Anda di halaman 1dari 3

NAMA : BAIQ ELMALIA MSLAH PUTRI

NIM : P07134121007
KELAS :A
PRODI : SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
SEMESTER : II

PRINSIP BIOSAFETY LEVEL 1-4


1. Laboratorium BSL-1 (Biosafety Level 1)
Pada Laboratorium Boisafety level 1 ini memiliki fungsi sebagai laboratorium dasar yang
biasanya digunakan untuk pembelajaran. Mikroorganisme hidup yang digunakan untuk penelitian pada
BSL-1 ini tidak berpotensi berbahaya dan tidak menimbulkan penyakit bagi manusia atau mahluk hidup
lain. Contoh mikroorganisme yang diteliti pada Laboratorium BSL-1 ini ialah Bacillus subtilis,
Escherichia coli, dll. Di dalam Laboratorium BSL-1 tidak harus terdapat alat-alat keselamatan khusus.
Tetapi harus tetap dilengkapi dengan :
1) Bak cuci tangan
2) Terdapat pintu masuk dan keluar laboratorium
3) Ruang kedap air, ruang kerja yang mudah dibersihkan
4) Dilengkapi dengan rak untuk Jas Laboratorium atau pakaian kerja
5) Memiliki perabotan yang kokoh dan kuat
6) Jendela disertai dengan saringan serangga dan debu
7) Dilengkapi dengan alat keamanan seperti alat emergency shower

2. Laboratorium BSL-2 (Biosafety Level 2)


Laboratorium Biosafety Level 2 ini memiliki fungsi untuk penelitian yang sudah berhubungan dengan
diagnosis penyaki dan layanan kesehatan dasar. Pada BSL-2 ini sudah terdapat mikroorganisme yang
diteliti dimana bersifat pathogen tetapi masih memiliki resiko kontaminasi rendah untuk menyebabkan
suatu penyakit pada pekerja laboratorium yang meneliti dan terhadap manusia serta hewan. Pada BSL-2
ini harus sudah terdapat alat-alat keselamatan khsuus serta pengobatan langsungjika sampai terjadi
kontaminasi terhadap pekerja. Pada Laboratorium Biosafety Level 2 ini beberapa persyaratan khusus
yang sudah ditetapkan oleh sesuai dengan SE MENKES Nomor 234 Tahun 2020, yaitu :

 Persyaratan untuk Gedung


Gedung Untuk Biosafety Kelas / Level 2 ini harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Terdapat ruang untuk penyimpanan dan penerimaan bahan sampel
2) Terdapat ruang untuk penelitian spesimen
3) Terdapat ruang khusus yang digunakan untuk menangani limbah yang bersifat infeksius yang
juga dilengkapi dengan autoclave
4) Terdapat ruangan yang disediakan untuk loker, adsministrasi dan pantry
5) Terdapat system instalasi yang akan digunakan untuk penanganan air limbah (IPAL)
 Ruang Untuk Biosafety Kelas / level 2 ini harus memeuhi syarat sebagai berikut:
1) Ruang Laboratorium memiliki area yang cukup luas
2) Penmbangunan gedung laboratorium usahakan jauh dari lingkungan padat penduduk
3) Atara ruang infeksius dan non infeksius harus dipisah dan diberi tanda atau label di setiap
ruangan untuk pengenal
4) Pintu pada ruang laboratorium harus terdapat kunci dan memiliki akses terbatas (tidak sembarang
orang bisa masuk)
5) Aliran udara searah dengan filter udara pada exhaust/HVAC System (disarankan) dan jendelanya
tertutup dengan rapat
6) Memiliki system penerangan yang baik dan cukup
7) Tidak menggunakan lampu yang menggantung
8) Dilengkapi dengan wastafel untuk cuci tangan dekat pintu keluar dari laboratorium untuk
menghindari adanya kontaminasi bakter atau virus yang menempel di tangan
9) Tersedia pasokan listrik yang memadai, terdapat penerangan darurat jika terjadi gangguan
misalnya ialah mati listrik serta memiliki genset yang selalu standby jika digunakan sewaktu-
waktu
10) Memiliki system keamanan yaitu alarm otomatis yang akan berbunyi saat terjadi sesuatu
11) Gedung memiliki jalur evakuasi yang sudah sesuai dengan syarat K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja)

3. Laboratorium BSL-3 (Biosafety Level 3)


Laboratorium BSL-3 (Biosafety Level 3) ini memilili fungsi untuk melakukan penelitian dalam
rangka sudah mendiagnosis penyakit khusus. Pada BSL-3 ini sudah terdapat mikroorganisme yang bisa
berpotensi mengkontaminasi pekerja laboratorium yang cukup serius pada bagain saluran pernafasan
yang dapat berakibat fatal. Selain itu Bio-Safety Level 3 ini juga bisa mengkontaminasi lingkungan
sekitar yang dekat dengan laboratorium. Beberapa jenis mikroorganisme yang diteliti pada BSL 3 ini
ialah Anthrax, Mycobacterium tuberculosis, Virus Avian Influenza, Virus St. Louis encephalitis dan
Coxiella burnetii.
Pada BSL-3 ini harus dilengkapi engan peralatan-peralatan khusus, seperti :
1) Ventilasi udara khusus
2) Dilengkapi dengan pintu rangkap untuk keaanan lebih
3) Terdapat ruangan khusus sebelum masuk ke dalam laboratorium untuk sterilisasi tubuh
4) Dilengkapi dengan autoklaf dan Bio-Safety Cabinet
5) Selain itu, harus dilengkapi juga dengan alat pencegahan dan pengobatan yang lengkap jika
sampai terjadi kontaminasi

4. Laboratorium BSL-4 (Biosafety Level 4)


Laboratorium BSL-4 (Biosafety Level 4) ini merupakan tipe laboratorium yang memang khusus
digunakan untuk kegiatan penelitian mikroorganisme yang bersifat pathogen dan berbahaya.
mikroorganisme yang berada pada laboratorium BSL-4 ini benar-benar mikroorganisme yang bisa
menyebabkan penyakit serius pada pekerja atau pada manusia jika sampai terkontaminasi. Dan penyakit
yang disebabkanya pun memiliki potensi untuk menular dari orang satu ke yang lain baik langsung atau
tidak dengan cepat. Contoh mikroorganisme yang diteliti pada Laboratorium BSL-4 ini ialah Virus HIV
Aids, Virus Ebola, Rift valley fever serta Virus Sin nombre. Untuk Laboratorium BSL-4 ini harus
dilengkapi dengan :
1) Memiliki ruang antara yang disertai juga dengan kamar mandi yang digunakan untuk mandi
sebelum memasuki pusat dari laboratorium da tempat mandi (shower) sebelum keluar dari
laboratorium untuk memastikan tidak ada kontaminasi virus atau bakteri yang terbawa.
2) Memiliki fasilitas-fasilitas yang sama seperti BSL 3
3) Dilengkapi dengan autoclave di bagian luar serta dalam laboratorium yang memiliki pintu ganda.

Anda mungkin juga menyukai