2.1 PENDAHULUAN
Senyawa yang hanya mengandung C dan H disebut senyawa hidrokarbon. Pada senyawa
hidrokarbon, jika atom karbonnya telah berikatan semua disebut dengan hidrokarbon jenuh atau Parafin
atau alkana. Parafin berasal dari bahasa latin parum affinitas yang berarti affinitasnya kecil[1]. Jadi
senyawa parafin atau alkana adalah suatu senyawa yang sukar bereaksi pada temperatur kamar atau
suatu senyawa yang stabil.
Senyawa alkana yang membentuk rantai terbuka disebut senyawa alifatik (aliphatic compounds).
Jika 3 atom C atau lebih membentuk cincin disebut dengan alkana siklis.
CnH2n+2 CnH2n
n = jumlah atom C
Senyawa hidrokarbon / alkana yang kehilangan satu atom H disebut dengan gugus alkil dan diberi
notasi R, rumus umum alkil adalah CnH2n+1
v Penamaan berasal dari bahasa Yunani, diakhiri dengan kata – ana, kecuali senyawa alkana yang
mengandung 1 sampai 4 atom C, penamaan diberikan secara khusus (Tabel 2.1).
Nama alkana sesuai dengan jumlah atom C-nya, di depannya diawali huruf “n” yang berarti normal.
v Jika bercabang :
Nomor cabang
Nama cabang
(alkil)
· Jika mempunyai gugus cabang yang sama lebih dari satu gugus cabang, harus diawali dengan :
· Jika mempunyai lebih dari satu gugus cabang yang berbeda, urutan penamaan gugus cabang
berdasarkan abjad, misalnya : butil ; etil ; metil ; propil.
· Apabila terdapat dua gugus alkil berbeda yang terikat pada rantai utama tetapi mempunyai jarak yang
sama dari kedua ujung rantai utama maka penomoran rantai utama harus dimulai dari ujung yang lebih
dekat dengan gugus alkil yang disebut dahulu.
Contoh :
DIMETILOKTANAIMG_0008
v Tata nama untuk senyawa alkana yang memiliki rantai tertutup (siklo), diawali dengan nama “siklo”
pada penamaan sikloalkana.
Contoh :
siklopropana
siklopentana
sikloheksana
Senyawa alkana yang mempunyai atom karbon (C) lebih dari tiga buah mempunyai lebih dari satu
struktur senyawa. Senyawa alkana yang mempunyai rumus molekul sama tetapi struktur atau rumus
bangunnya berbeda disebut isomer. Semakin banyak atom dalam suatu senyawa, maka semakin banyak
juga isomernya, contohnya heksana dengan rumus molekul C6H14 strukturnya adalah :
CH3
½ ½
CH3 CH3
CH3
CH3
Alkana adalah senyawa non polar, akibatnya gaya antar molekul-nya lemah. Alkana rantai lurus yang
mengandung atom C1 sampai C4 (butana) berwujud gas pada temperatur kamar, sedangkan alkana C5
sampai C17 berwujud cairan. Alkana mengandung 18 atom C atau lebih berwujud padat.
Karena alkana non polar, alkana hanya larut dalam pelarut non polar juga atau sedikit polar seperti
benzena dan dietil eter dan tidak larut dalam air. Alkana cair berat jenisnya lebih kecil dari pada air (B.J.
air 1,0 g/mL), sehingga akan mengapung di atas air. Api yang disebabkan minyak atau lemak tidak dapat
dimatikan oleh air karena minyak atau lemak (umumnya mempunyai struktur alkana) akan mengapung di
atas air. Air justru akan menyebarkan apinya.
Alkana dan sikloalkana kurang reaktif dibandingkan dengan senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional. Pada umumnya alkana tidak bereaksi dengan asam kuat dan basa, zat pengoksidasi dan zat
pereduksi. Karena kurang reaktif inilah makanya alkana disebut parafin.
Makin besar massa molekul relatif (MR) alkana, titik didihnya bertambah tinggi. Kenaikan titik didih ini
disebabkan oleh membesarnya gaya van der Walls antara molekul yang makin panjang. Alkana
bercabang titik didihnya lebih rendah dari pada alkana yang berantai lurus karena terganggunya gaya van
der Walls.
IMG_0009
Gambar 2.2 Perbedaan gaya antar molekul rantai lurus dengan rantai bercabang
Nama
Rumus
Ttk didih
oC
Jumlah Isomer
Gugus Alkil
Rumus
Metana
CH4
-162
Metil
CH3-
Etana
C2H6
-88,6
Etil
C2H5-
Propana
C3H8
- 42,1
Propil
C3H7-
n-butana &
iso-butana
C4H10
-0,5/-1,7
Butil
C4H9-
n-pentana
& iso-pentana
C5H12
36,1/27,9
Pentil
C5H11-
Heksana
C6H14
86
Heksil
C6H13-
7
Heptana
C7H16
98,4
Heptil
C7H15-
Oktana
C8H18
114
18
Oktil
C8H17-
Nonana
C9H20
150,8
35
Nonil
C9H19-
10
Dekana
C10H22
174,1
75
Dekil
C10H21-
11
Undekana
C11H24
Undekil
C11H23-
12
Dodekana
C12H26
Dodekil
C12H25-
13
Tridekana
C13H28
Tridekil
C13H27-
17
Heptadeka
C17H36
Heptadekil
C17H35-
70
Heptakontana
C70H142
Heptakontil
C70H141-
METANA IMG1
Metana (CH4) adalah suatu gas yang beracun, tidak berwarna dan tidak berbau, sukar larut dalam air,
mudah larut dalam alkohol, titik didih dan titik lebur di bawah 0 oC.
Metana merupakan senyawa yang sangat stabil dan tidak bereaksi dengan asam maupun basa. Jika
bercampur dengan klorida (Cl) dapat menimbulkan ledakan kalau kena sinar matahari. Jika dipanaskan
pada temperatur 1000 oC dan katalisator N terbentuk karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H)
Metana di alam :