Marzuki, Ismail. dkk. (2010). Kimia dalam Keperawatan. Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan: Pustaka
As Salam.
- Senyawa Alisiklik
Untuk lebih jelas mengenai tata nama senyawa sikloalkana, sikloalkena dan
sikloalkadiena dapat dipelajari dalam artikel Tata Nama Sikloalkana,
Sikloalkena Dan Sikloalkadiena
Contoh :
Jika cincin memiliki tiga atom karbon dengan ikatan tunggal disebut
siklopropana dan seterusnya.
Jika cincin memiliki tiga atom karbon dengan ikatan rangkap dua disebut
siklopropena dan seterusnya.
Etilsiklopentana
2. Jika terdapat dua substituen pada cincin yang mengikat atom karbon dari
cincin yang berbeda, maka dilakukan penomoran dari cabang yang terdekat.
Contoh :
1,2 dimetilsiklopentana
3. Jika terdapat dua subtituen pada cincin yang mengikat atom karbon dari
cincin yang sama, penomoran tetap dilakukan, hanya saja penomorannya
terlihat sama.
4. Jika terdapat substituen lebih dari satu dengan substituen yang berbeda,
maka penamaannya sesuai dengan urutan abjad. Penomoran dimulai dari
atom C yang terikat dengan substituen yang memiliki jumlah atom C lebih
sedikit.
Contoh :
4-etil-1,1-dimetilsikloheksana
5. Jika pada satu substituen, jumlah atom C lebih banyak daripada jumlah atom
C pada cincin, maka substituen menjadi rantai induk dan diberi penomoran
pada atom C yang terdekat dengan substituen.
Contoh :
1-siklopentsiklooktana
Keterangan : Atom C dari substituen yang terikat pada cincin adalah pada
atom C pertama, sehingga diberi angka 1 pada penamaan. Berbeda jika
atom C dari substituen yang terikat pada cincin adalah atom C ketiga, maka
diberi angka 3 pada penamaan.
Dengan kata lain, penomoran pada substituen senyawa siklik yang dijadikan
rantai induk sama seperti penomoran rantai induk pada senyawa
hidrokarbon alifatik.
Hal ini secara langsung menyatakan bahwa nama rantai induk selalu
diletakkan di akhir.
6. Jika sikloalkana mengikat substituen pada dua atau lebih atom karbon,
maka diberi awalan cis atau trans. Penomoran dimulai dari atom karbon
pada cincin yang terdekat dengan substituen. Apabila kedua substituen
terletak pada sisi yang sama, maka diberi awalan cis. Apabila kedua
substituen terletak pada sisi yang berseberangan, maka diberi awalan trans.
Contoh :
cis-1,3-dimetilsikloheksana
Jika letak kedua gugus metil berseberangan (maksudnya satu di atas dan
satu di bawah), maka termasuk Isomernya trans.
7. Jika sikloalkil terikat pada rantai induk alkana alifatik, penamaan gugus
alkil mendapat awalan siklo-, seperti siklopropil, siklobutil, siklopentil,
sikloheksil dan seterusnya. Urutan tata namanya sama seperti pada alkana
alifatik.
Contoh :
3-metil-3-siklobutilpentana
2. Jika ikatan rangkap lebih dari satu dilakukan penomoran yang mana ikatan
rangkap kedua harus mendapat nomor terkecil. Maksudnya, perputaran
penomorannya dari ikatan rangkap yang pertama ke arah ikatan rangkap
yang kedua. Dan karena ikatan rangkap lebih dari satu, maka penamaan
mendapat akhiran –diena, seperti halnya pada senyawa alkadiena alifatik.
Contoh : 3-metil-1-sikloheksena
4. Jika ikatan rangkap terikat di luar cincin, maka mendapat awalan ensiklo-.
Dan disebut sebagai gugus eksosiklik. Contoh: metilensikloheksana
Keterangan :
Senyawa memiliki satu substituen, yaitu metil.
5. Jika ikatan rangkap lebih dari satu dan memiliki substituen, maka
penomoran dimulai dari ikatan rangkap pertama ke arah ikatan rangkap
kedua, sehingga ikatan rangkap kedua mendapat nomor terkecil.
Contoh :
5-metil-1,3-sikloheksadiena