Anda di halaman 1dari 3

Bab II

PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Biosafety


Biosafety adalah suatu konsep yang mengamankan orang yang bekerja dengan
suatu bahan biologis. Misalnya orang yang bekerja dengan suatu virus yang dapat
menimbulkan penyakit berbahaya maka orang tersebut harus menggunakan sarung
tangan. Jadi biosafety adalah suatu konsep yang mengatur orang yang bekerja atau
bersentuhan dengan objek biologis berbahaya agar terhindar dari bahaya objek
biologis tersebut.
1.2. Pengertian Bosafety Level
Biosafety level ialah kombinasi penerapan antara praktek dan prosedur oleh
pekerja pada fasilitas laboratorium dan peralatan keamanan ketika bekerja dengan
menggunakan agen patogen menular yang berbahaya. Istilah biosafety level ini juga
digunakan untuk menjelaskan metode yang aman dalam menangani dan mengelola
bahan-bahan yang bisa menginfeksi di laboratorium.
1.3. Tujuan biosafety Level
Tujuan diterapkannya konsep biosafety level ini mencakup 3 aspek yaitu:
1. Keamanan personal yang bekerja di dalam laboratorium
2. Lingkungan sekitar laboratorium
3. Kualitas produk
Tujuan utamanya ialah melindungi personal yang bekerja di dalam
laboratorium, baik dengan cara penerapan penanganan mikroba yang baik maupun
pemakaian peralatan pengamanan secara tepat. Pemberian vaksin pada personal yang
bekerja di dalam laboratorium juga bisa meningkatkan level perlindungan terhadap
infeksi. Tujuan yang kedua adalah melindungi lingkungan di luar laboratorium dari
kontaminasi bahan-bahan infeksius dengan mengkombinasikan antara desain fasilitas
dan pengalaman operasional.
1.4. Kalsifikasi Biosafety
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan jalur penularan agen infeksius maupun
fungsi laboratorium setingkat biosafet berdasarkan ketentuan dari WHO Laboratory
Biosafety Manual (LBM) edition meliputi :
1.4.1 Laboratorium Biosafety Level 1/BSL-1
BSL-1 yaitu laboratorium yang digunakan untuk menguji agen penyebab
penyakit yang kurang membahayakan kesehatan manusia dan mampu meminimalisir
segala potensi bahaya terhadap personel laboratorium serta lingkungannya. Contoh
agen atau mikroorganisme tersebut diantaranya escherichia coli, baccilus subtilis,
virus gamboro dan virus infectiouscanine hepatitis.
Persyaratan rancang bangun BSL-1 harus memiliki :
A. Pintu masuk keluar
B. Bak cuci tangan stainless steel
C. Rak pakaian kerja/jas laboratorium
D. Ruang kerja mudah dibersihkan
E. Ruang kedap air
F. Perabotan yang kokoh
G. Jendela dilengkapi dengan saringan serangga dan debu

1.4.2 Laboratorium Biosafety Level 2/BSL-2

BSL-2 yaitu laboratorium yang digunakan untuk menguji agen penyakit yang
cukup. Potensial membahayakan petugas laboratorium dan lingkugannya. Sebagai
contoh mikroorganisme yang ditangani biosafety level ini diantaranya virus
campak (measeles virus), salamander, Toxoplasma sp., virus hepatitis.

Persyaratan rancang bangun BSL-2 harus memiliki :

A. Pintu dapat menutup sendiri


B. Bak cuci tangan stainless steel
C. Rak pakaian pelindung
D. Ruang kerja mudah dibersihkan
E. Ruang kedap air
F. Perabotan yang kokoh
G. Jendela dilengkapi dengan saringan serangga dan debu
H. Dilengkapi biological safety cabinet/BSC
I. Harus cukup penerangan/cahaya dalam laboratorium
J. Loasi laboratorium harus terpisah dari tempat/rumah penduduk
K. Sistem pengawasan ventilasi dimana aliran udara hanya masuk ke dalam
laboratorium tanpa ada sirkulasi udara masuk keluar dari laboratorium
L. Dilengkapi alat pelindung mata dan obat cuci mata untuk petugas
M. Mambatasi lalu lintas orang dan alat ketika personel dan alat laboratorium
sedang bekerja
N. Dilengkapi pakaian pelindung untuk pekerja pada waktu bekerja
O. Dilengkapi tanda biohazard

Anda mungkin juga menyukai