Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATAKULIAH KURIKULUM
PRODI PGSD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNDIKSHA 2021

Nama : Ni Putu Dea Ryastina Soka


NIM : 2111031157
No : 18
Kelas : O Semester 2
Soal:
1. Kurikulum merupakan sebuah sistem yang dibangun oleh komponen-komponen
yang memiliki keterkaitan antar satu komponen dengan komponen yang lainya.
Uraikanlah keterkaitan masing-masing komponen yang membentuk sistem
kurikulum tersebut.
2. Jelaskanlah hubungan kurikulum dengan pembelajaran di sekolah!
3. Jelaskan mengapa kurikulum harus bersifat dinamis dan selalu di kembangkan?
4. Analisis aspek-aspek sosiologis yang paling perlu mendapat perhatian dalam
pengembangan kurikulum?
5. Deskripsikan pendekatan akar rumput dalam pengembangan kurikulum!

Jawaban:
1. Keterkaitan masing-masing komponen yang membentuk sistem kurikulum tersebut
yaitu yang pertama komponen tujuan, tujuan ini berhubungan dengan arah atau
hasil yang diharapkan. Dalam skala makro, rumusan tujuan kurikulum berkaitan
erat dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut oleh masyarakat. Yang kedua
yaitu isi kurikulum, isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan
pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua
aspek yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran, biasanya aspek
ini tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktivitas
dan kegiatan kepada siswa. Baik materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Selanjutnya ada strategi, strategi ini
berkaitan dengan upaya yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan. Strategi yang ditetapkan dapat berupa strategi yang menempatkan
siswa sebagai pusat dari setiap kegiatan, ataupun sebaliknya. Strategi yang dapat
digunakan tergantung pada tujuan dan materi kurikulum. Yang terakhir ada
evaluasi, evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian
tujuan. Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui
apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, atau evaluasi
digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang telah diterapkan.
Semua komponen ini sangat erat kaitannya, jika salah satu komponen tidak
terlaksana dengan baik maka akan mempengaruhi pembelajaran yang akan
berlangsung.
2. Kurikulum dan pembelajaran di sekolah memiliki hubungan yang sangat erat,
karena kurikulum merupakan program yang dirancang untuk melaksanakan
pembelajaram. Kurikulum itu sendiri memuat mata pelajaran yang harus ditempuh
dan dipelajari siswa untuk memperoleh pengetahuan sehingga terjadi perubahan
dan perkembangan pada tingkah laku siswa. Dalam melaksanakan hal tersebut tentu
tidak lepas dari unsur-unsur seperti manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur-prosedur yang semua itu disebut dengan pembelajaran. Maka kurikulum
dan pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri karena saling berhubungan erat dan
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Kurikulum harus bersifat dinamis dan selalu di kembangkan, karena dengan
seiringnya perkembangan maka berbeda pula ilmu pengetahuan, teknologi, tingkat
kecerdasan, kultur, sistem nilai dan kebutuhannya. Maka dari sinilah kurikulum
harus selalu dikembangakn untuk meningkatkan mutu dan kualitas kurikulum
seiring dengan berkembangnya zaman.
4. Aspek-aspek sosiologis yang paling perlu mendapat perhatian dalam
pengembangan kurikulum yaitu yang berkaitan dengan kebiasaan, budaya, tradisi,
adat istiadat, kepercayaan dan nilai-nilai yang tumbuh di sekitar lingkungan peserta
didik. Dimana nantinya siswa tidak akan lepas dari kehidupan sosial bermasyarakat.
Jadi hal ini sangat perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum karena
kebiasaan, budaya, tradisi, adat istiadat, kepercayaan dan nilai-nilai yang tumbuh di
sekitar lingkungan peserta didik akan sangat berpengaruh pada komponen-
komponen kurikulum.
5. Dalam pendekatan Grass Roots/akar rumput, inisiatif pengembangan kurikulum
dimulai dari lapangan atau dari guru-guru sebagai implementator, kemudian
menyebar pada lingkungan yang lebih luas, dan pendekatan ini dinamakan juga
pengembangan kurikulum dari bawah ke atas. Oleh karena itu, maka pendekatan ini
lebih banyak digunakan dalam penyempurnaan kurikulum (curriculum
improvement), dan mungkin juga digunakan dalam pengembangan kurikulum baru
(curriculum construction).
Pendekatan akar rumput ini dapat berlangsung jika memenuhi syarat, yaitu
sebagai berikut.
- Pertama, pada saat kurikulum itu benar-benar bersifat lentur sehingga
memberikan kesempatan kepada setiap guru secara lebih terbuka untuk
memperbarui atau menyempurnakan kurikulum yang sedang diberlakukan.
Kurikulum yang bersifat kaku, yang hanya mengandung petunjuk dan
persyaratan teknis sangat sulit dilakukan pengembangannya dengan
pendekatan ini.
- Kedua, pendekatan akar rumput hanya mungkin terjadi pada saat guru
memiliki sikap professional yang tinggi dan disertai dengan kemampuan yang
memadai. Sikap professional itu biasanya ditandai dengan keinginan untuk
mencoba dan mencoba sesuatu yang baru dalam upaya untuk meningkatkan
kinerjanya. Seorang professional itu akan selalu berusaha menambah
pengetahuan dan wawasannya dengan menggali sumber-sumber pengetahuan,
dan juga akan selalu mencoba dan mencoba untuk mencapai kesempurnaan.
Maka dalam kondidi ini pendekatan akar rumput akan terjadi dalam
pengembangan kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai