Anda di halaman 1dari 12

Nama : Amaliatul Khusna.

NIM : 190310012

Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian

ALKANA

Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana


termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan
ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2.

Penggolongan Alkana :

Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang
sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2
atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor
cabangnya sama.

 Sifat-sifat deret homolog alkana :

o Mempunyai sifat kimia yang mirip

o Mempunyai rumus umum yang sama

o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14

o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya

 n    Rumus                     Nama

1       CH4                            metana

2      C2H6                          etana

3      C3H8                          propana

4      C4H10                        butana

5      C5H12                         pentana

6      C6H14                        heksana


7      C7H16                        heptana

8      C8H18                         oktana

9.      C9H20                       nonana

10.    C10H22                    dekana

11.    C11H24                      undekana

12.    C12H26                       dodekana

Tata Nama Alkana :


1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada dua atau
lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak

2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya ditulis
nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan mengganti
akhiran ana dengan akhiran il (alkil).

3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya sama
disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah seluruh cabang
tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan sebanyak cabang yang ada
(jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan), yaitu di = 2, tri = 3, tetra =4, penta =
5 dan seterusnya.

4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil lebih
dulu dari metil ).

5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila letak
cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :

• Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )

• Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )
 Contoh   :

Contoh :

Apakah nama hidrokarbon di bawah ini ?

pertama kali kita tentukan rantai utamanya. Rantai utama adalah rantai terpanjang :

 
Rantai utamanya adalah yang di kotak merah…… Kenapa?? coba kalian perhatikan sisi sebelah
kiri, bila rantai utamanya yang lurus  (garis putus2) maka sama2 akan bertambah 2 atom C tapi
hanya akan menimbulkan satu cabang (bagian yang belok ke bawah)….sedangkan bila kita
belokkan ke bawah akan timbul 2 cabang (Aturan no 1). Sekarang coba kalian perhatikan bagian
kanan, penjelasannya lebih mudah….bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) hanya
bertambah satu atom C sedangkan bila belok ke bawah maka akan bertambah 2 atom C. Jadi
rangkaian rantai utama itu boleh belak-belok dan gak harus lurus dan masih dalam satu
rangkaian yang bersambungan tanpa cabang.

Rantai karbon yang tersisa dari rantai utama adalah cabangnya

 
Terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil. Penomoran cabang kita pilih yang angkanya
terkecil :

• bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C rantai utama nomor  3 dan
metil  terletak di atom C rantai utama nomor 2 dan 6

• bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C rantai utama nomor  6
dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7

kesimpulannya kita urutkan dari ujung sebelah kiri.

Urutan penamaan :    nomor cabang – nama cabang – nama rantai induk

 jadi namanya          :    3 etil 2,6 dimetil oktana

Cabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad nama depannya dahulu (abjad “e”
lebih dahulu dari “m”). karena cabang metil ada dua buah maka cukup disebut sekali ditambah
awalan “di” yang artinya “dua”. karena rantai utamanya terdiri dari 8 atom C maka rantai
utamanya bernama : oktana.

Sifat Kimia Alkana :


Alkana merupakan senyawa kovalen yang mempunyai titik didih dan titik lebur realtif rendah.
Titik didih dan titik lebur alkana ditentukan oleh banyaknya atom karbon dan struktur rantai
atom karbonnya. 

Secara umum titik didih dan titik lebur alkana mempunyai pola sebagai berikut.

1. Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu alkana, semakin
tinggi titik didih dan titik leburnya.
2. Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai karbon tidak bercabang
(rantai karbon yang lurus) mempunyai titik didih dan titik lebur yang lebih tinggi daripada
isomer dengan rantai karbon bercabang.
3. Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, semakin rendah titik didih dan titik
leburnya.
Sifat Fisik Alkana :
Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dan semua ikatan yang ada merupakan ikatan kovalen
yang sempurna. Akibatnya, hidrokarbon merupakan senyawa yang kurang reaktif sehingga
disebut “parafin” yang berarti daya gabung atau daya reaksinya rendah. Semakin panjang rantai
karbon, semakin berkurang kereaktifannya. Reaksi pada alkana umumnya merupakan reaksi
substitusi, yaitu reaksi penggantian gugus atom hidrogen pada suatu alkana. Simak beberapa
contoh reaksi pada alkana berikut.

1. Dengan gas klorin dapat bereaksi jika ada sinar matahari atau bantuan cahaya.

CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl

                   Metilklorida

                (klorometana)

2. Pada pembakaran sempurna alkana, akan dihasilkan gas CO2 dan H2O.

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O

Konformasi Alkana :
Contohnya : 

Etana dapat memiliki konformasi bersilang dan berimpit. Dalam etana terdapat dua gugus metil
yang relatif besar, terikat pada dua karbon pusat, adanya gugus metil ini menyebabkan terjadinya
dua macam konformasi bersilang dalam mana gugus gugus metil terpisah sejauh mungkin
disebut sebagai konformasi anti. Konformasi bersilang dimana gugus-gugus metil lebih
berdekatan, disebut konformer gauche.  Konformasi berimpit dimana gugus-gugus metil
tereklipkan memiliki energi paling tinggi, disebut full eclips.
SIKLOALKANA

Sikloalkana (disebut juga naftena - jangan terbalik dengan naftalena) adalah sebuah


tipe alkana yang mempunyai satu atau lebih cincin atom karbon pada struktur
kimia molekulnya. Sikloalkana sendiri hanya terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen (H) dan
merupakan senyawa jenuh karena tak ada ikatan C-C rangkap untuk bisa ditambahkan
hidrogen. Rumus kimia umum untuk sikloalkana adalah CnH2(n+1-g) di mana n = jumlah atom C
dan g = jumlah cincin dalam molekul.

Penggolongan Sikloalkana :

Sikloalkana tergolong hidrokarbon siklis/jenuh dengan rumus umum CnH2n yang memiliki


sekurang-kurangnya 1 cincin atom karbon. Golongan senyawa ini termasuk hidrokarbon jenuh,
karena rantai atom C berikatan kovalen tunggal.
Dengan hidrokarbon alifatis jenuh, yaitu :
alkana, atom H berselisih 2. Dengan alkena, rumus umumnya sama, berarti isomer fungsi. 
Tata Nama Sikloalkana :

1. Jika terdapat satu substituen (percabangan) dengan jumlah atom C yang lebih pendek, maka
cincin dianggap sebagai rantai induk. Dengan kata lain, tidak perlu dilakukan penomoran.

Contoh :

Etilsiklopentana
2. Jika terdapat dua substituen pada cincin yang mengikat atom karbon dari cincin yang berbeda,
maka dilakukan penomoran dari cabang yang terdekat.
Aturan penamaannya menjadi : nomor alkil + nama alkil + nama sikloalkana.
Contoh :  

   
1,2 dimetilsiklopentana
3. Jika terdapat dua subtituen pada cincin yang mengikat atom karbon dari cincin yang sama,
penomoran tetap dilakukan, hanya saja penomorannya terlihat sama.
Contoh : dimetilsikloheksana
Keterangan : Maksud penamaan di atas adalah 2 gugus alkil mengikat atom C yang sama pada
cincin, yaitu atom C pertama.
4. Jika terdapat substituen lebih dari satu dengan substituen yang berbeda, maka penamaannya
sesuai dengan urutan abjad. Penomoran dimulai dari atom C yang terikat dengan substituen yang
memiliki jumlah atom C lebih sedikit.
Contoh :

4-etil-1,1-dimetilsikloheksana
5. Jika pada satu substituen, jumlah atom C lebih banyak daripada jumlah atom C pada cincin,
maka substituen menjadi rantai induk dan diberi penomoran pada atom C yang terdekat dengan
substituen.
Aturan penamaannya menjadi : nomor alkil + nama sikloalkana + nama alkil.
Contoh :

6. Jika sikloalkana mengikat substituen pada dua atau lebih atom karbon, maka diberi awalan cis
atau trans. Penomoran dimulai dari atom karbon pada cincin yang terdekat dengan substituen.
Apabila kedua substituen terletak pada sisi yang sama, maka diberi awalan cis. Apabila kedua
substituen terletak pada sisi yang berseberangan, maka diberi awalan trans.
Aturan penamaannya : cis atau trans + nomor alkil + nama alkil-sikloalkana.
Contoh :

cis-1,3-dimetilsikloheksana
Keterangan : Gambar struktur sikloalkana di atas memiliki substituen pada sisi yang sama,
sehingga diberi awalan cis. Substituen terikat pada atom C ke-1 dan ke-3, sehingga mendapat
nama 1,3-dimetil.
Jika letak kedua gugus metil berseberangan (maksudnya satu di atas dan satu di bawah), maka
termasuk Isomernya trans.
7. Jika sikloalkil terikat pada rantai induk alkana alifatik, penamaan gugus alkil mendapat awalan
siklo-, seperti siklopropil, siklobutil, siklopentil, sikloheksil dan seterusnya. Urutan tata namanya
sama seperti pada alkana alifatik.

Contoh :
3-metil-3-siklobutilpentana
Keterangan : Bentuk sikloalkil adalah butil, sehingga mendapat nama siklobutil. Gugus metil
terikat pada atom C ketiga dari rantai induk. Gugus siklobutil juga terikat pada atom C ketiga
dari rantai induk. Karena rantai induk memiliki 5 atom C, sehingga mendapat nama pentana.
Sifat Kimia dan Sifat Fisik Sikloalkana :
Sifat-sifat fisika dan kimia sikloalkana hampir sama dengan alkana, yaitu nonpolar, titik didih
dan titik leburnya sebanding dengan berat molekulnya, dan inert (lambat bereaksi dengan
senyawa lain).
Konformasi Sikloalkana :
Sikloalkana dengan lebih dari tiga atom karbon tidak berbentuk planar dan memiliki konformasi
melekuk. Pada siklobutana dan siklopentana, lekukan tadi menyebabkan molekul mengambil
konformasi yang paling stabil (dengan energi tegangan terendah). Lekukan menyebabkan
regangan dengan membuat sudut C-C-C sedikit lebih kecil dibandingkan jika molekulnya
berbentuk planar. Namun konformasi tindih yang lebih sedikit di antara hidrogen-hidrogen yang
letaknya bersebelahan akan mengompensasinya.
Khusus untuk sikloalkana dengan jumlah karbon 6, dipelajari agak khusus karena konformasi
yang begitu sering dijumpai di alam. Konformasi yang paling cenderung terjadi pada sikloalkana
dengan jumlah karbon 6 adalah konformasi kursi. Konformasi kursi adalah konformasi dimana
semua sudut C-C-C adalah 109,5 derajat dan semua hidrogen pada atom karbon bersebelahan
benar-benar berkonformasi goyang.
Konformasi Kursi
Dalam konformasi kursi, hidrogen pada sikloheksana terbagi ke dalam dua set, yaitu aksial dan
ekuatorial. Cincin beranggota enam dalam konformasi kursi merupakan ciri struktur yang sering
dijumpai pada banyak molekul organik, seperti glukosa, dengan satu karbon digantikan oleh satu
karbon oksigen.
MACAM – MACAM IKATAN KIMIA

1. Ikatan Ionik
Ikatan ionik merupakan jenis ikatan kimia yang terjadi akibat adanya serah terima elektron
pada atom-atom yang berikatan. Atom-atom yang melepaskan elektron akan bermuatan
positif (kation), sedangkan atom-atom yang menerima elektron akan bermuatan negatif
(anion). Salah satu contoh ikatan ionik yang cukup populer adalah ikatan yang terjadi pada
pembentukan garam natrium klorida, yakni reaksi antara senyawa NaOH dan senyawa HCl
yang menghasilkan senyawa NaCl. Untuk lebih memperjelas seperti apa contoh senyawa
yang terbentuk dari hasil ikatan ionik tersebut. Beberapa sifat-sifat dari senyawa yang
terbentuk atas dasar ikatan ion adalah secara fisik, senyawa yang terbentuk dari ikatan ionik
pada suhu kamar akan berwujud padat, memiliki bentuk struktur kristal agak rapuh,
mempunyai angka titik didih dan titik leleh yang cukup tinggi, dapat larut pada pelarut air
namun tidak larut pada jenis pelarut organik serta pada fase padat tidak menghantarkan arus
listrik, namun saat terhidrolisis dalam air akan dapat menghantarkan arus listrik. Inilah
karakter fisik yang dibangun oleh senyawa dengan jenis ikatan ionik.
Contoh: NaOH + HCl —> NaCl + H2O

2. Ikatan Hidrogen
Ikatan kimia jenis ikatan hidrogen merupakan ikatan yang terbentuk antara unsur H dengan
atom F,O dan N. Suatu zat yang memiliki ikatan hidrogen yang lebih banyak biasanya akan
lebih cepat mendidih saat dipanaskan. Secara umum ikatan hidrogen terbagi ke dalam dua
jenis yakni ikatan hidrogen intra molekuler dan ikatan hidrogen ekstra molekuler. Ikatan
hidrogen intra molekuler merupakan ikatan antara atom H dan atom F,O,N yang terjadi di
dalam sebuah molekul, misalnya ikatan antara atom H dan atom O pada senyawa H2O.
Sementara untuk ikatan hidrogen ekstra molekuler adalah ikatan hidrogen yang terjadi antar
senyawa, misalnya antara molekul H2O yang satu dengan molekul H2O lainnya.
3. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi akibat adanya penggunaan bersama pasangan
elektron oleh atom-atom yang saling berikatan satu sama lainnya. Ikatan kovalen terdiri dari
bermacam-macam jenis diantaranya adalah ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap
dua, ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen koordinasi, ikatan kovalen polar dan ikatan
kovalen non polar. Secara umum, senyawa yang memiliki ikatan kovalen memiliki beberapa
sifat fisik sebagai berikut: pada suhu kamar dapat berwujud gas, cair dan padatan, untuk yang
berwujud padat biasanya lunak namun tidak rapuh, memiliki titik didih dan titik leleh yang
rendah, pada umumnya tidak menghantarkan arus listrik, larut pada pelarut organik dan tidak
larut dalam air.
4. Ikatan Logam.
Ikatan logam merupakan ikatan kimia yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik yang
kuat antara ion positif dari logam terhadap elektron-elektron valensi yang bergerak bebas.
Ikatan logam tersebut menyebabkan sifat-sifat logam diantaranya adalah pada suhu kamar
rata-rata berwujud padat terkecuali logam Hg, keras namun dapat ditempa, menjadi
konduktor atau penghantar panas yang baik, memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi
serta wujud fisiknya yang mengkilap.
5. Ikatan Molekul
Ikatan molekul adalah ikatan antara dua atau lebih molekul, ion, atau atom. Ikatan antar
molekul terjadi karena adanya gaya intermolekuler. Gaya intermolekuler adalah gaya yang
memegang atom-atom dalam suatu molekul, gaya tersebut dapt berupa ikatan ion maupun
ikatan kovalen.

Anda mungkin juga menyukai