Anda di halaman 1dari 24

- Kelompok B -

Anggota Kelompok
A.R. NUR HIDAYAT MUCHTAR
AN.NISA ABBAS
MUH. FAHRIL FATURUSMAN
PUTRI LUTFIANI
ARYO HAGANTA SINGARIMBU
NURHIDAYAT
EZHRA DECTYAN ADVENTINO
RILO PRASOJO ASMARADANA
ALKENA
• Alkena adalah suatu hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih
ikatan rangkap dua karbon-karbon. Alkena dikenal pula sebagai olifin,
dari kata olivin. Dari olifiant gas (gas yang membentuk minyak). Alkena
adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua pada
rantai karbonnya (-C = C-). Rumus umum alkena adalah CnH2n
(Mendera, I. G. 2020).
Tata nama alkena
1. Ikatan rangkap dua karbon-karbon diberi akhiran ena,
dan bila terdapat lebih dari satu ikatan ganda dua dalam
satu senyawa, maka nama senyawa alkena tersebut
diberi akhiran –diena, –triena, dan seterusnya.
2. Ikatan rangkap menjadi patokan dalam menentukan
rantai utama, dan penomorannya sedemikian rupa
sehingga karbon yang terikat pada ikatan rangkap
mendapatkan nomor yang terendah
3. Kedudukan ikatan rangkap dinyatakan menurut nomor
atom karbon yang paling rendah dari setiap ikatan
gandan. Nomor-nomor tersebut dituliskan di depan nama
senyawa. Ketentuan ini berlaku jika rantai utama alkena
bersangkutan memiliki empat atau lebih atom karbon.
Struktur alkena
• Senyawa alkena pun memiliki struktur stereokimia tersendiri.
Akibatnya senyawa-senyawa alkena tersebut mempunyai sifat kimia
maupun sifat fisika yang berbeda dengan golongan hidrokarbon
lainnya.
• Stereokimia molekul alkena sangat dipengaruhi oleh adanya ikatan
pi. Karena ikatan tersebut tidak dapat berotasi akibatnya
menimbulkan isomer geometrik yang dikenal dengan simbol cis dan
trans.
• sudut molekul etena sebesar 1200 menunjukkan adanya deviasi
sudut dari sudut tetrahedron normal. Hal ini tentu saja akan
mengakibatkan terjadinya tegangan molekul. Keadaan ini
berpengaruh terhadap menurunnya kestabilan molekul alkena.
Sifat Fisika dan Sifat Kimia
• Titik didih deret homolog alkena naik kira-kira 300C tiap
penambahan gugus –CH2–, alkena yang memiliki percabangan
akan mengalami sedikit penurunan titik didih.
• Meskipun alkena adalah non polar sedikit lebih mudah larut
dalam air dibandingkan alkana pasangannya. Keadaan ini
dimungkinkan karena elektron pi dari alkena yang agak terbuka
itu tertarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif parsial.
• Alkena dengan empat atom karbon atau kurang, berwujud gas
dan tidak berwarna.
• Sedangkan senyawa yang memiliki lima atom karbon atau
homolog yang lebih tinggi merupakan cairan yang mudah
menguap.
Reaksi-reaksi Alkena
• Reaksi Addisi : Pada reaksi addisi, ikatan pi pada alkena dipecah
sedangkan ikatan sigma tidak dipecahkan. Pemecahan ikatan pi
disertai oleh pembentukan dua ikatan pi yang lebih tidak stabil,
maka reaksi terhadap ikatan pi lebih disukai atau lebih
menguntungkan. Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan
rangkap (pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan kovalen
tunggal).

• Addisi Hidrogen :
• Addisi Halogen (Halogenasi) :

• Addisi Air (hidrasi) :


• Addisi Asam :

• Addisi terhadap Parafin :

• Addisi terhadap karbontetraklorida dalam peroksida :


2. Hidroborasi Alkena : Reaksi tersebut sangat berguna dalam
sintesis, terutama sintesis alkohol dari alkena. Addisi terjadi
sedemikian rupa sehingga Boron beraddisi pada karbon yang
subsitusinya paling sedikit.

3. Oksidasi Alkena : alkena lebih mudah dioksidasi oleh oksidator-


oksidator. Oksidator tersebut menyerang elektron pi pada ikatan
ganda dua. Alkena bereaksi dengan Kalium permanganat
membentuk glikol.
4. Ozonolisis Alkena : Alkena secara cepat dan kuantitatif bereaksi
dengan O3, hasilnya disebut ozonida. Senyawa antara ozonida ini
sangat reaktif dan mudah meledak. Untuk itu dalam reaksinya
segera direaksikan dengan reduktor (misalnya, serbuk seng dan
larutan asam), hasilnya adalah senyawa karbonil (aldehida atau
keton).

5. Polimerasi Alkena : Senyawa alkena dapat saling mengikat dan


membentuk polimer, hal ini terjadi jika perlakuan dalam
pemanasan dengan temperatur tertentu dengan katalisator seng
klorida.
• Diena terisolasi :

• Diena terkonjugasi :
Pembuatan Alkena (sintesis)
• Dehidrasi Alkohol dengan Katalis Asam sulfat :

• Dehalogenasi Alkil halida dengan basa kuat :

• Dehalogenasi terhadap dihalida yang terikat pada atom karbon yang


bersebelahan :
STEREOKIMIA ALKENA
• Stereokimia molekul alkena sangat dipengaruhi oleh adanya
ikatan π. Karena ikatan tersebut tidak dapat berotasi akibatnya
menimbulkan isomer geometrik yang dikenal dengan cis dan
trans.
• Sudut molekul etena sebesar 120o menunjukkan adanya deviasi
sudut dari sudut tetrahedron normal. Hal ini tentu saja akan
mengakibatkan terjadinya tegangan molekul. Keadaan ini
berpengaruh terhadap menurunnya kestabilan molekul alkena.
ISOMER GEOMETRIK ALKENA
• Karena putaran pada ikatan karbon-karbon ganda dua tidak ada
maka isomer geometrik (cis-trans) dapat terjadi pada alkena
yang tersubsitusi.
• Isomer-isomer ikatan rangkap dua dapat dipertukarkan jika
isomer-isomer memiliki energi yang cukup untuk memecahkan
ikatan π dan memungkinkan perputaran pada ikatan yang lebih
kuat, yakni ikatan σ, energi tersebut dapat diperoleh dari cahaya
atau panas.
• Isomer cis dan trans pada banyak senywa tidak dapat dibedakan
secara pasti dengan metode reaksi kimiawi, akan tetapi dapat
dibedakan secara fisika (titik didih dan titik leleh).
ALKUNA
Senyawa alkuna adalah kelompok hidrokarbon yang memiliki
satu atau lebih ikatan ganda tiga yang terjadi antara karbon-
karbon ikatan ganda tiga berhubungan dengan dua atom lain.

Tata nama alkuna berdasarkan aturan IUPAC digunakan untuk


memberikan nama pada berbagai senyawa alkuna
berdasarkan struktur dan ikatan karbonnya. Penentuan rantai
induk dan penomoran dimulai dari tepi yang paling dekat
dengan ikatan rangkap.
Reaksi-reaksi Addisi
pada Alkuna
1. Brominasi :

2. Hidrogenasi : Reduksi asetilen mula-mula menghasilkan etilen


kemudian menghasilkan etana
3. Hidrasi : Addisi alkuna dengan air tidak hanya memerlukan
katalis asam melainkan juga ion raksa. Ion raksa membentuk
kompleks dengan ikatan ganda tiga dan mengaktifkannya untuk
beraddisi. Walaupun reaksinya serupa dengan alkena hasil awalnya
adalah vinil alkohol atau enol yang tidak mantap dan selanjutnya
mengadakan penataan ulang.
4. Subsitusi : Atom hidrogen dari asetilen maupun turunannya
dapat disubsitusikan oleh logam. Ag, Na, atau Cu. Reaksi ini
sekaligus menunjukkan sifat keasaman dari asetilen.

5. Polimerasi : Asetilen jika dipanaskan dalam temperatur tinggi


akan mengalami polimerasi membentuk berbagai senyawa,
tergantung pada temperatur dan katalisator yang digunakannya.
Sintesis Alkuna
Asetilen dapat dihasilkan dari Kalsium dengan air
Contoh soal
• Berilah nama pada struktur senyawa berikut ini.

2. Berilah nama pada struktur senyawa berikut ini.

3. Perhatikan reaksi adisi berikut.


4. Tuliskan persamaan kimia untuk reaksi adisi bromin pada
etena (C2H4).

5. Salah satu sifat alkena yaitu dapat mengalami reaksi adisi.


Tuliskan reaksi yang terjadi, jika etena direaksikan dengan
asam klorida.
Any questions?
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai