscZWF