Anda di halaman 1dari 7

Nama : Bella Edithya Linardi

Npm : 1514051017
Teknologi Hasil Pertanian A 2015

KIMIA ORGANIK

Senyawa organic adalah studi tentang senyawa karbon. Kimia ini dipercaya bahwa alam memiliki
kekuatan vital tertentu dan bahwa hal ini hanya bisa hidup menghasilkan senyawa organik. Gagasan
ini dibantah pada tahun 1828 oleh fried wohler, seorang ahli kimia jerman yang disiapkan
urea,senyawa organic , dari reaksi antara senyawa anorganik menyebabkan cyanale dan ammonia
berair

Pb(OCN)2+ 2NH3 + 2H20 2(NH2)2CO+Pb(OH)2

A. Kelas senyawa organik

Karbon bisa membentuk lebih senyawa dari unsure lainnya karena atom karbon yang tidak hanya
mampu membentuk ikatan karbon-karbon tunggal, ganda dan triple tetapi juga untuk menghubungkan
satu sama lain dalam rantai dan struktur cincin. Canag kimia yang berhubungan dengan karbon
adalah kimia organik. Kelas organic dapat dibedakan menurut kelompok fungsional yang di
dikandungnya. Kelompok fungsional adalah kelompok atom yang sebagian besar bertanggungjawab
untuk perilaku kimia dari induk molekul. Kelompok fungsional yang dikenal sebagai berikut alcohol,
eter, aldehid, dan keton, asam karbosilat, dan ammonia. Senyawa organik dikenal sebagai senyawa
hidrokarbon karena mereka terdiri hanya hydrogen dan karbon. Hidrokarbon terbagi menjadi dua
kelas utama alifalik dan aromatik..hidrokarbon alifatik tidak mengandung kelompok benzene

1. Hidrokarbon alifatik

Alkana

Alkana memiliki rumus umum CnH2n+2 dimana n=1,2. Karakteristik penting dari molekul alkana
adalah hanya ikatan kovalen tunggal yang hadir. Alkana di kenal sebagai hidrokarbon jenuh
dikarenakan jumlah maksimum atom hydrogen yang dapat ikatan dengan jumlah atom karbon
hadir.Akhiran dari alkana adalah ana.

Metana Etana Propana

CH4 C2H6 C3H8

Metana diperoleh dari gas alam.kimia dalam aksi essay tentang p.1038 menggambarkan suatu
senyawa yang menarik dibentuk oleh metana dan air molekul. Dalam seri alkana ,karena jumlah atom
karbon meningkat, jumlah isomer structural meningkat dengan cepat. Contohnya butane C 4H10,
mempunyai 2 isomer, dekana C10H22, memiliki 75 isomer dan alkana C30H62 memiliki lebih dari 400
juta. Angka tersebut mampu menjelaskan mengapa karbon ditemukan menjelaskan mengapa karbon
ditemukan di begitu banyak senyawa dari unsure lainnya.

Alkana molekul

Momenklatur alkana dan semua senyawa organic lainnya didasarkan pada rekomendasi dari serikat
internasional murni dan kimia terapan (IUPAC). Pertama emapat alkana (metana , etana, propane,
dan butane ) memiliki nama non sistematis.

Sekarang kita menggunakan peraturan IUPAC untuk contoh berikut

1. Nama induk senyawa hidrokarbon ditentukan oleh rantai karbon terpanjang atom-atom dalam
molekul.

2. Suatu alkana yg memiliki atom hidrogen lebih sedikit termasuk dalam gugus alkil.

3. Bila satu atau lebih atom Hidrogen digantikan dengan gugus lain, nama senyawanya harus
menandai tempat atom karbon dimana penggantian itu terjadi. Penomoran selalu dimulai dari
ujung rantai terpanjang yang terdekat dengan atom karbon yang mengandung gugus
substituent

4. Gunakan awalan di-, tri-, tetra-, bila terdapat lebih dari satu cabang alkil yang sama.

5. Gunakan aturan terdahulu untuk gugus substituen lainnya. Contohnya bromo, nitro,dll.

Reaksi alkana

Alkana secara umum tidak cocok untuk menjadi pengganti yang sangat aktif. Namun, ketika dibawah
kondisi yang sesuai, mereka dapat berekasi. Contohnya gas alam,bensin, dan bahan bakar
merupakan alkana yang mengalamai reaksi pembakaran eksotermik yang sangat tinggi.

CH4(g) + 2CO2 (g) CO2(g) + 2H2O (l)

Ini dan reaksi pembakaran sejenis telah dimanfaatkan pada proses industry dan pemanasan maupun
memasak.

Halogenasi alkana merupakan penggantian 1atau lebih atom hydrogen oleh atom halogen yang
merupakan tipe lain dan reaksi yang mengalami alkana, ketika campuran metana dan klorin di
panaskan lebih dari 100 derajat Celsius atau disinari dengan cahaya yang sesuai dengan panjang
gelombang, maka metal klorida akan terbentuk.

CH4(g) +Cl (g) CH3Cl(g) + HCl (g)

Jika terdapat yang melebihi gas klorin , reaksi yang terbentuk mungkin lebih panjang lagi.

Entalpi dari cl2 adalah 242,7 kj/mol,sedangkan sekitar 414 kj/mol dibutuhkan untuk melepaskan ikatan
CH di CH4.

Atom klorin adalah atom radikal yang mengandung electron yang tidak berpasangan /ditunjukkan dari
titik 1. Atom klorin sangat reaktif dan bereaksi dengan metana berdasarkan persamaan berikut
CH4 + Cl CH3 + HCl

Reaksi ini menghasilkan gidrogen klorida dan metal radikal, CH3. Metal radikal adalah jenis reaksi
berbeda, itu bereaksi dengan molekul klorin untuk memberikan metal klorin dan atom klorin.

CH3 +Cl2 CH3Cl + Cl

Sikloaikana

Alkana merupakan atom karbon yang diikuti didalam cincin yang diketahui sebagai sikloaikana. Alaka
memounyai rumus umum CnH2n dimana N sama dengan 3,4,. Sikloaikana sederhana yaitu
sikloaikana sederhana yaitu kiklopropana,C3H6 . beberapa pengganti biologi secara signifikan seperti
kolestrerol.

Alkena

Alkena (disebut juga olefin)yang mengandung 1

Alkena memiliki rumus umum yaitu CnH2n dimana n adalaha 2,3, alkena secara sederhana yaitu
C2H4, etilena dimana keduanya merupakan atom karbondan 2 senyawa yang terbuat dari senyawa
sigma.

Alkena nomenklatur

Penamaan alkena merunjukan posisi ikatan ganda karbon penamaan senyawa mengandung ikatan
C=C dan diakhiri dengan nama ena. Penamaan senyawa alkena hamper mirip dengan alkana
senyawa dibentukan ole angka atom karbon dala rantai terpanjang.angka-angka dalam penamaan
senyawa menunukan nomor terendah dan kedua di bagian ikatan C=C senyawa alkena.

Alkena memiliki rumus umum CnH2n dimana n = 2,3,

1. memiliki setidaknya satu ikatan rangkap karbon-karbon


2. sering disebut olefin & merupakan hidrokarbon tak jenuh
3. penamaan diakhiri dengan -ena

Isomer Geometri Alkena

Selain ikatan sigma, ada satu ikatan pi antara kedua atom karbon. Rotasi disekitar ikatan karbon-
karbon tidak mempengaruhi ikatan sigma itu, akan tetapi hal itu menyebabkan dua orbital 2p z pindah
keluar bidang tumpang-tindih, dan karena itu merusak sebagian atau seluruh ikatan pi.

Isomerisasi Cis-Trans dalam Proses Penglihatan

Ketika menerima foton dalam daerah sinar tampak, 11-cis retinal terisomerisasi menjadi retinal-trans
dengan memutus ikatan pi karbon-karbon. Dengan putusnya ikatan pi, ikatan sigma karbon-karbon
yang tersisa bebas untuk berotasi dan mengubah bentuk ke retinal trans. Pada titik ini suatu
rangsangan listrik dihasilkan dan dikirimkan ke otak, yang membentuk bayangan gambar.
Alkuna
Alkuna mengandung sedikitnya satu ikatan rangkap tiga karbon-karbon. Alkuna mempunyai rumus
umum CnH2n-2, dengan n = 2, 3, .

Penamaan Alkuna
Nama senyawa yang mengandung ikatan CC diakhiri dengan una. Seperti sebelumnya, nama
senyawa induk ditentukan oleh banyaknya atom karbon di dalam rantai yang terpanjang. Seperti
alkena, nama alkuna menandai letak ikatan rangkap tiga karbon-karbon.

Sifat-sifat dan Reaksi Alkuna


Alkuna yang paling sederhana adalah etuna, yang lebih dikenal sebagai asetilena (C2H2). Asetilena
berupa gas yang dibuat melalui reaksi antara kalsium karbida dan air:
CaC2(s) + 2H2O(l) C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)

Pada keadaan cair, asetilena sangat peka terhadap goncangan dan sangat mudah meledak. Karena
termasuk hidrokarbon tidak jenuh, aetilena dapat dihidrogenasi menghasilkan etilena. Asetilena
mengalami reaksi adisi dengan hidrogen halida dan halogen:
C2H2(g) + HX(g) CH2=CHX(g)
C2H2(g) + X2(g) CHX=CHX(g)

Hidrokarbon Aromatik

Benzena, senyawa induk dari keluarga besar zat organik, ditemukan oleh Michael Faraday tahun
1826. Setelah 40 tahun berikutnya, para ahli kimia disibukkan dengan menentukan struktur molekul.
Pada tahun 1865, August Kekule menyimpulkan bahwa molekul benzena yang terbaik dapat
digambarkan dengan struktur cincin, yaitu senyawa siklik yang terdiri dari enam atom karbon.

Penamaan Senyawa Aromatik

Penamaan benzena monosubstituen, yaitu benzena dengan satu atom H yang telah digantikan oleh
atom atau gugus atom lain, tidaklah rumit. Jika terdapat lebih dari satu substituen, kita harus
menandai letak gugus yang kedua relative terhadap yang pertama. Cara sistematis untuk
memenuhinya adalah dengan menomori atom karbon.

Awalan o- (orto-), m- (meta-), dan p- (para-) juga digunakan untuk menandai letak relatif dua gugus
substituen. Senyawa dengan dua gugus substituen yang berbeda dinamai sesuai aturan diatas.
Gugus yang mengandung benzena dikurangi satu atom hidrogen (C6H5) disebut gugus fenil.
Sifat-sifat dan Reaksi Senyawa Aromatik

Benzena berupa cairan tidak berwarna yang mudah terbakar yang diperoleh terutama dari minyak
bumi dan aspal cair. Sifat kimia benzena yang paling luar biasa adalah sifatnya yang relatif inert.
Walaupun mempunyai rumus empiris yang sama seperti asetilena (CH) dan mempunyai derajat
ketidakjenuhan yang tinggi, benzena jauh kurang reaktif dibandingkan etilena atau asetilena. Benzena
dapat dihidrogenasi, tetapi sangat sulit. Reaksi yang paling umum antara halogen dan benzena
adalah reaksi substitusi.

Kimia Gugus Fungsi


Gugus fungsi organik, yaitu gugus yang bertanggungjawab untuk sebagian besar reaksi senyawa-
senyawa induknya. Secara khusus, kita pusatkan perhatian pada senyawa yang mengandung oksigen
dan yang mengandung nitrogen.

Alkohol
Semua alkohol mengadung gugus fungsi hidroksil, OH. Etil alkohol, atau etanol, sejauh ini adalah
yang paling dikenal. Etanol dihasilkan secara biologis melalui fermentasi gula atau pati. Dengan tanpa
oksigen, enzim yang ada dalam ragi atau kultur bakteri mengkatalis reaksi itu
C6H12O6(aq) enzim 2CH3CH2OH(aq) + 2CO2(g)
etanol
Etanol adalah satu-satunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun (lebih tepatnya, paling sedikit
beracun); badan kita menghasilkan suatu enzim, yang disebut alkohol dehidrogenase, yang
membantu metabolism etanol dengan mengoksidasinya menjadi asetaldehida. Etanol disebut alkohol
alifatik karena diturunkan dari alkana (etana). Alkohol alifatik yang paling sederhana adalah metanol,
CH3OH.
CO(g) + 2H2(g) Fe2O3 CH3OH(l)

Metanol sangat beracun. Asupan beberapa millimeter saja dapat menyebabkan mual dan kebutaan.
Etanol yang mengandung metanol atau zat beracun lainnya disebut alkohol denaturasi. Dua alkohol
alifatik lainnya yang sudah dikenal adalah isopropanol, yang biasa dikenal sebagai alkohol
gosok, dan etilena glikol, yang biasa digunakan sebagai bahan anti beku.
Eter
Eter mengandung ikatan ROR, dimana R dan R adalah gugus hidrokarbon (aromatik atau alifatik).
Eter dihasilkan oleh reaksi antara alkoksida (mengandung ion RO -) dan alkil halida:
NaOCH3 + CH3Br CH3OCH3 + NaBr

Dietil eter disiapkan pada skala industri dengan memanaskan etanol dengan asam sulfat pada
140oC
C2H5OH + C2H5OH C2H5OC2H5 + H2O

Reaksi ini adalah suatu contoh reaksi kondensasi, yang ditandai dengan penggabungan dua molekul
dan dan pelepasan molekul kecil, biasanya air. Dietil eter dikenal sebagai eter, digunakan sebagai
zat anestesi selama bertahun-tahun. Kelemahan utama dietil eter adalah efek iritasinya pada system
pernapasan dan terjadinya rasa mual dan muntah setelah pembiusan. Neotil, atau metil propil eter,
CH3OCH2CH2CH3, sekarang ini lebih disukai sebagai zat anestesi karena relatif bebas dari efek
samping.

Aldehida dan Keton


Gugus fungsi dalam senyawa ini adalah gugus karbonil, >C=O. Pada aldehida sedikitnya satu
atom hidrogen terikat pada karbon dalam gugus karbonil. Aldehida yang paling sederhana,
formaldehida (H2C=O) mempunyai kecenderungan untuk berpolimerisasi, yaitu setiap molekul
begabung satu sama lain untuk membentuk senyawa dengan massa molar tinggi. Keton biasanya
kurang reaktif dibandingkan aldehida. Keton yang paling sederhana adalah aseton, suatu cairan
berbau sedap yang digunakan terutama sebagai pelarut untuk senyawa organik dan pembersih cat
kuku.

Asam Karboksilat
Asam karboksilat, asam yang mengandung gugus karboksil, COOH. Asam karboksilat tersebar luas
di alam, asam ini ditemukan baik dalam tumbuhan maupun binatang. Semua molekul protein terbuat
dari asam amino, jenis khusus asam karboksilat yang mengandung gugus amino (NH2) dan gugus
karboksil (COOH).

Asam karboksilat umumnya merupakan asam lemah. Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol untuk
membentuk ester yang baunya sedap. Reaksi umum yang lain dari asam karboksilat adalah
penetralan dan pembentukan halida asam.
Halida asam merupakan senyawa reaktif yang digunakan sebagai zat antara dalam pembuatan
banyak senyawa organik lainnya.
Ester
Ester mempunyai rumus umum RCOOR, yaitu R dapat berupa H, suatu gugus alkil, atau suatu gugus
hidrokarbon aromatik dan R adalah gugus alkil atau gugus hidrokarbon aromatik. Ester digunakan
dalam pembuatan parfum dan pemberi rasa dalam industri gula-gula dan minuman ringan. Gugus
fungsi pada ester adalah COOR.

Istilah penyabunan awalnya digunakan untuk menjelaskan reaksi antara ester dan natrium hidroksida
menghasilkan molekul sabun (natrium stearat):
C17H35COOC2H5 + NaOH C17H35COO-Na+ + C2H5OH
etil stearat natrium stearat
Penyabunan kini telah menjadi istilah umum untuk hidrolisis basa dari semua jenis ester.

Amina
Amina mempunyai rumus umum R3N, dengan R adalah gugus-gugus alkil atau gugus hidrokarbon
aromatik. Amina adalah basa organik. Seperti semua basa, amina membentuk garam bila bereaksi
dengan asam:
CH3CH2NH2 + HCl CH3CH2NH3+Cl-
etilamina etilamonium klorida
Amina aromatik digunakan terutama dalam pembuatan pewarna. Amina aromatik yang paling
sederhana adalah anilin. Kebanyakan amina aromatik bersifat karsinogenik.

Ringkasan Gugus Fungsi


Gugus fungsi yang umum, mencakup gugus C=C dan CC. Senyawa organik biasanya mengandung
lebih dari satu gugus fungsi. Umumnya, kereaktifan suatu senyawa ditentukan oleh jumlah dan jenis
gugus fungsi dalam molekulnya.

Anda mungkin juga menyukai