Manajemen Laboratori
um
Nama Kelompok
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Manajemen Laboratorium
Pengelolaan laboratorium (Laboratory management) adalah
usaha untuk mengelola laboratorium. Manajemen laboratorium
merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan laboratorium. Suatu manajemen laboratorium yang
baik, memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job
description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif,
efisien, disiplin, dan administrasi yang baik pula. Prinsip dasar
untuk menciptakan lingkungan kerja laboratorium yang aman
adalah dengan menggunakan petunjuk keselamatan kerja
dilaboratorium.Laboratorium dengan fasilitas Biosafety,
biosafety sangat diperlukan untukmendukung pelaksanaan
kegiatan yang melibatkan kelompok mikroorganisme dengan
tingkat risiko yang berbeda. Biosafety adalah penerapan
pengetahuan,teknik, dan peralatan untuk melindungi personalia
laboratorium dan lingkungan dari paparan agen yang
berpotensi menyebarkan penyakit.
Biosafety sendiri memerlukan tempat kerja khusus (containment) untuk
mencegah agen biologis berbahaya (biohazard) terpapar keluar dari lingkungan
kerja dan mencegah adanya risiko paparan patogen terhadap staf peneliti di
laboratorium, orang yang berada di luar laboratorium serta lingkungan
laboratorium. Berdasarkan klasifikasi kelompok risiko mikroorganisme yang
ditangani, perancangan laboratorium dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :
Fasilitas BSC III, suplai udara bersih dari ruangan lain, serta adanya
tekanan positif pada ruangan laboratorium dapat meminimalisasikan
risiko paparan ke lingkungan. Swlain itu pembangunan Gedung BSL-4
seyogyanya dibangun terisolasi dari kompleks penelitian, dengan
manajemen pembuangan udara dan limbah laboratorium yang telah
memadai. (US Departmen og Health, 2009)
MANAJEMEN LABORATORIUM
Sebagai berikut :
1.pintu masuk dan keluar
Biosafety level 1 2.bak cuci tangan stainless steel
(BSL-1) 3.rak pakaian kerja/jas
laboratorium
4.ruang kerja mudah dibersihkan
5.ruangan kedap air
6.perabotan yang kokoh
7.jendela dilengkapi dengan
saringan serangga dan debu
Sebagai berikut :
1.Seperti BSL-1 dan
2.dilengkapi BSC
3.harus cukup penerangan
4.lokasi laboratorium harus terpisah dari rumah
penduduk
5.sistem pengawasan ventilasi dimana aliran
Biosafety level 2 udara hanya masuk ke dalam laboratorium
tanpa ada sirkulasi udara untuk keluar dari
(BSL-2) laboratorium
6.dilengkapi alat pelindung mata dan obat cuci
mata untuk petugas
7.membatasi lalu lintas orang dan alat ketika
personel dan alat laboratorium sedang
bekerja
8.dilengkapi pakaian pelindung untuk pekerja
pada waktu bekerja
9.dilengkapi tanda biohazard.
Untuk persyaratan rancang
bangun BSL-3 disamping
memenuhi persyaratan rancang
bangun BSL-1 dan BSL-2 juga
harus dilengkapi sebagai berikut :
1.fasilitas pengatur aliran udara (HEPA-filtered
air exhaust) antar ruang laboratorium
Biosafety level 3 2.ruang masuk kedalam tersegel atau double
door entry guna mencegah kontaminasi dan
(BSL-3) memiliki ruang antara (ante room) yang
dilengkapi tempat mandi (air shower)
sebelum masuk ke pusat laboratorium
3.biological safety cabinet/BSC class II atau
BSC class III guna menangani bahan agen
penyakit menular berbahaya
4.fasilitas autoclave di luar dan di dalam
laboratorium
5.peralatan listrik tersentralisir dan dilengkapi
circuit breaker panel dan
6.tempat bekerja yang dirancang
ergonomically untuk kenyamanan bekerja
dan efisiensi.
persyaratan rancang
bangun BSL-4 disamping
memenuhi persyaratan
rancang bangun BSL-1,
BSL-2 dan BSL-3 juga
harus dilengkapi sebagai
Biosafety level 4 berikut :
1.ruang antara (ante room) yang
(BSL-4) dilengkapi tempat mandi (air
shower) sebelum masuk ke
dalam pusat laboratorium dan
memiliki tempat mandi
(shower) sebelum keluar
fasilitas BSC Class III dan
2.fasilitas autoclave di luar dan
dalam laboratorium dengan
3.tutup pintu ganda.
Contoh Manajemen Laboratorium di Puslitbang Biomedis
dan Teknologi Dasar Kesehatan (PBTDK)
Kompetensi pegawai
Manajemen laboratorium membuat sistem pemantauan untuk memastikan bah-wa
personel yang kompeten melakukan tugas mereka dengan aman dan nyaman,
yaitu :
• Setiap pegawai mengisi biodata diri dan data kesehatan
• Setiap pegawai yang bekerja di laboratorium PBTDK harus menerima pelatihan
biosafety dan biosecurity dan GLP.
• Kompetensi pegawai direview oleh Penanggungjawab laboratorium, divisi
SDM dan koordinator laboratorium untuk pengembangan kapasitas, dengan
faktor per-timbangan berikut:
1. Performa yang baik;
2. Integritas; dan
3. Kesediaan untuk mematuhi peraturan dan prosedur baku laboratorium.
Penanggungjawab laboratorium melakukan pengajuan pelatihan untuk pegawai di
laboratoriumnya sebagai bagian dari pemeliharaan ataupun peningkatan kapasitas
pengetahuan dan keterampilan.
Prosedur biosafety dalam penerimaan spesimen, adalah: