01 PENDAHULUAN 02 K3
1. Administrasi
Hal-hal yang termasuk dalam pengelolaan secara administrasi:
2. Teknis
a. Pengaturan tata ruang dan sarana kerja sesuai risiko Pengaturan
tata ruang laboratorium TB harus disesuaikan dengan risiko pajanan
M.tuberculosis.
b. Pemilahan dan penempatan bahan sesuai dengan risiko bahaya
Bahan/materi di laboratorium TB merupakan faktor yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja, sehingga memerlukan pemilahan dan
penempatan yang sesuai dengan tingkat risikonya.
c. Pemilihan alat kerja dan proses kerja yang tepat Peralatan yang digunakan
disesuaikan dengan petunjuk teknis jenis pemeriksaan. Proses kerja
dilaksanakan sesuai prosedur tetap pemeriksaan standar.
d. Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tepat Penggunaan laboratorium
mikroskopis TB: jas laboratorium Penggunaan laboratorium biakan dan uji
kepekaan: jas laboratorium, sarung tangan, masker, dan alas kaki. Spesifi
kasi APD dapat dilihat dalam Pedoman Pemeriksaan mikroskopik, biakan uji
kepekaan M. tuberculosis.
e. Pemeliharaan perangkat kerja (peralatan dan infrastruktur) Pemeliharaan
peralatan dan infrastruktur dilakukan secara sistema Ɵ s.
Pengelolaan Keselamatan dan Keamanan Kerja Laboratorium
3. Pengendalian Kecelakaan
Syarat BSC untuk Biosafety Level 2 sesuai dengan SE MENKES-234 ini ialah :
1. Menggunakan BSC Kelas II A dengan standard Internasional
2. BSC juga dilengkapi dengan pintu sash, UV Light dan UPS
3. Untuk tempat peletakan BSC, diusahakan tidak pas di depan aliarn udara atau AC dan tidak di depan
pintu masuk atau keluar
4. BSC juga tidak diletakkan dimana terdapat banyak lalu lalang orang-orang
5. Dilengkapi dengan kontak listrik sendiri
6. BSC sudah dibekali dengan SOP untuk proses pengoperasian, pemeliharaan
dan penggunaan pekerjaan menggunaka BSC
3. Laboratorium BSL-3 (Biosafety Level 3)
Laboratorium BSL-3 (Biosafety Level 3) ini memilili fungsi untuk melakukan penelitian dalam rangka
sudah mendiagnosis penyakit khusus. Pada BSL-3 ini sudah terdapat mikroorganisme yang bisa berpotensi
mengkontaminasi pekerja laboratorium yang cukup serius pada bagain saluran pernafasan yang dapat
berakibat fatal. Selain itu Bio-Safety Level 3 ini juga bisa mengkontaminasi lingkungan sekitar yang dekat
dengan laboratorium. Beberapa jenis mikroorganisme yang diteliti pada BSL 3 ini ialah Anthrax,
Mycobacterium tuberculosis, Virus Avian Influenza, Virus St. Louis encephalitis dan Coxiella burnetii.
Pada BSL-3 ini harus dilengkapi engan peralatan-peralatan khusus, seperti :
1. Ventilasi udara khusus
2. Dilengkapi dengan pintu rangkap untuk keaanan lebih
3. Terdapat ruangan khusus sebelum masuk ke dalam laboratorium untuk sterilisasi tubuh
4. Dilengkapi dengan autoklaf dan Bio-Safety Cabinet
5. Selain itu, harus dilengkapi juga dengan alat pencegahan dan pengobatan yang lengkap jika sampai
terjadi kontaminasi
4. Laboratorium BSL-4 (Biosafety Level 4)
Laboratorium BSL-4 (Biosafety Level 4) ini merupakan tipe laboratorium yang memang khusus digunakan untuk
kegiatan penelitian mikroorganisme yang bersifat pathogen dan berbahaya. mikroorganisme yang berada pada
laboratorium BSL-4 ini benar-benar mikroorganisme yang bisa menyebabkan penyakit serius pada pekerja atau pada
manusia jika sampai terkontaminasi. Dan penyakit yang disebabkanya pun memiliki potensi untuk menular dari orang
satu ke yang lain baik langsung atau tidak dengan cepat. Contoh mikroorganisme yang diteliti pada Laboratorium BSL-4
ini ialah Virus HIV Aids, Virus Ebola, Rift valley fever serta Virus Sin nombre.
Untuk Laboratorium BSL-4 ini harus dilengkapi dengan :
1. Memiliki ruang antara yang disertai juga dengan kamar mandi yang digunakan untuk mandi sebelum memasuki
pusat dari laboratorium da tempat mandi (shower) sebelum keluar dari laboratorium untuk memastikan tidak ada
kontaminasi virus atau bakteri yang terbawa.
2. Memiliki fasilitas-fasilitas yang sama seperti BSL 3
3. Dilengkapi dengan autoclave di bagian luar serta dalam laboratorium yang memiliki pintu ganda.
KESIMPULAN
Laboratorium harus memiliki peraturan dan pedoman keselamatan dan keamanan kerja yang menyeluruh
serta fasilitas pendukung pelaksanaan.
Pengelolaan Keselamatan dan Keamanan Kerja Laboratorium :Administrasi,Teknis dan Pengendalian
Kecelakaan
Keamanan kerja laboratorium (BIOSAFETY) menjelaskan prinsip-prinsip, teknologi dan praktik yang dilaksanakan sebagai
upaya perlindungan dan pencegahan terpaparnya pekerja laboratorium, orang sekitar dan lingkungan oleh
mikroorganisme dan toksin yang dikerjakan, dengan secara tidak sengaja.
Tingkatan BSL-LAB :
• Laboratorium BSL-1 (Biosafety Level 1)
• Laboratorium BSL-2 (Biosafety Level 2)
• Laboratorium BSL-3 (Biosafety Level 2)
• Laboratorium BSL-4 (Biosafety Level 3)
THANKS!
Do you have any questions?