Anda di halaman 1dari 42

Alkana, Alkena, dan Alkuna

DEVA REZKA MUSTAFA (P1337434318005)


SILFIA ANDRIYANI (P1337434318006)
MARDIANA SAFITRI (P1337434318010)
ULVA RINAWATY (P1337434318025)
alkana

﹡ Pengertian Alkana
﹡ Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rantai karbon tunggal. Rumus
umum alkana yaitu CnH2n+2. Dari metana ke etana memiliki perbedaan –CH2–, begitu
seterusnya. Deret senyawa karbon dengan gugus fungsi sama dengan selisih sama yakni –
CH2– disebut deret homolog.

﹡ Alkana atau parafin adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana juga termasuk
senyawa alifatik atau dengan kata lain, Alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan
ikatan tunggal

2
Tata nama senyawa alkana menurut
IUPAC
﹡ Penamaan alkana mengikuti
sistem IUPAC, yaitu sistem tata
nama yang didasarkan pada
gagasan bahwa struktur suatu
senyawa organik dapat digunakan
untuk menurunkan namanya dan
sebaliknya, bahwa suatu struktur
yang unik dapat digambar untuk
tiap nama.

3
Dasar sistem IUPAC yaitu alkana rantai lurus.
A. Alkana rantai lurus (tidak bercabang)
Alkana rantai lurus diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbonnya sebagaimana tercantum
dalam tabel di atas. Terkadang ditambahkan normal (n) di depan nama alkana.
Contoh:
CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 n-pentana
B. Alkana siklis (rantai tertutup)
Alkana rantai siklis (tertutup) diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam cincin, dengan
penambahan awalan siklo-.
C. Alkana bercabang (memiliki rantai samping)
Senyawa alkana terkadang berikatan dengan unsur lain pada salah satu atau beberapa atom
karbonnya. Unsur lain dalam rantai alkana tersebut biasa dinamakan substituen. Jenis substituen
alkana yang sering dijumpai yaitu gugus alkil. Gugus alkil adalah alkana yang kehilangan 1 atom H.
4
Penamaannya sama dengan alkana, hanya akhirannya diubah menjadi -il. Rumus umumnya
Jika alkana memiliki rantai bercabang maka penamaannya mengikuti aturan
sebagai berikut.
5
Rantai terpanjang merupakan rantai utama.
Rantai utama diberi nomor mulai dari ujung rantai yang
memiliki substituen.
Urutan penulisan nama : nomor cabang, nama cabang,
nama alkana rantai utama.
Jika terdapat gugus metil pada atom C nomor 2, nama
alkana diberi awalan iso.
Jika alkana memiliki cabang yang sama lebih dari satu, nama
cabang digabung menjadi satu dan diberi awalan di-(jumlah
cabang ada dua), tri-(jumlah cabang ada 3), tetra-(jumlah
cabang ada empat).
Jika alkana memiliki cabang yang berbeda, penulisan nama
diurutkan berdasarkan urutan abjad.
6
Berikut contoh alkana rantai bercabang

7
Sifat-Sifat Senyawa Alkana
Adapun sifat senyawa alkana yaitu:
a. Pada suhu kamar C1-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair dan di atas 17
berwujud padat
b. Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr ikut bertambah akibatnya titik
didih dan titik leleh semakin tinggi. Alkana rantai lurus memiliki titik didih lebih
tinggi dibanding alkana rantai bercabang dengan jumlah atom C sama. Semakin
banyak cabang, titik didih makin rendah.
c. Alkana mudah larut dalam pelarut organik namun sukar latur dalam air
d. Oksidasi atau pembakaran alkana bersifat eksotermik atau menghasilkan kalor.
Pembakaran alkana berlangsung sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran
sempurna menghasilkan gas CO2 sedang pembakaran tidak sempurna
menghasilkan gas CO.
8
Reaksi pembakaran sempurna alkana, yaitu:
CH4(g) + 2 O2(g) ==> CO2(g) + 2 H2O(g) + E

Reaksi pembakaran tak sempurna alkana, yaitu:


2 CH4(g) + 3 O2(g)==> CO(g) + 4 H2O
e. Alkana dapat bereaksi substitusi dengan halogen. Reaksi substitusi adalah
reaksi penggantian atom/gugus atom dengan atom/gugus atom yang lain.
CH4(g) + Cl2(g) ==> CH3Cl(g) + HCl(g)
f. Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi. Reaksi
eliminasi adalah reaksi penghilangan atom/gugus atom untuk mendapatkan
senyawa karbon lebih sederhana. Contoh pada reaksi eliminasi termal
minyak bumi dan gas alam.

9
Kegunaan Alkana

Secara umum, alkana digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri
petrokimia.
Metana, digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan bahan baku pembuatan
zat kimia seperti H2 dan NH3.
Etana, digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai refrigerant dalam
sistem pendinginan dua tahap untuk suhu rendah.
Propana, digunakan sebagai komponen utama gas elpiji untuk memasak dan bahan baku
senyawa organik.
Butana, digunakan sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintetis
Oktana, digunakan sebagai komponen utama bahan kendaraan bermotor , yakni bensin.

10
Alkena
Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah
ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena asiklik yang paling sederhana, yang
membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus fungsional manapun,
dikenal sebagai mono-ena, membentuk suatu deret homolog hidrokarbon dengan rumus
umum CnH2n.
Alkena memiliki kekurangan dua atom hidrogen dibandingkan alkana terkait (dengan
jumlah atom karbon yang sama). Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena
(C2H4) adalah senyawa organik terbesar yang diproduksi dalam skala industri.
Hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena
asiklik yang paling sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan
dengan gugus fungsional manapun, dikenal sebagai mono-ena, membentuk suatu deret
homolog hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n

12
Sifat Fisika
Sifat fisika alkena tidak berbeda jauh dengan alkana.
Mereka tidak berwarna, nonpolar, mudah terbakar, dan
hampir tidak berbau. Perbandingan utama di antara
keduanya adalah alkena mempunyai tingkat keasaman
yang jauh lebih tinggi dibandingkan alkana. Wujud zat
alkena tergantung dari massa molekulnya. Tiga alkena
paling sederhana: etena, propena, dan butena berbentuk
gas. Alkena linear yang memiliki 5 sampai 16 atom
karbon berwujud cair, dan alkena yang memiliki atom
karbon lebih dari 15 berwujud padat.

13
Kegunaan Alkena
﹡ Etena digunakan sebagai bahan baku pembuatan polietena
﹡ Etena juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan
senyawa organik intermediet seperti kloroetena dan stirena
﹡ Propena digunakan sebagai bahan baku pembuatan
polipropena. Polipropena merupakan polimer untuk
membuat serat sintetis, materi pengepakan, dan peralatan
masak.
﹡ Butadiena digunakan sebagai bahan baku pembuatan
polibutadiena (karet sintetis)
﹡ Alkena suku rendah (etena, propena, dan butena) digunakan
sebagai bahan baku pembuatan alkohol.

14
15
Tata Nama Senyawa
Untuk mengikuti tata nama IUPAC, maka seluruh alkena memiliki nama yang diakhiri -
ena. Pada dasarnya, nama alkena diambil dari nama alkana dengan menggantikan
akhiran -ana dengan -ena. C2H6 adalah alkana bernama etana sehingga C2H4 diberi
nama etena.

Pada alkena yang memiliki isomer dengan perbedaan letak ikatan, digunakan penomoran
dimulai dari ujung yang terdekat dengan ikatan tersebut sehingga atom karbon pada
ikatan rangkap bernomor sekecil mungkin untuk membedakan isomernya. Contohnya
adalah 1-heksena dan 2-heksena. Penamaan cabang sama dengan alkana.
Pada alkena yang lebih tinggi, di mana terdapat isomer yang letaknya berbeda dengan
letak ikatan rangkap, maka sistem penomoran berikut ini dipakai:

16
﹡ Beri nomor rantai karbon terpanjang yang memiliki ikatan
rangkap, dimulai dari ujung yang terdekat dengan ikatan
rangkap, sehingga atom karbon pada ikatan rangkap
tersebut mempunyai nomor sekecil mungkin.
﹡ Tentukan lokasi ikatan rangkap berdasarkan lokasi
karbon pertamanya.
﹡ Nama alkena bercabang atau alkena tersubstitusi sama
seperti aturan pada alkana.
﹡ Beri nomor atom karbon, tentukan lokasi dan nama gugus
substituen, tentukan lokasi ikatan rangkap, dan beri nama
rantai utama.

17
Contoh Soal 1 :

Tentukan nama senyawa hidrokarbon


berikut.

a. CH2 ═ CH2
b. CH3 ─ CH ═ CH2
c. CH3 ─ CH2 ─ CH ═ CH2
d. CH3 ─ CH ═ CH ─ CH3

18
Kunci Jawaban :

a. CH2 ═ CH2 memiliki atom C sebanyak 2 buah (eta-). Dengan


demikian, senyawa ini memiliki nama etena.
b. CH3 ─ CH ═ CH2 memiliki atom C sebanyak 3 buah (propa-).
Dengan demikian, senyawa ini memiliki nama propena.
c. CH3 ─ CH2 ─ CH ═ CH2 memiliki atom C sebanyak 4 buah
(buta-) posisi ikatan rangkap 2 terletak pada atom C nomor 1
sehingga senyawa ini memiliki nama 1-butena.
d. CH3 ─ CH ═ CH ─ CH3 memiliki atom C sebanyak 4 buah
(buta-) posisi ikatan rangkap 2 terletak pada atom C nomor 2
sehingga senyawa ini memiliki nama 2-butena.

19
Aturan tata nama senyawa Rangkap
﹡ Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua,
berarti senyawa tersebut merupakan senyawa alkena.
﹡ Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk
ditentukan dari rantai atom C terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap dua.
﹡ Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor
paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap
dua.
﹡ Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa
alkena rantai lurus.
﹡ Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur
gugus alkil.
﹡ Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan
penulisan nama senyawa alkana.
20
﹡ Contoh Soal 2 :
﹡ Tentukan nama senyawa hidrokarbon berikut.

21
﹡ Jumlah atom C pada rantai induk = 3 sehingga nama
rantai induk adalah propena.
﹡ Jumlah atom C pada rantai cabang = 1 sehingga nama
rantai cabang adalah metil.
﹡ Rantai cabang terikat pada atom C nomor 2. Dengan
demikian, senyawa ini memiliki nama 2-metil-propena.

22
﹡ Jumlah atom C pada rantai induk = 4 dan ikatan rangkap
2 terikat pada atom C nomor 2 sehingga nama rantai
induk adalah 2-butena.
﹡ Jumlah atom C pada rantai cabang = 1 sehingga nama
rantai cabang adalah metil.
﹡ Rantai cabang terikat pada atom C nomor 2. Dengan
demikian, senyawa ini memiliki nama 2-metil-2-butena.

23
﹡ Jumlah atom C pada rantai induk = 7 dan ikatan rangkap 2
terikat pada atom C nomor 2 sehingga nama rantai induk
adalah 2-heptena.
﹡ Jumlah atom C pada rantai cabang = 2 sehingga nama
rantai cabang adalah etil.
﹡ Rantai cabang terikat pada atom C nomor 4. Dengan
demikian, senyawa ini memiliki nama 4-etil-2-heptena.

24
﹡ Jumlah atom C pada rantai induk = 4 dan ikatan rangkap
2 terikat pada atom C nomor 1 sehingga nama rantai induk
adalah 1-butena.
﹡ Jumlah rantai cabang = 2 (di).
﹡ Jumlah atom C pada rantai cabang = 1 sehingga nama
rantai cabang adalah metil.
﹡ Kedua rantai cabang terikat pada atom C nomor 3. Dengan
demikian, senyawa ini memiliki nama 3,3-dimetil-1-
butena.

25
Alkuna
Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga. Secara
umum, rumus kimianya CnH2n-2.
Manfaat
Alkuna banyak digunakan untuk bahan awal untuk mensintesis senyawa organik lain
yang berguna.
Sifat Fisika Alkuna
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (–
C≡C–). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
· Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan yang
mengandung lima atau lebih atom karbon berwujud gas.
· Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.
· Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non polar
seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida.
27
· Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom karbon, tetapi
makin rendah apabila terdapat rantai samping atau makin banyak percabangan. Titik
didih alkuna sedikit lebih tinggi dari alkana dan alkuna yang berat molekulnya hampir
sama.

Sifat kimia
·
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
Kegunaan Alkuna sebagai :
· etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
· untuk penerangan
· Sintesis senyawa lain.

28
Tata Nama
Semua anggota alkuna berakhiran -una dan menurut
IUPAC.
Berikut adalah alkuna dengan jumlah atom karbon 2-10
disebut:

Etuna, C2H2
Propuna, C3H4
Butuna, C4H6
Pentuna, C5H8
Heksuna, C6H10
Heptuna, C7H12
Oktuna, C8H14
Nonuna, C9H16
Dekuna, C10H18
29
Aturan Penamaan Senyawa Alkuna
Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkuna.
Hitung jumlah atom C-nya.

Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -una.
Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian
rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap tiga.
Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat ke
ikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
Contoh

CH3 ─ CH2 ─ C ≡ CH
atom C sebanyak 4 buah (buta-). Posisi ikatan rangkap 3 terletak pada atom C nomor 1
sehingga senyawa ini memiliki nama 1-butuna.
30
CH3 ─ C ≡ C ─ CH3
memiliki atom C sebanyak 4 buah (buta-). Posisi ikatan rangkap 3 terletak pada atom C
nomor 2 sehingga senyawa ini memiliki nama 2-butuna.

Aturan Penamaan Senyawa Alkuna Rantai Bercabang


Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkuna.
Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom C
terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga.
Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada
atom C yang terikat ikatan rangkap tiga.
Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkuna rantai lurus.
Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana
dan alkena. 31
﹡ Contoh :

Jumlah atom C pada rantai induk = 7 dan ikatan rangkap tiga terikat
pada atom C nomor 2 sehingga nama rantai induk adalah 2-heptuna.
Jumlah atom C pada rantai cabang = 2 sehingga nama rantai cabang
adalah etil.
Rantai cabang terikat pada atom C nomor 4. Dengan demikian,
32
senyawa ini memiliki nama 4-etil-2-heptuna.
﹡ Jumlah atom C pada rantai induk = 7 dan ikatan rangkap tiga terikat pada
atom C nomor 3 sehingga nama rantai induk adalah 3-heptuna.

﹡ Jumlah rantai cabang = 2 (di).


﹡ Jumlah atom C pada setiap rantai cabang = 1 sehingga nama rantai cabang
adalah metil.

﹡ Rantai cabang terikat pada atom C nomor 2. Dengan demikian, senyawa ini
memiliki nama 2,2-dimetil-3-heptuna.

33
Aturan Penamaan Senyawa Alkuna yang Ikatan Rangkap Tiganya lebih dari Satu
Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkuna.
Hitung jumlah atom C-nya.
Hitung jumlah ikatan rangkap tiganya.
Jika jumlah ikatan rangkap tiganya = 2, nama senyawa diakhiri dengan akhiran -
diuna. Jika jumlah ikatan rangkap tiganya = 3, nama senyawa diakhiri dengan akhiran
-triuna.
Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada
dua atau tiga atom C pertama yang terikat ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan
senyawa diawali oleh nomor atom C pertama dan kedua/ketiga yang terikat ke
ikatan rangkap tiga, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
Jika terdapat rantai cabang, penamaan rantai cabang serupa dengan penamaan
senyawa alkuna.
34
Contoh
CH ≡ C ─ C ≡ C ─ CH3
Jumlah atom C pada rantai induk = 5, tidak memiliki rantai cabang, dan ikatan rangkap 3
terikat pada atom C nomor 1 dan 3 sehingga senyawa ini bernama 1,3-pentadiuna.
CH ≡ C ─ C ≡ C ─ C ≡ C ─ CH3
Jumlah atom C pada rantai induk = 7, tidak memiliki rantai cabang, dan ikatan rangkap 3
terikat pada atom C nomor 1, 3, dan 5 sehingga senyawa ini bernama 1,3,5-heptatriuna
Isomer Alkuna
Sebagaimana alkana, alkuna juga hanya memiliki isomer posisi. Alkuna tidak memiliki
isomer geometri. Sebab alkuna paling rendah yang memiliki isomer yaitu butuna, C4H6.
Akibat pengaruh ikatan rangkap, isomer posisi alkuna mengalami dua jenis pergeseran
penataan atom, yaitu:

35
Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,
Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.
Contoh
Tentukan isomer yang mungkin dari C4H6.
Kunci Jawaban :
(1) 1–butuna
HC ≡ C – CH2 – CH3
(2) 2–butuna
H3C – C ≡ C – CH3
Tentukan isomer yang mungkin dari C5H8!
Kunci Jawaban :
(1) 1–pentuna
HC ≡ C – CH2 – CH2 – CH3
(2) 2–pentuna
H3C – C ≡ C – CH2 – CH3 36
REVISI

37
SIFAT KIMIA ALKANA SIFAT FISIKA ALKANA PENERAPAN ALKANA
1. Pada umumnya alkana sukar •Titik didih alkana bercabang lebih rendah dari  Secara umum, alkana digunakan sebagai
bereaksi dengan senyawa lainnya. titik didih rantai lurus.
2. Dalam oksigen berlebih, alkana bahan bakar dan bahan baku dalam industri
dapat terbakar menghasilkan kalor, •Alkana merupakan senyawa nonpolar yang petrokimia.
karbon dioksida dan uap air. tidak larut dalam air. Ia bisa jadi pelaru yang
3. Dapat mengalami reaksi baik untuk senyawa organik seperti kloroform  Metana, digunakan sebagai bahan bakar
substitusi/pergantian atom bila (CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), dann untuk memasak dan bahan baku pembuatan
direaksikan dengan halogen(F2, Benzena C6H6.
Cl2, Br2, I2) zat kimia seperti H2 dan NH3.
4. Reaksi oksidasi / reaksi •Alkana punya densitas (rapatan) yang lebih  Etana, digunakan sebagai bahan bakar untuk
pembakaran dengan gas oksigen rendah daripada air, ketika ia dicampur dengan
menghasilkan energi. Pembakaran air ia tidak akan mau menyatu dan cenderung memasak dan sebagai refrigerant dalam
sempurna menghasilkan CO2, berada di bagian atas. sistem pendinginan dua tahap untuk suhu
pembakaran tidak sempurna
menghasilkan gas CO • Pada suhu kamar, alkana dengan atom C1- rendah.
5. Reaksi eliminasi yaitu C4 berfase gas, C5-C17 berfase cair dan >  Propana, digunakan sebagai komponen
penghilangan beberapa atom untuk C18 berfase padat.
membentuk zat baru. Alkana utama gas elpiji untuk memasak dan bahan
dipanaskan mengalami eliminasi • Untuk alkana yang berisomer , dengan atom baku senyawa organik.
dengan bantuan katalis logam Pt/Ni C sama banyak, semakin banyak jumlah
akan terbentuk senyawa ikatan cabang semakin rendah titik didihnya.  Butana, digunakan sebagai bahan bakar
rangkap /alkena. kendaraan dan bahan baku karet sintetis
•Bila rantai C semakin panjang viskositas (
kekentalan) semakin tinggi,titik didih semakin  Oktana, digunakan sebagai komponen utama
tinggi. bahan kendaraan bermotor , yakni bensin.

38
39
40
41
﹡ 1. Apa perbedaan nonsiklik dan asiklik?
﹡ Dua sebutan tersebut adalah sama tidak adanya
perbedaan yg artinya tidak memutar
﹡ 2. Mengapa sebutan ada mono-ena ?
﹡ Sebuah nama senyawa ada banyak macam macam
nama seperti IUPAC dan trivial tapi sebutan itu
biasanya yang dipakai adalah trivial
﹡ 3. Mengapa alkuna lebih reaktif?
﹡ ikatan rangkap inilah yang gampang diserang oleh
atom lain karena kekuatan ikatan kedua pada
ikatan rangkap sifatnya lemah
﹡ 42

Anda mungkin juga menyukai