Anda di halaman 1dari 26

HIDROKARBO

N ALIFATIK

SISKA MUSIAM, S.Si.,


M.Si.
ALKANA
PENGANTAR, NOMENKLATUR, ATURAN PENAMAAN, SIFAT FISIKA & KIMIA, REAKSI, SINTESIS,
KEGUNAAN
PENGANTAR
 Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai
terbuka dan semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal.
 Semua ikatan dalam senyawa alkana merupakan ikatan kovalen, yang disusun
oleh atom C dan H dengan perbedaan kelektronegatifan yang kecil sehingga
bersifat non polar.
 Rumus umum senyawa alkana adalah CnH2n+2.

 Alkana yang paling sederhana adalah metana yang memiliki satu atom C dengan
rumus kimia CH4.
 Struktur rantai alkana dapat berupa rantai lurus atau dapat pula berupa rantai
bercabang.
 Alkana sukar bereaksi dengan zat lain.
 Alkana adalah zat yang kurang reaktif sehingga disebut parafin.
PENGANTAR
Terdapat empat jenis atom C dalam senyawa alkana yaitu:
 Atom C primer (karbon 1o) adalah atom karbon yang mengikat 1 atom C yang
lain.
 Atom C sekunder (karbon 2o) adalah atom karbon yang mengikat 2 atom C yang
lain.
 Atom C tersier (karbon 3o) adalah atom karbon yang mengikat 3 atom C yang lain.
 Atom C kuartner (karbon 4o) adalah atom karbon yang mengikat 4 atom C yang
lain.
NOMENKLATUR SENYAWA ALKANA

Cara trivial
• Digunakan untuk senyawa-senyawa yang kompleks &
terhadap senyawa karbon yang mengandung 1 – 4
atom C
Cara IUPAC
• Efektif bagi senyawa-senyawa yang tidak begitu besar
molekulnya
• Nama alkana selalu berakhiran –ana
• 4 alkana paling pertama diberi nama semitrivial: metana, etana, propana, butana
• Mulai dari alkana dengan jumlah 5 atom karbon diberi nama bilangan Latin atau
Yunani
• Senyawa yang tidak bercabang diberi awalan n (n = normal), dengan formula
penamaan “n-alkana”
ATURAN PENAMAAN SENYAWA ALKANA
 Anggota-anggota alkana mempunyai sifat kimia dan fisika yang hampir
bersamaan (titik didih dan berat jenisnya) hanya berubah dengan bertambahnya
jumlah atom karbon dalam rangkaian.
 Deretan semacam ini disebut deretan homolog.
ATURAN PENAMAAN SENYAWA ALKANA
1. Senyawa alkana tanpa cabang (alkana normal), deret homolog dengan
pertambahan 1 gugus metilena (-CH2-) dengan rumus CnH2n+2.
2. Untuk senyawa alkana yang mempunyai cabang: pilihlah rantai atom C
terpanjang sebagai nama utama.

Jika ditemukan 2 rantai terpanjang yang sama, pilihlah rantai yang paling
banyak cabangnya.
ATURAN PENAMAAN SENYAWA ALKANA

3. Gugus yang melekat pada rantai utama disebut substituen: alkil, halogen.
ATURAN PENAMAAN SENYAWA ALKANA
4. Rantai utama dinomori sehingga substituen pertama yang dijumpai di sepanjang
rantai memperoleh nomor terendah.

Jika ada cabang yang jaraknya sama dari setiap ujung rantai terpanjang, dimulai
penomoran dari yang terdekat dengan cabang ketiga:

Jika tidak ada cabang ketiga, nomor dimulai dari substituen terdekat yang
namanya memiliki prioritas dari segi abjad:
ATURAN PENAMAAN SENYAWA ALKANA

5. Bila 2 atau lebih gugus yang identik melekat pada rantai utama, digunakan
awalan di-, tri-, tetra-, penta-, dst.
6. Bila terdapat 2 atau lebih jenis substituen, urutkan sesuai abjad Inggris; abaikan
awalan di-, tri-, … atau iso-, sec-, …
7. (a) Nama IUPAC untuk hidrokarbon ditulis sebagai satu kata.
(b) Antar nomor dipisahkan dengan tanda koma sementara nomor dan huruf
dipisahkan oleh tanda hubung.
ATURAN PENAMAAN SENYAWA ALKANA

8. Tidak ada spasi di antara substituen yang dinamai terakhir dan nama alkana
induk yang mengikutinya.
Contoh:
a. 3-metilpentana
b. 3-etil-2-metilheksana
c. 2,4-dimetilheksana
d. 2,3,6-trimetilheptana
e. 3-etil-5-metilheptana
ATURAN PENAMAAN SENYAWA ALKANA
9. Penomoran dari ujung di mana terdapat “perbedaan yang pertama”.

10. Karbon yang lebih tersubstitusi mendapatkan prioritas utama dalam hal awal
memulai penomoran.

11. Jika terdapat 2 substituen yang terikat pada ke dua ujung, dengan nomor yang
sama, maka penomoran dimulai pada substitituen dengan urutan berdasarkan
alfabet huruf pertama substituent tersebut.
ATURAN PENAMAAN SENYAWA ALKANA

12. Jika terdapat substituen yang besar dan rumit, maka penomoran atom C-nya,
substituen yang besar tersebut diberi nomor tersendiri.
ISOMER SENYAWA ALKANA

• Senyawa-senyawa yang
mempunyai rumus molekul
Isomer
yang sama, tetapi
mempunyai struktur berbeda
Isomer
kerangka
Isomer
Isomer optik
ISOMER SENYAWA ALKANA

Isomer kerangka Isomer optik


• Senyawa alkana • Isomer terhadap
mempunyai rumus senyawa alkana yang
molekul yang sama mempunyai atom C
tetapi mempunyai kiral
susunan atom-atom
yang berbeda
ISOMER SENYAWA ALKANA

Titik didih alkana semakin meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran


molekul
Semakin bercabang rantai suatu isomer, maka titik didihnya akan cenderung
semakin rendah.
SIFAT-SIFAT FISIKA SENYAWA ALKANA
Titik didihnya lebih
rendah dari pada
Alkana cair
Senyawa alkana tidak senyawa dengan berat
mempunyai berat jenis
larut dalam air molekul sama yang
yang lebih kecil dari air
mempunyai ikatan
polar

Senyawa alkana yang


mengandung rantai
Alkana bersifat
cabang mempunyai
nonpolar, maka tidak
titik didih lebih rendah
larut dalam air yang
dari pada isomernya
bersifat polar (kaidah
yang hanya
like dissolves like)
mempunyai rantai
lurus
SIFAT-SIFAT FISIKA SENYAWA ALKANA
SIFAT KIMIA SENYAWA ALKANA
REAKSI SENYAWA ALKANA

Reaksi halogenasi
• Reaksi jika 1 atau lebih atom H diganti oleh atom halogen (F, Cl, Br, I)

Reaksi pembakaran senyawa alkana


• Reaksi pembakaran dengan senyawa O2 menghasilkan sejumlah molekul CO2 sebanyak atom karbon dan
senyawa H2O sebanyak setengah dari jumlah atom hidrogen

Reaksi dehidrogenasi senyawa alkana


• Menghasilkan senyawa alkena dan melepaskan gas hidrogen (H 2) dengan menggunakan katalis dalam suhu
yang tinggi
REAKSI SENYAWA ALKANA

Reaksi sulfonasi senyawa alkana


• Menggunakan asam sulfat dan dapat berlangsung jika senyawa alkana tersebut memiliki atom
karbon tersier

Reaksi nitrasi senyawa alkana


• Berjalan dengan mudah jika terdapat karbon tersier, tetapi jika alkananya rantai lurus reaksinya
sangat lambat

Reaksi pirolisis = cracking


• Proses pemecahan alkana melalui destilasi kering pada temperatur tinggi, sekitar 1000ºC tanpa
oksigen, akan dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih pendek
SINTESIS SENYAWA ALKANA

1. Metana dapat diperoleh dari pemanasan unsur-unsurnya pada temperatur 1200ºC

2. Metana dapat diperoleh secara tidak langsung, yaitu dari senyawa CS2,H2S dan logam Cu, ini
dikenal sebagai metoda Berthelot

3. Metana dapat diperoleh dari AlC4 dan hidrogen akan menghasilkan metana

4. Reduksi katalis dihasilkan dari karbon monoksida dengan gas hidrogen tanpa adanya air

5. Metana dapat dihasilkan dari reaksi Dumas melalui pemanasan asam asetat dengan basa kuat
(KOH/NaOH) tanpa adanya air
SINTESIS SENYAWA ALKANA
6. Senyawa alkana dapat diperoleh dari reduksi alkilhalida dan logam, misalnya logam Zn
(campuran Zn + Cu) atau logam Na dan alkohol

7. Senyawa alkana dapat diperoleh dari alkilhalida melalui terbentuknya senyawa Grignard
kemudian dihidrolisis

8. Senyawa alkana dapat diperoleh dari alkil halida oleh logan Na (reaksi Wurtz), dimana alkana
yang dihasilkan mempunyai atom karbon dua kali banyak dari atom karbon alkil halida yang
digunakan

9. Senyawa alkana dapat dibuat melalui reaksi adisi senyawa alkena


KEGUNAAN & DAMPAK SENYAWA ALKANA

Dampak
Senyawa metana dapat meledak

Jika bercampur udara menghasilkan gas rumah kaca

Alkana cair mudah terbakar jika bercampur udara

Pentana, heksana, heptana, dan oktana merupakan neurotoksin dan


berbahaya terhadap lingkungan
SOAL LATIHAN

1. Berilah nama IUPAC untuk struktur-struktur berikut:

2. Tulislah struktur untuk: (a) 2,2,4-trimetilpentana; dan (b) isobutil bromida.

3. Berilah nama IUPAC untuk struktur-struktur berikut:

4. Tulislah struktur untuk: (a) 1,3-dimetilsikloheksana; (b) 1,2,3-triklorosiklopropana

5. Mana sajakah dari sikloalkana pada soal latihan No. 3 yang memiliki isomerisme cis-trans, dan
gambarkan.

Anda mungkin juga menyukai