Abstrak— Lingkungan berperan penting dan pada pH 4 atau pH 5. Sangat jarang mikroba tumbuh baik pada
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup atau pH 4, bakteri autotrof tertentu karena bakteri menghasilkan
organisme. Perubahan lingkungan dapat berupa iklim, produk metabolisme yang bersifat asam atau basa [4]
kelembapan, derajat keasaman, maupun suhu. Terdapat Kebutuhan air: Air berperan dalam reaksi metabolism dalam
tiga jenis suhu yang dapat berpengaruh terhadap sel dan merupakan alat pengangkut zat-zat gizi atau limbah ke
organisme, yaitu suhu minimum (suhu terendah agar dalam dan keluar sel.
organisme dapat bertahan hidup), suhu maksimum (suhu Tekanan osmosis: Teknanan osmotis akan sangat
tertinggi agar organisme dapat bertahan hidup), dan suhu mempengaruhi bakteri jika tekanan osmotik lingkungan lebih
optimum (suhu optimal organisme agar dapat tumbuh besar (hipertonis) sel aka mengalami plasmolysis, dan
dengan baik). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sebaliknya. Sel bakteri harus berada pada tingkat tekanan
terhadap pertumbuhan dan reproduksi suatu osmotic yang sesuai, walaupun sel bakteri memiliki daya
mikroorganisme yakni suhu, pH, serta agen kimia. adaptasi, perbedaan tekanan osmotic dengan lingkungannya
Praktikum ini juga membahas mengenai metode Kirby tidak boleh terlalu besar [5].
baurer. Antibiotic adalah senyawa alami atau sintesis yang Oksigen molekuler: Kebutuhan oksigen pada bakteri tertentu
memiliki kemampuan untuk menekan dan mencerminkan mekanisme yang digunakan untuk memenuhi
memberhentikan proses biokimiawi yang dilakukan kebutuhan energinya. Berdasarkan kebutuhan oksigen
mikroorganisme. Antimikroba sendiri ialah zat yang tersebut, bakteri dapat dibagi menjadi lima kelompok:
berfungsi untuk menghancurkan jasad renik yang berasal (1) Anaerob obligat yang tumbuh hanya dalam keadaan
dari senyawa non organic. Adapun tujuan dilakukannya tekanan oksigen sangat rendah dan oksigen bersifat toksik.
praktikum ini adalah mengetahui mikroba memerlukan (2) Anaerob aerotoleran yang tidak mati denga adanya
temperature pertumbuhan yang optimum, untuk paparan oksigen.
mengetahui kebutuhan pH yang sesuai bagi (3) Anaerob fakultatif, dapat tumbuh dalam keadaan aero dan
mikroorganisme dan mempelajari pengaruh agen kimia anaerob
terhadap pertumbuhan mikroorganisme dengan metode (4) Aerob obligat membutuhkan oksigen untuk
Kirby-Baurer. pertumbuhanya
(5) Mikroaerofilik yang tumbuh baik pada tekanan oksigen
rendah, tekanan tinggi dapat menghambat pertumbuhannya
[5]
Kata Kunci— Antibiotik, Antimikroba, Kirby-Baurer, Bedasarkan kisaran temperature tempat tinggalnya. Mikroba
Mikroba dibagi menjadi:
1. Psikrofil : Hidup pada suhu antara 0ºC - 30 ºC, suhu
I. PENDAHULUAN optimumnya 15 ºC [6].
2. Mesofil : Hidup pada suhu antara 15 ºC - 45 ºC, suhu
F aktor lingkungan sangat penting artinya di dalam optimumnya 25 ºC - 37 ºC [6].
usaha mengendalikan kegiatan mikroba baik untuk 3. Thermofil : Hidup pada suhu antara 40 ºC - 75 ºC, suhu
kepentingan proses ataupun pengendalian [1]. Faktor yang optimumnya 55 ºC - 60 ºC [6].
mempengaruhi pertumbuhan mikroba dapat berupa faktor 4. Hiperthermofil : Hidup pada suhu antara 80 ºC - 115 ºC [7]
abiotik (fisikawi maupun kimiawi) dan faktor biotik (meliputi
kehidupan aksenik dan adanya asosiasi kehidupan). Faktor
abiotik diantaranya temperatur, pH, kebutuhan air, tekanan
osmosis dan oksigen molekuler [2]
Temperatur: Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam mempengaruhi pertumbuhan dan daya tahan
hidup bakteri. Suhu mempengaruhi reaksi kimia yang terjadi
didalam tubuh bakteri sehingga tingkat pertumbuhannya juga
ikut terpengaruhi [3]
pH : Pengaruh pH terhadap pertumbuhan bakteri berkaitan
dengan aktivitas enzim. pH yang umumnya disukai oleh
mikroba adalah pH netral yaitu pH 7. Beberapa bakteri
tumbuh pada pH 6, namun ada juga dijumpai mikroba tumbuh
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROORGANISME_4_5005201079
2
pertumbuhannya. Jika tumbuh beri tanda (+) dan tidak yang terlalu tinggi akan terjadi denaturasi enzim. Berdasarkan
tumbuh (-). daerah suhu, mikroba dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu
- Pengaruh pH terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme pertama mikroba psikrofil (mikroba yang dapat tumbuh pada
Pada Praktikum Pengaruh pH Terhadap suhu berkisar 0-30ºC). Kedua mikroba mesofil (mikroba yang
Pertumbuhan Mikroorganisme, cara kerja yang dilakukan, tumbuh pada suhu berkisar 30-60ºC) dan Ketiga mikroba
yaitu Pertama diberi label masing-masing tabung medium termofil (mikroba yang tumbuh pada suhu berkisar 40- 80ºC).
Bakteri Lactobacillus plantarum merupakan jenis mikroba
dengan pH dan jenis mikroba yang akan diinokulasi serta
mesofil, karena dapat beraktivitas optimum pada suhu berkisar
identitas saudara dan tanggal penanaman. Kedua Inokulasikan 30- 40ºC [11]
sebanyak 1 ml ketiga jenis mikroba masing-masing ke dalam
tabung yang berisi medium NB yang pH nya berbeda-beda.
Ketiga Inkubasikan semua mikroba pada temperature kamar.
Kemudian Amati pertumbuhan tiap kultur setelah 24-72 jam
dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang
gelombang 600 nm. Jika dalam spektrofotometer tidak
tumbuh beri tanda (-) dan jika tumbuh meningkat berturut-
turut beri tanda (+, ++, +++).
Listeria monocytogenes (patogen makanan utama yang digunakannya sumbat dan plastic wrap adalah untuk
ditemukan dalam buku harian dan produk daging) [13] meminimalisir kontaminasi yang berasal dari luar [16].
Kemudian sampel pada NA slant agar di inkubasi pada
Keempat, Termofil adalah mikroorganisme yang tumbuh temperatur 4℃, 25℃, dan 50℃ yang kemudian diamati
pada suhu yang sangat tinggi, misalnya pada 55ºC atau lebih setelah 24 jam dan 48 jam. Jika tumbuh beri tanda (+) dan
tinggi. Suhu pertumbuhan optimum mereka adalah antara 55 tidak tumbuh (-). Fungsi perlakuan inkubasi adalah untuk
dan 65ºC sedangkan suhu pertumbuhan minimum mereka mempertahankan bakteri pada temperatur tertentu agar dapat
adalah 45ºC. Termofil biasanya ditemukan di lingkungan bertahan lama dan diamati pertumbuhannya. inkubasi pada
panas atau termal seperti mata air panas dan wadah air temperatur terkontrol merupakan langkah penting dalam tes
mendidih atau pemanas. Tempat pembuatan kompos, mikrobiologi berbasis kultur [17].
pembuangan air panas di industri, pembangkit listrik dan Tabel 3.3.1 Hasil Pengaruh Temperatur Terhadap
lingkungan panas alami dan buatan lainnya adalah habitat Pertumbuhan Mikroorganisme
yang cocok di mana thermophiles dapat berkembang. Thermus Tingkat
Pengamat Suh
aquaticus, sumber enzim Taq polimerase yang digunakan Sampel Kekeruh Gambar
an u
secara luas dalam reaksi berantai polimerase (PCR) adalah an
contoh khas termofil. Contoh lain dari mikroorganisme 4 +
termofilik termasuk Bacillus stearothermophilus, 25 ++++
Chaetomium thermophile, Cyanidium caldarium dan spesies
Archaea tertentu lainnya. Termofil adalah mikroorganisme
yang tahan panas dan diketahui berfungsi dengan baik pada 24 jam
suhu tinggi [13] 50 ++
Kelima, Hipertermofil adalah termofil yang tumbuh
pada suhu optimum 80ºC ke atas. Mikroorganisme yang
hipertermofil terutama ditemukan di sumber air panas
mendidih yang suhunya berkisar antara 100 hingga 115ºC ke
atas. Mereka adalah termofil ekstrim, dan jarang dapat tumbuh
di bawah suhu 55ºC. Baik thermophiles dan
hyperthermophiles diterapkan dalam berbagai proses
bioteknologi dan industri karena kemampuan bawaan mereka 4 +
untuk menahan kondisi suhu tinggi. Kebanyakan
hipertermofil adalah Archaea karena jarang ada spesies bakteri
yang dapat tumbuh dan berkembang pada suhu 90ºC ke atas.
Contoh khas hipertermofil termasuk Thermococcus celer,
Pyrolobus fumarii, P. abyssi dan Pyrodictium occultum.
Mikroorganisme yang tumbuh secara optimal di bawah satu
atau lebih kondisi fisik dan kimia ekstrim seperti air panas Escheric
mendidih, pH sangat tinggi (12), pH sangat rendah (0), gletser, hia coli
dan badan air salinitas tinggi umumnya disebut ekstrofil.
Ekstrofil dapat tumbuh dan berkembang dengan sukses di
berbagai kondisi atau lingkungan yang keras di mana manusia
25 +++
dan hewan merasa terlalu ekstrem untuk hidup; dan di mana 48 jam
beberapa sel mikroba lain tidak dapat bertahan [13]
jenis ini adalah Bacillus firmus yang tumbuh pada lingkungan Pengamatan pada Pengaruh pH tarhadap
basa ekstrem. Mikroba dapat tumbuh namun dapat Pertumbuhan Mikroorganisme dilakukan dengan
dipengaruhi oleh kebutuhan oksigen, pH, suhu dan tekanan menggunakan spektrofotometer menggunakan panjang
osmotik semuanya berkaitan untk membentuk fisik bagi gelombang 600nm dengan satu pengulangan.
pertumbuhan dan perkembangan sel mikroba. Persyaratan lain Spektrofotometer sendiri adalah alat yang digunakan untuk
untuk pertumbuhan mikroba adalah kebutuhan nutrisi pada mengukur transmitasi dan absorbansi dari suatu larutan
lingkungannya atau media tumbuhnya [23]. dengan panjang gelombang tertentu [30]. Hasil data praktikum
yang didapat telah tertera pada tabel, nilai yang didapat
berbeda-beda hal tersebut dapat dipengaruhi oleh perbedaan
konsentrasi larutan. Pada larutan blangko nilai absorbansinya
0 karena hanya berfungsi sebagai pembanding. Nilai
absorbansi yang dihasilkan oleh larutan dipengaruhi oleh
faktor konsentrasi molekul yang ada pada larutan. Semakin
banyak molekul yang ada pada larutan, maka akan semakin
banyak sinar yang akan diserap dengan panjang gelombang
tertentu. Hal tersebut berbanding lurus dengan konsentrasi zat.
Gambar 3.2 Diagram range pertumbuhan mikroba Hal tersebut terbukti karena nilai absorbansi yang terus naik
bedasarkan pH [9] dan mendekati angka 1 [31].
Tahap pertama dalam uji ini adalah disiapkan biakan pH optimum pertumbuhan bakteri Eschericia
murni Bacillus subtilis dan Eschericia coli. Bacillus subtilis coli.dan Bacillus subtilis.adalah pH 5,5-8,0 yangtergolong
adalah jenis mikroba mesofilik yakni dapat hidup pada kadar dalam jenis mikroba mesofilik. Sebagian besar jenis ini adalah
pH 5-8 [25]. E.coli sendiri adalah bakteri yang tergolong mikroorganisme termasuk bakteri dan protozoa tergolong
dalam jenis mesofilik yakni dapat hidup pada kadar pH 5-8 dalam mesofilik karena pH internal sel mendekati netralitas
[24]. Pada tabung diberi label dengan pH (3,7 dan 9). [25].
Pemberian label digunakan untuk memudahkan kita 3.3 Pengaruh Agen Kimia terhadap
memisahkan dan mengenal jenis larutan didalamnya [26]. Pertumbuhan Mikroorganisme
Bakteri diinokulasi sebanyak 1 ml kedua jenis mikroba Agen kimia terdiri atas antibiotik dan antimikroba.
masing-masing ke dalam tabung yang berisi medium NB yang Antibiotik merupakan segolongan senyawa alami atau sintetis
pH nya berbeda-beda (3,7 dan 9). Inokulasi dilakukan untuk yang memiliki kemampuan untuk menekan atau
mentransfer mikroba dari medium lama ke medium baru menghentikan proses biokimiawi di dalam suatu organisme,
dengan tujuan untuk mendapatlan kultur murni tanpa khususnya proses infeksi bakteri. Antibiotik berdasarkan sifat
terkontaminasi oleh mikroorganisme lain yang tidak hancurnya terbagi menjadi 2 macam yakni antibiotik bersifat
diinginkan [27]. lalu diinkubasi pada suhu ruangan selama 24 bakterisidal yang artinya dekstruktif atau merusak suatu
jam. Inkubasi dilakukan setelah inokulasi untuk bakteri, serta antibiotik bersifat bakteriostatik yang berarti
menumbuhkan mikroorganisme dengan memanfaatkan hanya menghambat pertumbuhan atau perkembangbiakan
kemampuan mikroba yang dapat menhasilkan metabolit suatu bakteri [32]. Adapun antibiotik bekerja pada saat
primer dan sekunder dalam suatu lingkungan yang kondisi, apabila infeksi bakteri terjadi ketika bakteri mampu
dikendalikan [28]. Setalah itu diamati pertumbuhan tiap kultur melewati barrier mukosa atau kulit dan menembus jaringan
setelah 24 jam dan 48 jam dengan menggunakan tubuh. Pada umumnya, tubuh berhasil mengeliminasi bakteri
spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm. tersebut dengan respon imun yang dimiliki, tetapi bila bakteri
Spektrofotometer memiliki fungsi untuk menganalisis suatu berkembang biak lebih cepat daripada aktivitas respon imun
substansi atau zat dengan mengukur transmintasi atau tersebut maka akan terjadi penyakit infeksi yang disertai
absorbansi yang ada di sampel sebagai fungsi konsentrasi dengan tanda tanda inflamasi. Terapi yang tepat harus mampu
[29]. mencegah berkembangbiaknya bakteri lebih lanjut tanpa
Tabel 3.3.2 Hasil Pengaruh pH Terhadap Pertumbuhan membahayakan tubuh [33]. Antimikroba, merupakan zat yang
Mikroorganisme berfungsi membasmi jasad renik yang diperoleh dari sintesis
Sampel pH Pengamatan Absorbansi atau beradal dari senyawa non organik. Penggolongan dalam
24 jam Error antimikroba sama dengan penggolongan antibiotik, dimana
3
48 jam 0,0065 bakteriostatik merupakan bakteri yang hanya menghambat
24 jam 0,634 pertumbuhan mikroorganisme dan bakterisidan adalah
Escherichia
7 antimikroba yang dapat membunuh mikroorganisme [34].
coli 48 jam 0,983 Cara kerja Pengaruh Agen kimia tarhadap
24 jam 0,658 Pertumbuhan Mikroorganisme dengan metode KIRBY-
9
48 jam 0,9485 BAUER. Pertama dituangkan agar MHA yang telah cair (suhu
24 Jam 0,638 40oC) ke dalam cawan petri. MHA berfungsi sebagai media
3 untuk menumbuhkan koloni E. coli dan subtilis [35] Lalu
48 jam 0,096 putar cawan petri di atas meja searah jarum jam dan biarkan
Bacillus 24 jam 0,196 membeku. Siapkan bakteri Bacillus subtilis dan Eschericia
7
subtilis 48 jam 1,246 coli dan diinokulasikan sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri
24 jam 0,107 secara steril, Inokulasi dilakukan untuk mentransfer mikroba
9 dari medium lama ke medium baru dengan tujuan untuk
48 jam 1,0875
mendapatlan kultur murni tanpa terkontaminasi oleh
mikroorganisme lain yang tidak diinginkan [36]. lalu
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROORGANISME_4_5005201079
7
triclosan inilah yang mengandung bahan antimikroba Resistance | Health Topics,” www.emro.who.int.
sehingga dalam penggunaannya sebaiknya kurang dari 0,3%. http://www.emro.who.int/health-topics/drug-
Jika dalam penggunaannya konsentrasi yang dipakai terlalu resistance/what-is-the-difference-between-antibiotic-
tinggi atau berlebihan atau pun terlalu rendah dapat and-antimicrobial-resistance.html.
menyebabkan bakteri resistensi terhadap triclosan [45]. [11] F. Ferdaus, M. O. Wijayanti, E. S. Retnoningtyas and W.
Kemudian pada pengamatan selama 48 jam, didapatkan hasil Irawati, "PENGARUH pH, KONSENTRASI
dengan mengukur diameter penghambatan pada medium. SUBSTRAT, PENAMBAHAN KALSIUM
Pada bakteri E. coli memiliki diameter pada betadine dan KARBONAT DAN WAKTU FERMENTASI
bawang putih yaitu sebesar 1,1 cm dan 1 cm. Hal ini dapat TERHADAP PEROLEHAN ASAM LAKTAT DARI
dikategorikan sedang karena nilainya yang >11 mm. KULIT PISANG," WIDYA TEKNIK, vol. 7 (1), pp. 1 -
Sedangkan pada B. subtilis memberikan hasil pada sunlight 14, 2008.
sebesar 4,1 cm dan pada betadine 0,5 cm. [12] M. T. Madigan, P. David, D. S. Clarck and M. M. John,
Brock Microbiology of microorganisms, San Francisco:
IV. Kesimpulan Benjamin Cummings publishing, 2011.
[13] B. Alberts, L. J. Bray D, R. M, R. K and W. J.D, The
Dari praktikum pengaruh lingkungan terhadap molecular Biology of the Cell, Fourth ed., New York:
pertumbuhan mikroorganisme dapat disimpulkan bahwa Garland, 2002.
temperatur optimum untuk Escherichia coli dan Bacillus [14] A. B. Solunke, Agar Slant, Kurkheda: Shri Govindrao
subtilis sekitar 25℃. erta menunjukkan bahwa Escherichia Munghate arts & Science College, 2019.
coli dan Bacillus subtilis termasuk dalam golongan bakteri [15] A. Kharisma and A. Manan, "Kelimpahan Bakteri Vibrio
mesophile berdasarkan temperaturnya. Kemudian, pH sp. Pada Air Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus
optimum untuk untuk Escherichia coli dan Bacillus subtilis vannamei) Sebagai Deteksi Dini Serangan Penyakut
sekitar 7, serta menunjukkan bahwa Escherichia coli dan Vibriosis," Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, vol.
Bacillus subtilis termasuk dalam golongan bakteri mesofilik 4 (2), pp. 129-134, 2012.
berdasarkan pHnya. Kemudian pada agen kimia berupa [16] Prihanto, A. Awaludin, H. D. L. Timur, A. A. Jaziri, R.
sunlight, jahe, betadine, dan bawang putih menunjukkan Nurdiani and K. A. Pradarameswari, "Isolasi Dan
beberapa hasil dengan indikator resisten, intermediet, dan Identifikasi Bakteri Endofit Mangrove Sonneratia Alba
sensitive. Penghasil Enzim Gelatinase Dari Pantai Sendang Biru,
Malang, Jawa Timur," Indonesian Journal Of Halal,, pp.
Daftar Pustaka 31-42, 2017.
[1] M. R. Rifai, H. Widowati, and A. Sutanto, “UJI [17] S. B. T. T. Diep, P. P. Ray and A. D. Edwards, "MicroMI
SINERGIS KONSORSIA BAKTERI INDIGEN LCN : A portable microbiological mobile incubator that uses
BERKONSORSIA BAKTERI TANAH DI KEBUN inexpensive ithium power banks for field microbiology,"
PERCOBAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH HardwareX, vol. 10, pp. 1-14, 2021.
METRO UNTUK PENYUSUNAN PANDUAN [18] P. Verma and V. K. Agarwal, Cytology: Cell Biology
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI,” Biolova, vol. 1, no. and Molecular Biology, Fourth ed., New Delhi: S. Chand
2, 2020, [Online]. Available: and Company Ltd, 2011.
http://scholar.ummetro.ac.id/index.php/biolova/. [19] Nelson, D. L and M. M. Cox, Lehninger Principles of
[2] Suharni, T. Tri, Sri Juni Nastiti, and A. Endang Biochemistry, 4 th ed., New York: W.H. Freeman, 2005.
Sutariningsih Soetarto, Mikrobiologi Umum. [20] A. Zulfian, Saniman, Ishak, Sistem Penghitung pH Air
Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya, 2008. Pada Tambak Ikan Berbasis Mikrokontroller. Jurnal
[3] M. J. Pelczar, Dasar-dasar mikrobiologi. Jakarta: SAINTIKOM, Vol. 15, No. 2, pp 101-108, 2016, ISSN :
Penerbit Universitas Indonesia, 2008. 1978-6603
[4] Volk, Wesley, and Wheeler, Mikrobiologi Dasar. [21] F, Fani., M. O. Wijayanti, E.S Retnoningtyas, W.
Jakarta: Erlangga, 1993. Irawati, Pengaruh pH, Konsentrasu Substrat,
[5] G. F. Brooks, J. S. Butel, and S. A. Morse, Jawetz, Penambahan Kalsium Karbonat dan Waktu Fermentasu
Melnick, & Adelberg’s Medical microbiology. New Terhadap Perolehan Asam Laktat dari Kulit Pisang.
York: Lange Medical Books/Mcgraw Hill, Medical Pub. Widya Teknik Vol. 7, No. 1, pp 1-14, 2008
Division, 2004. [22] Waluyo, L., “Mikrobiologi Umum” , UMM Press.,
[6] H. N, P. M.C, and S. S, Mikrobiologi Industri. Malang, 2005
Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2017. [23] P. Verma and V. K. Agarwal, Cytology: Cell Biology and
[7] C. Vieille and G. J. Zeikus, “Hyperthermophilic Molecular Biology, Fourth ed., New Delhi: S. Chand and
Enzymes: Sources, Uses, and Molecular Mechanisms for Company Ltd, 2011.
Thermostability,” Microbiology and Molecular Biology [24] Nelson, D. L and M. M. Cox, Lehninger Principles of
Reviews, vol. 65, no. 1, pp. 1–43, Mar. 2001, doi: Biochemistry, 4 th ed., New York: W.H. Freeman, 2005.
10.1128/mmbr.65.1.1-43.2001. [25] M. F, Imron dan I. F Purwanti, Uji Kemampuan Bakteri
[8] J. P. Harley, Microbiology lab manual. Boston ; Azotobacter S8 dan Bacillus subtilis untuk Menyisihkan
Montreal: Mcgraw-Hill Science, 2008. Trivalent Chromium (Cr3+) pada Limbah Cair. Jurnal
[9] Z. D.S, “Ekstremofil Sebagai Penghasil Enzim yang Teknik ITS, Vol. 5, No. 1, 2016, ISSN: 2337-3539.
Potensial untuk Aplikasi Industri Pangan dan Non [26] M. Rifatul, M. K lilik, V. N Istighfarini, Petunjuk
Pangan,” Squalen, vol. 3, no. 2, pp. 51–58, 2008. Praktikum Kimia Dasar I, Malang : UIN Maulana Malik
[10] WHO, “WHO EMRO | What Is the Difference between Ibrahim Press, 2018.
Antibiotic and Antimicrobial resistance? | Antimicrobial [27] D. R. Badaring, M. Fiqriansyah. A. Bahri, Identifikasi
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROORGANISME_4_5005201079
9
Morfologi Mikroba Pada Ruangan Water Closet Jurusan (Alpinia purpurata K. Schum) Terhadap Bakteri Patogen
Biologi Universitas Negeri Semarang. Prosiding Dan Perusak Pangan”, J. Agritech, vol.35, no.1, pp.43-
Seminar Nasional Biologi FMIPA UNM, pp 161-168, 52, 2015.
2020, ISBN: 978-602-52965-8 [42] Rondhianto, Wantiyah, A. I. Widyaputri, “Perbedaan
[28] A. Sulistyarsi, P.M Waskito, Pengaruh Konsentrasi dan Penggunaan Povidone Iodine 1% Dengan NaCL 0,9%
Lama Inkubasi terhadap Kadar Protein Crude Enzim Sebagai Dekontaminasi Oral Terhadap Kolonisasi
Selulase dari Kapang Aspergillus niger. Proceeding Staphylococcus aureus Pada Pasien Post Operasi Dengan
Biology Education Conference, Vol 13(1), pp 781-786, General Anesthesia Di Ruang Mawar RSUD DR.
2016, ISSN: 2528-5742 Abdoer Rahem Situbondo”, J. Keperawatan, vol.6, no.1,
[29] H. R. P. A. D. S. T. M. N. S. B. S. N. karnakar, " pp.27-43, 2015.
Analytical method development and validation of [43] S. S. Prihandani, M. Poeloengan, S. M. Noor, Andriani,
diclofenac sodium by UV-visible spectroscopy using “Uji Daya Antibakteri Bawang Putih (Allium sativum
AUC method," International Journal of L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus,
Multidisciplinary Research and Development,, vol. 7, Escherichia coli, Salmonella typhimurium dan
no. 1, pp. 20-24, 2020. Pseudomonas aeruginosa Dalam Meningkatkan
[30] G. K. S. S. Y. S. R. I. E. C. T. Satya, "Spectrophotometric Keamanan Pangan”, J. Informatika Pertanian, vol.24,
Determination of Paliperidone Palmitate in Tablets," no.1, pp.53-58, 2015.
Indian Journal of Advances in Chemical Sciences,, vol. [44] Marhamah, S. Ujiani, M. Tuntun, “Kemampuan Sabun
4, no. 2, pp. 191-194, 2016. Antiseptik Cair yang Mengandung Triclosan yang
[31] J. L. C. M. P. Pendarvis, Exploring Biology in the Terdaftar di BPOM dalam Menghambat Pertumbuhan
Laboratory: Core Concepts, USA: Morton Publishing Bakteri Escherichia coli”, J. Kesehatan, vol.10, no.1,
Company, 2019. pp.17-24, 2019.
[32] Jones. (1991, May 10). Networks (2nd ed.) [Online]. [45] A. I. Rudiyansyah, N. E. Wahyuningsih, E. Kusumanti,
Available: http://www.atm.com “Pengaruh Suhu, Kelembaban, Dan Sanitasi Terhadap
[33] (Journal Online Sources style) K. Author. (year, month). Keberadaan Bakteri Eschericia coli dan Salmonella
Title. Journal [Type of medium]. Volume(issue), paging Di Kandang Ayam Pada Peternakan Ayam Broiler
if given. Available: http://www.(URL) Kelurahan Karanggeneng Kota Semarang”, J.
[34] R. J. Vidmar. (1992, August). On the use of atmospheric Kesehatan Masyarakat, vol.3, no.2, pp.196-201, 2015.
plasmas as electromagnetic reflectors. IEEE Trans.
Plasma Sci. [Online]. 21(3). pp. 876–880. Available:
http://www.halcyon.com/pub/journals/21ps03-vidmar
[35] A. A. Fatoni, F. D. Alexandra, Triawanti, "Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Etanol Batang Tabat Barito (Ficus
deltoideaJack) terhadap Pertumbuhan
Streptococcuspyogenes Dengan Metode Cakram Kirby
Baurer", Jurnal Kedokteran, vol. 5, no. 1, pp. 371-382,
2017.
[36] R. E. Haskell and C. T. Case, “Transient signal
propagation in lossless isotropic plasmas (Report style),”
USAF Cambridge Res. Lab., Cambridge, MA Rep.
ARCRL-66-234 (II) (1994), Vol. 2.
[37] F. R. Amanda, Efektivitas Ekstrak Bawang Dayak Dalam
Menghambat Pertumbuhan Bakteri E. Coli, Jakarta,
Universitas Islam Negeri, 2014
[38] E. E. Reber, R. L. Michell, and C. J. Carter, “Oxygen
absorption in the Earth’s atmosphere,” Aerospace Corp.,
Los Angeles, CA, Tech. Rep. TR-0200 (420-46)-3 (Nov.
1988).
[39] D. Fransisca1 , D. N. Kahanjak, A. Frethernety, "Uji
aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sungkai
(Peronema canescens Jack) terhadap pertumbuhan
Escherichia coli dengan metode difusi cakram Kirby-
Bauer", Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan,
vol. 1, no. 4, pp. 46-0-470, 2020.
[40] N. K. Ariyanti, I. B. G. Darmayasa, S.K. Sudirga, "Daya
Hambat Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya (Aloe
barbadensisMiller) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureusATCC 25923 dan Eschericia coli
ATCC 25922". Jurnal Biologi, vol. 1, no, 16, pp. 1-4,
2012.
[41] T. Rialita, W. P. Rahayu, L. Nuraida, B. Nurtama,
“Aktivitas Antimikroba Minyak Esensial Jahe Merah
(Zingiber officinale var. Rubrum) Dan Lengkuas Merah
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROORGANISME_4_5005201079
10
Lampiran
Cara Kerja
UJI pH
Escherichia coli
Mengambil inokulum dengan jarum ose
Bacillus subtilis
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROORGANISME_4_5005201079
12
UJI SUHU
Bacillus subtilis dan Escherichia coli
Sterilisasi jarum ose dan cawan petri dengan
pemabakar bunsen
Agen Kimia
Menghaluskan jahe dan bawang putih sebagai
bahan agen kimia
Laporan Sementara
TABEL HASIL PENGAMATAN
Tingkat
Sampel Pengamatan Suhu Gambar
Kekeruhan
4 +
25 ++++
24 jam
50 ++
4 +
Escherichia coli
25 +++
48 jam
50 -
4 ++
25 +++++
4 +
48 jam
25 ++
50 -
48 jam Sunlight V -
Jahe V -
Betadine V 1,1 cm
Bawang V 1 cm
putih