Laboratorium
Purnomo Hadi, Microbiologi FK
UNDIP, Semarang
Definisi:
Biosafety: Keselamatan biologis, Titik tolaknya
pada keselamatan petugas
Biosecurity: Keamanan biologis, Titik tolaknya
pada keselamatan nasional - internasional
PRINSIP BIOSAFETY(KESELAMATAN
HAYATI)di LABORATORIUM
Purnomo Hadi, Microbiologi FK
UNDIP, Semarang
Overview
1. Memahami kembali proses infeksi yang dapat
terjadi di laboratorium yg terkait penyakit.
2. Memanfaatkan secara maksimal pengenalan
bahaya/hazard guna menentukan
perlindungan yang sesuai.
3. Menggambarkan ulang tujuan dan fungsi dari
perlindungan utama (primary containment)
dan kedua (secondary containment).
4. Memahami pentingnya pelatihan, kehati-
hatian dan kewaspadaan sebagai unsur utama
dari biosafety.
EPIDEMIOLOGI
Infeksi laboratorium :
Sampling Proses analisis
Pertamakali 1899 : Demam Mideterania
Sulkin & Pike :
3.921 kasus (1930-1974) mortalitas 164 (41%)
Fasilitas Penelitian 2.307 (58.8%)
Fasilitas Diagnostik 677 (17.3%)
Fasilitas Industri 134 (3.4%)
Fasilitas pendidikan 106 (2.7%)
Lain-lain 697 (17.8%)
INFEKSI LAB DI FASILITAS KLINIS
Lab Mikrobiologi
Lab Otopsi
Risiko
Agen Contain
Biologi ment
Biosafety
Aktivitas Tanggap
Lab/Host Darurat
PENGORGANISASIAN BIOSAFETY
Persyaratan Lab
Peralatan lab
Classification:
Class I BSCs:
Negative pressure
Ventilated
Open front
Class IIA IIB BSCs:
HEPA filterred
Vertical laminar air flow
Class III BSCs:
Totally enclosed cabinets
Gas tight construction
Protect personnel and environments in highest level
BSC 1 BSC 2a
BSC 3
APD: BAJU LAB
SARUNG TANGAN
PERALATAN PERSONAL
PELINDUNG MATA & Penutup kepala
MASKER
Standar Praktek Biosafety
1. Petunjuk keselamatan tersedia
2. Pelatihan biosafety untuk semua staff
3. Tidak makan, minum, merokok, menggunakan
konsmetik
4. Rambut panjang harus diikat
5. Akses masuk laboratorium dibatasi
6. Pintu Laboratorium selalu tertutup
7. Tidak melakukan pemipetan dengan cara
menyedot dengan mulut
Standar Praktek Biosafety-2
8. Cuci tangan : setelah menangani material
infeksius, setelah melepas sarung tangan,
akan meninggalkan lab.
9. Penggunaan peralatan tajam harus sangat
dibatasi. Jarum tidak boleh dibengkokkan, di-
recapping, dilepas dari syring. Dibuang dalam
wadah khusus benda tajam
10.Peralatan yang terkontamimasi harus
didekontaminasi sebelum dibuang atau
digunakan kembali
Standar Praktek Biosafety-3
11. Baju lab terkancing rapat, sepatu menutup seluruh
kaki, baju lab tidak digunakan diluar lab (kantin,
kantor, toilet)
12. Mengenakan masker, pelindung mata dan wajah,
sarung tangan (kondisi tertentu)
13. Autoclave dimonitor dengan indikator biologi secara
berkala
14. Bila terjadi tumpahan, kecelakaan atau paparan
bahan infeksius harus segera lapor pada supervisor
lab.
15. Tersedia program pengendalian rodentia dan insekta