Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Alkana

Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rantai karbon tunggal. Rumus umum
alkana yaitu CnH2n+2. Dari metana ke etana memiliki perbedaan –CH2–, begitu seterusnya. Deret
senyawa karbon dengan gugus fungsi sama dengan selisih sama yakni –CH2– disebut deret
homolog.

Alkana atau parafin adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana juga termasuk
senyawa alifatik atau dengan kata lain, Alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan
ikatan tunggal.

Tata Nama Senyawa Alkana Menurut IUPAC


Perhatikan Deret Homolog Alkana!

Penamaan alkana mengikuti sistem IUPAC, yaitu sistem tata nama yang didasarkan pada
gagasan bahwa struktur suatu senyawa organik dapat digunakan untuk menurunkan namanya dan
sebaliknya, bahwa suatu struktur yang unik dapat digambar untuk tiap nama.
Dasar sistem IUPAC yaitu alkana rantai lurus.

A. Alkana rantai lurus (tidak bercabang)


Alkana rantai lurus diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbonnya sebagaimana tercantum
dalam tabel di atas. Terkadang ditambahkan normal (n) di depan nama alkana.

Contoh:
 CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana
 CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 n-pentana

B. Alkana siklis (rantai tertutup)


Alkana rantai siklis (tertutup) diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam cincin,
dengan penambahan awalan siklo-.

C. Alkana bercabang (memiliki rantai samping)


Senyawa alkana terkadang berikatan dengan unsur lain pada salah satu atau beberapa atom
karbonnya. Unsur lain dalam rantai alkana tersebut biasa dinamakan substituen. Jenis substituen
alkana yang sering dijumpai yaitu gugus alkil. Gugus alkil adalah alkana yang kehilangan 1 atom
H. Penamaannya sama dengan alkana, hanya akhirannya diubah menjadi -il. Rumus umumnya
CnH2n+2.  Berikut tabel deret gugus alkil.

Jika alkana memiliki rantai bercabang maka penamaannya mengikuti aturan sebagai berikut.

 Rantai terpanjang merupakan rantai utama.


 Rantai utama diberi nomor mulai dari ujung rantai yang memiliki substituen.
 Urutan penulisan nama : nomor cabang, nama cabang, nama alkana rantai utama.
 Jika terdapat gugus metil pada atom C nomor 2, nama alkana diberi awalan iso.
 Jika alkana memiliki cabang yang sama lebih dari satu, nama cabang digabung menjadi
satu dan diberi awalan di-(jumlah cabang ada dua), tri-(jumlah cabang ada 3), tetra-
(jumlah cabang ada empat).
 Jika alkana memiliki cabang yang berbeda, penulisan nama diurutkan berdasarkan urutan
abjad.

Berikut contoh alkana rantai bercabang:


Sifat-Sifat Senyawa Alkana
Adapun sifat senyawa alkana yaitu:

a. Pada suhu kamar C1-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair dan di atas 17 berwujud padat

b. Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr ikut bertambah akibatnya titik didih dan titik
leleh semakin tinggi. Alkana rantai lurus memiliki titik didih lebih tinggi dibanding alkana rantai
bercabang dengan jumlah atom C sama. Semakin banyak cabang, titik didih makin rendah.

c. Alkana mudah larut dalam pelarut organik namun sukar latur dalam air

d. Oksidasi atau pembakaran alkana bersifat eksotermik atau menghasilkan kalor. Pembakaran
alkana berlangsung sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan gas CO 2
sedang pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO.

Reaksi pembakaran sempurna alkana, yaitu:

CH4(g) + 2 O2(g) ==> CO2(g) + 2 H2O(g) + E

Reaksi pembakaran tak sempurna alkana, yaitu:

2 CH4(g) + 3 O2(g)==> CO(g) + 4 H2O(g) + E


e. Alkana dapat bereaksi substitusi dengan halogen. Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian
atom/gugus atom dengan atom/gugus atom yang lain.

CH4(g) + Cl2(g) ==> CH3Cl(g) + HCl(g)

f. Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi. Reaksi eliminasi adalah
reaksi penghilangan atom/gugus atom untuk mendapatkan senyawa karbon lebih sederhana.
Contoh pada reaksi eliminasi termal minyak bumi dan gas alam.

Kegunaan Alkana
Secara umum, alkana digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri petrokimia.

 Metana, digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan bahan baku pembuatan zat
kimia seperti H2 dan NH3.
 Etana, digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai refrigerant dalam
sistem pendinginan dua tahap untuk suhu rendah.
 Propana, digunakan sebagai komponen utama gas elpiji untuk memasak dan bahan baku
senyawa organik.
 Butana, digunakan sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintetis
 Oktana, digunakan sebagai komponen utama bahan kendaraan bermotor , yakni bensin.rd

Anda mungkin juga menyukai