1. Perjanjian.
2. Undang-undang
3. Hukum adat Undang-undang dalam 1233 KUH Perdata merupakan terjemahan dari
bahasa Belanda “Wet” yang diartikan sebagai hukum yaitu mencakup Undang-
undang (hukum tertulis) maupun hukum tidak tertulis (hukum adat). Hal ini berarti
hukum adat juga merupakan sumber perikatan.
Objek dari sebuah perikatan adalah prestasi yaitu hal pemenuhan prestasi. Dijelaskan dalam
pasal 1234 KUHP bahwa “Tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk
berbuat sesuatu dan tidak berbuat sesuatu.