Anda di halaman 1dari 18

“BIOSAFETY CABINETS”

paper ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kesehatan


keselamatan kerja

Nama :

MAXY CYDEMIUS NIMAN (01)

NADILA RAMBU DIHI HUTUR (02)

NI KADEK AYU DEVI SUARDANINGSIH (03)

NI KADEK AYU SUJANI (04)

NI KADEK AYU UTAMI DEWI M (05)

NI KADEK DEA ANGGARINI (06)

PRODI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


DENPASAR 2021/2022

1
Abstrak

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME. Yang mana telah
menciptakan kita dan memberikan kita kesehatan jasmani dan rohani sehingga
masih bisa merasakan kenikmatan yang telah diberikan-Nya, Serta dengan rahmat-
Nya paper ini bisa selesai. paper ini membahas tentang Biological Safety Cabinets.
Dalam penyusunan paper ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan paper ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa paper
ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan paper
selanjutnya.Akhir kata semoga paper ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembacanya dan tentunya kita semua.

Jakarta, 11 september 2021

2
BAB I

PENDAHULUAN

Pada saat sekarang ini ,dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan,


maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang
terdapat di alam sampai pada mikrooorganisme yang tak dapat di lihat
dengan mata telanjang/berukuran kecil. Dari hal inilah muncul ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang
disebut dengan mikrobiologi. Para peniliti mulai mencari tahu akan apa
yang terkandunng pada mikroorganisme tersebut. Dalam bidang penelitian
mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara- cara khusus
untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk
meneliti mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya, tentu
diperlukan pula pengenalan akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta
teknik / cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian
tersebut. Hal ini dilakukan untuk memuddahkan berlangsungkan suatu
penelitian. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga
harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan
jamur. Dan untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang
cara- cara / teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat- alat yang
digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang
berbeda . Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukanlah percobaan
untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta
fungsi dan prinsip kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi. Selain itu
pula untuk mengetahui teknik sterilisasi dari alat-alat tersebut.
Keselamatan kerja juga menjadi faktor utama dalam laboratorium, terutama
pada laboratorium yang mengandung senyawa-senyawa kimia berbahaya
dan mikroorganisme yang dapat menginfeksi penyakit berbahaya. Setiap
individu memiliki kewajiban untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman sesuai dengan kemampuan terbaik mereka. Pedoman keamanan
Biologi (Biosafety) dibuat untuk menginformasikan cara kerja yang spesifik

3
dalam penanganan mikroorganisme patogen di labolatorium dan juga
mempersiapkan petunjuk praktis bagi pembuatan kode praktek kerja yang
dibutuhkan di setiap laboratorium.

4
BAB II

PEMBAHASAN

Biosafety cabinet atau disebut juga Biological Safety cabinet merupakan


sebuah area kerja laboratorium dengan ventilasi udara yang telah direkayasa untuk
mengamankan pekerja yang bekerja dengan sampel material, lingkungan kerja
dan sampel material dari kemungkinan bahaya terkontaminasi atau menimbulkan
penyebaran bakteri / virus yang bersifat patogen. Dengan BSC, udara dari ruangan
masuk ke dalam BSC untuk kemudian diisap oleh cabinet ke dalam saluran
pembuangan. Arah aliran udara memungkinkan partikel aerosol yang mungkin
dihasilkan saat bekerja tidak terisap oleh pekerja dan dan dibuang. Bagian depan
cabinet dibuka sedikit hingga tangan pengguna dapat masuk dan bekerja
menangani bahan-bahan di dalam cabinet sementara orang tersebut mengamati dari
balik penutup yang transparan.

Aplikasi dari biological safety cabinet saat ini sangatlah luas dari pemakaian
di dunia industri farmasi, medis / kedokteran, penelitian klinis, pendidikan, ataupun
sektor kesehatan secara umum. Bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola
pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar
UV beberapa jam sebelum digunakan. Sekilas mirip dengan lemari asam, hanya
saja pada lemari asam tidak ada proteksi penyaring sekelas HEPA Filter. Namun,
Biosafety cabinet mempunyai beberapa kelas keamanan, dan tujuan kelas
keamanan ini juga berbeda beda.

Biosafety cabinet Kelas I

Biosafety cabinet Kelas I menyediakan perlindungan pada personil namun


tidak termasuk pada produk sampel / material di dalam chamber biosafety cabinet.
Udara akan mengalir dari arah personil dan bisa menyebabkan kontaminasi pada

5
sampel. Kecepatan minimum biosafety jenis ini 0,38 m/s. Jendela depan dibiarkan
terbuka, sehingga udara masuk, lalu dihisap, dan disaring dengan HEPA Filter.

Biosafety cabinet Kelas I biasanya digunakan untuk peralatan khusus seperti


centrifuge, atau prosedur aerasi culture yang bisa menimbulkan bau. Tersedia
menggunakan ducting dan tanpa ducting (udara disaring dan disirkulasi kembali ke
dalam ruangan).

Aliran Udara Biosafety Cabinet Class I

Biosafety cabinet Kelas II

Biosafety cabinet Kelas II menyediakan proteksi untuk 2 hal yaitu sampel


dan lingkungan. Sesuai standar dari NSF, biosafety kelas II ini dibagi menjadi 4
tipe yaitu : Type A1, Type A2, Type B1, dan Type B2. Prinsip operasi Biosafety
cabinet Kelas II menggunakan kipas hisap dipasang di atas lemari untuk menarik
udara dari luar + Chamber, kemudian disaring dengan HEPA Filter sebelum
diteruskan untuk sirkulasi mau pun dikeluarkan. Sistem menarik udara ini membuat
operator aman karena arah udara akan mengarah ke dalam sistem saringan.

Kabinet Tipe A1 Memiliki kecepatan aliran minimal 0,35 m/detik.


Hasil penyaringan udara dengan HEPA Filter dibagi menjadi 70% dipakai lagi, dan
hanya 30% dikeluarkan. Hal inibisa dilakukan karena perbedaan ukuran kedua filter
chamber dan filter keluar. Sistem ini tidak diperkenankan jika ada penggunaan
bahan kimia berbahaya. Kabinet Type A2 Memiliki kecepatan aliran minimum 0,5

6
m/detik. Hasil penyaringan udara dengan HEPA Filter dibagi menjadi 70% dipakai
lagi, dan hanya 30% dikeluarkan. Hal inibisa dilakukan karena perbedaan ukuran
kedua filter chamber dan filter keluar.

Aliran Udara Biosafety Cabinet Class II Type A1 dan A2

Kabinet Type B1 Memiliki kecepatan aliran minimal 0,5 m/detik.


Hasil penyaringan udara dibagi menjadi 30% re-sirkulasi dan 70% keluar melalui
ducting.

7
Aliran Udara Biosafety Cabinet Class II Type B1

Kabinet Type B2 Memiliki kecepatan aliran minimal 0,5 m/detik.


Udara dihisap, disaring, dan tidak ada yang disalurkan untuk sirkulasi. Semua
dikeluarkan melalui sistem ducting. Digunakan di laboratorium tokxikologi dan
bahan kimia berbahaya lainnya. Sangat diharuskan pemakaian alarm, dan
peringatan jika blower tidak berfungsi.

Thermo scientific 1300 Series class II Tipe B2 merupakan salah satu contoh
dari alat BSC. Untuk spesifikasi yang diusung adalah filter efisiency 99.99 % pada
0.3 mikrometer dengan HEPA tipe filter. Didalam 1300 series terdapat beberapa
tipe dimana setiap tipe juga mempunyai dimensi atau ukuran yang berbeda.

Thermo scientific 1300 Series sangat direkomendasikan bagi orang yang


bekerja dengan gas yang mudah menguap dan beracun ataupun dalam suatu
laboratorium microbiologi.

8
Aliran Udara Biosafety Cabinet Class II Type B2

9
Biosafety cabinet Kelas III.

Viosafety cabinet kelas III digunakana di laboratorium dengan pengamanan


maksimum, didesain untuk pemakaian dengan bahan patogen yang berbahaya.
Sirkulasi udara di dalam chamber ditutup rapat, dan semua material yang masuk
dan keluar harus melalui pass box. Sarung tangan disertakan di depan sehingga
personil bisa bekerja tanpa kontak.

Aliran Udara Biosafety Cabinet Class III

Tentang Biological Safety Cabinet

1. Mengetahui Arah Air Flow. Biological Safety Cabinet memberikan proteksi

kepada personnel, product dan lingkungan melalui HEPA Filter.

Mengetahui bagaimana udara mengalir pada Biological Safety cabinet

merupakan bagian penting yang harus diketahui.

10
2. Bekerja pada TINGGI Sash ( pintu ) yang tepat. Aliran udara yang tepat

Didapat dengan pengukuran kecepatan udara bersama tinggi sash yang

optimal dengan analisa seksama yang direkomendasikan dilakukan setiap

tahunnya.Setelah diperiksa, alat akan dipasang label ok yang menyatakan

alat berfungsi optimal untuk melindungi personel, produk dan lingkungan.

3. Dilarang menutup air grill pada Biological Safety cabinet karena akan

menggangu arah aliran udara.

4. Minimalisasi Pergerakan didalam dan diluar Biological Safety Cabinet.

Pergerakan yang terlalu cepat dari tangan user akan menggangu arah aliran

Udara. Lalu lalang analyst di depan Biological Safety Cabinet serta

penutupan pintu yang tidak baik akan berdampak pada arah aliran udara.

5. Meminimalisasi terjadinya percikan atau aerosol ketika analisa. Cara

terbaik untuk Minimalisasi adalah dengan melakukan Good Microbiology

Practices. Pengurangan terjadinya percikan atau aerosol akan

meminimalisasi potensi infeksi dari sampel yang sedang dikerjakan.

6. Mengetahui Working Area di Biological Safety Cabinet. Bagian yg paling

Tepat adl 1/3 bagian yang terletak di tengah. Semua analisa sebaiknya

dilakukan pada 4 inchi didepan air grill pada working area di Biological

Safety Cabinet. Bahan atau alat yg berada di dalam Biological Safety

11
cabinet dapat mengganggu aliran udara, menghasilkan turbulensi, dan

kontaminasi silang.

7. Bekerja dengan arah dari area bersih menuju area terkontaminasi ( kotor )

pada Biological Safety Cabinet.Alat dan bahan juga harus tepat disimpan

sesuai zona kerja yang bersih mengarah ke kontaminasi (dari kiri ke kanan)

Biohazards bag, rak pembuangan tips mikropipette dan unit glass filter

sebaiknya diletakkan pada satu sisi yang sama di dalam Biological Safety

Cabinet. Semua alat dan bahan diletakkan sejauh yg kita bisa capai di

Biological Safety Cabinet dan beri jarak dengan air grill. Alat yang

menghasilkan aerosol seperti vortek mixer dan centrifuge diletakkan

dibagian belakang Biological Safety Cabinet sehingga tidak mengganggu

aliran udara.

8. Bekerja dengan Tabung. Dilarang meletakkan tabung terbuka pada

Biological Safety Cabinet dalam keadaan tegak.Tutup tabung atau tutup

botol TIDAK boleh diletakkan diatas lap atau tissu ketika bekerja di

Biological Safety Cabinet. Tutup segera tabung atau botol setelah selesai

digunakan ketika bekerja di Biological Safety Cabinet.

9. Tutup petri harus selalu berada di atas petri yang dalam kondisi terbuka,

meminimalisasi pengaruh aliran udara ke bawah pada Biological Safety

12
Cabinet.

10. Aspiration Bottles atau suction flask pada Biological Safety Cabinet harus

dapat didesinfeksi sebelum dan sesudah analisa.

Standar Operational Procedure Ketika Bekerja di Biological Safety Cabinet

a. Start Up

Gunakan sarung tangan untuk perlindungan tangan

Isi Biological Safety cabinet dengan semua alat laboratorium yang dibutuhkan
untuk memulai analisa dan pastikan semua bisa didekontaminasi bagian
permukaannya.

Dekontaminasi permukaan meja, sisi dinding dan nyalakan alat beberapa menit
sebelum digunakan.

Jangan meletakkan alat dengan serampangan.

Tutup drain valve sebelum operasi.

b. Operation

Jangan menghalangi bagian depan dan belakang kisi kisi.

Bekerja pada jarak yang jauh yang masih bisa dijangkau.

Minimalisi gerakan tangan, buatlah gerakan perlahan sehingga tidak menggangu


airflow.

Ketika menarik tangan dari dalam, yakinkan untuk melakukan dekontaminasi pada
permukaan terlebih dahulu. Dan gerakkan tangan dengan perlahan.

Minimalisasi gangguan pada external airflow.

13
Bekerja dari area bersih ke kotor.

Biohazard collection bag sebaiknya diletakkan di dalam kabinet.

Gunakan absorbent pada pada permukaan kerja jika diperlukan untuk


meminimalisasi percikan dan pembentukan aerosol dari tumpahan.

Dekontaminasi permukaan sebelum memindahkan bahan yang tersangka


terkontaminasi dari interior dalam.

Letakkan instrument yang dapat menghasilkan aerosol sejauh mungkin dari interior
dalam kabinet.

Bahan yang bersih sebaiknya berjarak minimal 150 mm dari object yang
menghasilkan aerosol untuk meminimalisasi kontaminasi silang. Jangan
menggunakan fas flame jika memungkinka

Lampu Ultraviolet Biological Safety Carbinets

CDC tidak merekomendasikan pemasangan lampu UV di Biological Safety


Carbinets Amerika Safety Association Biological mendukung posisi ini, mengutip
risiko keselamatan personil, penetrasi dangkal, mengurangi efektivitas dalam
kelembaban relatif tinggi, dan kebutuhan sering untuk membersihkan dan
mengganti bola lampu. Namun, pernyataan ini telah secara resmi sengketa dalam
setidaknya satu per-review artikel yang menunjukkan bahwa :

1. Tidak ada dasar dikutip kebutuhan untuk menghilangkan debu dan kotoran
dari lampu
2. Benar berfungsi biosafety carbinet memiliki udara sangat bersih sehingga
debu kurang mungkin untuk tumbuh
3. Laboratorium umumnya ber-AC yang menghilangkan keprihatinan atas
penghambatan kelembaban efektivitas UV
4. Dengan menggunakan UV risiko eksposur yang tepat untuk pengguna
sangat rendah

14
5. Desinfeksi UV efektif untuk pembasmi kuman dan virucide serta
menghambat kontaminasi DNA dari PCR
6. Desinfeksi UV memiliki keuntungan tidak meninggalkan residu seperti
desinfektan fisik
7. Relatif aman dan risiko dari UV dibandingkan teknik desinfeksi lain
(yang juga mengandung resiko) harus dipertimbangkan.

Analisis data menggunakan sebagian data laboratorium klinik Rifaskes


2011. Cox regresi dipakai untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang
terkait dengan kelengkapan alat pelindung diri (APD), ketersediaan biosafety
cabinet, dan ketersediaan ruang sterilisasi.
Dari 782 laboratorium, terdapat 769 laboratorium dengan data yang lengkap
dan dapat dianalisis. Sangat sedikit (15%) laboratorium kelas utama dan
laboratorium terakreditasi hanya 9,9%. Laboratorium kelas satu dibandingkan
dengan laboratorium kelas madya dan pratama memiliki kesempatan yang lebih
tinggi adanya alat pelindung diri (APD) lengkap, ketersediaan biosafety cabinet,
dan ketersediaan ruang sterilisasi. Selain itu, laboratorium terakreditasi
dibandingkan dengan yang tidak terakreditasi hampir 3 kali lipat mempunyai
ketersediaan APD lengkap (RRa = 2,94; P = 0,000), hampir 4 kali memiliki
biosafety cabinet (RRa = 3,94; P = 0,000), dan memiliki 37% kesempatan memiliki
ruang sterilisasi (RRa = 1,37; P = 0,008). Klasifikasi dan akreditasi laboratorium
merupakan faktor dominan berhubungan dengan ketersediaan fasilitas dan
kelengkapan peralatan biosafety di laboratorium.

15
16
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Biological Safety Cabinet digunakan setiap hari selama berjam-jam. Selain


perlindungan pengguna dan materi sampel, aspek ergonomis pekerjaan menjadi
lebih dan lebih penting. Ini termasuk pengurangan tingkat kebisingan (untuk
suasana kerja yang lebih nyaman), ketinggian disesuaikan berdiri (untuk posisi
duduk dioptimalkan), jendela samping panorama (lebih banyak cahaya dalam
kabinet), 10 ° sash depan miring (memungkinkan lebih baik posisi duduk) serta
sekuat tapi menyilaukan bebas sumber cahaya (baik tampilan dalam kabinet) untuk
meningkatkan kondisi kerja.

Begitu pentingnya peranan bio safety cabinet ini, maka dalam desain,
pemasangan / penginstalan, serta pengoperasiannya harus sesuai dengan standar
yang berlaku. BS EN 12469 : 2000 merupakan standar yang dapat dianut karena
didalam standar tersebut memuat rincian tentang jenis, spesifikasi dan kinerja dari
biological safety cabinet itu sendiri.

SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang paper di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://jasakalibrasi.net/bio-safety-cabinet-thermo-scientific-1300-series/
http://www.lemariasam-fumehood.com/2016/05/pengertian-biosafety-cabinet-
dan-cara.html
http://noberanagbio.blogspot.co.id/2011/11/bab-i-pendahuluan.html
http://alatalatlaboratorium.com/LaboratoriumMikrobiologi/10-tips-menggunakan-
biological-safety-cabinet-dengan-aman-dan-benar
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/HSJI/article/view/3088

18

Anda mungkin juga menyukai