Anda di halaman 1dari 12

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

DI LABORATORIUM

OLEH

MAXY CYDEMIUS NIMAN (01)

NADILA RAMBU DIHI HUTUR (02)

NI KADEK AYU DEVI SUARDANINGSIH (03)

NI KADEK AYU SUJANI (04)

NI KADEK AYU UTAMI DEWI M (05)

NI KADEK DEA ANGGARINI (06)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021
ABSTRAK

Laboratorium merupakan suatu tempat guna dilaksanakannya kegiatan percobaan atau praktikum.
Kegiatan praktikum atau percobaan di laboratorium tidak lepas dari berbagai bahan kimia dan
aktifitas yang memungkinkan terjadi kecelakaan kerja, sehingga diperlukan pemahaman sebagai
upaya pencegahan terhadap keselamatan kerja di laboratorium. Penulisan paper ini bertujuan untuk
mengetahui (1) definisi dari keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium, (2) tujuan K3 di
Laboratorium, (3) alat-alat K3 di Laboratorium, (4) tata tertib dan jenis kecelakaan, serta (5)
penanganan yang dapat dilakukan ketika terjadi kecelakaan di Laboratorium. Keselamatan kerja
berfokus terhadap bahaya serta resiko yang ditimbulkan yang bersifat akut. Sedangkan kesehatan
kerja berfokus terhadap kerugian yang bersifat kronis. Kegiatan K3 bertujuan guna melindungi dan
menjamin kegiatan di Laboratorium. Alat pelindung standar yang digunakan dalam laboratorium
seperti jas lab, sepatu tertutup, kacamata lab, dan sarung tangan. Dalam laboratorium mahasiswa
wajib menaati aturan dalam laboratorium untuk menghindari kecelakaan kerja seperti terluka,
terbakar, ataupun terkena racun akibat bahan kimia yang digunakan di dalam lab. Terdapat
beberapa cara penanganan terhadap kecelakaan kerja di lab seperti membasuh apabila terkena
kulit, dan minum susu apabila tidak sengaja menghirup zat kimia ketika praktikum. Melihat
besarnya resiko kecelakaan kerja dalam laboratorium, penting untuk memahami mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja di Laboratorium.

Kata kunci : Laboratorium, Keselamatan, dan Kesehatan kerja.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau dosen melaksanakan praktikum
penelitian atau suatu percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tidak akan lepas dari berbagai
kemungkinan bahaya terhadap berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya
maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan
praktikum apabila tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan dan bahaya kerja di
Laboratorium.
Kegiatan praktikum atau percobaan di Laboratorium tidak jarang memungkinkan terjadinya
kecelakaan terhadap praktikan akibat bahan kimia baik iritasi, luka ringan maupun permanen
dipermukaan kulit, gangguan kesehatan bagian dalam yang dapat menyebabkan penyakit kronis
maupun akut, serta kerusakan terhadap fasilitas–fasilitas dan peralatan penunjang praktikum.
Kecelakaan kerja di Laboratorium sebenarnya dapat dihindari dan diantisipasi apabila praktikan
mengetahui dan mengikuti prosedur kerja yang aman di Laboratorium.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan
sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah definisi dari kesehatan kerja dan keselamatan kerja?
2. Apakah tujuan dari k3 di laboratorium?
3. Apakah alat yang terdapat di k3 laboratorium?
4. Bagaimanakah tata tertib, jenis kecelakaan
5. Bagaimanakah cara penanganan k3 di laboratorium?
1.3 Tujuan penulis
Dari rumusan masalah diatas adapun tujuan dari penulisan paper ini antara lain:
1. Untuk mengetahui definisi dari keselamatan kerjadan kesehatan kerja
2. Untuk mengetahui tujuan k3 di laboratorium
3. Untuk mengetahui alat-alat k3 di laboratorium
4. Untuk mengetahui tata tertib dan jenis kecelakaan k3 di laboratorium
5. Untuk mengetahui penanganan yang dapat dilakukan ketika terjadi kecelakaan k3 di
laboratorium
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kesehatan kerja
Keselamatan itu fokus terhadap bahaya dan resiko yang menimbulkan kerugian dan
bersifat AKUT. Sedangkan Kesehatan itu fokus terhadap bahaya dan resiko yang menimbulkan
kerugian tetapi bersifat KRONIS. Keselamatan itu berdampak yang langsung terlihat. Sedangkan
Kesehatan itu berdampak yang tidak langsung terlihat atau butuh waktu dan besaran bahaya yang
terjadi. Keselamatan itu bisa kita hindari seperti dari suatu kebakaran, kecelakaan, cidera.
Sedangkan Kesehatan bisa diantisipasi agar tidak terkena penyakit yang diakibatkan pada saat
bekerja.
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan sebuah kondisi dan faktor yang
berdampak pada keselamatan dan kesehatan para ketenagakerjaan maupun orang lain yang
menyangkut atau yang berada di sekitar lingkungan pekerjaan tersebut. Adapun faktor utama
dalam K3 antara lain ;
1. Lingkungan Kerja
2. Iklim Kerja.
3. Kebisingan.
4. Getaran.
5. Gelombang radio atau •gelombang mikro.
6. Sinar Ultra Violet.
7. Medan Magnet Statis.
8. Tekanan udara.
9. Pencahayaan.

2.2 Tujuan k3 dilaboratorium


Tujuan K3 di laboratorium adalah untuk menciptakan suasana laboratorium sebagai
sarana belajar yang aman dengan cara mengingat pengetahuan praktik baik dosen, laboran, dan
mahasiswa tentang K3, mengenal bahaya yang mungkin terjadi, serta upaya penanganannya. K3 di
laboratorium perlu diinformasikan secara cukup dan relevan sehingga sumber bahaya dan akibat
yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya dapat diketahui. Selain itu, penginformasian
berulang perlu dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan antara lain :
1. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat di pakai secara aman dan efisien.
3. Menjamin proses produksi berjalan lancer
2.3 Alat-alat K3 di Laboratorium
Peralatan keselamatan berfungsi untuk melindungi karyawan dari kecelakaan yang
mungkin terjadi pada saat bekerja dengan alat atau bahan berbahaya serta bahan yang dapat
menimbulkan kebakaran.
Adapun peralatan yang digunakan di dalam Laboratorium diantaranya:
A. APD (Alat Pelindung Diri) :

1. Alat pelindung kepala

Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan,
atau cedera kepala akibat kejatuhan benda keras. Alat ini juga bisa melindungi kepala dari
radiasi panas, api, percikan bahan kimia, ataupun suhu yang ekstrem.

2. Alat pelindung mata dan muka

Alat pelindung ini berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan
kimia berbahaya, gas dan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil,
panas, atau uap.
3. Alat pelindung saluran pernapasan

untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih atau
menyaring paparan zat atau benda berbahaya, seperti mikroorganisme (virus, bakteri, dan
jamur), debu, kabut, uap, asap, dan gas kimia tertentu, agar tidak terhirup dan masuk ke
dalam tubuh.

4. Alat pelindung Tangan

berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas atau dingin, radiasi,
arus listrik, bahan kimia, benturan atau pukulan, tergores benda tajam, atau infeksi

5. Pakaian pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh dari suhu panas atau dingin
yang ekstrim, paparan api dan benda panas, percikan bahan kimia, uap panas, benturan,
radiasi, gigitan atau sengatan binatang, serta infeksi virus, jamur, dan bakteri.

B. Alat pembasuh mata,

Pembasuh mata (eye wash) berfungsi membasuh mata yang terkena cairan kimia.
Cara kerjanya, basuh mata Anda dengan air yang mengalir dari alat itu untuk beberapa
saat. Saat membasuh, pastikan tangan Anda bersih sehingga tidak mengganggu mata Anda.

C. Alat pemadam api ringan (APAR)

berguna untuk memadamkan api ringan yang terjadi karena kecelakaan kerja atau
sumber lain.

D. Ruang asam

Ruang asam
digunakan untuk
mengambil larutan
kimia yang memiliki
gas berbahaya (aseton,
asam sulfat, asam
klorida, dan
sebagainya) atau
mereaksikan larutan-
larutan tersebut.
Ruangan khusus ini dilengkapi dengan penghisap sehingga gas berbahaya yang
dikeluarkan larutan kimia akan dihisap dan dinetralkan sebelum dibuang ke lingkungan.
E. Kotak P3K

Peralatan pertolongan pertama di biasanya digunakan untuk mengobati cedera atau


luka ringan, seperti teriris, teretusuk, tergores, tersengat serangga, terkilir, dan luka bakar
ringan

2.4 Tata tertib dan jenis kecelakaan k3 di laboratorium


A. Tata Tertib Penggunaan Laboratorium
Untuk menjaga mutu pelayanan laboratorium perlu dilakukan evaluasi penerapan SOP
dengan menggunakan instrumen. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:
a. Mahasiswa/pengguna laboratorium wajib mentaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada di
Laboratorium.
b. Mahasiswa/pengguna laboratorium yang akan menggunakan fasilitas laboratorium untuk
kepentingan penelitian harus mendapatkan surat ijin terlebih dahulu dari institusi terkait. Surat
ijin harus sudah diterima pengelola laboratorium minimal lima hari kerja sebelum
penggunaan, untuk kemudian diterbitkan surat balasan izin penggunaan fasilitas laboratorium.
c. Kerusakan/kehilangan peralatan/bahan selama waktu peminjaman menjadi tanggung jawab
peminjam, dan penggantian disesuaikan dengan peralatan/bahan yang dipinjam dalam waktu
yang ditentukan oleh pihak laboratorium.
d. Kegiatan praktikum di laboratorium, terdiri atas: tutorial, praktikum terbimbing, dan
praktikum mandiri. Untuk tutorial dan praktikum terbimbing, harus 15 didampingi oleh tutor.
Sedangkan praktikum mandiri dapat dilaksanakan dengan pengawasan dari staff laboratorium.
B. Jenis-jenis kecelakaan k3 di laboratorium
Di dalam laboratorium terdapat banyak alat- alat yang terbuat dari kaca dan berbagai bahan
kimia berbahaya adapun jenis- jenis kecelakaan yang dapat terjadi antara lain :
1. Terluka, disebebkan terkena pecahan kaca dan atau tertusuk oleh benda-benda tajam
2. Terbakar, disebabkan tersentuh api atau benda panas dan oleh bahan kimia
3. Terkena racun (keracunan). Keracunan ini terjadi karena bekerja menggunakan zat beracun
yang secara tidak sengaja dan atau kecerobohan masuk ke dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa
beberapa jenis zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit.

2.5 Penanganan yang dapat dilakukan ketika terjadi kecelakaan k3 di laboratorium


A. Prosedur
1. Praktikan melaporkan setiap kejadian kecelakaan (tertumpah, pecah) atau cedera (tertusuk,
terbakar) dll pada Dosen / asisten secepat mungkin dan jangan panik.
2. Jika luka bakar ringan masukkan bagian yang terkena pada air dengan atau campuran es
dan air, berikan mercurokrom atau iodine pada luka bakar, jika berkembang menjadi
infeksi kirim ke dokter.
3. Jika luka bakar serius misal terkena api (terpercik dengan ether yang terbakar atau cairan
yang mudah terbakar lainnya), beritahu dokter yang ada khususnya jika korban akan
dipindah kan, jangan memberikan perawatan apapun pada luka bakar, tunggu sampai
dokter.
4. Bila ada bahan kimia yang tumpah serap bahan kimia yang tumpah menggunakan bahan
penyerap zat kimia (mintalah chemizrob pada petugas laboratorium). Diamkan 30 menit.
Bersihkan dan buang pada tempat sampah khusus untuk bahan kimia.
5. Bila terkena arus listrik, misal korban memegang elemen listrik dengan tangan basah,
sebelum melakukan apapun putuskan arus listrik pada panel utama, hubungi dokter yang
ada, jika korban sesak nafas, pijat jantung dan berikan nafas buatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laboratorium merupakan suatu tempat guna dilaksanakannya kegiatan percobaan atau
praktikum. Kegiatan praktikum atau percobaan di laboratorium tidak lepas dari berbagai bahan
kimia dan aktifitas yang memungkinkan terjadi kecelakaan kerja, sehingga diperlukan pemahaman
sebagai upaya pencegahan terhadap keselamatan kerja di laboratorium. Keselamatan kerja
berfokus terhadap bahaya serta resiko yang ditimbulkan yang bersifat akut. Sedangkan kesehatan
kerja berfokus terhadap kerugian yang bersifat kronis. Kegiatan K3 bertujuan guna melindungi dan
menjamin kegiatan di Laboratorium. Alat pelindung standar yang digunakan dalam laboratorium
seperti jas lab, sepatu tertutup, kacamata lab, dan sarung tangan. Dalam laboratorium mahasiswa
wajib menaati aturan dalam laboratorium untuk menghindari kecelakaan kerja seperti terluka,
terbakar, ataupun terkena racun akibat bahan kimia yang digunakan di dalam lab. Terdapat
beberapa cara penanganan terhadap kecelakaan kerja di lab seperti membasuh apabila terkena
kulit, dan minum susu apabila tidak sengaja menghirup zat kimia ketika praktikum. Melihat
besarnya resiko kecelakaan kerja dalam laboratorium, penting untuk memahami mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja di Laboratorium.

3.2 Saran
Dalam penyusunan paper ini masih terdapat kekurangan baik dalam penulisan dan
kelengkapan materi, diharapkan penulis lain dapat menambahkan refrensi lain untuk melengkapi
makalah ini guna menambah wawasan bagi pembaca khususnya mengenai materi keselamatan dan
kesehatan kerja di dalam Laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Sucipto, Cecep Dani. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.

Mariati; 1998. Bahan Kimia Berbahaya. Penataran Pengelolaan Laboratorium


(Laboratorium Manajemen) Fakultas Kedokteran USU Medan.

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro; 2020. SOP Penanganan Kecelakaan Kerja di


Laboratoium.

Anda mungkin juga menyukai