Anda di halaman 1dari 34

OM SWASTIASTU

KELOMPOK

1 Ni KadekAyu Utami Dewi 2 Ni Kadek Wina Juliantari Putri (09)


M (05)

2 Ni Kadek Winda Nurani (10) 4 Ni Komang Sintia


Sarini Dewi (12)
5 Ni Luh Putu Ishika Maharani
Dewi (17)
ALKENA DAN ALKUNA; SIFAT, TATA
NAMA DAN REAKSI
1 Pengertian
2
Tata nama

3 Sifat-sifat

4 Reaksi
5 KESIMPULAN
PENGERTIAN
01
 ALKENA

Senyawa alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh


yang mengandung satu ikatan rangkap dua atau lebih.
Reaksiadisi sering dijumpai pada reaksi alkena, alkuna dan
hidrokarbon aromatis. Semua senyawa organik yang memiliki
ikatan rangkap dapat melangsungkan reaksiadisi.
 ALKUNA
Senyawa alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki
minimal satu ikatan ganda tiga karbon-karbon. Asetilena adalah
alkuna yang paling sederhana itu digunakan secara industrial
sebagai bahan awal pembuatan asetaldehida, asamasetat, dan
viniklorida. Alkuna juga disebut deretasetilena. Pada kelompok
senyawa alkuna, ikatan ganda tiga terbentuk oleh ikatan sigma
antara orbital-orital hibridasp pada dua atom karbonnya.
TATA NAMA
02
Tata nama dalam senyawa kimia adalah serangkaian aturan
persenyawaan kimia yang disusun secara sistematis
berdasarkan IUPAC. Penamaan senyawa diawali dengan
jumlah atom dalam angka Yunani. Angka Yunani yang
digunakan adalah 1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 =
penta, 6 = heksa, 7 = hepta, 8 = okta, 9 = nona dan 10 =
deka. Sedangkan aturan tata nama senyawa organik yaitu
dimulai dari yang paling sederhana hanya mengandung
atom C dan H. Nama senyawa dimulai dengan awalan
sesuai dengan jumlah atom c dan diberi akhiran -ana.
1. ALKENA
Tata nama senyawa alkena dibentuk berdasarkan aturan
IUPAC menyerupai tata nama alkana dengan beberapa
tambahan sesuai posisi dan lokasi ikatan ganda dua yang
terdapat dalam struktur senyawa yang dimaksud. Nama-
nama alkena diangkap sebagai turunan dari alkana. Berikut
merupakan tatanama alkena menurut IUPAC:
1. Tentukan rantai induk,
yaitu rantai karbon
terpanjang dari ujung
satu ke ujung yang lain
melewati ikatan
rangkap. Berilah nama
alkena sesuai dengan
jumlah atom C pada
rantai induk.
2. Ikatan ganda harus
masuk dalam rantai
karbon yang bernomor
dimana atom-atom
karbon yang
mempunyai ikatan
ganda, diberikan
nomor yang paling
rendah. Penomoran
dimulai dari ujung
rantai induk yang
terdekat dengan
rangkap
3. Jika terdapat cabang
berilah nama cabang
dengan alki sesuai
jumlah atom C cabang
tersebut. Jika terdapat
lebih dari satu cabang,
aturan tatanama sesuai
dengan aturan pada
tatanama alkana
4. Urutan penamaan dimulai dari nomor cabang-nama cabang-nama
rangkap-rantau induk
5. Kemudian, rantai utama diberi akhiran -ena, dimana nama alkena
diturunkan dari nama alkana yang memiliki jumlah yang sama atom C-
nya dengan mengganti akhiran -ana dengan -ena. 
7. Senyawa karbon yang memiliki lebih dari satu ikatan rangkap,
misalnya senyawa yang mengandung 2 ikatan rangkap disebut
diena, dan yang mengandung 3 ikatan rangkap disebut triena,
dan seterusnya.
8. Beberapa alkena dan gugus alkenil mempunyai nama trivial
yang telah lazim digunakan. Beberapa diantaranya sebagi
berikut
2. ALKUNA

Alkuna merupakan salah satu jenis senyawa hidrokarbon


tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga. Rumus
umum dari senyawa alkuna adalah C n H 2n-n dengan n >1
1. Pemberian nama alkuna dilakukan dengan mengganti akhiran -ana
pada nama alkana dengan -una, berikut contohnya

Nama Alkana Nama Alkuna

Rumusmolekul Rumusstruktur Rumusmolekul Rumusstruktur

H3C─CH3 Etana HC≡CH Etuna


H3C─CH2─CH3 Propana HC≡C─CH3 Propuna
2. Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon
paling panjang yang terdapat ikatan ganda tiga). Rantai ini
adalah rantai utama sebagaimana didalamnya segi empat.

Rantai Utama

Penentuanrantaiutama 5,5-dimetil-2-heptuna
3. Pemberian angka atom karbon dalam rantai asal
dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan
rangkap, tanpa memperlihatkan letaksuatu cabang.

Penentuan rantai utama 5,5-dimetil-2-heptuna


4. Tentukan substituen yang terdapat dalam rantai utama.

Penentuan substisuen 5,5-dimetil-2-heptuna


5. Susunlah nama dengan cara menyusun letak angka dan
nama rantai samping, angka diletakkan yang paling dekat
dengan ikatan rangkap, Namanya diberikan dengan
menggunakan nama asal dan akhiran -ana diubah menjadi -
una.

5,5 -dimetil-2-heptuna, bukan 3,3-dimetil-5-heptuna.


6. Awalan di-, tri-, sek-, ters-,tidak perlu diperhatikan dalam penentuan
urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda
hubung (antara lain ; iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan
urutan abjad berikut.
5-etil-4,4-dimetil-2-nonuna bukan 4,4-dimetil-5-etil-2nonuna.
 
7. Jika terdapat 2 atau lebih substituent berbeda dalam penulisan harus
disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituent,
seperti contoh berikut.
4-etil-4metil-1-heksuna bukan 4-metil-4-etil-1-heksuna
9. Senyawa yang memiliki ikatan rangkap
8. Ketika terdapat lebih dari satu ikatan
dua dan ikatan rangkap tiga disebut
rangkap tiga, senyawa tersebut di
enuna. Penomoran rantai enuna
namakan diuna, triuna, dan seterusnya.
dimulai dari ujung terdekat dengan
ikatan rangkap, baik itu ikatan rangkap
dua atau ikatan rangkap tiga

1-hepten-6una / 6-hepten-1-una 4-metil-7-nonen-1-una.


03 SIFAT - SIFAT

I. SIFAT SIFAT KIMIA

II. SIFAT SIFAT FISIK


I. SIFAT-SIFAT KIMIA
A. ALKUNA
 Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna
memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi,
substitusi dan pembakaran.

B. ALKENA
 Sifat khas dari alkena yaitu terdapat ikatan rangkap
dua antara dua atom karbon.
 Alkena dapat mengalami adisi yaitu perubahan ikatan
rangkap menjadi ikatan tunggal dengan cara menangkap
atom atau gugus lain.
 Senyawa alkena dapat mengalami reaksi
hidrohalogenasi, yaitu reaksi alkena dengan hidrogen
halida.
 Senyawa alkena asimetris akan menghasilkan dua
haloalkana.
 Senyawa alkena juga dapat mengalami reaksi adisi
ozon, polimerisasi dan reaksi oksidasi dengan KMnO 4.
II. SIFAT SIFAT FISIK

A. ALKUNA
• senyawa alkuna merupakan senyawa nonpolar.
• Senyawa alkuna tidak larut air akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
• Berat jenis alkuna lebih kecil dari air.
• Senyawa alkuna dengan atom karbon 2-4 berwujud gas pada suhu kamar.
• Senyawa alkuna jika dengan atom karbon lebih dari 4 berwujud caid pada
suhu kamar.
• Titik didih senyawa alkuna makin tinggi dengan bertambahnya jumlah
atom karbon.
• Adanya percabangan atom karbon pada senyawa alkuna dapat
menurunkan titik didih.
B. ALKENA

1. Pada suhu kamar, senyawa alkena dengan empat atom karbon


akan berwujud gas dimana 5-15 atom C adalah cair dan 15
atom C ke atas berbentuk padat.

2. Jika cairan alkena dicampur dengan air maka kedua cairan


itu akan membentuk lapisan yang tidak saling bercampur.

3. Kerapatan cairan alkena lebih kecil dari 1, maka cairan


alkena berada di atas lapisan air.
04 REAKSI KIMIA
A. ALKENA
i. Reaksi adisi
A. ALKUNA
i. Reaksi adisi
contoh reaksi adisi pada alkuna:
iii. Reaksi adisi hidrohalogenasi
ii. Reaksi alkilasi
berikut contoh dari reaksi adisi
contoh reaksi alkilasi pada
hidrohalogenasi:
alkuna sebagai berikut:
KESIMPULAN
Pada pengelompokan senyawa hidrokarbon salah satunya yaitu alkuna dan alkena, dimana
Alkuna merupakan salah satujenis senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan
rangkap tiga.Sedangkan Alkena merupakan salah satu senyawa hidrokarbon alifatik yang
bersifat tidak jenuh, tetapi cukup bersifat reaktif. Sifat senyawa alkuna dan alkena hampir
serupa mengingat nama alkuna juga berasal dari alkena yang hanya dirubah akhirannya menjadi
-una. Reaksi-reaksi senyawa alkena dan alkuna juga hamper mirip seperti reaksiadisi.

Pemberian nama atau tata nama senyawa alkena dan alkuna berdasarkan IUPAC yaitu
kepanjangan dari International Union of Pure and Applied Chemistry. IUPAC adalah himpunan
dunia dimana bertugas memberikan nama-nama senyawa kimia.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai