Anda di halaman 1dari 6

ALKANA

Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu


hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan kovalen tunggal.
Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya terdiri
dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari
alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan
baku, merupakan komponen utama gas alam (Wilbraham, 1992).
a. Alkana (CnH2n+2)
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon
dengan rantai
terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan
tunggal. Alkana juga
disebut parafin yang berarti sukar bereaksi. Alkana C1-C10 berguna
sebagai sumber
energi misalnya metana, etana, propana, dan butana sebagai bahan
bakar gas.
Sifat-sifat alkana adalah sebagai berikut:
1. Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lain maka
disebut parafin.
2. Pada suhu kamar dapat bereaksi dengan Cl dan Br karena
pengaruh sinar ultraviolet
dari sinar matahari.
3. Pembakaran sempurna alkana dengan gas oksigen akan
dihasilkan gas CO2 dan uap air serta dibebaskan panas.(alfan,2011)
Sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana
mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron
bebas. Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom. Akibatnya,
senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang berarti
kurang reaktif (Wilbraham, 1992).
Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai
suatu rantai atau suatu cincin. Hidrokarbon jenuh dengan atomatomnya bersatu dalam suatu rantai lurus atau rantai yang
bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti
dari tiap atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari
dua atom karbon lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung
paling sedikit sebuah atom karbon yang terikat pada tiga atau lebih
atom karbon lain (Fessenden, 1997).
Alkana rantai lurus:
CH3 CH2 - CH3
Alkana rantai cabang :

CH3 CH CH2 CH3


CH3
Senyawa berbobot molekul rendah berwujud gas dan cair, dan
zat yang berbobot molekul tinggi berwujud padat. Alkana
merupakan zat nonpolar, zat yang tak larut dalam air dengan
kerapatan zat cair kurang dari 1,0 g/ml.
Alfan, Mohammad Khoirudin. 2011. Proposal Tugas Akhir Fotokatalisis Polutan
Minyak Bumi di Air Laut pada Sistem Sinar UV dengan Katalis TiO 2.Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh November. Diakses 28 April 2015
1. Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu
hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya
merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus
CnH2n+2.
Jumlah
Rumus
atom C Molekul
(n)
1
CH4
2
C2H6
3
C3H8
4
5
6

C4H10
C5H12
C6H14

C7H16

8
9
10

C8H18
C9H20
C10H22

Nama
Senyaw
a
Metana
Etana
Propan
a
Butana
Pentana
Heksan
a
Heptan
a
Oktana
Nonana
Dekana

Wujud

Massa
Molekul
16
30
44

Titik
leleh
(C)
-182,5
-183,3
-189,7

Titik
didih
(C)
-164,0
-88,6
-42,1

Gas
Gas
Gas
Gas
Cair
Cair

58
72
86

-138,4
-139,7
-95,0

0,5
36,1
68,9

Cair

100

-90,6

98,4

Cair
Cair
Cair

114
128
142

-56,8
-51,0
-29,7

124,7
150,8
174,1

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa secara berurutan terdapat


selisih jumlah gugus CH2.Jika dalam suatu deret senyawa terdapat
selisih jumlah gugus sebanyak CH2 secara berurutan maka
senyawa-senyawa tersebut merupakan deret homolog. Deret
homolog adalah senyawa-senyawa yang memiliki selisih gugus
sebanyak CH2 dari senyawa sebelumnya. Dari tabel di atas, coba
simpulkan sifat alkana.
a. Isomer pada alkana

Perhatikan senyawa hidrokarbon berikut.


1. CH3 CH2 CH2- CH2 CH2 CH3
2. CH3 CH CH2 CH2 CH3
CH3
CH3
3. CH3 C CH CH3
CH3

b. Tata Nama Alkana


Tata nama alkana mengacu pada tata nama IUPAC
(International Union of Pure and Applied Chemistry). Nama yang
diturunkan dengan aturan ini disebut nama sistematik atau nama
IUPAC, sedangkan nama yang sudah biasa digunakan sebelum tata
nama IUPAC tetap digunakan dan disebut dengan nama biasa, nama
pasaran, atau nama trivial.
1) Rantai lurus, diberi awalan n- (normal)
Contoh: CH3 CH2 CH2- CH3 n-butana
CH3 CH2 CH3 n-propana
2) Rantai tertutup, diberi awalan siklo
Contoh:
CH2 CH2 siklobutana
CH2 CH2
3) Rantai bercabang
Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu:
a) Bagian depan menunjukkan nama cabang.
b) Bagian belakang menunjukkan nama rantai induk.
Contoh: 2-metil butana, sebagai cabang adalah 2-metil, rantai
induknya butana
CH3 CH CH2 CH CH3 induk
CH3 cabang
Cabang merupakan gugus alkil (R), yaitu alkana yang telah
kehilangan satu atom H. Gugus alkil dapat dirumuskan CnH2n+1.
Berikut ini beberapa gugus alkil yang biasa digunakan.
Jumlah
Rumus
Nama
Jumlah
Rumus
Nama

atom
(n)
1
2
3
4
5

C Molekul
CH4
C2H6
C3H8
C4H10
C5H12

Senyawa
Metil
Etil
Propil
Butil
Amil

atom
(n)
6
7
8
9
10

C Molekul
C6H14
C7H16
C8H18
C9H20
C10H22

Senyawa
Heksil
Heptil
Oktil
Nonil
Dekil

Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu


rantai induk perlu diberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu
ujung rantai induk sedemikian hingga posisi cabang mendapat
nomor terkecil.
Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama, dinyatakan
dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya pada nama
cabang.
Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad
dari nama cabang itu. Misal etil ditulis terlebih dahulu daripada
metil.

REAKSI-REAKSI PADA HIDROKARBON


Beberapa reaksi pada hidrokarbon yaitu:
1. Reaksi Oksidasi (pembakaran)
Adalah reaksi hidrokarbon dengan oksigen. Pada reaksi pembakaran
sempurna, terbentuk gas CO2 dan H2O, sedangkan pembakaran
tidak sempurna menghasilkan gas CO dan H2O.
2. Reaksi Adisi
Adalah reaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan ikatan tidak
jenuh (rangkap) menjadi ikatan jenuh (tunggal).
3. Reaksi Eliminasi
Adalah reaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan ikatan
jenuh (tunggal) menjadi ikatan tidak jenuh (rangkap).
4. Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul
sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer).
Contoh: Polimerisasi etena menjadi polietena
KEGUNAAN HIDROKARBON DAN TURUNANNYA

Semua bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas)
merupakan sumber utama hidrokarbon. Hidrokarbon (minyak dan
gas) mayoritas digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan
energi. Hidrokarbon rantai tak jenuh mempunyai kegunaan penting
sebagai bahan dasar industri kimia dan polimer. Hidrokarbon
mempunyai turunan senyawa yang sangat banyak, dan dapat
dikatakan semua senyawa karbon atau senyawa organik merupakan
senyawa turunan hidrokarbon karena unsur utama penyusunnya
adalah hidrogen dan karbon.
Senyawa turunan hidrokarbon mempunyai kegunaan yang
sangat banyak dan mencakup semua bidang kehidupan.
Kegunaan Hidrokarbon Nama Senyawa
Kegunaan
No
1.
Metana
Bahan bakar (LNG),
bahan baku industri
amonia
2.
Etana
Bahan bakar (LNG),
refrigerant (pendingin)
3.
Propana
Bahan bakar (LPG)
4.
Butana
Bahan bakar (LPG),
bahan
baku
karet
sintetis
5.
Oktana
Komponen
utama
dalam bensin
6.
Etena
Bahan baku plastik PE
(poli etena)
7.
Propena
Bahan baku plastik PP
(poli propena) yang
digunakan dalam serat
sintetis
8.
Etuna
Gas
karbit
(untuk
mengelas
dan
mematangkan buah)
Turunan
hidrokarbon
No
1.

Nama
Senyawa

Rumus
Umum

Alkohol

R-OH

C2H5-OH (etanol)
2.
Eter/
Alkoksi
alkana

Contoh

CH3-OH
(metanol)
Minuman keras
R-O-R
C2H5-OC2H5
(etoksi
etana/dietil

Kegunaan

Pelarut,
desinfektan
Obat bius

eter)
HCOOH
(metanal/for
maldehid)
CH3COCH3
(aseton/dime
til keton)

3.

Aldehid/
Alkanal

R-COH

4.

Alkanon/Keto
n

R-CO-R

5.

Asam
Karboksilat

R-COOH

CH3-CH2-CH2-COOH
(asam butanoat/butirat)
6.
Ester/
Alkil
Alkanoat

Pengawet
mayat
Pembersih
kuteks
Pelarut
vernish
Asam cuka

CH3COOH
(asam
etanoat/aset
at)
Terdapat dalam keringat manusia

R-COO-R

CH3COOC2H
5
(etil etanoat)

Essens
aroma
pisang

Keterangan: R = alkil
Feldwina, Fenny. 2010. Hidrokarbon dan Minyak Bumi. Banjarbaru :
Universitas Lambung Mangkurat.

Anda mungkin juga menyukai